Di rumah sakit, Barra tak pernah meninggalkan Sandra. Ia juga tak pernah melepas genggamannya. Bahkan, ketika dokter memeriksa pun, dengan setia ia di sampingnya sampai-sampai dokter mengira bahwa ia suami Sandra. Maka dari itu, ketika ia berbisik, meminta agar Sandra divisum tanpa ketara pun, sang dokter bersedia.Sandra sendiri tak mengerti ketika sang dokter bertanya hal-hal yang detail kepadanya. Namun, karena ia percaya secara penuh kepada sang ahli kesehatan, ia menjawab dengan jujur. Termasuk pertanyaan tentang kronologi luka-luka yang didapat wanita itu.Setelah selesai, masih menggunakan selimut untuk menutupi tubuh, Sandra masuk ke mobil Barra. Ia kepikiran tentang adiknya. Andai sang adik melihat keadaannya yang sekarang, sudah pasti ia akan mengamuk, menyalahkan Barra atas sesuatu yang menimpanya. Padahal bukan lelaki itu yang menyakitinya.“Pak,” panggil Sandra malu-malu. Ia menggigit bibirnya sebentar sebelum berkata, “Tolong turunkan saya ke depan hotel. Hotel mana saja
Last Updated : 2023-12-14 Read more