Ibarat kata, pucuk dicinta ulam tiba, pria yang rencananya hari ini akan kudekati, tetapi malah hadir di hadapan. Tatapanku memindai pria yang dengan celana jeans hitam serta baju kaus berwarna senada, di balut oleh jaket kulit berwarna cokelat itu, melemparkan senyum termanisnya padaku. Tangannya melambai ke udara, menyapa diri ini. Aku yang masih tengah melamun dengan sosoknya itu, tetap menatapnya dalam diam. "Hey!" Sebuah jentikkan jari di depan wajah, membuyarkan lamunanku. "Bengong aja. Kaget yah, liat aku?" Pria itu cengar-cengir. "Eh, Kakak ...," ucapku seraya melepaskan earphones dari telinga. Aku menggaruk rambut berponiku yang kini mulai sedikit memanjang. "Gimana kabar kamu, Nil? Udah lama kita enggak ketemu," tanya Bryan sambil membelai tengkuknya. Terlihat dia sedikit canggung saat ini. "Baik," jawabku singkat. Aku kembali memakai earphones. Bersiap untuk melanjutkan jogging. "Tunggu, Nil!"
Last Updated : 2024-02-01 Read more