"Baik, baik. Tapi setelah ini, lepasin saya, yah, Tuan!" pintaku masih tetap mempertahankan suara yang diberat-beratkan. "Hm!" Zhafran mengedikan sebelah alisnya singkat sambil menarik wajahnya menjauh. Aku segera meninum minuman keras itu. "Uhuk, uhuk, uhuk, uhuk!" Baru saja sekali teguk, aku sudah tersedak dengan rasa minumannya yang begitu pedis, pahit, dan mencakar tenggorokan. Air mataku langsung luruh kala meneguknya. Minuman keras ini berbeda dengan minuman keras yang biasanya aku minum bersama Angel dan Kesya. Rasa minuman ini jauh lebih keras dan berat dibanding minuman yang biasanya aku minum. "Kenapa? Menyerah? Lo nggak bisa bangkit dari pangkuan gue sebelum ngehabisin itu minuman!" Zhafran berujar dengan raut dingin. Aku kembali memaksa untuk minum minuman keras itu. "Uhuk, uhuk!" Walaupun terbatuk, aku terus memaksa untuk meminumnya sampai tandas. "Sudah, Tuan," ucapku lirih. "Tuang lagi!" perintah Zhafran kembali. Aku pun menurutinya. "Minum!" "Hah? Tapi, Tuan
Last Updated : 2024-02-07 Read more