Home / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Chapter 1671 - Chapter 1680

All Chapters of Menantu Pahlawan Negara: Chapter 1671 - Chapter 1680

1754 Chapters

Bab 1671 Levelmu Masih Kurang

"Dengar-dengar, Ardika adalah penjilat Tuan Wali Kota.""Kali ini, aku harus menaklukkan Tuan Wali Kota. Saat itu tiba, aku akan meminta Tuan Wali Kota untuk menyingkirkannya sendiri. Aku penasaran ingin melihat bagaimana ekspresi Ardika saat itu!"Lyodra merasa terkejut sekaligus senang.Akhirnya dia menemukan satu kesempatan untuk menghabisi Ardika dengan mudah.Apa pun yang terjadi, dia tidak boleh melewatkan kesempatan ini!Lyodra cukup percaya diri dengan pesonanya.Saat ini, Lukmi menepuk tangannya dan berkata, "Baiklah, aku sudah menyampaikan pada kalian hal-hal yang harus kusampaikan. Sekarang kalian dipersilakan untuk mulai masuk ke dalam ruangan."Selesai berbicara, dia langsung berbalik dan memimpin semua orang untuk memasuki ruangan.Lyodra dan yang lainnya mengikutinya dari belakang dengan posisi tegak, agar diri sendiri tampak bersemangat.Namun, saat mereka baru melangkah dua langkah, Lukmi menghentikan langkah kakinya. Dia mengeluarkan ponselnya dan meliriknya sejenak,
last updateLast Updated : 2024-12-06
Read more

Bab 1672 Diusir

Mendengar Lyodra berani memaki Ardika seperti itu, ekspresi Lukmi berubah menjadi sangat muram."Lepaskan aku!"Dia berseru dengan dingin, menepis tangan Lyodra. Kemudian, dia melambaikan tangannya memanggil staf. "Persilakan wanita pengganggu ini keluar, jangan biarkan dia mengganggu operasional kerja kita!""Baik!"Staf Kediaman Wali Kota segera melangkah maju.Terlepas dari seberapa keras upaya Lyodra untuk tetap bertahan di sana, pada akhirnya dia tetap diusir dari Kediaman Wali Kota.Sementara itu, perwakilan-perwakilan sekolah-sekolah lainnya yang menyaksikan pemandangan itu dengan mata kepala mereka sendiri tadi, saat ini mendesah dalam hati.Sebelumnya, mereka sudah tertipu oleh "topeng" Lyodra. Mereka mengira wanita itu adalah wanita yang elegan dan berkelas.Hingga saat ini, mereka baru menyadari karakter asli wanita itu adalah seorang pengganggu yang kasar dan tidak masuk akal...."Ardika! Pasti Ardika sialan itu!"Di luar Kediaman Wali Kota, Lyodra yang rambutnya sudah tam
last updateLast Updated : 2024-12-06
Read more

Bab 1673 Luna Memohon Bantuan

"Ayah, Ibu, Kak Ardika juga sudah berusaha semampunya. Demi urusanku, dia telah menyumbangkan dana sebesar 200 miliar. Kalian nggak bisa menyalahkannya, wanita bernama Lyodra itu yang terlalu jahat."Walaupun Futari sangat sedih karena kuota masuknya dibatalkan, tetapi melihat orang tuanya memarahi Ardika, dia tetap tidak bisa menahan diri untuk membela kakak iparnya itu.Gadis ini sangat terharu.Nominal uang itu tidaklah kecil, bukan 160 juta atau 200 juta, melainkan 200 miliar.Demi dirinya, kakak iparnya mengeluarkan uang sebanyak itu. Walaupun tetap tidak ada hasilnya, tetapi dia tetap merasa senang.Mendengar ucapan Futari, orang tuanya pun tidak berbicara lagi.Ardika sudah bertindak sejauh ini, kalau mereka masih memarahinya, memang tidak pantas."Luna, pikirkan solusinya, ya. Bagaimana? Apakah kamu meminta bantuan dari orang-orang Universitas Denpapan sudah ada hasilnya?"Semua orang hanya bisa menaruh harapan pada Luna."Masih belum ada kemajuan."Luna menggelengkan kepalanya
last updateLast Updated : 2024-12-07
Read more

Bab 1674 Mengatur Pertemuan

Pfffttt ...."Lyodra langsung tertawa.'Ternyata Luna yang dingin dan arogan juga bisa merendah dan memohon pada orang lain.''Dia bahkan memohon padaku.'Lyodra sangat senang. Setelah dia puas tertawa, dia berkata, "Bu Luna, karena kamu sudah berbicara seperti ini, aku juga nggak beromong kosong lagi.""Begini saja, kali ini aku mewakili Universitas Denpapan mengunjungi Kota Banyuli untuk membicarakan tentang pembukaan cabang sekolah. Awalnya hari ini aku akan bertemu dengan wali kota baru itu, tapi suami pecundangmu memanasi-manasi situasi di belakang, menyebabkan Tuan Wali Kota mengusirku keluar dari Kediaman Wali Kota!"Mendengar ucapannya, Luna merasa sakit kepala.Dendam sebelumnya masih belum terselesaikan, mengapa suaminya sudah ada dendam baru lagi dengan Lyodra.Dia segera memberi penjelasan. "Bu Lyodra, ini pasti adalah kesalahpahaman ....""Jangan beromong kosong denganku."Lyodra menyela Luna tanpa sungkan, dia berkata, "Bu Luna, selama kamu bisa mengatur agar aku bisa ber
last updateLast Updated : 2024-12-07
Read more

Bab 1675 Karmin

"Oke, aku mengerti. Jangan khawatir, aku nggak akan melepaskan wanita itu."Ardika mengusap-usap kepala Futari dengan lembut, ekspresinya sedikit aneh.Memang benar Luna tidur dengannya.Namun, dia juga mengerti maksud jahat dari ucapan Lyodra. Sorot matanya berubah menjadi sedikit dingin.'Wanita ini memang harus diberi pelajaran.'Setelah berpikir demikian, dia mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi Karmin, kepala fakultas seni Universitas Denpapan."Halo, siapa ini?"Tanpa butuh waktu lama, terdengar suara santai seorang pria dari ujung telepon.Ardika berkata dengan tenang, "Aku adalah Ardika. Pak Karmin, setelah menerima uang dariku, kamu malah nggak melakukan tugasmu, bukankah nggak baik?""Ardika?"Seakan-akan setelah berpikir sejenak, Karmin baru mengingat siapa orang yang meneleponnya itu. Dia berkata datar, "Anak Muda, apa maksudmu? Kenapa aku nggak mengerti?""Pak Karmin benar-benar ahli dalam berpura-pura bodoh, huh?"Ardika berkata, "Kamu nggak hanya menerima uang 200 mi
last updateLast Updated : 2024-12-07
Read more

Bab 1676 Dekan Universitas Denpapan

"Dewa Perang, harap tunggu sejenak, aku akan segera membicarakannya kepada penanggung jawab pihak Universitas Denpapan.""Baik."Tak lama setelah Ardika memutuskan panggilan telepon, dia menerima panggilan telepon dari nomor asing."Halo, apa ini adalah Tuan Ardika? Aku adalah Dane Sinantri, Dekan Universitas Denpapan."Terdengar suara seorang pria paruh baya yang sedikit dalam."Tuan Ardika, aku juga baru tahu masalah yang disampaikan oleh Kodam Helios. Aku meminta maaf pada Tuan. Aku akan segera meminta bawahanku untuk membuat proposal pembukaan cabang sekolah yang baru, lalu mengirim wakil dekan ke sana untuk membicarakannya dengan Tuan!"Ardika berkata dengan tenang, "Nggak perlu sampai mengirim wakil dekan kemari, kirim saja Karmin, kepala fakultas seni kalian itu kemari."Karena Karmin sendiri yang tidak tahu diri, maka dia tidak akan sungkan lagi.Dia ingin menunjukkan pada Karmin, seorang kepala fakultas saja, tidak boleh terlalu memandang tinggi diri sendiri!"Baik!"Dane sege
last updateLast Updated : 2024-12-07
Read more

Bab 1677 Mempromosikanmu Sebagai Wakil Kepala Fakultas

"Pak Karmin, besok aku baru bertemu dengan wali kota baru itu. Aku juga nggak tahu kenapa.""Mungkin wali kota ini benar-benar ingin mengundang sebuah universitas ke Kota Banyuli, bukan hanya demi menghasilkan uang."Bagi Lyodra, sangat wajar wali kota baru tidak bermaksud untuk menghasilkan uang melalui proyek tersebut.Orang yang memiliki identitas dan latar belakang yang besar sepertinya pasti ingin meraih prestasi, agar bisa dipromosikan. Pandangan orang sepertinya pasti jauh ke depan. Bagaimana mungkin dia hanya memikirkan keuntungan kecil jangka pendek seperti ini?"Oh, begitu, ya."Setelah mendengar ucapan Lyodra, Karmin sedikit menghela napas lega.Namun, karena hal ini sudah sampai ke telinga Dane, itu artinya proposal yang diajukan oleh fakultas seni kali ini, sudah membuat wali kota itu tidak puas pada dirinya.Kalau tidak, Dane juga tidak akan memperingatkannya dengan begitu tegas.Sekarang, kalau ingin membuat Tuan Wali Kota itu puas dan meluluskan proyek sekolah baru itu,
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more

Bab 1678 Tuan Wali Kota Mengundang Secara Pribadi

Lyodra berkata, "Besok aku akan pergi menemuinya. Tuan Muda Zilwar nggak perlu khawatir. Apa kamu masih kurang jelas kemampuanku dalam menghadapi pria?""Bagus, sangat bagus."Zilwar tertawa dingin dan berkata, "Makin lama, si Ardika itu sudah makin kuat. Kalau memberinya waktu untuk berkembang lagi, takutnya dia benar-benar akan 'melahap' Keluarga Mahasura.""Setelah wali kota yang mendukungnya itu ditaklukkan, Keluarga Mahasura akan segera resmi menyerangnya, nggak akan membiarkannya berlagak hebat seperti sekarang lagi!""Saat itu tiba, aku mau dia berlutut di hadapanku, mematahkan kedua lengan dan kedua kakinya sendiri!"'Keluarga Mahasura juga berencana untuk menyerang Ardika?'Mendengar informasi dari Zilwar ini, membuat Lyodra terkejut.Saat ini, Zilwar bertanya lagi dengan tajam, "Oh ya, wanita paling mengerti wanita. Lyodra, menurutmu apa cara yang paling efektif untuk membalas istri Ardika?"Kalau dibandingkan dengan Rocky, kakak sepupunya, dendamnya terhadap Ardika jauh lebi
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more

Bab 1679 Tidak Bermaksud Menjelek-Jelekkan

Tepat pada saat Lyodra dan yang lainnya sedang menunggu, Ardika juga sudah mengendarai mobilnya menuju Kediaman Wali Kota."Tuan Ardika."Melihat Ardika masuk ke dalam ruangan, Hamdi dan Lukmi yang menerima pesan dan menunggu lebih awal di sini, segera berdiri.Ardika melambaikan tangannya dan berkata, "Perwakilan dari berbagai sekolah sudah tiba, 'kan?""Semuanya sudah tiba."Hamdi berkata, "Karmin, Kepala Fakultas Seni Universitas Denpapan juga sudah tiba. Tuan Ardika, kemarin Anda mengatakan ingin bertemu dengannya terlebih dahulu.""Oh, benar, kalau begitu panggil dia masuk."Ardika mengangguk.Tidak perlu menunggu lama, seorang pria paruh baya yang memakai kacamata dan hanya memiliki beberapa helai rambut itu pun dibawa masuk oleh staf.Di dalam ruangan sebesar itu, hanya ada tiga orang.Dia mengenal Hamdi dan Lukmi yang sedang berdiri sambil menyampaikan laporan kerja itu. Kalau begitu, pemuda yang duduk di sofa, sudah pasti adalah wali kota muda Kota Banyuli sesuai informasi yan
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more

Bab 1680 Kenapa Kamu

Namun, faktanya adalah Karmin tidak hanya terlibat dalam konflik dengan Ardika, bahkan konflik itu sangatlah besar!Dengan kata lain, hari ini hidup dan matinya ada di tangan Ardika.Benar saja.Begitu dia selesai berbicara, seakan-akan tiba-tiba saja mengingat sesuatu, Ardika bertanya, "Oh ya, Pak Karmin, di panggilan telepon kemarin kamu mengataiku orang yang hanya bisa mengandalkan istri, pebisnis licik, nggak menganggap serius aku. Apa seperti ini cara Pak Karmin menunjukkan sikap hormat padaku?""Brak!"Saking ketakutannya, Karmin langsung terjatuh, terduduk di lantai. Ekspresinya tampak pucat pasi, dia menatap Ardika dengan tatapan seolah-olah jiwanya sudah meninggalkan raganya.Ardika tidak memedulikan pria itu, dia berkata pada staf yang membawa Karmin masuk tadi, "Apa Lyodra dari Universitas Denpapan sudah datang? Jangan membuang-buang waktu lagi, cepat panggil dia masuk.""Baik!"Begitu mendengar nama Lyodra, Karmin ingat semua sumber permasalahan ini ada pada wanita itu. Dia
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more
PREV
1
...
166167168169170
...
176
DMCA.com Protection Status