"Haha, kamu diajak ke salon, seperti mau dimasukin ke penjara aja reaksinya!" Bryan tergelak membuat pesonanya makin terlihat manis. "Ya, abisnya Kakak tiba-tiba aja mau ajakin saya ke salon. Saya jelek banget, yah, Kak?" tanyaku sambil memanyunkan bibir bawah. "Enggak, kok, kamu cantik. Cantik banget malah!" Tangan kekar Bryan terulur, mencubit pelan pipi tembemku. Lantas, beralih menyelipkan helai rambutku ke belakang telinga. Aku menatapnya lekat, sedangkan Bryan menatapku dengan intens tanpa berkedip. Dia berhasil membuatku tenggelam dalam netra cokelatnya itu. "Hehe, Kak Bryan bisa aja nge-gombalnya." Gegas aku memalingkan muka. Kembali bermain-main dengan air. Mengalihkan perasaan baper dengan sikap Bryan yang manis. Tidak bisa dipungkiri, petugas kepolisian berwajah teduh itu selalu membuatku nyaman, aman, dan tentram ketika berada di sampingnya. Hatiku pun selalu menyejuk dengan semua sikapnya. "Sebentar m
Terakhir Diperbarui : 2024-01-10 Baca selengkapnya