Brak!Ayesha yang sedari kemarin dikurung di ruangan gelap dan pengap itu membelalakan mata mendengar ucapan itu.Jadi, apa dirinya juga akan…?“Tante Mur, tolong. Aku tidak mau menjual diri,” mohonnya cepat. Ayesha bahkan berlutut di depan kaki wanita itu.Hanya saja, Murni justru menyentakkan kakinya, hingga tubuh Ayesha terjerembab dan terantuk tembok.Bugh!Ayesha dapat merasakan darah mengalir dari hidungnya. Namun, diabaikannya itu semua dan menggelengkan kepala cepat–tak setuju.“Tante, aku mohon. Aku akan bekerja keras mencari uang tapi tidak dengan cara ini. Aku janji akan melunasi hutang-hutang pamanku. Tolong beri aku kesempatan,” ucapnya kembali memohon pada Murni.Hal ini membuat salah seorang bawahan yang mengikuti mucikari itu merasa iba.“Mami, dia mimisan. Lebih baik, kita rawat dulu. Lagipula kalau dia kenapa-kenapa kita juga yang rugi.”Murni lantas memperhatikan kondisi Ayesha. Dengan tatapan dingin, dia pun berkata, “Hari ini, aku akan kasih kesempatan padamu untuk
Read more