“Sepertinya nomor Anda diblokir, Bos!” ujar Miko, pria yang baru saja menjadi intel dadakannya itu.Hilbram sengaja menemui Sebastian temannya itu untuk misi ini. Karena merasa semua pegawainya sudah atas kendali Rahman, dia sengaja merekrut beberapa orang baru tanpa sepengetahun Rahman. Salah satunya, Miko.Dia punya alasan tersendiri, namun masih ragu untuk menyatakannya dalam sikap. Karenanya, bertindak diam-diam adalah pilihan yang menurutnya bijak. Jadi, bilapun nanti apa yang dipikirkannya tidak benar, Hilbram tidak akan merasa tidak enak pada asistennya itu. “Begitukah?” Hilbram mengernyitkan dahinya. Untuk apa nomornya sampai di blokir?“Benar, Bos. Saya masih bisa, kok, menghubungi nomor tersebut.” Miko menyimpulkan setelah mencoba menghubungi nomor kontak Hanin namun segera memutuskannya. kalau nomor itu sudah tidak aktif, Miko tentu tidak bisa menghubunginya. “Mengapa nomorku sampai ada yang memblokir?”Banyak orang yang merasa bangga bisa memiliki nomor kontak Hilbram
Read more