All Chapters of Istri Penebus Utang Kesayangan Pewaris: Chapter 221 - Chapter 230

263 Chapters

Keadaan Elyas

Mumpung Ayesha ditemani Hanin dan Sebastian, Hilbram menyempatkan waktu mendatangi rumah sakit tempat pria itu di rawat.Sejak mengalami penyekapan, Ayesha tidak mau ditinggal sendiri. Jadi Hilbram tidak beranjak dari sampingnya semenitpun sejak kemarin.“Bos, Tuan Elyas sudah membaik dan kini sedang proses pemindahan ke ruang perawatan.” Miko melaporkan saat Hilbram terlihat datang.“Dia masih mencariku?” Hilbram ingat, Miko mengatakan hal itu sejak semalam.“Sepertinya, Elyas hanya mengigau. Tadi saat sudah sadar aku tanyakan lagi dia bahkan tidak ingat sudah mengatakannya.”Mereka duduk sebentar di tempat sepi sambil membicarakan tentang pria itu. Miko belum sempat memberitahukan banyak tentang bagaimana pria itu bisa tiba-tiba berbalik membelanya. Bahkan rela mempertaruhkan nyawa untuk menyelamatkan hidupnya.“Entahlah, dia tidak banyak bicara. Tapi sejak awal, dia sudah terlihat melindungi nyonya dan Adik Adam agar anak buah Furqon tidak melakukan hal buruk pada mereka,” tukas
Read more

Jangan Mudah Percaya

Nada panggil tidak berhenti terdengar dari ponsel Hilbram yang sedang fokus menyetir. Dilihatnya layar sekilas untuk mengetahui siapa yang memanggil. Nama ‘istriku’ terpampang di layar yang berkedip itu.“Ini dalam perjalanan pulang, Sayang?” ujar Hilbram memasang earphone agar bisa mengangkat panggilan istrinya itu.Ayesha selalu merasa tidak aman setelah kejadian penyekapan itu, meski di sekitar rumah sudah ada beberapa penjaga yang memang ditugasi Hilbram untuk mengawasi rumahnya. Ayesha tetap merasa tidak tenang jika tanpa suaminya itu.Hilbram memilih tinggal di sebuah vila yang sedikit jauh dari keramaian, sekalian agar Ayesha bisa menenangkan dirinya dulu. Setelah menyelesaikan satu hal lagi, mereka akan memutuskan memulai perjalanan untuk berlibur.Hilbram sudah menguruskan paspor untuk anak dan istrinya itu. Tidak sabar rasanya melepaskan diri dari kesibukan kerja untuk bisa bersama anak dan istrinya sepanjang waktu bersenang-senang.“Adam anteng tidurnya?” tanya Hilbram men
Read more

Penyesalan Elyas

Cuaca tidak terlalu panas. Angin berhembus sepoi-sepoi menerbangkan dedaunan kering, ketika Ayesha menuntun Adam yang sejak tadi sudah mau melepaskan diri untuk berlarian di tempat itu. “Biar saya jaga Adik Adam, Bu.” Nur mengikuti Adam yang tidak berhenti berlarian itu. “Sudah, biar saja. Nanti kalau sudah bosan dia akan cari kita!” Hilbram mengajak Ayesha segera menunaikan ziarahnya. Mereka membawa banyak pengawal untuk menjaga. Hilbram sudah tidak khawatir lagi. Apalagi semua sudah diclearkan. “Hati-hati ya, Nur. Jangan biarkan terlalu jauh!” Ayesha berpesan pada pengasunya itu. “Baik, Nyonya!” tukas Nur dan langsung mengejar Adam yang langsung ngibrit saat terlepas sedikit saja. Ayesha hanya menggeleng-geleng dengan anak yang aktifnya bukan main itu. Lalu mengikuti sang suami menuju makam kedua orang tuanya. Sama seperti saat mereka mengunjungi makam orang tuanya terakhir kali, ada bunga-bunga segar yang hanya terlihat di atas makam ibunya. Sementara makam ayahnya yang b
Read more

Penghinaan Besar

Fatma melangkah tergopoh menuju ruang kerja Rahman dan melihat pria itu ada di sana bersama pengasuh dan cucunya. Dia sedikit mewakili kecemburuan putrinya, melihat kedekatan Rahman dengan wanita yang selama ini mengasuh cucunya itu.“Ada apa?” tanya Rahman pada Fatma yang sudah begitu saja masuk ruang kerjanya tanpa mengetuk pintu. Membuat Momo jadi terkejut dan canggung bersikap.“Oh, aku pikir setelah putriku sudah merubah sikapnya dan tidak lagi berulah, kau akan meninggalkan wanita ini. Ternyata tidak!”Rahman menatap Momo dan memintanya keluar sebentar. Dia perlu berbicara dengan wanita ini.“Kau tidak ingin menyapa cucumu?” tanya Rahman melihat Fatma sedingin salju saat Momo mendorong stroler Vivian melewatinya.Fatma bergeming dan mengabaikan pertanyaan tentang cucunya itu. Dia sama sekali tidak pernah terlibat dalam pengasuhan Vivian. Jadi tidak ada ikatan batin yang terpaut pada bayi itu.“Kau seharusnya paham mengapa aku tidak meninggalkan Momo.” Rahman memilih duduk kem
Read more

Kasus Elyas

Elyas terbangun di kontrakannya karena suara ketukan pintu. Dia reflek bangkit dan hendak mengambil pistolnya. Beberapa saat kemudian Elyas meletakannya lagi, dan bangkit berjalan membuka pintu itu.“Selamat pagi?” Miko bergegas masuk meski pemilik rumah belum mengizinkannya.“Keluar, Kau!” Elyas menarik lengan Miko yang ngeloyor itu. Namun pemuda nakal itu mengelak.“Tuan, bukankah kita sudah berteman? Kenapa kau tidak mengizinkanku sekedar meminta minuman di lemari es-mu?”Miko membuka lemari es dan duduk dengan santai di kursi, meneguk minuman yang baru diambilnya.“Karena aku tahu kau pasti hanya menjalankan perintah bosmu itu.” Elyas menutup lagi pintu rumahnya dan pasrah melihat Miko yang sudah duduk.“Good, kau tahu hal itu?” Miko menanggapi. Dia tidak heran bagaimana Elyas mengetahui hal itu.“Apa saja yang sudah kau dapatkan?”“Tidak banyak, aku hanya tahu bahwa nama aslimu adalah Zulkarnain.”Elyas terdiam dan sudah bisa menduganya. Namun dia hanya ingin tahu sejauh mana
Read more

Di Depan Mata

Miko melempar kunci mobil yang segera ditangkap Elyas. Pria itu keheranan. “Itu mobil dari menantumu, dia juga sebenarnya sudah menyiapkan apartemen untukmu,” ujar Miko menjelaskan. “Aku tidak tertarik dengan hal itu.” “Terima saja, putrimu pasti akan marah kalau mengetahui suaminya tidak memperlakukan mertuanya dengan baik.” Elyas menatap Miko dengan raut resah. Apa Ayesha sudah diberitahu hal ini? Elyas jadi merasa cemas. “Jangan cemas begitu. Bos sepertinya tidak mengatakan apapun. Dia menunggumu berinisiatif mengatakannya sendiri pada Nyonya.” Tangan Elyas tidak berhenti mempermainkan kunci yang dipegangnya itu. Miko tahu Elyas jadi grogi setelah mendengar tentang putrinya. “Kalau saja aku tidak melakukan banyak kesalahan padanya, tentu aku sudah menemuinya, Miko. Aku malu pada diriku sendiri, aku tidak bisa...” Elyas terlihat sedih dan berkaca-kaca. Miko melihat itu. Elyas yang dingin dan bisa dikata kejam membantai musuhnya, tidak pantas sekali menangis. Elyas membaya
Read more

Memburu Aurora

Tangannya sudah membeku dan Ayesha masih enggan berjingkat. Hilbram membujuknya sekali lagi agar istrinya itu mau balik ke hotel. Karena suhu udara sudah semakin turun, bertambah angka minusnya.“Besok lagi kita cari auroranya, lihat kamu sudah kedinginan begitu,” ujar Hilbram sambil memeluk Ayesha.“Bukannya besok kita sudah rencana ke kota lain?”“Bisalah kita undur. Lagian, bisa jadi kita malah lihat aurora di kota lain selain di sini.”“Orang-orang bilang, aurora lebih sering terlihat di bumi di kota Tromso ini. Tunggu bentar lagi, Mas. Kali saja nampak.”Hilbram tidak menolak dan menunggui saja istrinya yang masih tidak menyerah menunggui fenomena aurora itu. Ini adalah malam ke tiga mereka pergi ke tempat biasa terlihat aurora. Tapi hingga malam ke tiga ini pun, tidak ada aurora yang tertangkap di netranya.Sejak kecil Ayesha ingin sekali melihat fenomena cahaya yang indah itu di langit. Dia bahkan dengan konyolnya menabung agar suatu saat bisa ikut tour melihat aurora. Sekara
Read more

Masuk Angin

Setelah sampai ke tempat di mana tadi mereka menunggu datangnya aurora, Ayesha keluar dari mobil dan berlari menghampiri Isyana.“Di mana auroranya?” tanya Ayesha sambil mengatur napas.“Itu, sudah semakin tipis.” Tunjuk Ishana pada langit dengan cahaya hijau yang tinggal setipis tisu.“Oh, itu?” Ayesha bahkan hanya melihat cahaya tipis itu seklias, selebihnya hanya langit gelap.“Oh maaf, auroranya sepertinya hanya menampakan diri sekilas. Tapi kalau kau mau, aku sudah merekamnya. Nanti aku kirimkan padamu.” Ishana menunjukan cahaya hijau yang tertangkap di kamera Ishana.Ayesha melihat rekaman itu dengan menyembunyikan kekecewaannya. Dia sudah menghentikan paksa keasyikan suaminya, lalu dengan terburu meminta di antar ke tempat ini, sesampai di sini, auroranya sudah menghilang.Kalau hanya melihat dari rekaman, apa bedanya dia melihat dari internet? Jangan katakan tentang arti sabar jika belum melihat perjuangan Ayesha menanti sang aurora.“Mungkin besok aku sudah pindah kota, s
Read more

Hamil Lagi

Adam sudah lelah bermain di perjalanan saat pesawat pribadi itu terbang dari negara Norwegia menuju Islandia. Negara ini menjadi salah satu tujuan destinasi berlibur mereka. Ayesha sendiri yang memasukan Islandia sebagai salah satu negara yang ingin dikunjunginya. Ada banyak pemandangan luar biasa yang sejak lama ingin disaksikannya secara langsung. Salah satunya adalah Blue Lagoon. Salah satu tempat yang terkenal dengan spa geothermalnya juga pemandangan yang indah. Dan jika beruntung, suaminya bilang dia juga akan bisa melihat northern ligts aurora borealis di negara ini. “Adam mau ikut mama?” tanya Ayesha pada anaknya yang terkantuk—kantuk di pangkuannya itu. “No, Mama. Suuus...!” Bocah kecil itu memanggil sang pengasuh. Dia sepertinya ingin ditidurkan saja karena sudah mengantuk. “Ya sudah, bobok sama sus ya?” Ayesha mencium Adam. “Ya mama” bocah itu masih juga menjawab meski matanya sudah berat. Ayesha menyerahkan putranya pada pengasuh itu sambil terkekeh. “Maaf ya, N
Read more

Kenangan

Jemu...Itulah yang dirasakan Elyas saat harus tiduran di ranjang pasien sudah hampir tiga hari ini. Ada masalah dengan luka bekas oprasinya di bagian perut. Peluru yang menembus di tempat itu membuat dokter harus melakukan pembedahan untuk mengeluarkannya. Saat ini sepertinya sedang bermasalah.Dicabutnya jarum infus di tangannya. Elyas yang merasa sudah lebih baik menurunkan kedua kakinya di lantai. Mencari alas kakinya kemudian memutuskan untuk pergi dari tempat ini.Elyas tidak terbiasa berada di tempat umum sedikit lebih lama. Membuatnya tidak bisa tidur dengan lelap walau sebaik apapun pelayanan perawat di rumah sakit itu. Dia selaluu merasa tidak nyaman.“Suster, dimana pasien di ruang itu?” Miko yang baru datang terkejut karena kamar sudah dalam keadaan kosong.“Apa kamar mandi sudah diperiksa?” tanya perawat itu sambil berjalan hendak memeriksa kamar.“Tentulah sudah, Sus.” Miko sambil menoleh ke kakan kiri, barangkali saja Elyas hanya bosan di kamar lalu memutuskan jalan-j
Read more
PREV
1
...
2122232425
...
27
DMCA.com Protection Status