Home / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Chapter 1651 - Chapter 1660

All Chapters of Menantu Pahlawan Negara: Chapter 1651 - Chapter 1660

1754 Chapters

Bab 1651 Kepala Departemen Penerimaan Murid

Doni adalah anggota tim tempur, walaupun pengaruhnya tidak kecil, tetapi penghasilannya tidaklah besar.Untuk membuat pria itu kesal, Ardika juga jarang-jarang menggunakan cara pamer seperti ini."Terima kasih, Kak Ardika!"Saking senangnya, Futari melompat-lompat kegirangan.Di sisi lain, ekspresi Doni langsung berubah menjadi sangat muram. Dia hanya mendengus tanpa mengucapkan sepatah kata pun lagi.Bagaimanapun juga, Ardika juga sedang membantu putrinya.Dia juga tahu jelas Ardika yang sekarang sudah berbeda dari Ardika yang dulu. Ardika sudah bukan merupakan seorang pecundang lagi seperti dulu.Setelahnya, Ardika langsung menghubungi bos Hotel Blazar, memintanya untuk mengatur sebuah ruang pribadi paling mewah.Waktu berlalu dengan cepat. Keesokan harinya tiba.Futari sekeluarga, ditambah Ardika dan Luna sekeluarga, tiba di Hotel Blazar tepat waktu.Tanpa menunggu lama, perwakilan penerimaan murid Universitas Denpapan juga sudah tiba.Totalnya hanya ada beberapa orang. Pemimpin kel
last updateLast Updated : 2024-12-01
Read more

Bab 1652 Datang untuk Meramaikan Suasana Saja

Bagi Lyodra, kalau bukan karena Ardika membalikkan opini publik, dia tidak akan mengalami hal menyedihkan seperti ini.Dia tidak berani membenci para petinggi Surat Kabar Ibu Kota Provinsi. Karena itulah, dia hanya bisa mengalihkan kebenciannya ini pada Ardika.Walaupun Lyodra menyembunyikan ekspresinya dengan sangat baik, tetapi semua orang tetap bisa melihatnya sedikit tidak puas terhadap Ardika.Sorot matanya dipenuhi dengan niat buruk.Khawatir hal itu akan memengaruhi masa depan keponakannya, Desi bergegas meredakan suasana dengan seulas senyum menghiasi wajahnya."Bu Lyodra bisa saja, menantu keluarga kami ini nggak punya kemampuan apa-apa, nggak bisa dibandingkan dengan Bu Lyodra. Hari ini, dia ikut bersama kami datang kemari hanya untuk meramaikan suasana, awalnya kami juga nggak mengajaknya.""Bu Lyodra, bagaimana kalau aku memintanya pulang saja?"Saat ini, semua orang merasa sedikit menyesal telah membiarkan Ardika ikut datang kemari.Siapa sangka, begitu datang saja, Bu Lyo
last updateLast Updated : 2024-12-01
Read more

Bab 1653 Penjilat

Desi menarik Ardika ke samping, lalu memperingatkan menantunya itu, "Pikirkan baik-baik sebelum berbicara! Jangan mengatakan hal-hal yang seharusnya nggak kamu katakan! Kalau kamu membuat Futari kehilangan kesempatan ini, aku nggak akan melepaskanmu!"Orang-orang lainnya juga berpesan beberapa patah kata pada Ardika sebelum meninggalkan ruang pribadi itu dan menunggu di lantai bawah.Ruang pribadi ini sangat luas, seperti sebuah kamar tipe presiden.Lyodra melangkahkan kakinya ke arah sofa dengan langkah tidak cepat, juga tidak lambat. Dia duduk di sofa, menyilangkan kakinya, lalu mengamati Ardika dari ujung kepala hingga ke ujung kaki dan berkata dengan ekspresi penuh arti, "Pak Ardika, aku benar-benar nggak menyangka akan bertemu denganmu dengan cara seperti ini.""Sekarang kesempatan adik iparmu untuk masuk ke Universitas Denpapan ada di tanganku, apa yang ingin kamu katakan?"Ardika berkata dengan tenang, "Nggak ada yang ingin kukatakan. Adik iparku sangat unggul. Baik prestasi bel
last updateLast Updated : 2024-12-02
Read more

Bab 1654 Melontarkan Makian Secara Gila-Gilaan

Biarpun dalam lubuk hati para guru pria ini, sebenarnya mereka sangat berterima kasih pada Ardika.Kalau bukan karena Ardika menyebabkan Lyodra dipecat, hingga wanita itu beralih profesi menjadi kepala departemen penerimaan murid, mereka tidak akan pernah mendapatkan kesempatan untuk berinteraksi dengan seorang wartawan elite Surat Kabar Ibu Kota Provinsi seumur hidup mereka.Namun, hal ini tetap tidak menjadi hambatan bagi mereka untuk menginjak-injak Ardika demi menyenangkan hati Lyodra.Walaupun Ardika adalah seorang presdir, boleh dibilang juga memiliki identitas dan latar belakang.Namun, mereka semua bekerja di universitas. Ardika tidak bisa memengaruhi pekerjaan mereka, jadi mereka tidak takut.Melihat sekelompok penjilatnya melontarkan makian terhadap Ardika, Lyodra juga sangat bangga."Eh, Ardika, saat itu kamu hanya beruntung, menemukan bukti penggelapan pajak Teodor dan berhasil membalikkan opini publik! Kalau nggak, saat itu kamu nggak akan bisa membalikkan situasi selamany
last updateLast Updated : 2024-12-02
Read more

Bab 1655 Salah Dunia

"Aku nggak keberatan."Lyodra mengangguk, lalu menunduk melirik pesan di ponselnya dan bertanya, "Dengar-dengar, Tuan Ardika adalah anak yang dicampakkan oleh Keluarga Mahasura ibu kota provinsi?"Ardika sedikit mengerutkan keningnya, tetapi dia tetap mengangguk dan berkata, "Ya, benar.""Lalu, kamu pindah ke Kota Banyuli dan menjadi menantu benalu Keluarga Basagita?""Ya.""Aturan dalam Keluarga Mahasura sangat ketat. Dengar-dengar kamu diusir oleh Keluarga Mahasura karena melakukan kesalahan?""Dengar-dengar, kamu hidup dengan mengandalkan istrimu. Setelah ada sedikit identitas dan latar belakang, kamu menyuruh orang untuk mengirimkan peti mati kepada Keluarga Mahasura, meminta mereka ke Kota Banyuli untuk berlutut meminta maaf padamu tanpa mempertimbangkan kebaikan Keluarga Mahasura yang telah membesarkanmu.""Seorang pria yang nggak tahu malu dan nggak tahu membalas budi sepertimu, bagaimana kamu bisa mewakili Futari menerima evaluasi dari kami?""Aturan Universitas Denpapan juga s
last updateLast Updated : 2024-12-02
Read more

Bab 1656 Menuangkan Air Cuci Kaki

"Lagi pula, bukankah fakta sudah membuktikannya?"Ardika menatap Lyodra sambil tersenyum.Melihat ekspresi tenang Ardika, Lyodra benar-benar kesal setengah mati, bahkan parasnya sudah sedikit berkedut.Menghadapi pria keras kepala seperti Ardika, dia mendapati apa yang dilakukannya ini sia-sia saja, amarah dan kekesalannya tetap tak terlampiaskan."Huh! Ardika, lanjutkan saja berpura-pura!""Terlepas dari seberapa bagus aktingmu itu, juga tetap nggak akan bisa menutupi rasa bersalahmu.""Walau kamu punya sedikit uang, di mata orang-orang terpelajar seperti kami, kamu hanya pebisnis yang nggak ada apa-apanya. Siapa yang akan memandang tinggi dirimu?""Kamu masih ingin melakukan intervensi terhadap Universitas Denpapan? Bermimpi saja kamu!"Lyodra tertawa dingin. Kemudian, dia melambaikan tangannya pada seorang penjilatnya dam berkata, "Pergi, pinjam sebuah ember dari pihak hotel dan tuangkan sedikit air."Penjilat itu tertegun sejenak.Walaupun dia tidak mengerti mengapa Lyoda mengajuka
last updateLast Updated : 2024-12-02
Read more

Bab 1657 Cabang Sekolah

Beberapa orang itu melontarkan makian dengan keras saking kesalnya. Mereka terus menerus menghasut Lyodra.Dengan memasang ekspresi dingin, Lyodra melambaikan tangannya dan berkata, "Ada hal yang lebih penting bagiku, sekarang aku nggak punya waktu untuk memedulikan si Ardika itu! Setelah aku selesai menangani hal itu, aku akan mencari perhitungan dengannya!"Setelah melontarkan beberapa patah kata itu, wanita itu langsung meninggalkan Hotel Blazar.Kemudian, dia langsung pergi mengunjungi Kediaman Wali Kota Banyuli.Kali ini, Universitas Denpapan mengirimnya kemari selain untuk mengevaluasi calon murid yang mendapatkan kuota di Kota Banyuli, dia masih memiliki sebuah tugas yang lebih penting lagi, yaitu menangani Kediaman Wali Kota Banyuli.Informasi mengenai Kediaman Wali Kota Banyuli hendak mengembangkan kota baru Sungai Banyuli, sudah tersebar ke seluruh pelosok Negara Nusantara.Karmin Irawan, Kepala Fakultas Seni Universitas Denpapan, juga menargetkan proyek ini, berencana untuk
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more

Bab 1658 Kenapa Tidak Bilang Kamu Adalah Wali Kota

Hamdi meminta Lyodra untuk membicarakan proyek itu dengannya terlebih dahulu, karena dia ingin melihat apakah proyek ini bernilai atau tidak.Namun, setelah mendengar ucapannya, ekspresi Lyodra berubah menjadi agak muram.Dia berkata dengan datar, "Pak Hamdi, menurutku, sebaiknya aku melaporkannya secara langsung pada Tuan Wali Kota.""Kali ini, aku datang mewakili Pak Karmin, Kepala Fakultas Seni Universitas Denpapan. Pak Karmin berniat untuk membuka cabang sekolah di kota baru Sungai Banyuli.""Universitas Denpapan menempati peringkat sepuluh besar di Negara Nusantara, seharusnya kedudukan sekolahku nggak perlu diragukan lagi, bukan? Berbagai kota Provinsi Denpapan memikirkan berbagai macam cara untuk mengundang kami membuka cabang di kota mereka.""Begitu cabang sekolah baru dibangun, bisa membawa banyak keuntungan lainnya, reputasi Kota Banyuli juga pasti akan naik. Hanya harga tanah dan properti di kota baru saja juga akan meningkat beberapa tingkatan!""Aku pikir Tuan Wali Kota p
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more

Bab 1659 Beristirahat untuk Sementara Waktu

Lyodra tertawa dingin.Dia ingin membuat Ardika menyerah setelah mendengar ucapannya, lalu melihat ekspresi sedih dan putus asa pria itu.Suara teriakan Lyodra terhadap Ardika, sudah terdengar oleh staf-staf Kediaman Wali Kota.Setelah mendengar informasi itu, Hamdi bergegas keluar. Kebetulan sekali pada saat dia keluar, dia mendengar Lyodra melontarkan kata-kata seperti itu terhadap Ardika. Dalam sekejap, ekspresinya berubah menjadi muram.Saat dia hendak berbicara, Ardika sudah mengalihkan pandangan ke arahnya dan bertanya sambil tersenyum, "Wanita ini bilang dia sudah bertemu dengan Wali Kota Banyuli, bahkan mengobrol dengan menyenangkan? Mengapa aku nggak tahu?""Eh, ini ...."Hamdi melirik Lyodra yang ekspresinya sedikit canggung dengan dingin, lalu berkata, "Dia hanya memberikan selembar kartu nama dan mengatakan Universitas Denpapan ingin membuka cabang di kota baru Sungai Banyuli.""Membuka cabang sekolah adalah hal yang bagus."Ardika mengangguk.Kota Banyuli memang kekurangan
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more

Bab 1660 Mungkin Karena Telah Memberi Uang

'Apa?!''Serah terima pekerjaan?!'Ekspresi Lyodra langsung berubah drastis, dia berdiri mematung di tempat.Di saat seperti ini, bagaimana mungkin dia masih belum mengerti maksud Karmin?Pria itu bermaksud untuk menyingkirkannya."Pak Karmin, sebenarnya apa yang terjadi? Mengapa aku tiba-tiba disuruh untuk serah terima pekerjaan?"Lyodra sudah mulai panik.Karmin berkata dengan datar, "Proyek pembukaan cabang sekolah di Kota Banyuli adalah proyek yang besar. Lyodra, sebelumnya kamu adalah wartawan Surat Kabar Ibu Kota Provinsi, kamu masih belum memiliki pengalaman terkait, nggak cocok untuk pekerjaan ini.""Baiklah, begini dulu."Selesai berbicara, Karmin langsung memutuskan panggilan telepon. Sementara itu, Lyodra hanya merasakan sekujur tubuhnya diselimuti oleh hawa dingin.Sebelumnya, saat memintanya berkunjung ke Kota Banyuli, pria itu tidak berbicara seperti ini.Pria itu mengatakan dia memiliki pesona sebagai seorang wanita, mengerti bagaimana caranya menghadapi pria.Dia hanya
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more
PREV
1
...
164165166167168
...
176
DMCA.com Protection Status