"Papa, Mama, ayo cepat!" ujar Sky sambil berkacak pinggang dan mengentakkan kaki. Melihat kelakuan gadis kecil itu, Edmund dan Alice terkekeh. "Sabar, Sayang. Ini masih pagi," tutur Alice sambil menyisir rambut dengan teliti. Sementara itu, Edmund mengenakan baju dengan lebih gesit. "Ya, kita punya banyak waktu hari ini. Tidak perlu tergesa-gesa." "Tapi aku sudah tidak sabar mau pergi ke Grand Canyon. Sudah kubilang, jangan bermain lagi malam-malam. Mama dan Papa seharusnya langsung tidur. Kenapa malah bergadang?" Sambil mendengus, Sky melipat tangan di depan dada. Bibir manyunnya terlihat lucu. "Lihat akibatnya! Matahari sudah tinggi, tapi kita belum berangkat." "Jangan marah-marah, Sayang. Nanti kamu cepat tua," celetuk Alice. Edmund mengangguk sepakat. "Mama benar. Nanti kamu tidak lucu lagi." Sky mengulum bibir. Alisnya berkerut. "Papa ini sedang meledek atau memujiku?" Edmund tersenyum jail. "Dua-duanya." Sambil menggembungkan pipi, Sky merapat kepada sang ayah. Kekesala
ปรับปรุงล่าสุด : 2024-01-23 อ่านเพิ่มเติม