Beranda / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 1691 - Bab 1700

Semua Bab Menantu Pahlawan Negara: Bab 1691 - Bab 1700

1750 Bab

Bab 1691 Tidak Ada Penawaran yang Ditolak

Walaupun Ardika tidak tahu apa yang sebenarnya direncanakan oleh komplotan Gileot, tetapi indranya yang tajam bisa merasakan mereka berniat jahat.Selain itu, orang yang mereka targetkan adalah Luna.Hal ini membuat sorot mata Ardika berubah menjadi agak dingin, dia berkata dengan acuh tak acuh, "Jangan beromong kosong lagi, langsung mulai saja."Diam-diam, Gileot dan tiga orang rekannya tertawa dingin.'Kamu sangat ingin mencelakai istrimu sendiri, ya? Oke, kami kabulkan keinginanmu.' pikir keempat preman tersebut.Pelayan mengantarkan satu kotak minuman beralkohol ke dalam ruangan.Sesi minum-minum resmi dimulai."Ardika, aku nggak perlu banyak beromong kosong tentang peraturan lagi, 'kan? Ayo, minum dulu satu ronde! Aku akan menuangkan untukmu!"Gileot melangkah maju, lalu langsung menuangkan segelas penuh minuman beralkohol itu ke dalam gelas Ardika.Tanpa mengedipkan matanya sama sekali, Ardika langsung mengangkat gelasnya dan berkata, "Kalian adalah tamu, sebagai tuan rumah, aku
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-11
Baca selengkapnya

Bab 1692 Takut Terjadi Sesuatu Pada Kalian

Sebaliknya, mata Gileot dan yang lainnya sudah memerah, wajah mereka lebih parah lagi, sudah seperti terbakar.Walaupun mereka juga sudah berpengalaman dalam hal minum-minum dan masih bisa bertahan saat ini, tetapi mereka benar-benar terkejut melihat kemampuan minum Ardika.Biarpun tidak mabuk, kalau sudah meneguk racun sebanyak itu, saat ini juga pasti sudah merasakan reaksi dalam tubuh.Namun, Ardika tampak baik-baik saja, seperti hanya meneguk air putih.Kalau bukan karena Ardika meminum minuman yang sama dengan mereka, mereka sudah mulai curiga apakah Ardika melakukan kecurangan dengan mengganti minuman keras menjadi air putih untuk diminum.Namun, saat ini sekotak minuman beralkohol itu juga sudah habis mereka minum."Ardika, bagaimana kalau kamu beristirahat sejenak? Kami akan menunggumu," kata Gileot sambil bertopang pada meja dengan telapak tangannya.Sebenarnya, dia sudah merasa sedikit tidak tahan. Namun, karena dirangsang oleh Ardika dan didorong oleh keinginan yang kuat unt
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-11
Baca selengkapnya

Bab 1693 Aku Sendiri yang Menyuapimu

Apa pun yang terjadi, mereka hanya bisa memaksakan diri untuk bertahan.Bagaimana kalau sebenarnya Ardika sendiri juga sudah tidak kuat lagi, melainkan hanya masih memaksakan diri untuk bertahan sekarang?Intinya, selama mereka memaksakan diri untuk bertahan, mereka pasti ada kesempatan."Pak Gileot, kalau kamu berbicara seperti itu, aku sudah tenang. Kalau begitu, ayo lanjut minum!"Ardika menuangkan segelas penuh minuman beralkohol itu ke dalam gelas Gileot."Ayo, aku bersulang untuk Pak Gileot!"Dengan diselimuti perasaan getir, Gileot buru-buru berkata, "Beristirahatlah sejenak. Ardika, kita nggak sedang mengejar waktu, apa nggak bisa minum pelan-pelan saja?"Dia merasakan lambungnya sudah bergejolak hebat. Dia takut begitu dia meneguk segelas ini, sekujur tubuhnya akan meledak. Jadi, dia ingin beristirahat sejenak sebelum lanjut lagi."Pak Gileot, kalau kamu sudah lelah, aku sendiri yang akan menyuapimu."Sambil tersenyum, Ardika mengangkat gelas itu, lalu mengulurkan satu lengann
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-12
Baca selengkapnya

Bab 1694 Menyuruh Zilwar Datang

Dua menit kemudian, Gileot dan tiga orang rekannya sudah diseret berlutut di hadapan Ardika.Saat ini, sekujur tubuh mereka terasa lemas. Kalau bukan karena rambut mereka dijambak, mereka bahkan tidak bisa berlutut dengan stabil."So ... Sobat ... Ardika ... kami bersalah ... jangan pukul lagi ...."Gileot memaksakan diri untuk membuka sebelah matanya yang sudah memar itu untuk melihat Ardika. Saat dia berbicara, kelopak matanya tampak melompat-lompat."Di mana letak kesalahan kalian?"Ardika sedang meminum sebotol yogurt untuk meredakan efek alkohol. Dia mengajukan satu pertanyaan itu tanpa ekspresi."Ka ... kami seharusnya nggak memprovokasi Bu Luna ... nggak bertanding minum-minum denganmu," kata Gileot dengan lemah.Ardika melirik Levin. Levin langsung melayangkan satu tamparan ke wajah Gileot. "Kalau nggak mau mati, patuh sedikit. Katakan, siapa yang mengirim kalian kemari?!"Wajah Gileot sudah mati rasa, dia sama sekali tidak merasakan sakit lagi.Namun, ekspresi galak Levin teta
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-12
Baca selengkapnya

Bab 1695 Hukuman yang Setimpal

"Ka ... kalau begitu, setelah kami melakukannya, apakah Tuan Ardika bisa mengantar kami keluar dari Kota Banyuli, ke sebuah tempat di mana nggak ada seorang pun yang bisa menemukan kami?!"Gileot menatap Ardika dengan tatapan penuh permohonan.Ardika menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalian nggak berhak mengajukan permintaan."Dengan tindakan beberapa orang ini, dia tidak menghabisi mereka saja, sudah termasuk sangat berbesar hati."Baik, aku setuju, aku setuju ...."Gileot terduduk di lantai, ekspresinya tampak pucat pasi.Menyetujui permintaan Ardika, paling tidak mereka masih punya kesempatan untuk melarikan diri.Ardika beranjak bangkit, lalu melambaikan tangannya pada Levin dan berkata, "Kamu atur saja.""Oke!"Ardika langsung pergi, dia tidak berminat untuk menyaksikan pemandangan menjijikkan itu.Malam itu juga, Ardika menerima sebuah video dari Levin.Dia hanya melirik ekspresi kesakitan Zilwar di sampul video tersebut, lalu langsung menyimpan ponselnya. Dia bahkan tidak be
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-12
Baca selengkapnya

Bab 1696 Ternyata Ardika

Jangankan beberapa hari lagi, dia bahkan tidak tahan membiarkan Gileot dan beberapa orang rekannya itu hidup selama dua puluh empat jam lagi.Anak buahnya itu buru-buru berkata, "Tentara Bayaran Lane juga berbisnis di Negara Nusantara. Salah satu dari rekan tentaraku bernama Charles. Belakangan ini dia berada di Provinsi Denpapan. Dia bahkan menghubungiku dan mengatakan setelah tugasnya selesai, akan datang mencariku untuk minum-minum bersama.""Kalau begitu, cepat hubungi dia!"Zilwar melontarkan satu kalimat itu dengan tidak sabar.Charles bukan hanya berada di Provinsi Denpapan, saat ini pria itu bahkan berada di Kota Banyuli.Jadi, setelah dihubungi oleh anak buah Zilwar, tidak butuh waktu lama bagi kedua belah pihak untuk mencapai kesepakatan bersama."Oke, minta anak buah mereka untuk menanyakan pada beberapa orang bajingan itu siapa yang memberi mereka instruksi sebelum menghabisi mereka."Zilwar masih telungkup di atas tempat tidur, ekspresinya tampak sangat muram.Saat ini, di
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-12
Baca selengkapnya

Bab 1697 Kantor Pusat Mengirim Anggota

Harus Tisya akui, ucapan Charles sangat masuk akal.Namun, Ardika tidak berencana menargetkannya, dia malah tidak berencana untuk melepaskan pemuda itu.Selama ini, dia berpikir untuk menghabisi Ardika setiap saat.Dia mengalihkan topik pembicaraan dan bertanya, "Charles, bagaimana hasil diskusimu dengan petinggi Perusahaan Lane?"Setelah Chamir yang membawa anggota Organisasi Snakei untuk melakukan operasi penargetan Ardika gagal, Tisya hanya bisa menaruh harapannya pada Tentara Bayaran Lane.Dia terus meminta Charles untuk menghubungi mereka, berharap mereka mengirim anggota yang lebih kuat lagi untuk menghadapi Ardika."Nyonya, sebelumnya kantor pusat perusahaan terus membuat perhitungan mengenai kekuatan Ardika. Hari ini, aku baru mendapatkan jawaban dari mereka. Mereka sudah setuju untuk mengirim anggota yang lebih kuat kemari."Charles mengangguk, lalu berkata, "Tapi, seharusnya Nyonya juga tahu, kalau kantor pusat perusahaan mengirim anggota kemari, biayanya sangatlah tinggi."D
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-13
Baca selengkapnya

Bab 1698 Memberimu Satu Hari untuk Mempertimbangkan

"Zilwar!"Ekspresi Luna sedikit berubah.Tentu saja dia mengenal orang ini.Sebelumnya, orang ini pernah ditangkap oleh kantor polisi pusat Kota Banyuli selama beberapa waktu. Karena hal ini pula, Keluarga Mahasura terus memberi tekanan, memaksa Ardika untuk pergi ke kantor polisi pusat, meminta mereka untuk membebaskan Zilwar.Keluarga Mahasura bahkan mengundang Leon, pamannya, untuk menjadi membantu membicarakan hal ini.Hanya saja, sejak Zilwar dipulangkan dalam kondisi patah kaki, tidak ada lagi kabar mengenai Keluarga Mahasura di Kota Banyuli cukup lama.Bahkan Perusahaan Investasi Mahasura juga tidak menonjolkan diri lagi.Hari ini Zilwar datang mencarinya, pasti atas niat jahat.Namun, Luna sangat cerdas. Dia langsung menyadari sesuatu."Zilwar, kemarin kamu yang mengirim sekelompok orang Grup Fermoso itu, 'kan?"Luna menatap Zilwar dengan dingin dan berkata, "Sebenarnya apa yang ingin kamu lakukan?""Sepertinya Kak Luna cukup cerdas. Kalau begitu, aku nggak perlu berbicara panj
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-13
Baca selengkapnya

Bab 1699 Semena-Mena

"Aku harap besok pada jam segini, aku sudah bisa melihat surat pengalihan saham yang sudah kamu tanda tangani.""Selain itu, saat bertemu denganku besok, ingat untuk membersihkan tubuhmu dengan lebih bersih lagi. Seharusnya kamu sudah mengerti maksudku.""Kalau nggak, biarpun sekarang suamimu sudah hebat dan punya latar belakang pemerintahan, aku juga tetap bisa menunjukkan pada kalian sekeluarga, apa yang disebut dengan neraka!"Zilwar melontarkan kata-kata ancaman dengan semena-mena.Dia mengira Luna tahu Ardika adalah wali kota baru Kota Banyuli. Karena itulah, dia secara khusus mengisyaratkan hal ini.Namun, Luna sama sekali tidak mengerti maksudnya, dia tidak menangkap makna tersirat dari ucapan Zilwar.Namun, sebagai keluarga kaya, Keluarga Mahasura juga berhak dan memiliki kekuatan untuk tidak menganggap serius Kediaman Wali Kota Banyuli."Sini, tunjukkan pada wanita ini."Saat ini, Zilwar menepuk tangannya."Plak ...."Begitu dia selesai berbicara, seorang pria asing yang dia b
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-13
Baca selengkapnya

Bab 1700 Menghalangi Jalan

Para petinggi perusahaan benar-benar sudah panik. Saking paniknya, mereka terus membujuk Luna seperti sama sekali tidak berpikir lagi.Luna menarik napas dalam-dalam, lalu mengalihkan pandangannya ke arah para petugas keamanan dan bertanya, "Apa dua orang pria asing tadi benar-benar adalah tentara bayaran?""Ya, Bu Luna. Mereka pasti sudah berpengalaman membunuh orang di medan perang. Aura membunuh yang kuat seperti itu sama sekali nggak bisa disembunyikan!""Karena orang-orang itu berani muncul di Negara Nusantara dan mengeluarkan senjata api, itu artinya mereka benar-benar semena-mena, nggak ada lagi hal yang nggak berani mereka lakukan."Seorang petugas keamanan menjawab pertanyaan Luna dengan ekspresi serius.Mendengar ucapannya, para petinggi perusahaan menjadi makin panik, bahkan ada beberapa orang yang berpikir untuk menyerahkan surat pengunduran diri saat itu juga.Kini, sangat jelas Grup Hatari telah ditargetkan oleh Keluarga Mahasura. Mereka bahkan sudah mengundang tentara ba
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-13
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
168169170171172
...
175
DMCA.com Protection Status