Home / Romansa / Buncitnya Jenazah Kakakku / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Buncitnya Jenazah Kakakku: Chapter 61 - Chapter 70

112 Chapters

Bab 61: Duel Antara Dua Saudara

Zhafran mengumpat seraya menggeram keras kala mendapat hantaman seseorang dari luar sana. Aku segera ikutan keluar dari mobil. Ingin melihat siapa yang barusan memukul Zhafran. Terlihat di sebelah mobil, Bryan menatap tajam ke Zhafran yang sedang menyeka sudut bibirnya usai dipukul olehnya. "Lo kenapa mukul gue? Hah!" seru Zhafran menatap Bryan tajam. Bryan tidak menjawab pertanyaan Zhafran. Petugas kepolisian yang sepertinya hendak bersiap-siap ke kantor itu, malah mencengkeram kerah baju Zhafran dan mendorong tubuh adiknya ke kap mobil. Zhafran yang tidak terima dengan sikap Bryan dan tidak mengerti kenapa kakaknya menyerangnya tiba-tiba, langsung melayangkan pukulan ke wajah Bryan. Membuat petugas kepolisian yang mengenakkan jaket kulit cokelat itu terempas ke samping. Tidak sampai di situ, Zhafran kembali mendaratkan serangan susulan. Dia hendak menendang tubuh Bryan. Namun, Bryan lebih sigap menahan kaki Zhafran
last updateLast Updated : 2024-01-24
Read more

Bab 62: Petunjuk Baru, Mas B

Kaca mobil itu diturunkan sepenuhnya. Menampilkan seorang pria paruh baya yang mengenakan setelan jas kantoran dengan sedikit uban di pelipisnya. Dia tersenyum manis kepada diri ini. Aku pun membalas senyumannya dengan sedikit kikuk. "Kamu mau ke mana?" tanya pria itu sambil membuka pintu mobil. Keluar dari sana. "Emm, saya ...." Aku menggantung kalimat seraya menggaruk kepala yang tidak gatal. "Ke mana?" Dia mendesak tidak sabaran. "Saya lagi nyari kerjaan Tuan Besar," jawabku berbohong. Tidak sepenuhnya berbohong. Aku memang harus segera mencari pekerjaan, karena sekarang aku butuh makan juga tempat tinggal. "Owh, begitu." Ayah dari Bryan dan Zhafran itu manggut-manggut seraya terlihat sedang berpikir."Kalau kamu mau, kebetulan ada teman saya yang lagi nyari karyawan untuk tempat kerjanya ....""Mau, Tuan, saya mau. Apa pun pekerjaannya, saya mau. Yang penting halal," ucapku antusias menyela p
last updateLast Updated : 2024-01-25
Read more

Bab 63: Kalung Couple Love Kak Naila dan Zhafran

Aku menggenggam erat kalung titanium dengan liontin setengah hati itu. Mata ini mengembun menatapnya. Napasku rasanya tercekat di tenggorokan, melihat kalung sama persis dengan yang dipegang Zhafran waktu itu. Lebih tepatnya, ini kalung couple Zhafran waktu itu. Couple-nya ada pada Kak Naila. Mereka mempunyai kalung couple dengan bentuk hati. Apa sebenarnya hubungan antara Kak Naila dan Zhafran? Mengapa mereka sampai mempunyai kalung couple berbentuk hati? Apakah mereka pacaran? Apakah mereka pernah menjalin hubungan? Tadi juga Bryan sempat mengatakan kalau aku dan Kak Naila sama-sama menyembunyikan kelakuan bejat Zhafran. Apa maksud ucapan itu semua? Apakah mungkin bukan Bryan yang menghamili Kak Naila, tetapi Zhafran? Dan Kak Naila tidak mau mengakuinya, malah menyembunyikan kelakuan bejat tersebut. Apakah begitu? Kepalaku terasa pecah meluruskan benang kusut ini! "Nilfan! Kamu ada di sini? Apa kabar kamu, Nil?"Suara
last updateLast Updated : 2024-01-26
Read more

Bab 64: Melamar Pekerjaan

Pak Ojol memberhentikan motornya di depan gedung yang menjulang tinggi. Sekitar 30 tingkat. Aku mendongak, menatap gedung bertingkat itu. Sambil menarik kedua tali tas punggung yang tersampir di samping badan, aku mulai mengayunkan kaki masuk ke gedung itu. Kelihatannya, gedung apartemen ini tidak semewah apartment Bryan. Namun, tetap saja aku ragu tidak bisa menyewa tempat tinggal di sini. "Mau ke mana, Mbak?"Ketika baru saja melangkahkan kaki masuk ke gedung apartemen, seorang petugas keamanan menahan langkahku.Pandangannya memindai diriku dari ujung kaki sampai kepala. Di mana aku masih mengenakan pakaian yang diberikan oleh Zhafran. Sweater hitam dan celana jeans selutut. Haish, seharusnya tadi aku mengganti pakaian dahulu sebelum datang kemari. "Saya mau cari tempat tinggal, Pak. Mau sewa apartemen di sini," jawabku berusaha percaya diri. Petugas keamanan bertubuh jangkung itu, menatapku ragu. Namun, beberapa
last updateLast Updated : 2024-01-27
Read more

Bab 65: Bekerja di Klub Malam

Mendengar tawarannya yang terkesan gila itu, sontak saja aku menggeleng cepat."Enggak, Pak, saya nggak mau. Saya mau kerja sebagai cleaning servis saja," tolakku sopan. "Coba dipikir lagi, kamu akan mendapat gaji yang lebih besar ketimbang hanya menjadi cleaning servis yang hanya beberapa juta, beda dengan penari yang gajinya mencapai puluhan juta. Kamu pasti akan menyukai pekerjaan ini!" Pria tua klimis itu masih memprovokasi agar aku menuruti saran bodoh yang dikatakanya. "Enggak, Pak. Saya nggak mau! Saya mau jadi cleaning servis saja!" tolakku lagi. Kini lebih tegas dari sebelumnya. Pria itu mengangguk sekilas. Dia menatapku sedikit sinis. "Baiklah." Pria itu kembali duduk di kursi kerjanya. "Jaki!" teriaknya. Tidak lama kemudian, seorang pria berkulit hitam manis datang tergopoh masuk ke ruangan. "Iya, ada apa, Tuan?" tanya pria yang bernama Jaki itu seraya menunduk hormat. "Bawa cewek itu
last updateLast Updated : 2024-01-28
Read more

Bab 66: Terjerumus ke Dunia Malam

Tenggorokanku terasa dicakar disusul dengan rasa panas yang menusuk di indra penciuman. Sontak saja bulir air mata luruh bersamaan dengan diriku yang terbatuk-batuk kesakitan. "Astaga, ini anak ... lo kira itu jus jeruk apa? Main minum sekali teguk." Angel bangkit seraya mengusap-usap punggungku, sedangkan Kesya menggeleng-geleng melihat kebodohan diri ini. Aku mencengkeram erat gelas sambil menikmati sensasi alkohol yang meluncur ke dalam tubuh. Rasanya panas, lalu berganti hangat, setelah itu tubuh dan pikiran terasa ringan. Aku seperti mengambang di udara. Bunyi musik DJ yang tadinya mengganggu indra pendengaran, lama-kelamaan aku mulai menikmati alunan kencangnya. Kepalaku mulai mengangguk-angguk mengikuti suara bas yang jedag-jedug. "Wahh, mulai oleng nih anak!" Kesya tertawa sambil menenggak minumannya. "Sa ... saya, mau lagi!" lirihku dengan senyum mengambang. "Udah! Ntar lo tepar di sini lagi. Nyusahin kit
last updateLast Updated : 2024-01-29
Read more

Bab 67: Sahabat Malam

"Lebih tepatnya, sih, ini belakang gedung klub. Klub Stari menyediakan kamar untuk para staff-nya supaya mereka nggak terlambat datang bekerja," terang Angel. Aku hanya manggut-manggut merespons. Mulai lega. "Kalau lo mau, lo tinggal aja di sini bareng kita-kita. Biar tambah rame nih tempat," anjur Kesya dengan mata berbinar. "Ya, ide yang bagus. Kalau diliat-liat, lo asik juga anaknya buat jadi bahan bully." Angel dan Kesya kompak tertawa. "Hanya bercanda," lanjut Angel tersenyum tipis. Rupanya wanita itu biar terlihat sedikit galak, ternyata lembut juga. "Emm … ." Aku mengusap tengkuk yang masih terasa berat. "Tapi, saya sudah punya apartemen, dekat klub malam ini juga. Mana saya sudah bayar setengah lagi uang sewanya. Jadi, sayang aja kalau saya tinggalkan," jelasku panjang lebar. "Yah, udah nggak apa-apa. Dekat juga kan apartemennya. Kita bisa main ke sana juga kapan-kapan." Kesya berucap sambil mengambil handuk. Mau mandi s
last updateLast Updated : 2024-01-30
Read more

Bab 68: Bryan atau Zhafran?

Waktu sudah menunjukkan pukul 00.30. Aku menutup kepala dengan topi hoodie warna kuning yang membungkus tubuh. Menyumpal sebelah telinga dengan headset, aku bersiap untuk pulang dari Klub Stari. Ya, malam ini giliranku untuk pulang malam. "Gue duluan, yah, guys!" seruku pada Kesya dan Angel yang sedang minum-minum. "Lo nggak mau ikutan party, Nil?" Angel bertanya dengan setengah berteriak di samping wastafel. "Enggak, deh, lain kali aja. Lagi enggak enak badan gue," ucapku berbohong. Biasanya, kami akan selalu menghabiskan malam dengan berpesta pora di kamar Angel dan Kesya sambil menunggu ada pekerjaan. Namun, malam ini entah kenapa, aku sedang tidak ingin bergabung seperti malam-malam biasanya. Setelah mendengar keterangan dari Angel dan Kesya soal pelelangan perawan di Klub Stari ini, terlebih lagi mendengar nama Zhafran juga sering ikutan membeli perawan tersebut, menjadikan aku melamun sepanjang waktu.
last updateLast Updated : 2024-01-31
Read more

Bab 69: Bertemu Kembali. Mulai Ada Rasa

Ibarat kata, pucuk dicinta ulam tiba, pria yang rencananya hari ini akan kudekati, tetapi malah hadir di hadapan. Tatapanku memindai pria yang dengan celana jeans hitam serta baju kaus berwarna senada, di balut oleh jaket kulit berwarna cokelat itu, melemparkan senyum termanisnya padaku. Tangannya melambai ke udara, menyapa diri ini. Aku yang masih tengah melamun dengan sosoknya itu, tetap menatapnya dalam diam. "Hey!" Sebuah jentikkan jari di depan wajah, membuyarkan lamunanku. "Bengong aja. Kaget yah, liat aku?" Pria itu cengar-cengir. "Eh, Kakak ...," ucapku seraya melepaskan earphones dari telinga. Aku menggaruk rambut berponiku yang kini mulai sedikit memanjang. "Gimana kabar kamu, Nil? Udah lama kita enggak ketemu," tanya Bryan sambil membelai tengkuknya. Terlihat dia sedikit canggung saat ini. "Baik," jawabku singkat. Aku kembali memakai earphones. Bersiap untuk melanjutkan jogging. "Tunggu, Nil!"
last updateLast Updated : 2024-02-01
Read more

Bab 70: Tuan Burhan yang Dermawan

Mobil Bryan terus melaju, menjauh dari depan gedung klub malam. Meninggalkan teriakkan gadis belia itu yang mulai memelan akibat jaraknya yang sudah menjauh. "Lagi ngeliatin apa, Nil?" tanya Bryan. Dia tetap fokus pada jalanan di depan. "Emm, bukan apa-apa, Kak," jawabku berbohong. Pikiranku teringat dengan ucapan Angel dan Kesya yang mengatakan akan ada pelelangan perawan di Klub Stari. Apakah gadis kecil tadi yang akan dilelang? Sungguh sangat disayangkan jika hal itu benaran terjadi. Diperkirakan umur gadis kecil itu baru menginjak 15 tahun. Dia masih sangat dini sekali. Bagaimana mungkin mereka tega menjual gadis sekecil itu hanya untuk lembaran uang. Apakah mereka tidak punya hati nurani? "Kamu kenapa, dari tadi diam mulu?" Bryan kembali bertanya. Sontak saja lamunanku terbuyar kala mendengar suara merdu Bryan menyapa telinga. Aku menatap Bryan dengan mata mengembun, mengingat bagaimana mirisnya nasib gadis k
last updateLast Updated : 2024-02-02
Read more
PREV
1
...
56789
...
12
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status