Belati Hendrik jatuh dan dia juga terduduk lemas di tanah. Dia berusaha untuk berdiri, tetapi gagal.Yoga segera maju, lalu dia menendang Hendrik dan melepaskan tali yang mengikat tubuh Karina. Namun, Karina langsung tumbang. Untung saja, Yoga segera memeluk Karina. Yoga bertanya, "Karina, kamu nggak apa-apa, 'kan?"Tadi, Yoga menyebarkan racun di udara sehingga Karina dan Hendrik terkena racun. Itulah sebabnya mereka berdua menjadi lemas.Karina memberontak. Dia berucap sembari menangis, "Cepat lepaskan aku. Jangan sentuh aku ...."Yoga mengernyit. Mereka baru tidak bertemu beberapa hari, kenapa sikap Karina kepada Yoga langsung berubah drastis? Yoga bertanya, "Karina, kamu kenapa?"Karina menyahut, "Kamu nggak usah pedulikan aku. Cepat lepaskan aku ...."Gatot segera menghampiri Karina, lalu menggendongnya dan berkata, "Kak, sekarang aku bawa kamu ke rumah sakit."Gatot menggendong Karina ke mobil. Yoga berpesan, "Gatot, kakakmu terkena racun. Jangan lupa beri dia minum air lemon unt
Naga Hijau yang marah menampar Indra dengan kuat, lalu berujar, "Waktu itu, jelas-jelas kamu tahu aku difitnah. Tapi, kamu tetap mengusirku! Meskipun aku terus memohon kepadamu, kamu tetap nggak mau membantuku. Kalian yang mengusirku, bukan aku yang mengkhianati Sekte Sembilan Aliran! Kamu yang mempermalukan Sekte Sembilan Aliran."Indra menimpali dengan geram, "Sekalipun aku mati, aku juga nggak akan melepaskanmu begitu saja!"Yoga berucap, "Kalau kamu mau mati, kami akan mewujudkan keinginanmu. Pak Hagi, Naga Hijau, jangan tunda lagi kalau kalian mau balas dendam."Hagi menyahut, "Aku nggak akan membiarkan dia mati begitu mudah. Aku mau mempermainkannya dulu."Yoga bertanya, "Apa yang ingin kamu lakukan?"Hagi menjawab, "Sebarkan kabar bahwa Indra dari Sekte Sembilan Aliran sudah bertobat dan memutuskan untuk bergabung dengan Sekte Hagisana. Indra akan membantuku membangun Sekte Hagisana kembali untuk membalas dendam kepada Sekte Sembilan Aliran."Indra merasa frustrasi setelah mende
Penjaga pintu itu segera melaksanakan perintah Bahri. Kemudian, Bahri meminum air. Dia baru merasa lebih tenang. Bahri berkata, "Santi, sekarang nggak ada cara lain lagi. Kita hanya bisa meminta bantuan ayahmu. Ayahmu itu pemimpin Sekte Sembilan Aliran, dia pasti bisa mengalahkan Yoga dan menghukum Indra si pengkhianat itu."Santi yang bimbang menimpali, "Bahri, kamu sendiri tahu seperti apa watak ayahku. Sekarang, dia terobsesi untuk berlatih ilmu bela diri dan sedang mengasingkan diri. Baginya, ini hanya masalah sepele. Jadi, dia nggak mungkin mau keluar."Bahri merasa pusing. Dia mondar-mandir sambil memikirkan rencana. Setelah beberapa saat, Bahri memukul kepalanya dan berujar, "Santi, aku punya cara untuk meminta ayahmu keluar."Santi kebingungan. Bahri melanjutkan, "Santi, kalau ayahmu tahu kamu dibunuh oleh Yoga dan Indra, apa dia akan keluar?"Santi merasa gugup. Dia bertanya, "Bahri, apa maksudmu?"Bahri mendesah, lalu menyahut, "Santi, maaf. Kita harus berkorban untuk mencapa
Gatot yang kesal langsung melempar Yanti ke tanah dan berujar, "Dasar nggak tahu diri ...."Sebelum Gatot menyelesaikan perkataannya, sebuah mobil truk tiba-tiba melaju ke arah Yanti. Truk itu tidak sempat berhenti sehingga Yanti pun tertabrak dan terpental.Karina terpaku di tempat. Dia tidak menyangka Yanti akan mendapatkan ganjaran begitu cepat....."Raja Agoy yang Perkasa, kami sudah mendapatkan informasi tentang Bu Ayu," lapor Raja Kegelapan.Yoga yang antusias berucap, "Cepat beri tahu aku, apa ibuku masih hidup?"Raja Kegelapan menyahut, "Berdasarkan petunjuk yang kami dapatkan, kemungkinan besar Bu Ayu masih hidup."Yoga sangat gembira. Ini adalah kabar paling bagus yang didapatkan Yoga setelah mengobati ibu asuhnya. Yoga berkata, "Laporkan semua petunjuk yang kalian dapatkan."Raja Kegelapan menjelaskan, "Dari hasil penyelidikan kami, bawahan yang diutus Panglima Bahri untuk mengejar Bu Ayu waktu itu langsung membawa Bu Ayu kepada Panglima Bahri setelah menangkapnya. Sepertin
Di rumah Nadya. Jafar dan Yuli sudah mengabaikan Nadya beberapa hari karena masalah pernikahan terakhir kali. Jadi, sekarang Nadya merasa sangat tenang. Namun, hari ini Jafar mencari Nadya. Jafar berkata, "Nadya, kamu bereskan barangmu dan ikut kami ke kediaman Keluarga Wibowo."Nadya yang merasa gugup bertanya, "Untuk apa aku pergi ke kediaman Keluarga Wibowo? Sekarang aku sibuk sekali."Yuli menyahut, "Apa kamu lupa dengan hari peringatan kematian leluhur Keluarga Wibowo?"Nadya baru ingat sekarang. Itu adalah hari penghormatan leluhur Keluarga Wibowo. Jadi, semua anggota Keluarga Wibowo harus hadir. Nadya berucap, "Nggak masalah kalau aku pergi ke kediaman Keluarga Wibowo. Tapi, kalian harus janji untuk nggak mengungkit masalah pernikahanku dengan Andreas."Andreas memang sudah cacat dan tidak bisa hidup lama lagi, tetapi Jafar dan Yuli tetap bersikeras menikahkan putri mereka dengan Andreas. Bagi mereka, sekalipun Nadya harus menjanda seumur hidup, menjadi besan Bahri adalah transa
Nadya terdiam, dia berusaha menahan air matanya. Dia hanya bisa pasrah mempunyai keluarga yang kejam seperti ini.Melihat pasukan yang mendekat, semua anggota Keluarga Wibowo langsung heboh."Cepat lihat! Seragam yang dipakai pasukan ini mirip sekali dengan seragam khusus Pasukan Kirin!""Astaga! Benar, ternyata Pasukan Kirin datang!""Semua orang tahu bahwa Pasukan Kirin itu termasuk 3 pasukan terhebat di Perbatasan Selatan. Aku nggak menyangka ternyata Rudy memimpin Pasukan Kirin.""Ini berarti kedudukan Rudy di Perbatasan Selatan juga ada di posisi 3 besar.""Komandan Perbatasan Selatan itu Dewa Perang Rinadi. Rudy itu pasti orang kepercayaan Dewa Perang Rinadi.""Sebelumnya, kita terlalu meremehkan kemampuan Rudy. Dia itu kebanggaan Keluarga Wibowo!"Bahkan, ada anggota Keluarga Wibowo yang menangis. Rudy yang memakai seragam militer juga membawa pedang. Dia tampak bangga saat dikelilingi oleh Pasukan Kirin.Jimmy memimpin semua anggota Keluarga Wibowo untuk menyambut Rudy, "Rudy,
Jika Rudy menyalahkan anggota Keluarga Wibowo yang lain, mereka pasti akan celaka. Orang yang paling gugup adalah Jimmy. Dia merupakan Kepala Keluarga Wibowo. Tentu saja, dia harus bertanggung jawab karena jasad ayahnya Rudy hilang.Jimmy berteriak, "Pelayan, panggil orang yang bertugas menjaga makam. Dasar orang nggak berguna! Dia bahkan nggak mampu menjaga makam dengan baik sampai-sampai jasad adikku hilang." Dia berniat untuk melemparkan kesalahan kepada penjaga makam.Rudy melambaikan tangannya dan berujar, "Nggak usah lagi. Jasad ayahku nggak dicuri."Jimmy yang kebingungan bertanya, "Rudy, apa maksudmu?"Rudy menjelaskan, "Sejujurnya, ayahku belum mati. Dulu, dia sengaja memalsukan kematiannya karena dia bergabung dengan organisasi rahasia di kemiliteran. Ayahku menjalankan tugas penting, jadi memalsukan kematiannya akan mempermudah ayahku untuk menyembunyikan identitas dan menjalankan tugasnya."Semua anggota Keluarga Wibowo pun merasa tenang sesudah mendengar penjelasan Rudy. J
Rudy mengeluarkan cambuk tirani, lalu mencambuk Nadya dengan kuat. Cambuk tirani dibuat dengan bahan khusus sehingga sangat keras. Ditambah lagi, cambuk itu dipenuhi dengan duri-duri yang terbuat dari kuningan. Tubuh Nadya langsung terluka parah begitu dicambuk.Nadya merasakan sakit yang luar biasa. Namun, dia berusaha untuk tidak berteriak. Rudy berujar, "Aku tanya sekali lagi, kamu mau menikah atau nggak?"Nadya berucap dengan tegas, "Nggak!"Rudy mencambuk Nadya lagi. Pakaian Nadya robek dan tubuhnya berlumuran darah. Nadya menarik napas dalam-dalam, luka di tubuhnya terasa perih. Akan tetapi, Nadya tetap tidak bersuara. Dia berusaha untuk bertahan.Rudy bertanya, "Kamu mau menikah atau nggak?"Nadya menyahut, "Nggak!"Rudy yang murka mencambuk Nadya sebanyak 3 kali berturut-turut. Darah di tubuh Nadya terus mengalir. Akhirnya, Nadya tidak mampu bertahan lagi. Dia berteriak dan terjatuh di tanah. Rasa sakit yang menyiksa membuat Nadya ingin mati.Nadya berniat untuk menelepon Yoga,
Tampaknya dalam sekejap, Yoga akan tercabik-cabik oleh kekuatan dahsyat itu. Namun saat berikutnya, dia perlahan mengangkat tangan.Dengan gerakan yang terlihat seperti membelah ombak, Yoga melambaikan tangannya secara vertikal. Seketika, kekuatan dahsyat keluar dari tubuhnya dan langsung merobek segala sesuatu.Formasi besar yang digunakan untuk menyerangnya sontak menjadi tidak berguna dan hancur total. Kekuatan Yoga telah mencapai tingkatan semi kultivator raja. Formasi ini sama sekali bukan ancaman baginya.Yoga membiarkan kelima jenderal itu tetap hidup hanya karena satu alasan. Dia ingin melihat apakah di sekitar mereka masih ada sisa-sisa Pelindung Kebenaran yang bersembunyi."Apa? Formasi ini bisa dihancurkan?""Nggak mungkin! Kenapa dia bisa sekuat ini?""Bimo sebelumnya nggak begitu ahli dalam menghadapi formasi. Gimana dia bisa menghancurkannya secepat ini?"Kelima jenderal itu melongo. Wajah mereka penuh keterkejutan dan rasa tidak percaya. Tatapan mereka bahkan terlihat sa
Saat ini, Yoga berdiri dengan penuh wibawa. Suaranya menggema di seluruh area. Pada saat ini, bahkan orang-orang dari empat keluarga besar di sekitarnya ikut merasakan kegembiraan yang membara. Setiap orang begitu bersemangat. Satu per satu dari mereka berteriak dengan lantang."Luar biasa. Hahaha! Para Pelindung Kebenaran ternyata nggak sekuat itu!""Tuan Bimo memang perkasa dan penuh wibawa! Inilah sosok seorang yang benar-benar kuat!""Orang-orang payah ini sungguh nggak tahu diri!"Orang-orang mengejek para Pelindung Kebenaran dengan gembira, tanpa sedikit pun rasa takut. Mereka sangat yakin bahwa dengan Bimo turun tangan, semua Pelindung Kebenaran pasti akan dilenyapkan."Ini nggak mungkin! Apa Bimo sudah memulihkan kekuatannya ke puncak kejayaan?" tanya seorang jenderal sambil mengernyit. Ekspresinya menjadi makin dingin. Dengan penuh ketegangan, dia terus menatap Yoga tanpa berkedip.Yoga mencibir dan berucap dengan suara dingin, "Puncak kejayaan? Apa kamu benar-benar pernah mel
Ekspresi pria itu terlihat ganas dan satu tangannya langsung menyerang Yoga. Jari-jarinya langsung berubah menjadi cakar elang. Melihat Yoga yang saat ini sudah terkepung, mereka tahu Bimo pasti akan mati.Namun, pada detik berikutnya, Yoga tiba-tiba melepaskan aura yang sangat kuat.Boom!Yoga tiba-tiba maju dan langsung meninju cakar elang pria itu.Krak!Hanya dengan satu pukulan, Yoga berhasil menghancurkan cakar itu sepenuhnya. Bukan hanya telapak tangan, bahkan lengan pria itu juga ikut hancur."Argh!" Pria itu langsung terjatuh ke tanah dan terus merintih, lalu berguling-guling dengan tangan yang sudah cacat total.Ekspresi keempat jenderal besar di sekeliling juga terlihat terkejut. Mereka segera mundur dan takut mendekat dengan Yoga."Hanya dengan satu pukulan? Bimo tadi hanya menggunakan satu pukulan saja?""Nggak mungkin, Bimo nggak sekuat ini.""Ada yang nggak beres, dia nggak mungkin punya kekuatan seperti ini."Dalam sekejap, semua orang yang berada di tempat itu terlihat
Yoga menyamar sebagai Bimo dan berusaha melepaskan aura yang sangat kuat. Saat ini, semua mata tertuju padanya. Mereka terkejut saat merasakan kekuatan dari Bimo, tetapi itu sebenarnya adalah Yoga."Semuanya cepat bersujud dan bersiap untuk mati," kata Yoga dengan nada yang dingin aura yang mengesankan.Setelah merasakan aura yang begitu kuat, orang-orang dari empat keluarga besar tidak bisa menahan diri mereka dan bersorak."Tuan Bimo sangat perkasa!""Tuan Bimo sangat perkasa!""Tuan Bimo sangat perkasa!"Suara-suara itu bergema di langit, menunjukkan betapa hormatnya orang-orang dari empat keluarga besar ini pada Bimo. Mereka sangat bersemangat dan ingin bertempur bersamanya. Yoga berhasil mengubah suasana di lokasi menjadi makin panas dengan kekuatannya sendiri sampai semangat bertempur mereka bangkit dan menatap musuh mereka dengan tajam.Ekspresi Yoga terlihat dingin dan menatap para Pelindung Kebenaran itu dengan tajam. Dia mengangkat tangannya perlahan-lahan dan menunjuk ke dep
Yoga berkata, "Waktunya sudah hampir tiba, Pelindung Kebenaran itu akan datang."Prajna menjawab, "Jadi, apa yang harus kita lakukan?"Yoga menjelaskan, "Kalian hanya perlu menjaga di luar. Usahakan untuk mengepung para Pelindung Kebenaran itu, jangan biarkan mereka melarikan diri."Ekspresi Prajna terlihat terkejut dan menatap Yoga dengan bingung. Dia tersenyum pahit dan berkata dengan ragu, "Bos, kamu nggak sedang bercanda, 'kan? Apa kita sanggup bertahan?"Yoga membalas, "Aku akan berusaha sebisa mungkin agar para Pelindung Kebenaran yang ingin melarikan diri itu yang lemah atau yang sudah terluka parah."Prajna dan yang lainnya saling memandang dengan ekspresi bingung, lalu pada akhirnya menganggukkan kepala dan menyetujuinya. "Baiklah."Setelah mendapatkan jawaban, Yoga pun kembali ke puncak gunung. Dia melihat ke sekeliling dengan ekspresi yang makin serius. Aura dari Pelindung Kebenaran di sekitarnya mulai terasa sangat kuat dan formasi yang sangat berbahaya juga mulai terbentuk
Pelindung Kebenaran mempersiapkan formasi ini khusus untuk menghadapi empat keluarga besar. Sejak meninggalkan Kota Pawana, empat keluarga besar itu sudah diawasi mereka.Sosok-sosok itu terus bergerak dengan cepat di kegelapan malam. Tujuan mereka adalah untuk membunuh seluruh empat keluarga besar itu.Seiring dengan pergerakan Pelindung Kebenaran ini, sebuah formasi pun perlahan-lahan muncul. Mereka bergerak menggunakan aura Bimo sebagai pusat dan terus memperkecil jaraknya, sehingga formasinya makin solid.Pada saat yang bersamaan, Yoga yang sedang berada di puncak gunung sengaja melepaskan semua aura BimoSaat itu, tiba-tiba terdengar suara Bimo. "Mereka sudah datang."Yoga membuka matanya dan melihat ke sekeliling sambil mengernyitkan alis. Dia bisa merasakan sesuatu yang aneh. Dia pun berkata, "Sepertinya jumlah mereka cukup banyak."Bimo berkata, "Selain itu, mereka juga sudah mempersiapkan semuanya. Sepertinya kali ini mereka bertekad untuk membunuhmu."Yoga menegaskan, "Bukan
Semua orang dari empat keluarga besar tidak memiliki pilihan lain dan hanya bisa menyetujuinya karena perintah sudah disampaikan dengan jelas."Kalau semuanya sudah berkumpul, bersiaplah untuk berangkat," kata Yoga dengan tenang dan ekspresi yang datar. Dia tidak yakin apakah orang-orang dari empat keluarga besar akan bekerja dengan sepenuh hati. Namun, para manusia hantu ini pasti akan patuh karena Prajna dan yang lainnya masih berada di bawah pengaruh racun.Oleh karena itu, semua orang berangkat bersama-sama di bawah komando Yoga."Tuan Bimo nggak ikut kita berangkat?" tanya Sutrisno dengan hati-hati setelah mendekat. Dia sudah melihat ke sekeliling, tetapi tidak menemukan keberadaan Bimo.Orang-orang lainnya juga menatap Yoga karena ingin tahu jawabannya. Bagaimanapun juga, hingga saat ini, belum ada seorang pun yang pernah bertemu dengan Bimo secara langsung."Tuan Bimo sudah berangkat, kita harus segera menyusulnya," teriak Yoga dengan lantang.Semua orang merasa kecewa saat mend
Setelah masuk, Sutrisno menelepon Yoga. Tak lama kemudian, Yoga pun datang.Sutrisno berkata, "Barangnya sudah dipersiapkan semuanya, sekarang hanya tinggal menunggu perintah dari Tuan Bimo."Yoga membalas, "Tuan Bimo bilang tunggu sebentar lagi."Sutrisno bertanya, "Tunggu? Tunggu apa?"Dia berpikir sudah di saat seperti ini, mengapa harus menunggu lagi?Yoga menjawab, "Kamu tunggu saja. Kenapa begitu terburu-buru?"Sutrisno hanya bisa menggelengkan kepala dengan tak berdaya. Dia juga tidak tahu apa lagi yang ditunggu Bimo sekarang, bukankah lebih baik langsung bergerak saja? Dengan perasaan yang enggan, dia pun menyampaikan pesan itu pada yang lainnya.Ekspresi semua orang terlihat bingung dan merasa sangat curiga. Tidak ada seorang pun yang tahu apa yang sebenarnya mereka tunggu.Satu jam kemudian, akhirnya ada beberapa orang lagi yang datang.Saat melihat orang yang datang, ekspresi semua orang dari empat keluarga besar terlihat kesal dan tatapan mereka menjadi makin serius.Yang d
Tidak ada satu pun yang boleh bertindak sewenang-wenang. Jika tidak, orang itu akan menerima sanksi dan dibunuh yang lainnya. Inilah alasannya mengapa organisasi Pelindung Kebenaran bisa bertahan selama ribuan tahun."Tuan Jordi, kamu juga nggak tahan lagi dan ingin membunuh orang itu ya?""Jangan ragu lagi. Orang ini sudah bersekongkol dengan Farel untuk mendapatkan harta karun itu, dia sudah mengkhianati kepercayaan dan kita semua.""Segera lakukan perhitungannya sekarang, selidiki masalah ini. Kita pasti bisa segera menemukan kebenarannya."Semua orang mulai mendesak dengan cemas. Mereka tahu betul harta karun itu baru bisa ditemukan jika kebenarannya terungkap."Harta karun Pil Ketenangan Jiwa ini mungkin benar-benar bisa membuat kita jadi lebih kuat dan bisa membunuh Bimo. Tapi, nggak ada tahu harta yang bisa menyatukan dunia ini sebenarnya apa, semuanya hanya bisa terus membahasnya saja. Apa kalian pernah berpikir mungkin saja ini taktik dari empat keluarga besar untuk memecah be