All Chapters of Ternyata Suamiku Miliarder: Chapter 691 - Chapter 700

915 Chapters

Bab 691

Sheryn tahu kalau dia terus bersikeras tinggal di sini, hanya akan membuat Nicholas membencinya.Oleh karena itu, dia mengangguk lalu pergi menyapa Celine dan pergi.Di luar ruang operasi, suasananya sangat tegang, bahkan suara napas saja bisa terdengar jelas.Ketika langit mulai cerah, lampu ruang operasi akhirnya padam.Begitu pintu terbuka, Celine segera maju untuk menahan dokter yang keluar. "Bagaimana keadaannya?"Suara Celine terus bergetar."Nyawanya sudah selamat, tapi ... karena jatuh dari tempat yang tinggi, ada banyak tulangnya yang patah. Kami sudah melakukan perbaikan, tapi setelahnya harus lihat kondisi pemulihannya. Proses pemulihannya juga akan sangat menyakitkan."Suara dokter terngiang-ngiang di telinga Celine.Nyawanya selamat ....Bagus kalau nyawanya selamat.Untuk pemulihan ... dia akan menemani Winny!Hasil akhirnya tidak seperti yang dia takutkan, hati Celine yang tegang akhirnya merasa lega, tubuhnya yang dari tadi dipaksa untuk bertahan seketika lemas.Celine
Read more

Bab 692

Inez melihat jam, lalu mulai melihat ke sekitar seperti sedang mencari sesuatu.Baru saja mereka berdua tiba di depan pintu restoran, tiba-tiba sekelompok orang turun dari mobil dan berkumpul bersama. Suara mereka langsung menarik perhatian Yuni.Orang Keluarga Bakri?Yuni langsung mengenali mereka lalu dia melihat Inez dengan tatapan bingung. "Kakakmu dan kakak iparmu? Heh, kebetulan sekali!"Inez tertawa canggung.Dalam hati berpikir mereka akhirnya datang juga.Saat ini, dia juga sudah tidak peduli lagi, dia segera menyapa anggota Keluarga Bakri. "Kak, Kakak Ipar, kalian kenapa sepanik itu? Apa yang terjadi?"Inez pura-pura bertanya, dia berusaha untuk berakting meyakinkan di depan Yuni."Terjadi sesuatu pada Bella." Orang yang berbicara adalah ibunya Bella, dia terlihat panik seakan-akan Bella sedang dalam bahaya.Inez pun pura-pura terkejut. "Bella ... ada apa dengan Bella?"Ibunya Bella sudah mulai menangis."Bella juga nggak cerita dengan jelas. Satu jam yang lalu, aku ditelepon
Read more

Bab 693

Andreas merasa di sekitarnya sangat ribut, seketika, sebuah tinju mengenai wajahnya.Andreas pun bangun.Setelah bangun, dia melihat ke sekelilingnya, orang-orang ini ada yang terlihat marah, ada yang terlihat kecewa.Seketika, ingatan sebelum dia kehilangan kesadaran muncul di benaknya. Dia pun tahu kalau dia dijebak."Steven, jangan pukul dia!" seru Bella terkejut.Bahkan di saat seperti ini, dia masih melindungi Andreas.Saat ini, Andreas baru melihat wanita di sampingnya, memar-memar di tubuhnya membuat Andreas mengernyit."Bella, dia sudah menindasmu sampai seperti itu, kamu malah melindunginya!" Tuan muda Keluarga Bakri masih mau memukul Andreas, tapi dihentikan oleh ayahnya Bella, Baim Bakri."Sudah!"Bella memasang ekspresi serius, tapi sedikit ketakutan di wajahnya berusaha dia tekan.Sebagai orang yang juga berkecimpung di dunia bisnis, dia paling mengerti sifat Tuan Andreas ini.Awalnya dia tidak setuju dengan rencana Bella menjebak Andreas karena dia tahu, kalau Andreas tah
Read more

Bab 694

"Benar, siapa pun yang menindas kakakku, kalau berani nggak tanggung jawab, aku bakal memukulnya sampai dia mau tanggung jawab!" ujar Steven dengan menggebu-gebu.Selesai berkata, dia mau menerjang masuk ke kamar lagi, tapi dihentikan oleh Bella."Steven, jangan ....""Semalam ... semalam dia seharusnya salah masuk kamar, terus mabuk, makanya ....""Aku nggak menyalahkannya ...."Di masa depan, Bella akan menikah dengan Andreas, apalagi sekarang di sini ada Nyonya Tua Keluarga Jayadi, kalaupun dia "ditindas", dia juga harus menunjukkan sikap toleransinya.Dia mengira Yuni akan menyukainya.Namun, saat melirik Yuni, dia malah melihat samar-samar ada senyuman sinis di wajah Yuni.Bella mengira dia salah lihat, tapi tiba-tiba Yuni berkata,"Nggak menyalahkannya, tapi memanggil orang sebanyak ini kemari?"Hanya satu kalimat ini saja membuat semua orang yang ada di sini tertegun, terutama Inez, dia merasa seakan-akan isi hatinya terlihat jelas oleh Yuni.Bella juga langsung panik.Inez sada
Read more

Bab 695

Orang-orang Keluarga Bakri mengeroyok satu orang tua?Senyuman sinis di wajah Yuni semakin jelas.Dia tidak mengatakan apa-apa, malah sengaja menatap Bella. Meski ditutupi handuk, tapi memar-memar di leher dan lengannya tidak ditutupi sama sekali.Seakan-akan sengaja mau diperlihatkan ke orang-orang.Bella merasa sedikit minder karena tatapan Yuni, tapi dia selalu membanggakan kemampuan aktingnya. Dia yakin dia tidak ketahuan, jadi dia fokus berpura-pura sedih, tak berdaya dan panik untuk mendapatkan belas kasihan Yuni."Inez ...."Setelah sekian lama, Yuni tiba-tiba bersuara."Ibu, aku di sini." Inez tahu Yuni sudah mau membuat pernyataan, dia segera mendekat.Dia sangat menanti-nantikannya, lebih baik lagi kalau Yuni bisa langsung berjanji dan memutuskan pernikahan Andreas dan Bella.Yuni mengulurkan tangannya, Inez pun langsung pergi memapahnya.Yuni berdiri dengan bantuan Inez lalu berkata, "Sarapan pagi ini membuat lambungku begah, aku harus pulang istirahat sebentar."Semua orang
Read more

Bab 696

Inez terdiam sejenak lalu berkata, "Apa lagi yang kamu lakukan?""Aku nggak melakukan apa-apa, semalam aku ...." Timothy melirik wanita telanjang yang sedang menggodanya pagi-pagi begini."Semalam aku nggak melakukan apa-apa, tapi ...."Timothy mengalihkan pandangannya, ekspresinya menjadi serius. "Semalam waktu aku menyuruh pengawalku pergi mengurus wanita itu, Hansen membawanya pergi."Dia baru dapat kabar pagi-pagi ini.Kalaupun wanita itu sudah mati, dengan campur tangan Keluarga Nadine, masalah ini akan jadi repot.Terutama kata-kata terakhir Hansen."Kalian nggak pantas menyentuh orang Keluarga Nadine."Winny jelas-jelas bermarga Tantra ...."Ibu, coba kamu selidiki apa hubungan Winny Tantra dengan Keluarga Nadine." Setelah itu, Timothy tiba-tiba teringat sesuatu. "Celine Maira juga ...."Ketika mendengar nama Hansen, ekspresi Inez sudah berubah.Sebagai anak muda yang paling kompeten di Keluarga Nadine, juga cucu yang paling disayangi Tuan Richard, Inez tahu sedikit tentang Hans
Read more

Bab 697

Andreas mendongak melihat Hansen sekilas tanpa mengatakan apa-apa.Dia membuka mulut ingin bertanya tentang Celine, tapi jelas terlihat, Hansen tidak akan memberi tahu dia.Andreas hanya mendongak sebentar lalu menunduk lagi.Hansen mengangkat alisnya lalu kembali bekerja.Langit di luar jendela semakin gelap, di seluruh gedung hanya ada Hansen dan Andreas. Mereka berdua sangat kompak, fokus dengan pekerjaan masing-masing.Dua jam kemudian, Hansen berdiri hendak pergi.Begitu dia bergerak, Andreas juga meletakkan dokumen di tangannya dan mengambil jasnya lalu ikut keluar.Suara langkah kaki di belakang sangat jelas, Hansen tahu Andreas mengikutinya, tapi dia tidak berbalik dan langsung berjalan ke parkiran. Tidak hanya Andreas yang terus mengikuti Hansen seharian, bahkan mobilnya juga diparkir di samping mobil Hansen.Di saat Hansen masuk mobil, Andreas juga masuk mobil.Dua mobil itu satu di depan satu di belakang, menjaga jarak yang pas sampai ketika mobil Hansen masuk ke kediaman Ke
Read more

Bab 698

Carla memasang ekspresi kesal.Dia paling benci masa-masa saat keberadaannya tidak dianggap.Sudah bertahun-tahun hal ini tidak diungkit, dia bahkan sudah hampir melupakannya. Namun, beberapa pegawai tua di perusahaan tahu keberadaan Lala.Orang-orang yang tadi bergosip perlahan-lahan pergi.Carla tentu saja sudah menyadari keberadaan Hansen dan Andreas.Beberapa hari ini dia tidak datang ke kantor pusat, jadi dia baru tahu hari ini kalau Andreas datang ke kantor pusat setiap hari.Apakah karena Celine?Tak lama kemudian, Carla sudah mendapatkan jawaban atas tebakannya ini.Selain Lala, hanya Celine yang bisa memengaruhi dua orang ini.Begitu memikirkan Celine, kening Carla langsung berkerut.Dia sudah berhari-hari tidak melihat Celine!Carla duduk di satu tempat yang pas, lalu samar-samar dia mendengar suara dari meja Andreas dan Hansen."Perebutan harta Keluarga Nadine ... aku bisa membantumu!"Sejak datang ke kantin, Hansen dan Andreas fokus dengan makanan di depan mereka. Saat ini,
Read more

Bab 699

Sejak Winny bangun, dokter sudah memeriksanya dan pergi, tapi Winny tetap tidak mengatakan apa-apa. Matanya seakan-akan tidak fokus, juga kehilangan sinarnya. Seolah-olah tubuhnya sudah bangun tapi jiwanya masih tidak sadarkan diri."Winny?" Celine mencoba memanggil Winny, tapi dia tidak berani terlalu keras, takut mengagetkan Winny.Dia sudah memanggil Winny berkali-kali, tapi Winny terus menatap langit-langit, tidak memberikan reaksi apa pun.Kekhawatiran di hati Celine semakin lama semakin kuat."Winny, Kak Nicholas sudah datang, dia sengaja ke sini untuk menemanimu. Beberapa hari ini dia terus di sisimu, kamu jangan takut ...."Celine terus berkata tanpa henti.Dia menghibur diri sendiri, berkata Winny baru saja bangun, perlu sedikit waktu.Mendengar ada orang-orang yang dekat dengannya ada di sisinya, Winny akan "bangun".Namun setelah sekian lama, dia tetap tidak bereaksi.Rasa bersalah yang sangat kuat memenuhi hati Celine. Malam itu, kalau saja dia lebih waspada, kalau saja dia
Read more

Bab 700

"Tahu."Nicholas punya firasat kalau Winny mengungkit Keluarga Jayadi mungkin karena kejadian kali ini berhubungan dengan Keluarga Jayadi.Seperti dugaannya, Winny menatap Nicholas dengan tatapan serius. "Jangan ... sampai Celine ... mendekati ... orang Keluarga Jayadi, aku takut ... dia ...."Saat ini, Winny mengucapkan setiap kata dengan susah payah.Nicholas kasihan padanya, juga mengerti apa maksudnya.Tanpa menunggu Winny selesai bicara, Nicholas langsung menjawabnya, "Oke, kamu tenang saja, aku akan mengawasinya agar nggak berhubungan dengan Keluarga Jayadi."Winny baru tenang.Namun, mereka berdua tidak tahu entah sejak kapan Celine sudah kembali.Tangannya terletak di gagang pintu, dia seperti membeku di sana. Setelah setengah menit, dia baru melepaskan genggamannya. Dia yang awalnya mau masuk pergi dengan ekspresi kosong seakan-akan kehilangan rohnya."Kak Celly?"Ketika dia berjalan ke belokan, ada yang memanggilnya.Celine tidak mendengarnya dengan jelas, lalu orang itu mema
Read more
PREV
1
...
6869707172
...
92
DMCA.com Protection Status