Sambil menggembungkan pipi, Sky berkacak pinggang. "Nenek menyebalkan sekali. Dia sedang sakit tapi masih bisa menyulitkan Mama. Lihat saja kalau dia sudah sembuh nanti. Aku akan menasihatinya panjang lebar."Alice membelai rambut Sky dengan lembut. Ia bisa memaklumi kekesalan putrinya. "Apakah kamu butuh yang lain untuk membantumu?" Sky menggeleng. "Tidak, Mama. Ini adalah hadiah spesial dari kita untuk Paman Ed. Hanya kita berdua yang boleh mengerjakannya." "Baiklah, kalau begitu, Mama harus menjalankan tugas sekarang. Kalau kamu butuh bantuan, jangan sungkan untuk memanggil Mama, hmm?" "Oke, Mama."Dengan berat hati, Alice pergi ke ruang kerja Edmund. Di hadapan rak yang penuh dengan album foto, ia mendesah pasrah. "Ini demi Edmund. Dia pasti sedih kalau harus kehilangan ibunya," gumam Alice, memberi kekuatan untuk dirinya sendiri. "Mari memulai dari album foto yang paling tua."*** Sepulang kerja, Edmund langsung memeriksa kamar Sky. Ia mengira Alice berbaring di sana. Namun,
Last Updated : 2024-01-18 Read more