Beranda / CEO / Janda Cantik Milik CEO Arogan / Bab 51. Taruhan yang Berani

Share

Bab 51. Taruhan yang Berani

Penulis: IyoniAe
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-16 15:16:31

Suasana dalam ruangan itu mendadak keruh. Masing-masing orang berbicara dengan teman di sebelahnya. Mereka mempertanyakan maksud sang CEO, yang mengumumkan pengunduran dirinya secara mendadak.

“Kenapa? Apa yang salah dengannya?”

“Mendadak sekali.”

“Bagimana dengan perusahaan?”

“Wah, kacau.”

Wuri yang berdiri di belakang atasannya pun mendekat satu langkah. “Pak? Apa tidak terlalu terburu-buru?”

“Saya belum selesai bicara,” katanya yang terdengar lantang oleh mikrofon di depan bibirnya, sehingga membuat para anggota dewan pemegang saham terdiam. Mereka kembali memusatkan perhatiannya kepada Barra yang berdiri di belakang meja tinggi.

“Saya tahu Anda sekalian pasti khawatir terhadap jalannya perusahaan. Maka dari itu, saya mengusulkan untuk menerima saran dari Ketua Dewan kemarin,” tambahnya.

Pak Romi berdeham. Ia menegakkan punggungnya dengan kaku. Orang-orang memandangnya sejenak, kemudian mulai berbisik dengan teman sebelahnya lagi.

Barra melanjutkan, “Saya akan dengan senang hati me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Janda Cantik Milik CEO Arogan   Bab 52. Hadiah Ulang Tahun

    Cinta bukan hal baru Sandra. Dia pernah mengalaminya dulu. Dia juga pernah merasakannya. Dia mencintai seseorang sampai-sampai rela berkoban untuknya, membuang segalanya untuk cinta itu. Namun, apa yang dia dapat kemudian? Tak ada.Meskipun demikian, bukan berarti Sandra tidak percaya lagi akan cinta. Dia hanya takut mencintai lagi. Maka dari itu, ketika sang bos mengungkapkan isi hatinya yang ingin melindungi, Sandra tak mau berharap. Ia tak mau sakit hati lagi.Hari masih sore ketika Sandra keluar dari kantor Aksara Group. Saat melewati meja informasi, Gladis memanggilnya.“Ada apa, Dis?” tanya Sandra mendekat.Dengan senyum ramah, gadis itu mengeluarkan sebungkus kotak kecil dengan pita menghiasi atasnya dari laci. Ia mengulurkan kotak tersebut kepada Sandra. “Selamat ulang tahun, Mbak.”“Oh!” Saking sibuknya, Sandra sendiri lupa hari ini adalah ulang tahunnya. Ia menerima kotak itu dengan haru. “Makasih.”“Tapi ini bukan dari saya.” Gladis terkikik.Sandra mengernyit. Ia mengamati

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-18
  • Janda Cantik Milik CEO Arogan   Bab 53. Masa Lalu Menghantui

    Barra tak mengerti alasan hatinya terasa sakit, seolah ada ular yang membelitnya. Buket bunga yang dipilihnya dengan hati-hati tergeletak begitu saja di jok sampingnya.Tadi setelah rapat ia dengan perasaan bingungnya mengungkapkan keinginan hati untuk melindungi Sandra. Walau wanita itu memberitahu bahwa perasaan yang dirasakan Barra hanyalah hal yang biasa dialami oleh pemimpin yang baik terhadap bawahannya, namun bagi Barra bukan seperti itu. Wuri juga bahawannya, tetapi keinginan untuk melindungi Wuri tidak sekuat keinginannya untuk melindungi wanita itu.Padahal, kalau ditelisik lebih jauh, Wuri bekerja lebih lama dari wanita itu. Ia juga sahabat ibunya. Tentunya kalau memang perasaan itu adalah hal yang biasa, Barra juga merasakannya perasaan itu sama besar terhadap Wuri. Namun nyatanya tidak.Dari pertama kali bertemu Sandra, lelaki itu sudah merasakan suatu perasaan yang tidak biasa. Bahkan waktu Sandra, mengenakan daster dan berpenampilan acak-acakan mencegat mobil yang diken

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-19
  • Janda Cantik Milik CEO Arogan   Bab 54. Nasihat Cinta

    Chandra pernah melihat kakaknya sebegitu kecewanya seperti yang sekarang dia perlihatkan. Bahu kakaknya sampai merosot. Namun, Chandra tak tahu penyebab kakaknya seperti itu. Apakah karena ia tak menyetujui sang kakak dekat lagi dengan Alex? Rasanya bukan itu. Lantas apa? Mungkinkah ....Pemuda itu mendesah lega menyadari alasan kekecewaan sang kakak. Ia duduk di samping kakaknya, menarik bahu Sandra agar bersandar pada dadanya. “Aku lega karena yakin Mbak nggak akan balikan sama si Alex Bajing4n itu.”Sandra mengernyit. Ia mendorong dada sang adik dan bertanya, “Apa maksudmu?”“Mbak mencintai orang lain, kan?” Chandra berkata dengan yakin, “Mbak jatuh cinta pada Mas Barra.”Segera, Sandra menggeleng kuat. “Nggak,” jawabnya menyangkal. “Aku nggak jatuh cinta padanya.”“Iya! Mbak menyukai bos Mbak. Aku kenal kamu dari kecil. Kamu jatuh cinta pada bosmu, Mbak. Akui saja.”“Aku emang menyukai Pak Barra, Chan, tapi bukan jatuh cinta. Aku nggak berani mencintainya.” Sandra ragu sejenak. Ia

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-20
  • Janda Cantik Milik CEO Arogan   Bab 55. Perayaan

    Mobil Barra merupakan mobil dengan merk Marcedes Benz S-Class empat pintu. Untuk dimuati lima orang memang bisa, tetapi pada jok penumpang belakang rada sempit. Meski Sandra, Wuri, dan Gladis tak keberatan berdesak-desakan, tetap saja Barra tak enak hati. Alhasil, ia meminta sang sopir mengalah.“Wah, jadi nggak enak, nih. Bapak yang harus nyupiri kita.” Gladis yang duduk di belakang bersama Wuri pun menyeletuk.“Nggak apa-apa. Mau gimana lagi? Besok biar kubeli mobil yang rada legaan.” Barra melirik Sandra sebentar.“Bisaaaaaa!” Gadis itu terdengar antusias. “Atau sekalian beli bus aja, Pak.”“Ya ampun ....” Wuri menimpali. “Emangnya buat apa minta bus, Dis?”“Iya, ih! Gladis nih ada-ada aja. Lagian kita kan nggak setiap hari pergi bersama-sama.” Sandra ikut menyahut.“Ya sudah, nanti aku beliin bus, tapi tukar nyawamu buat tumbal, ya?”"Tumbal apa, Pak?" Gladis mengernyit."Pesugihan," jawab Barra. "Memangnya kau pikir aku bisa sukses seperti ini dari mana kalau nggak pakai jasa jin

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-21
  • Janda Cantik Milik CEO Arogan   Bab 56. Mantan yang Bebal

    Sandra salah ketika tak menuruti adiknya kemarin. Seharusnya ia tak membiarkan Alex datang lagi ke kehidupannya. Seharusnya ia segera mengusir lelaki itu begitu menampakkan diri di pintu. Seharusnya ia bisa lebih tegas. Sekarang ia baru merasakan betapa mengganggunya lelaki itu.“Ngapain sih kamu kemari?” tanyanya begitu mobil Barra menjauh.“Aku nungguin kamu, Sayang. Aku kangen.” Alex merayu.Sandra mendecakkan lidah. Ia mengamati Alex yang masih memakai pakaian formal. Dulu ia menganggap lelaki itu tampan, dengan tubuhnya yang jangkung. Namun kini ia sadar bahwa pergelangan tangan mantan suaminya begitu kurus. Kulitnya memang putih, tetapi terlihat tak sehat karena terlalu pucat.Kemeja yang dikenakan Alex pun berantakan, dengan lipatan-lipatan tak beraturan. Bahkan bagian bawahnya keluar dari celana. Dulu ia menganggap penampilan seperti itu liar dan menggoda. Kini tidak lagi. Ia malah iba. Alex tampak seperti anak yang tak terurus.“Jangan panggil aku Sayang. Aku sudah bukan istr

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-22
  • Janda Cantik Milik CEO Arogan   Bab 57. Penasaran

    Sebenarnya Barra bukannya ingin kencan. Ia hanya tak mau ibunya cerewet soal teman wanita yang ia tidak punya. Ia berani bertaruh tadi andai ia tidak pergi ibunya pasti akan memaksanya keluar bersama Nadine. Ia sedang tak tak ingin keluar dengan gadis itu.Lelaki itu mengendarai mobilnya berkeliling kota tanpa tujuan spesifik. Sesungguhnya ia juga ingin menikmati liburnya seperti pemuda lain dengan hang out bersama teman, main gim bareng kawan, dan sebagainya. Namun, selama ini Barra terlalu sibuk sampai-sampai ia tak sempat berteman.Kalau kenalan, Barra memiliki banyak kenalan. Sebagai CEO tentu ia punya relasi yang luas. Akan tetapi semua itu adalah urusan bisnis. Ia tak memiliki orang untuk berbagi kehidupan pribadi. Bukannya tak ada yang mau. Hanya saja Barra merasa tak cocok dengan beberapa orang yang mendekatinya.Seperti contohnya Brian. Meski mereka seumuran, Barra tak suka kepribadian lelaki itu. Padahal ibunya selalu mendorong agar dia bisa lebih akrab dengan sering mengaja

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-23
  • Janda Cantik Milik CEO Arogan   Bab 58. Malam Minggu

    Barra harus segera bangkit. Ia mesti lekas bersembunyi sebelum orang-orang yang mendengar keributan itu datang, mengerumuninya dan Sandra, lalu berpikir hal yang bukan-bukan tentang mereka. Ia tak mau membuat dirinya maupun wanita itu malu.Namun, berada sangat dekat dengan Sandra, dalam posisi seperti itu, membuat Barra seolah enggan beranjak. Ia dapat merasakan panas tubuh wanita itu, dapat mencium sampo yang digunakan wanita itu. Ia ingin merasakan Sandra lebih dari ini. Ia ingin menyentuh wanita itu lebih banyak.“Ke mana sih tuh anak?” Suara ibunya menyadarkan Barra. Ia segera bangkit, menarik Sandra bersamanya.“Kamu nggak apa-apa?” tanyanya memeriksa.“En-nggak apa-apa.” Jantung Sandra seakan meledak.Sekali lagi, Barra menarik wanita itu bersembunyi ke dalam bayang-bayang wahana rumah hantu. Ia melewati ruangan demi ruangan yang sudah diseting dengan nuansa horor. Namun baginya sekarang ketahuan oleh ibunya sedang menggandeng tangan wanita lebih mengerikan ketimbang isi rumah

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-24
  • Janda Cantik Milik CEO Arogan   Bab 59. Sadar Posisi

    Barra menarik napasnya dalam-dalam dan mengembuskannya perlahan. Ia menenangkan syarafnya yang tegang. Tangannya yang mengepal ia urai. Selain itu ia juga memberi isyarat pada Sandra agar melepas tangannya dengan mengangguk. “Nggak apa-apa,” katanya. “Salahku udah ganggu malam minggumu.”Sandra menggeleng. “Nggak, Pak. Bukan—“Alex memotong ucapan mantan istrinya lagi. “Nah, akhirnya kamu sadar juga.”“Mas!” Sandra begitu kesal sampai membentak.Alex segera menutup mulut.“Tolong pamitin ke adikmu. Aku pergi.” Barra lantas meninggalkan rumah Sandra. Wanita itu mengantarnya sampai keluar rumah dan ia masih berdiri di halaman hingga Barra melajukan mobilnya.Begitu mobil lelaki itu tak terlihat lagi, Sandra memutar bola matanya. Tangannya bersedekap. Ia berderap ke dalam dan mendapati Alex duduk menunggu di sofa. “Ngapain kamu ke sini lagi?”“Kan aku udah bilang bakal ke sini lagi.” Alex duduk di tempat bekas Barra duduk tadi. Kakinya menyilang. Namun, ia terlihat tak setampan lelaki ta

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-25

Bab terbaru

  • Janda Cantik Milik CEO Arogan   Bab 92. Munafik

    Acara wisuda itu amat lancar. Setelah para tamu datang, para wisudawan dan wisudawati duduk di tepatnya. Setelahnya para dekan dan tamu kehormatan melakukan sambutan-sambutan di depan mimbar yang telah disediakan. Kemudian mahasiswa pilihan menyampaikan pidato perpisahannya. Setelah semuanya selesai, acara penyerahan ijazah secara simbolik dilakukan. Masing-masing wisudawan dan wisudawati dipanggil namanya supaya ke depan. Prestasi mereka disebut, begitupun dengan pesan yang sebelumnya mereka tulis.Sandra tak bisa menyembunyikan air mata harunya ketika nama sang adik disebut. Chandra bukanlah mahasiswa yang pandai hingga mendapat cum laude. Meski begitu, ia disebut sebagai mahasiswa paling rajin dan bekerja paling keras.Sandra jadi teringat dulu, ketika dia berbicara berdua dengan adiknya perihal uang kulian.“Mbak minta maaf,” katanya duduk di rumah kontrakan yang mereka tinggali sampai sekarang. “Mbak nggak bisa lagi ikut bayar uang kuliahmu. Soalnya suami Mbak nggak ngizinin Mbak

  • Janda Cantik Milik CEO Arogan   Bab 91. Seorang Barra

    Sandra tahu bahwa tidak mungkin sepasang suami istri dapat bekerja di perusahaan yang sama. Ia tahu kalau salah satu dari mereka harus mengalah. Sebab, atasan mereka tidak menginginkan masalah perusahaan dicampuradukkan ke masalah pribadi. Meski mereka yakin tak bakal melakukannya pun tetap saja manusia bisa khilaf. Jadi, perusahaan tak mau ambil risiko.Akan tetapi, bagaimana dengan sepasang kekasih? Bahkan belum tentu nantinya mereka akan tetap bersama. Bisa saja mereka bakal putus di tengah jalan. Namun, apakah salah satu dari mereka harus mengalah? Kalau memang begitu, dalam kasusnya tentu Sandralah yang mestinya mengundurkan diri. Tidak mungkin Barra. Sebab, lelaki itu seorang pemimpin perusahaan.Jika Barra keluar, bagaimana nasib perusahaan? Sandra jadi teringat perkataan Lusi dulu tentang perusahaannya yang lama. Pemimpin mereka memutuskan mengundurkan diri. Kepemipinan diambil alih sepenuhnya oleh perusahaan asing.Alhasil para karyawan seperti Lusi diperas tenaganya habis-ha

  • Janda Cantik Milik CEO Arogan   Bab 90. Akibat Beruntun

    Bisik-biik terdengar bagai dengung lebah di lobi kantor Aksara Group. Para karyawan yang baru kembali dari makan siang maupun yang sedang menunggu lift syok meelihat bos mereka menggandeng asisten seketarisnya dengan mesra.“Jadi, kabar itu beneran?”“Wah, kok bisa ya?”“Beruntung banget itu si Sandra ... iya, kan, namanya Sandra?”“Pakai pelet apa ya dia?”Pertanyaan-pertanyaan tersebut mereka bisiskkan ke telinga tean sebelahnya.Sementara itu, Sandra yang mendadak menjadi pusat perhatian orang-orang pun mencoba melepas genggaman Barra terhadapnya. “Pak, ini kan di kantor,” bisiknya, “nanti orang-orang salah paham.”“Salah paham apa?” Barra balik bertanya. Ia mengeratkan genggamannya, dan secara terang-terangan menunjukkan pada khalayak. “Nggak ada kesalahpahaman di antara kita. Dan, ya!” Ia berkata dengan lantang, seolah mengumumkan pada semua orang. “Kami memang berpacaran.”“Tuh, kan, bener kata Wulan dulu. Si Sandra itu emang penggoda. Kabarnya dia juga matre. Makanya ngelamar k

  • Janda Cantik Milik CEO Arogan   Bab 89. Makan Siang dan Bekal

    Dampak yang Sandra alami setelah beredarnya podcast itu langsung terasa begitu jam istirahat kantor berlangsung. Karena tak enak hati telah menyembunyikan hubungannya dari Gladis, ia berniat meminta maaf dan mengajak gadis itu makan siang bersama. Apalagi kemarin dia sudah berjanji. Demi memperbaiki hubungannya dengan Gladis, Sandra bahkan rela menolak ajakan makan siang bersama Barra.Sandra keluar kantor, menuju lift sembari membawa dompet. Ia berencana menraktir Gladis. Ketika lift terbuka, ia melihat beberapa orang di dalamnya. Orang-orang itu segera bungkam begitu melihat Sandra masuk ke lift.Di lantai di bawahnya, lift kembali terbuka. Dua orang yang Sandra kenali adalah bagian HRD, teman Wulan dulu masuk. Mereka berdiri di depan Sandra.“Eh, kamu udah nonton podcast Mbak Nadine belum?” cetus salah satu gadis tadi kepada temannya. Matanya melirik ke arah Sandra dengan sengit.“Udah. Cantik banget ya, Mbak Nadine di podcast itu. Mana lucu lagi orangnya,” sahut temannya.Sombong

  • Janda Cantik Milik CEO Arogan   Bab 88. Podcast

    Tangan Sandra gemetar ketika melihat ponselnya berbunyi. Sebuah notifikasi tertampil. Gladis menepati janjinya dengan mengirim link podcast itu kepada Sandra.Meski begitu, Sandra enggan membukanya segera. Ia takut. Mengingat respons Gladis tadi, ia tak sanggup melihat isi podcast. Meskipun demikian ia penasaran siapa yang telah lancang mengusik privasinya.Sandra menenangkan hatinya. Sebagai pacar Barra, kejadian ini tak bisa dia hindari lagi. Seperti yang diutarakan Bu Dina kemarin, ia harus siap.Mendadak, jantung Sandra berdetak lebih kencang. Jempolnya ragu memencet layar ponsel. Ia lantas mendesah. Mungkin ia akan melihatnya nanti saja, kalau sudah siap. Lagi pula, ia masih bekerja. Ia harus fokus pada pekerjaannya.Sandra memasukkan ponselnya ke saku. Ia mulai membuka folder pada komputernya dan kembali mengatur jadwal Barra. Sebuah email yang sudah dikirim beberapa hari yang lalu membuatnya mengernyit.Email tersebut berisi undangan dari kampus sang adik. Sekilas, Sandra berpi

  • Janda Cantik Milik CEO Arogan   Bab 87. Saran Mama

    Rasa penasaran Sandra sudah mencapai puncak. Pasalnya, ia tak bisa lagi mereka siapa kiranya yang tega menyebar kabar tersebut secepat ini. Ditambah respon Barra yang malah minta maaf, ia menjadi tak sabar. “Memangnya siapa yang bicara kepada wartawan tentang tatusmu? Dan kenapa pula kamu minta maaf?”Barra menarik Sandra mendekat ke kursinya. Tangannya merangkul pinggang wanita itu. Kepalanya mendongak, menatap sang kekasih dengan mata lebar, seperti kucing yang menyesal karena ketahuan mencuri ikan di dapur. “Mama,” jawabnya singkat.Sandra terkejut. “Apa?” Ia memastikan dirinya bahwa tak salah mendengar.“Mamaku.” Barra mengedikkan bahu. “Makanya aku minta maaf. Tapi beliau kan nggak ngasih tahu kalau pacarku itu kamu jadi masih aman.”“Tapi, kenapa?” Sandra mengernyit. Ia ingn marah, namun tak bisa.Belum sempat menjawab, ponsel Barra berdering. Lelaki itu mengamati layar ponselnya kemudian memberitahu, “Nih, coba tanya sendiri. Beliau menelepon.”Sandra menggigit bibir bawahnya.

  • Janda Cantik Milik CEO Arogan   Bab 86. Salah Paham

    “Bu-bukan, kok!” Sandra segera menepis dugaan Gladis. Ia belum siap jujur pada gadis itu. Bukan karena tidak mempercayai Gladis. Hanya saja, banyak orang di sana. Ia takut seseorang mendengarnya dan akhirnya tersebarlah kabar tersebut.Bibir Gladis mengerucut. Matanya masih memandang Sandra penuh selidik. “Tapi masa iya Mbak Sandra sama sekali nggak tahu tentang ceweknya Pak Bos? Mbak kan yang paling dekat. Coba nanti kutanya Mbak Wuri, ah!”“Jangan!” Sandra segera mencegah.Gladis semakin curiga. “Kenapa?”Otak Sandra bekerja keras mencari alasan yang logis. “Mbak Wuri kan gitu orangnya. Agak ketus kalau ditanya soal privasi bosnya.”“Oh, ya?” Gadis itu pun mengernyit, seakan mengingat-ingat kenangan masa lalu. “Saya belum pernah nanya hal-hal pribadi sama dia sih. Emang orangnya gitu, ya? Pantas nggak ada wartawan yang berani nanya-nanya tentang Pak Barra sama dia.”Sandra mengangguk-angguk dengan khidmat. Saking banyaknya masalah yang dipikirkan wanita itu kemarin, ia sampai lupa

  • Janda Cantik Milik CEO Arogan   Bab 85. Kabar Burung

    Mulanya Sandra yakin bakal mampu menjalani konsekuensi yang mungkin bakal terjadi ketika menjadi pacar CEO muda paling berpengaruh di dunia bisnis. Namun, hal itu terjadi sebelum ia kembali masuk kantor.Pagi itu ia mulai merapikan dirinya. Meski Bu Dina sudah bilang bahwa bukan penampilan yang mesti ia urus, tetapi tetap saja, ia ingin tampak cantik ketika bertemu dengan Barra. Kini ia merias wajahnya supaya tampak segar. Ia juga memulas lipstik baru. Selain itu, ia mengenakan blus dan rok span selutut. Ketika keluar kamar, Chandra sempat mengejeknya.“Mau kerja apa mau pacaran, Mbak?”Sandra merengut. Ia mencubit perut sang adik dengan gemas. “Enak aja. Kerja, dong!”“Sambil menyelam, minum air ya, Mbak?” Pemuda itu terkikik.“Apaan sih? Nggak lucu tau!” Akan tetapi, Sandra mengulum senyum. Ia memasukkan bekal yang sudah disiapkan ke tas. “Hari Rabu kamu wisuda, kan?”Chandra mengangguk. “Jangan lupa hadir ya, Mbak. Masa punya kakak satu enggak mau hadir di wisuda adiknya. Kebangeta

  • Janda Cantik Milik CEO Arogan   Bab 84. Sejajar

    Sandra pernah mengalaminya dulu ketika meminta izin Bu Utami menikahi Alex. Pertanyaan yang sama sempat keluar dari bibir calon mertuanya itu. Meski menggunakan nada bicara yang berbeda, tetap saja efek yang ditimbulkan sama menyesakkannya.Waktu itu ia dan Alex makan malam di rumah Bu Utami.“Kamu kan tahu, Alex itu pangkatnya tinggi, nggak kayak kamu yang cuma wakil. Memang kamu bisa menyetarakan dirimu di samping anakku?” tanya Bu Utami dengan hidung mengernyit. Matanya memandang Sandra seakan-akan wanita itu tikus yang menjijikkan.“Saya sanggup, Tante,” jawab Sandra penuh percaya diri. ”Saya mencintai anak Tante. Saya akan lakukan apa pun untuk membuat Alex bahagia.”Bu Utami mendecakkan lidah. “Ya sudah, kalau gitu suruh orang tuamu kemari.”Sejenak, Sandra tertegun. Ia tertegun bukan karena orang tuanya yang tak bisa menemui Bu Utami karena sudah meninggal. Ia tertegun karena harus membawa orang tuanya menemui Bu Utami. Bukankah seharusnya orang tua dari pihak laki-laki yang da

DMCA.com Protection Status