Hilbram menciumi perut istrinya dengan bahagia setelah memastikan dan melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa di dalam sini ada makhluk yang masih sebiji kacang sedang memulai proses kehidupannya.“Usianya baru 6 minggu, dan kita sudah mengetahuinya lebih awal. Dulu, aku bahkan tidak tahu kalau sedang hamil Adam. Baru tahu setelah usianya sudah 3 bulan.” Ayesha teringat masa-masa itu membuatnya jadi menangisi nasib anaknya itu.Ayesha memang sedang sensitif. Hal sekecil apapun sudah membuatnya sedih. Suasana hatinya berubah dengan cepat. Tadi, saat mengetahui dia hamil lagi, Ayesha bahagia sekali. Dan sekarang, dia tiba-tiba sedih.“Maaf, aku janji selama kehamilan ini akan selalu ada untukmu.” Hilbram mencoba membuat istrinya itu tidak bersedih. Namun kata-katanya justru membuat Ayesha bertambah kesal.“Itu sangat tidak adil bukan buat Adam, sejak masa di dalam rahim sudah dicampakkan ayahnya, lahirpun tidak ditemani ayahnya, bahkan yang mengadzani orang lain.”“Iya, Maaf!” Hil
Baca selengkapnya