Share

Bab 46. Ancaman Baru

Author: IyoniAe
last update Last Updated: 2023-12-11 18:41:54

Sandra harap ia dapat mengetahui rancangan rencana Brian dalam memajukan perusahaan untuk menyaingi Barra. Ia bertekad membantu Barra. Ia tak mau perusahaan itu jatuh je tangan Brian. Sebab, ia percaya perusahaan itu bakal bangkrut kalau hal itu sampai terjadi.

Namun, setelah seminggu bersama lelaki itu, Sandra tak mendapatkan apa-apa. Kegiatan Brian bisa dibilang hanya foya-foya saja. Kalau siang selain ngegim di kantor, lelaki itu keluar menghadiri pesta amal. Malamnya pun ia bersenang-senang ke pesta para kenalan. Dan dalam kegiatannya, ia menggeret Sandra bersamanya.

Pernah suatu ketika wanita itu menolak.

“Mas (Brian acapkali memaksa Sandra memanggilnya Mas, bahkan menskors Sandra sehari karena nekat memanggilnya Pak sampai wanita itu menyerah dan akhirnya menurut memanggilnya Mas), saya capek banget. Malam ini saya nggak bisa menemani.”

“Kamu mau diskors lagi?”

Terpaksa Sandra mengikuti bos barunya itu. Dan setiap pesta, Brian berakhir dengan mabuk-mabukan. Sandra jugalah yang
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Janda Cantik Milik CEO Arogan   Bab 47. Pesta Liar

    Pesta itu bukan pesta biasa. Diselenggarakan di rooftop sebuah hotel bertingkat puluhan. Malam itu cuaca bersahabat, tak ada mendung. Awan pun tak ada. Alhasil bintang-bintang tampak bergemelapan di atas gedung.Sebelum tiba pada waktu yang dijanjikan, Brian menelepon Sandra. Ia berniat menjemput wanita itu tetapi Sandra menolak.“Tapi aku udah di depan gang rumahmu.”Sandra mendengkus kesal. Ia ketahuan tak mengenakan gaun yang dibelikan Brian, sehingga membuat lelaki itu kecewa.“Ya sudah, nggak usah berangkat aja. Biar kukirim fotomu dan Barra ke Dad.”Terpaksa, Sandra berganti pakaian. Setelah masuk ke mobil, wanita itu menggerutu. Ia meminta Brian menepati janji dan laki-laki itu pun menurut. Ia menyerahkan sebuah kartu MicroSD, laptop, dan ponsel untuk dicek Sandra.“Bener nih, nggak ada yang lainnya?” tanya wanita itu menekan tombol hapus permanen dan mengosongkan file.Brian mendengkus. “Aku memang licik, tetapi aku adalah lelaki yang pantang ingkar janji.”Setelah yakin semua

    Last Updated : 2023-12-12
  • Janda Cantik Milik CEO Arogan   Bab 48. Keamanan Hotel yang Payah

    Hal yang paling ditakuti Sandra adalah teror. Seperti halnya hantu yang tak berwujud tetapi mampu memberikan teror paling kejam. Namun kini bukan hanya hantu yang membuatnya takut. Orang mabuk pun. Sebab, terkadang mereka memiliki kekuatan yang tak disangka-sangka. Juga kenekatan.Seperti yang terjadi pada Brian. Lelaki itu memanggulnya dengan enteng. Meski sekuat tenaga Sandra memberontak, Brian tetap tak menurunkannya. Bahkan ketika memasuki lift.“Lepaskan! Aku tuntut kamu!” Sandra berteriak.“Ssst!” Brian malah tertawa. “Kau pikir siapa aku? Hukum nggak bakal bisa menyentuh orang yang memiliki uang sepertiku.”Sandra hampir-hampir putus asa. Air matanya menetes deras. Ia bahkan memohon pada Brian yang sudah gelap mata. Sebab, berseru minta tolong pun tak gunanya. Orang-orang mengabaikannya. “Tolong, jangan lakukan ini.”Mereka kini sudah masuk ke kamar. Brian mengempaskan tubuh Sandra ke ranjang. Sepatu wanita itu sampai terlepas satu.“Lepas!” Wanita itu menendang. Namun dengan

    Last Updated : 2023-12-13
  • Janda Cantik Milik CEO Arogan   Bab 49. Penjagaan dan Penyesalan

    Di rumah sakit, Barra tak pernah meninggalkan Sandra. Ia juga tak pernah melepas genggamannya. Bahkan, ketika dokter memeriksa pun, dengan setia ia di sampingnya sampai-sampai dokter mengira bahwa ia suami Sandra. Maka dari itu, ketika ia berbisik, meminta agar Sandra divisum tanpa ketara pun, sang dokter bersedia.Sandra sendiri tak mengerti ketika sang dokter bertanya hal-hal yang detail kepadanya. Namun, karena ia percaya secara penuh kepada sang ahli kesehatan, ia menjawab dengan jujur. Termasuk pertanyaan tentang kronologi luka-luka yang didapat wanita itu.Setelah selesai, masih menggunakan selimut untuk menutupi tubuh, Sandra masuk ke mobil Barra. Ia kepikiran tentang adiknya. Andai sang adik melihat keadaannya yang sekarang, sudah pasti ia akan mengamuk, menyalahkan Barra atas sesuatu yang menimpanya. Padahal bukan lelaki itu yang menyakitinya.“Pak,” panggil Sandra malu-malu. Ia menggigit bibirnya sebentar sebelum berkata, “Tolong turunkan saya ke depan hotel. Hotel mana saja

    Last Updated : 2023-12-14
  • Janda Cantik Milik CEO Arogan   Bab 50. Rapat Darurat

    Sandra berharap bosnya berhasil meyakinkan personalia utnuk memindahkannya kembali bersama Wuri. ia tak sanggup bekerja di bawah naungan Brian. Bahkan untuk satu hari. Maka, dengan jantung berdegup, ia bertanya, "Trus gimana, Mbak?" Dalam hati ia berdoa supaya harapannya terkabul.“Ya nggak ada terusannya. Besok kamu bisa kembali ke sini.” Jawaban Wuri membuat Sandra lega setengah mati.“Kalau nanti Brian atau Pak Romi marah gimana?” tanya wanita itu ragu-ragu.“Udah, nggak usah mikir macem-macem. Yang penting kamu besok nggak usah ke kantor si Bocah Manja lagi.”Setelah mengiayakan, Sandra melompat senang. Tak lama Pak No datang. Ia datang untuk mengantar Sandra ke mana pun wanita itu ingin pergi. Namun, yang diinginkannya hanya pulang.Chandra sudah berangkat kuliah saat wanita itu sampai di rumah. Jadi, ia tak perlu menjelaskan apa-apa kepada adiknya itu. Ia masih mengenakan kemeja Barra.Ia berniat mengirimnya kembali setelah dari penatu nanti, tetapi ketika memasukkannya ke dalam

    Last Updated : 2023-12-15
  • Janda Cantik Milik CEO Arogan   Bab 51. Taruhan yang Berani

    Suasana dalam ruangan itu mendadak keruh. Masing-masing orang berbicara dengan teman di sebelahnya. Mereka mempertanyakan maksud sang CEO, yang mengumumkan pengunduran dirinya secara mendadak.“Kenapa? Apa yang salah dengannya?”“Mendadak sekali.”“Bagimana dengan perusahaan?”“Wah, kacau.”Wuri yang berdiri di belakang atasannya pun mendekat satu langkah. “Pak? Apa tidak terlalu terburu-buru?”“Saya belum selesai bicara,” katanya yang terdengar lantang oleh mikrofon di depan bibirnya, sehingga membuat para anggota dewan pemegang saham terdiam. Mereka kembali memusatkan perhatiannya kepada Barra yang berdiri di belakang meja tinggi.“Saya tahu Anda sekalian pasti khawatir terhadap jalannya perusahaan. Maka dari itu, saya mengusulkan untuk menerima saran dari Ketua Dewan kemarin,” tambahnya.Pak Romi berdeham. Ia menegakkan punggungnya dengan kaku. Orang-orang memandangnya sejenak, kemudian mulai berbisik dengan teman sebelahnya lagi.Barra melanjutkan, “Saya akan dengan senang hati me

    Last Updated : 2023-12-16
  • Janda Cantik Milik CEO Arogan   Bab 52. Hadiah Ulang Tahun

    Cinta bukan hal baru Sandra. Dia pernah mengalaminya dulu. Dia juga pernah merasakannya. Dia mencintai seseorang sampai-sampai rela berkoban untuknya, membuang segalanya untuk cinta itu. Namun, apa yang dia dapat kemudian? Tak ada.Meskipun demikian, bukan berarti Sandra tidak percaya lagi akan cinta. Dia hanya takut mencintai lagi. Maka dari itu, ketika sang bos mengungkapkan isi hatinya yang ingin melindungi, Sandra tak mau berharap. Ia tak mau sakit hati lagi.Hari masih sore ketika Sandra keluar dari kantor Aksara Group. Saat melewati meja informasi, Gladis memanggilnya.“Ada apa, Dis?” tanya Sandra mendekat.Dengan senyum ramah, gadis itu mengeluarkan sebungkus kotak kecil dengan pita menghiasi atasnya dari laci. Ia mengulurkan kotak tersebut kepada Sandra. “Selamat ulang tahun, Mbak.”“Oh!” Saking sibuknya, Sandra sendiri lupa hari ini adalah ulang tahunnya. Ia menerima kotak itu dengan haru. “Makasih.”“Tapi ini bukan dari saya.” Gladis terkikik.Sandra mengernyit. Ia mengamati

    Last Updated : 2023-12-18
  • Janda Cantik Milik CEO Arogan   Bab 53. Masa Lalu Menghantui

    Barra tak mengerti alasan hatinya terasa sakit, seolah ada ular yang membelitnya. Buket bunga yang dipilihnya dengan hati-hati tergeletak begitu saja di jok sampingnya.Tadi setelah rapat ia dengan perasaan bingungnya mengungkapkan keinginan hati untuk melindungi Sandra. Walau wanita itu memberitahu bahwa perasaan yang dirasakan Barra hanyalah hal yang biasa dialami oleh pemimpin yang baik terhadap bawahannya, namun bagi Barra bukan seperti itu. Wuri juga bahawannya, tetapi keinginan untuk melindungi Wuri tidak sekuat keinginannya untuk melindungi wanita itu.Padahal, kalau ditelisik lebih jauh, Wuri bekerja lebih lama dari wanita itu. Ia juga sahabat ibunya. Tentunya kalau memang perasaan itu adalah hal yang biasa, Barra juga merasakannya perasaan itu sama besar terhadap Wuri. Namun nyatanya tidak.Dari pertama kali bertemu Sandra, lelaki itu sudah merasakan suatu perasaan yang tidak biasa. Bahkan waktu Sandra, mengenakan daster dan berpenampilan acak-acakan mencegat mobil yang diken

    Last Updated : 2023-12-19
  • Janda Cantik Milik CEO Arogan   Bab 54. Nasihat Cinta

    Chandra pernah melihat kakaknya sebegitu kecewanya seperti yang sekarang dia perlihatkan. Bahu kakaknya sampai merosot. Namun, Chandra tak tahu penyebab kakaknya seperti itu. Apakah karena ia tak menyetujui sang kakak dekat lagi dengan Alex? Rasanya bukan itu. Lantas apa? Mungkinkah ....Pemuda itu mendesah lega menyadari alasan kekecewaan sang kakak. Ia duduk di samping kakaknya, menarik bahu Sandra agar bersandar pada dadanya. “Aku lega karena yakin Mbak nggak akan balikan sama si Alex Bajing4n itu.”Sandra mengernyit. Ia mendorong dada sang adik dan bertanya, “Apa maksudmu?”“Mbak mencintai orang lain, kan?” Chandra berkata dengan yakin, “Mbak jatuh cinta pada Mas Barra.”Segera, Sandra menggeleng kuat. “Nggak,” jawabnya menyangkal. “Aku nggak jatuh cinta padanya.”“Iya! Mbak menyukai bos Mbak. Aku kenal kamu dari kecil. Kamu jatuh cinta pada bosmu, Mbak. Akui saja.”“Aku emang menyukai Pak Barra, Chan, tapi bukan jatuh cinta. Aku nggak berani mencintainya.” Sandra ragu sejenak. Ia

    Last Updated : 2023-12-20

Latest chapter

  • Janda Cantik Milik CEO Arogan   Bab 95. Rasanya Mau Pecah

    Wuri bilang pada Sandra untuk tidak usah khawatir. Namun, tetap saja, Sandra gelisah. Dia sudah menelepon Barra beberapa kali, namun panggilannya tak dijawab. Dia juga sudah mengirim pesan, memberi embel-embel kata penting. Namun, sampai jam kantor usai, Barra tak kunjung membalas. Notifikasinya terbaca pun tak ada. Terlihat hanya tanda centang dua pada pesannya.Saat masuk ke bus untuk pulang, Sandra tak tenang. Perasaannya tidak enak. Pikiran buruk mulai menghantuinya. Kenapa Barra tidak menjawab telepon maupun pesannya? Apakah terjadi apa-apa dengannya? Mungkinkah dia tertimpa musibah, kecelakaan misalnya? Kapan? di mana? Apakah saat hendak menemui klien? Atau ketika rapat dadakan? Kenapa pula tadi dia tidak pamit keluar kantor? Apa yang terjadi?Sandra menjadi mual memikirkannya. Ia tak bisa membayangkan tubuh Barra terluka di dalam mobil yang jatuh ke jurang, menunggu bantuan yang tak kunjung datang hingga akhirnya .... Tidak. Sandra tak sanggup. Ia menelepon nomor Barra lagi, tet

  • Janda Cantik Milik CEO Arogan   Bab 94. Percaya diri

    Aku harus percaya diri, Sandra bertekad. Ia ingat percakapannya dengan Bu dina dulu. Sebagai kekasih Barra, banyak yang bakal menekannya. Dia tak boleh menyerah atau melempem. Mentalnya harus kuat. Bukankah dia sudh pernah diperlakuka dengan kejam oleh Bu Utami dulu? Seharusnya, Sandra sudah mampu menyesuaikan diri dengan hinaan yang menjtuhkan mentalnya. Dulu, ia sudah bisa menerima omongan kejam mantan mertua dan mantan suaminya. Jadi, seharusnya ia lebih kuat menerima hinaan dari orang lain. Toh, mereka tidak ada hubungannya dengan Sandra.Berbeda dengan Alex dan Bu Utami yang dulu adalah orang terdekatnya. Orang yang dipercayanya, orang yang mestinya melindungi Sandra. Jadi, penghinaan mereka pastinya lebih kejam dari penghinaan yang diterimanya oleh orang luar. Maka dari itu, Sandra bertekad akan menghadapinya dengan percaya diri.Toh, apa sih cacian yang mereka lontarkan padanya? Statusnya sebagai janda? Sandra memang seorang janda. Namun, dia tetaplah wanita terhormat. Dia tak

  • Janda Cantik Milik CEO Arogan   Bab 93. Penghilang Tekanan

    Dengan lesu, Sandra merebahkan dirinya ke kasur. Hari ini terasa panjang dan melelahkan. Orang-orang seolah menekannya. Ia tahu dirinya hanya orang biasa dan tak pentas mendaptkan Barra. Ia ingin menyerah dan mengakhiri saja. Sempat terlintas dalam pikirannya untuk pergi ke tempat yang jauh, kembali memulai hidup baru. Namun, saat memikirkan berjauhan dengan Barra, dadanya terasa sesak. Sepertinya ia tak sanggup. Meski begitu, bertahan di sisisnya pun rasanya sulit sekali.Ponselnya bergetar sekejap, menandakan sebuah pesan masuk. Rupanya dari Barra. Ia membacanya dan tersenyum. Kemudian, ia menyadari bahwa hanya dengan membaca pesan dari lelaki itu saja mampu membuat hatinya menjadi ringan. Bagimana kalau ia tak lagi berhubungan dengannya? Pasti lebih sulit.Ia mengetik balasan. tetapi sebelum sempat mengirimnya, Barra sudah meneleponnya."Kangen ...," nada manja sang CEO terdengar begitu Sandra menempelkan ponsel ke telinganya. Bibirnya tak bisa menahan senyuman. "Udah makan, belum?

  • Janda Cantik Milik CEO Arogan   Bab 92. Munafik

    Acara wisuda itu amat lancar. Setelah para tamu datang, para wisudawan dan wisudawati duduk di tepatnya. Setelahnya para dekan dan tamu kehormatan melakukan sambutan-sambutan di depan mimbar yang telah disediakan. Kemudian mahasiswa pilihan menyampaikan pidato perpisahannya. Setelah semuanya selesai, acara penyerahan ijazah secara simbolik dilakukan. Masing-masing wisudawan dan wisudawati dipanggil namanya supaya ke depan. Prestasi mereka disebut, begitupun dengan pesan yang sebelumnya mereka tulis.Sandra tak bisa menyembunyikan air mata harunya ketika nama sang adik disebut. Chandra bukanlah mahasiswa yang pandai hingga mendapat cum laude. Meski begitu, ia disebut sebagai mahasiswa paling rajin dan bekerja paling keras.Sandra jadi teringat dulu, ketika dia berbicara berdua dengan adiknya perihal uang kulian.“Mbak minta maaf,” katanya duduk di rumah kontrakan yang mereka tinggali sampai sekarang. “Mbak nggak bisa lagi ikut bayar uang kuliahmu. Soalnya suami Mbak nggak ngizinin Mbak

  • Janda Cantik Milik CEO Arogan   Bab 91. Seorang Barra

    Sandra tahu bahwa tidak mungkin sepasang suami istri dapat bekerja di perusahaan yang sama. Ia tahu kalau salah satu dari mereka harus mengalah. Sebab, atasan mereka tidak menginginkan masalah perusahaan dicampuradukkan ke masalah pribadi. Meski mereka yakin tak bakal melakukannya pun tetap saja manusia bisa khilaf. Jadi, perusahaan tak mau ambil risiko.Akan tetapi, bagaimana dengan sepasang kekasih? Bahkan belum tentu nantinya mereka akan tetap bersama. Bisa saja mereka bakal putus di tengah jalan. Namun, apakah salah satu dari mereka harus mengalah? Kalau memang begitu, dalam kasusnya tentu Sandralah yang mestinya mengundurkan diri. Tidak mungkin Barra. Sebab, lelaki itu seorang pemimpin perusahaan.Jika Barra keluar, bagaimana nasib perusahaan? Sandra jadi teringat perkataan Lusi dulu tentang perusahaannya yang lama. Pemimpin mereka memutuskan mengundurkan diri. Kepemipinan diambil alih sepenuhnya oleh perusahaan asing.Alhasil para karyawan seperti Lusi diperas tenaganya habis-ha

  • Janda Cantik Milik CEO Arogan   Bab 90. Akibat Beruntun

    Bisik-biik terdengar bagai dengung lebah di lobi kantor Aksara Group. Para karyawan yang baru kembali dari makan siang maupun yang sedang menunggu lift syok meelihat bos mereka menggandeng asisten seketarisnya dengan mesra.“Jadi, kabar itu beneran?”“Wah, kok bisa ya?”“Beruntung banget itu si Sandra ... iya, kan, namanya Sandra?”“Pakai pelet apa ya dia?”Pertanyaan-pertanyaan tersebut mereka bisiskkan ke telinga teman sebelahnya.Sementara itu, Sandra yang mendadak menjadi pusat perhatian orang-orang pun mencoba melepas genggaman Barra terhadapnya. “Pak, ini kan di kantor,” bisiknya, “nanti orang-orang salah paham.”“Salah paham apa?” Barra balik bertanya. Ia mengeratkan genggamannya, dan secara terang-terangan menunjukkan pada khalayak. “Nggak ada kesalahpahaman di antara kita. Dan, ya!” Ia berkata dengan lantang, seolah mengumumkan pada semua orang. “Kami memang berpacaran.”“Tuh, kan, bener kata Wulan dulu. Si Sandra itu emang penggoda. Kabarnya dia juga matre. Makanya ngelamar k

  • Janda Cantik Milik CEO Arogan   Bab 89. Makan Siang dan Bekal

    Dampak yang Sandra alami setelah beredarnya podcast itu langsung terasa begitu jam istirahat kantor berlangsung. Karena tak enak hati telah menyembunyikan hubungannya dari Gladis, ia berniat meminta maaf dan mengajak gadis itu makan siang bersama. Apalagi kemarin dia sudah berjanji. Demi memperbaiki hubungannya dengan Gladis, Sandra bahkan rela menolak ajakan makan siang bersama Barra.Sandra keluar kantor, menuju lift sembari membawa dompet. Ia berencana menraktir Gladis. Ketika lift terbuka, ia melihat beberapa orang di dalamnya. Orang-orang itu segera bungkam begitu melihat Sandra masuk ke lift.Di lantai di bawahnya, lift kembali terbuka. Dua orang yang Sandra kenali adalah bagian HRD, teman Wulan dulu masuk. Mereka berdiri di depan Sandra.“Eh, kamu udah nonton podcast Mbak Nadine belum?” cetus salah satu gadis tadi kepada temannya. Matanya melirik ke arah Sandra dengan sengit.“Udah. Cantik banget ya, Mbak Nadine di podcast itu. Mana lucu lagi orangnya,” sahut temannya.Sombong

  • Janda Cantik Milik CEO Arogan   Bab 88. Podcast

    Tangan Sandra gemetar ketika melihat ponselnya berbunyi. Sebuah notifikasi tertampil. Gladis menepati janjinya dengan mengirim link podcast itu kepada Sandra.Meski begitu, Sandra enggan membukanya segera. Ia takut. Mengingat respons Gladis tadi, ia tak sanggup melihat isi podcast. Meskipun demikian ia penasaran siapa yang telah lancang mengusik privasinya.Sandra menenangkan hatinya. Sebagai pacar Barra, kejadian ini tak bisa dia hindari lagi. Seperti yang diutarakan Bu Dina kemarin, ia harus siap.Mendadak, jantung Sandra berdetak lebih kencang. Jempolnya ragu memencet layar ponsel. Ia lantas mendesah. Mungkin ia akan melihatnya nanti saja, kalau sudah siap. Lagi pula, ia masih bekerja. Ia harus fokus pada pekerjaannya.Sandra memasukkan ponselnya ke saku. Ia mulai membuka folder pada komputernya dan kembali mengatur jadwal Barra. Sebuah email yang sudah dikirim beberapa hari yang lalu membuatnya mengernyit.Email tersebut berisi undangan dari kampus sang adik. Sekilas, Sandra berpi

  • Janda Cantik Milik CEO Arogan   Bab 87. Saran Mama

    Rasa penasaran Sandra sudah mencapai puncak. Pasalnya, ia tak bisa lagi mereka siapa kiranya yang tega menyebar kabar tersebut secepat ini. Ditambah respon Barra yang malah minta maaf, ia menjadi tak sabar. “Memangnya siapa yang bicara kepada wartawan tentang tatusmu? Dan kenapa pula kamu minta maaf?”Barra menarik Sandra mendekat ke kursinya. Tangannya merangkul pinggang wanita itu. Kepalanya mendongak, menatap sang kekasih dengan mata lebar, seperti kucing yang menyesal karena ketahuan mencuri ikan di dapur. “Mama,” jawabnya singkat.Sandra terkejut. “Apa?” Ia memastikan dirinya bahwa tak salah mendengar.“Mamaku.” Barra mengedikkan bahu. “Makanya aku minta maaf. Tapi beliau kan nggak ngasih tahu kalau pacarku itu kamu jadi masih aman.”“Tapi, kenapa?” Sandra mengernyit. Ia ingn marah, namun tak bisa.Belum sempat menjawab, ponsel Barra berdering. Lelaki itu mengamati layar ponselnya kemudian memberitahu, “Nih, coba tanya sendiri. Beliau menelepon.”Sandra menggigit bibir bawahnya.

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status