Zayyan menatap penuh kebencian wanita yang tengah mengelus dadanya itu. "Aku berjanji akan menjadi ibu yang baik untuk Ar. Aku akan memberikan apa saja, termasuk cinta dan perhatian. Tapi, semua tergantung sikapmu, Sayang," ucap Zevanya terkekeh dan merasa menang, ketika melihat wajah suaminya yang seperti tak berdaya. "Kenapa kau hanya diam saja, Sayang?" ledek Zevanya. Dia mengelus bibir seksi yang diisi daging penuh itu. Betapa menggodanya bibir pria ini dan Zevanya sudah lama tak mencicipi bibir tersebut. "Apa yang kau inginkan, Zevanya?" tanya Zayyan dengan rahang mengeras. Zevanya tertawa mendengar pertanyaan suaminya. Dia rasa lelaki ini bukan pria bodoh. Sebelum dirinya mengatakan keinginan yang terselip di dalam hati, pasti Zayyan sudah tahu banyak hal. "Kau ini lucu, Sayang. Bukankah sudah aku katakan, aku hanya ingin dirimu, jiwamu, ragamu dan hatimu!" Zevanya meletakan jari tepat di dada suaminya. "Minta apa saja, tapi untuk masalah perasaan aku tidak bisa," tolak Za
Read more