Semua Bab Ternyata Suamiku Miliarder: Bab 711 - Bab 720

915 Bab

Bab 711

Dylan tidak menyangka bisa bertemu Celine di sini.Dia juga tidak menyangka kalau Celine mengenal tempat di lukisan ini.Apakah Andreas pernah membawanya ke sana?Sikap Andreas terhadapnya benar-benar spesial."Kita lagi-lagi bertemu!" ujar Dylan sambil tersenyum.Suara yang tiba-tiba itu membuat Celine langsung menoleh. Begitu melihat orang itu, Celine langsung mengenalinya.Dylan masih tetap memakai topi untuk menutupi sebagian wajahnya, lalu masker hitam yang menutupi hampir seluruh mukanya. Namun, matanya yang melengkung ke atas itu adalah ciri khasnya.Visual nomor satu di dunia hiburan, Dylan Retno!Teringat dengan wajah itu, muncul kekagetan di wajah Celine. "Kamu juga datang untuk melihat pameran?"Meski Celine tidak merasa Dylan punya jiwa yang suka menikmati seni, dia sama sekali tidak merasa Dylan datang untuk menghadiri acara ulang tahun Omar.Dylan mengangkat alisnya dan berkata, "Bisa dibilang begitu. Kamu sendirian?""Nggak."Dia datang bersama Hansen, tapi Dylan malah s
Baca selengkapnya

Bab 712

Fera menghirup napas dalam-dalam beberapa kali lalu berpesan pada asistennya dengan nada tenang. Setelah itu, dia melepaskan genggamannya di gagang pintu."Baik, saya pergi sekarang juga."Setelah asistennya pergi dengan terburu-buru, Fera merapikan pakaiannya sambil tersenyum sinis, kemudian naik ke lantai tiga dengan santai dan masuk ke kamar di ujung koridor.Ketika Dylan naik ke lantai dua, dia tidak melihat Fera, malah melihat asistennya Fera berdiri di dekat tangga."Tuan Muda Dylan, Anda nggak boleh naik ...."Asistennya Fera menghalangi jalan Dylan dengan ekspresi tegang, dia terus mundur karena takut dengan tatapan Dylan yang penuh amarah.Fera menyuruhnya menghalangi Dylan sambil berpura-pura takut, diam-diam menuntun Dylan ke kamar ujung koridor di lantai tiga.Saat ini, dia benar-benar takut dengan Dylan."Awas!" seru Dylan sambil menggertakkan giginya.Wajah asistennya Fera memucat.Dia sudah dengar kabar kalau sifat Dylan sangat bebas, tapi dia tidak pernah melihat Dylan
Baca selengkapnya

Bab 713

"Dyl ...."Panggilan itu membuat kepala Dylan semakin sakit."Dyl, begini saja, aku ambilkan daftar lukisannya untukmu. Untungnya mereka membuatkan versi digital dari semua lukisan hari ini untukku. Sini, coba kamu lihat ...."Fera mengeluarkan ponselnya lalu berdiri menghampiri Dylan lalu menyerahkan ponselnya.Lukisan-lukisan muncul bergantian secara otomatis.Awalnya, tidak ada lukisan yang spesial, semua hanya lukisan yang ada di pameran.Namun tiba-tiba, di antara lukisan-lukisan itu muncul sebuah foto yang lewat sekilas.Di dalam lukisan itu ada seorang wanita, wanita itu sedang melukis di tepi danau. Di lukisan itu, wanita itu hanya terlihat tampak sampingnya, angin meniup rambut dan roknya, membuat lukisan ini terlihat indah dan damai.Sementara wanita yang ada di lukisan itu ....Dylan merasa seperti ada sesuatu yang masuk ke hatinya, kepalanya juga semakin sakit.Lukisan-lukisan terus lewat di hadapannya, di antara lukisan-lukisan itu, terkadang ada beberapa foto seorang wani
Baca selengkapnya

Bab 714

Dylan melihat pintu itu lalu masuk ke dalam.Melihat pintu itu tertutup, senyuman sombong di wajah Fera semakin lebar.Dia merasa beruntung hari ini mengadakan pameran di sini. Tempat ini milik Keluarga Jayadi. Karena "dia", Omar sangat jarang datang ke sini, tapi benda-benda di kamar itu masih ada.Kebetulan ....Fera sangat senang dengan rencananya.Dia melihat pintu itu untuk terakhir kalinya lalu keluar.Di luar, asisten wanitanya menunggu dengan gelisah. Begitu melihat Fera keluar, dia langsung menghampirinya. "Nyonya, Tuan Muda ....""Dia nggak apa-apa, aku juga baik-baik saja."Fera langsung menyela asistennya dengan tenang lalu berpesan padanya, "Panggil Tuan Muda Andreas ke sini."Tuan Muda Andreas?Hanya namanya saja sudah membuat asistennya takut.Hari ini ulang tahun Omar, selama beberapa tahun dia bekerja dengan Fera, dia tidak pernah melihat Andreas hadir di acara ulang tahun Omar.Bagaimana caranya dia memanggil Andreas datang?"Nyonya ...."Begitu dia berbicara, Fera su
Baca selengkapnya

Bab 715

Seperti dugaannya, begitu melihat nama itu, Andreas tertegun sejenak.Lalu, Andreas langsung mengambil ponsel Gian.Lukisan bernama "Matahari" itu dibeli oleh orang bernama "Celine Maira".Celine pergi ke pameran lukisan Omar!Andreas langsung berdiri dan keluar dengan terburu-buru."Tuan ...."Gian melihat ke Owen, saat bertatapan, mereka langsung melakukan pembagian tugas.Owen tetap di sini untuk menyelesaikan urusan di sini, sedangkan Gian berlari keluar lalu berhasil menyusul Andreas di lift.Di dalam lift,Andreas jelas terlihat gelisah."Tuan, hari ini acara ulang tahun Tuan Omar diadakan di pusat pameran yang ada di jalan Cokro nomor 113," lapor Gian.Andreas sangat benci dengan ulang tahun Omar.Oleh karena itu, meski mereka sudah tahu alamat tempat acara ulang tahunnya, mereka sangat kompak tidak melaporkan hal ini ke Andreas."Oke."Suara Andreas terdengar tegang.Dia harusnya tahu dari awal, Celine ingin bertemu dengan anggota Keluarga Jayadi, yang berarti acara ulang tahun
Baca selengkapnya

Bab 716

Timothy menyadari kata "juga" ini, tapi dia tidak mengatakan apa-apa.Percakapan mereka terdengar dari luar lewat celah pintu.Celine sedang bersandar di dinding di luar. Di benaknya terus terngiang-ngiang tiga kata, yaitu "sudah tidur bareng".Andreas dan Bella ....Tiba-tiba dia teringat Hansen pernah mengungkit kalau Andreas dan Bella pernah keluar dari hotel yang sama.Ada sesuatu yang tiba-tiba pas di otaknya.Hatinya seperti tiba-tiba diremas seseorang, membuatnya tak bisa bernapas. Sebelum dia sempat tenang kembali, dia kembali mendengar percakapan dari dalam terdengar jelas."Siapa bilang orang yang kusuka itu Celine?"Timothy menyalakan sebatang rokok, lalu dia mengembuskan asap rokok.Bella terkejut."Malam itu di ruang CCTV kamu jelas-jelas sedang melihat ...."Malam itu, tatapan Timothy terus mengikuti Celine, tapi tiba-tiba Bella teringat sesuatu. "Orang yang kamu lihat malam itu bukan Celine!"Di benak Bella muncul adegan di layar CCTV itu.Bella terlalu fokus pada Celine
Baca selengkapnya

Bab 717

Lampu berwarna merah yang menakutkan membuat Celine merinding.Setelah tenang kembali, dia baru menyadari kalau ternyata ruangan ini adalah ruang gelap untuk cuci foto.Ada seseorang meringkuk di sudut ruangan, dia mengepal kedua tangannya dengan erat dan menutupi seluruh wajahnya.Celine maju, tapi baru saja dia melangkah satu langkah, suara itu terdengar semakin ketakutan."Jangan mendekat. Kamu ... jangan mendekat!"Tubuhnya yang meringkuk jelas terlihat sedang gemetaran, tapi suaranya membuat Celine yakin dengan identitas orang di depannya."Dylan, kamu ...." Hati Celine sudah dipenuhi dengan kekagetan.Baik di depan media ataupun di layar TV, Dylan yang Celine lihat selalu sangat bersinar dan percaya diri.Namun, sekarang Dylan terlihat sangat menyedihkan.Mendengar Celine memanggil namanya, tubuh yang meringkuk itu membeku sejenak."Kamu kenapa?" tanya Celine akhirnya.Dia kembali mencoba maju.Begitu merasakan gerak-gerik Celine, Dylan segera menaikkan volume suaranya. "Jangan m
Baca selengkapnya

Bab 718

Tenaga yang mencekik leher Celine semakin kuat.Ekspresi orang di depannya penuh dengan kebencian, tapi di antara dia dan Dylan tak pernah ada konflik, mana mungkin ada kebencian?Satu-satunya kemungkinan adalah Dylan menganggapnya sebagai orang lain!"Dylan, lihat dengan jelas, ini aku, aku Celine ...." Karena lehernya dicekik, Celine kesusahan bicara.Celine ....Dylan jelas tertegun sejenak.Wajah di depannya adalah Celine, tapi rasa sakit di kepalanya membuatnya berimajinasi.Ketika dia melihat Celine lagi, wajah itu kembali berubah jadi orang yang dia benci."Kembalikan dia!" teriak Dylan.Tenaga yang mencekik Celine kembali menguat, bahkan muncul niat membunuh di mata Dylan. Dia terus menggumam, "Kamu wanita jahat, kembalikan dia, kembalikan!"Wanita jahat? Kembalikan?Apa yang mau dikembalikan?Ada banyak pertanyaan di otak Celine.Saat ini, udara yang masuk ke paru-parunya semakin sedikit, dia berusaha bertahan, mencoba untuk melepaskan kedua tangan Dylan di lehernya.Namun, te
Baca selengkapnya

Bab 719

Apalagi hubungan mereka berdua tidak pernah membaik.Omar hanya tersenyum datar lalu melihat ke Andreas yang dikelilingi orang-orang, di matanya tidak ada emosi apa pun.Fera yang di sampingnya juga sedang melihat Andreas."Kak Omar, hari ini Andreas pasti datang khusus untuk acara ulang tahunmu. Seperti yang kuduga, dia sebenarnya masih memikirkanmu. Di antara anak dan ayah, mana ada dendam yang berkelanjutan?"Senyumannya yang lembut ditambah dengan nada suaranya yang lembut membuatnya terlihat seperti Nyonya Fera yang lembut dan bijaksana.Namun, hanya dia yang tahu kenapa Andreas bisa datang hari ini.Posisi Celine di hati Andreas sepertinya memang tidak biasa!Namun, memangnya kenapa?Fera mengira dia harus mencari cara untuk menuntun Celine masuk ke kamar itu. Namun ternyata, tadi dia lihat dari CCTV, untuk menghindar dari Bella, Celine masuk ke kamar itu dengan sendirinya.Ini namanya takdir!Saat ini, takutnya Celine sudah mati di tangan Dylan!Sementara Andreas ....Satu sisi
Baca selengkapnya

Bab 720

"Lantai tiga!"Jalur ke lantai tiga dikunci. Hansen sudah meminta bantuan staf, tapi staf itu berkata kalau lantai tiga adalah tempat Omar menyimpan barang-barang berharga, jadi tidak pernah dibuka untuk umum.Staf itu juga menjamin berkali-kali kalau di lantai tiga tidak ada orang.Andreas sama sekali tidak menghabiskan waktu lagi, dia langsung berlari ke lantai tiga.Setiap jalur ke lantai tiga diberi pintu yang dikunci dengan nomor sandi.Gedung pameran ini adalah properti pribadi Omar.Andreas melihat Gian yang mengikutinya sekilas. Hanya dengan satu tatapan, Gian sudah tahu apa yang diinginkan Andreas.Gian segera mengeluarkan ponselnya dan menelepon seseorang.Di bawah, semua orang berdiri di tempat dengan ekspresi kaget.Tiba-tiba, terdengar suara ponsel berbunyi. Semua orang melihat ke asal suara dan melihat Omar yang tadinya gusar mengernyit saat melihat ponselnya.Suara ponsel itu bergema ke seluruh gedung, membuat suasana semakin aneh.Setelah sekian lama, Omar akhirnya mene
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
7071727374
...
92
DMCA.com Protection Status