Beranda / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 1681 - Bab 1690

Semua Bab Menantu Pahlawan Negara: Bab 1681 - Bab 1690

1754 Bab

Bab 1681 Menurutmu Apakah Aku Pantas

"Pak Karmin, menurutmu apakah aku pantas?" tanya Ardika dengan santai.Begitu mendengar ucapan Ardika, Karmin yang kesakitan setengah mati, menutupi wajahnya dan berkata dengan getir, "Pantas, pantas!"Menyaksikan pemandangan itu, Lyodra benar-benar tercengang.Bisa-bisanya si Ardika itu melayangkan satu tamparan ke wajah Karmin!Namun, hal yang lebih di luar nalarnya adalah, Karmin malah menerima satu tamparan itu dengan patuh, sama sekali tidak berani berkomentar apa pun.'Eh ... ini ....''Sebenarnya apa yang terjadi?'"Plak!"Detik berikutnya, Ardika mengangkat lengannya dan melayangkan satu tamparan lagi."Setelah mengambil uang dariku, kamu malah nggak menjalani tugasmu, hah?""Plak!""Untuk melempar kesalahan, kamu menuduhku di internet, hah?""Plak!""Mengataiku pebisnis yang licik, memang sudah seharusnya menyumbangkan uang, hah?""Plak!"" ... "Ardika melayangkan tamparan ke sisi kiri dan sisi kanan pria itu dengan satu tangan secara beruntun.Hingga kepala Karmin tampak mir
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-09
Baca selengkapnya

Bab 1682 Sesama Orang Jahat Saling Menyerang

Ekspresi Ardika langsung berubah menjadi muram. "Aku mau kamu menanganinya sendiri!"Karmin berkata dengan gemetaran, "Baik, baik ...."Setelah berpikir sejenak, dia mengangkat kepalanya dan berkata, "Pertama, tarik pengumuman yang telah diunggah di situs resmi, mengembalikan hak masuk Futari dan meminta maaf atas nama fakultas seni.""Kedua, masalah ini disebabkan oleh penyelewengan kekuasaan yang dilakukan oleh Lyodra. Jadi, kesalahannya akan diumumkan. Pada saat bersamaan, dia juga akan dipecat.""Ketiga, mengembalikan dana sebesar 200 miliar yang disumbangkan oleh Tuan Ardika.""Tuan Ardika, apakah masih ada yang kurang?" tanya Karmin dengan memasang ekspresi menjilat.Pria yang satu ini cukup cerdas.Begitu dia memutar otaknya, segala sesuatu sudah terpikirkan olehnya.Mengembalikan hak masuk Futari, menangani Lyodra.Kedua hal ini pasti harus ada."Boleh."Ardika cukup puas dengan beberapa hal ini, dia mengangguk setuju.Adapun mengenai Lyodra, walaupun tindakan wanita itu memang
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-09
Baca selengkapnya

Bab 1683 Reputasi Hancur

Selesai memaki, Karmin kembali menatap Ardika dengan tatapan memohon. "Tuan Ardika, aku akan segera meminta fakultas untuk mengeluarkan pengumuman, mengekspos karakter asli wanita ini, membuat reputasinya hancur!""Lupakan saja, aku lakukan saja sendiri."Ardika mengeluarkan ponselnya tanpa ekspresi, lalu menghubungi nomor seseorang. "Pak Dane, aku Ardika."Untuk membuat Lyodra putus asa sepenuhnya, Ardika langsung mengaktifkan pengeras suara."Tuan Ardika, silakan katakan saja."Tanpa butuh waktu lama, terdengar suara penuh hormat Dane dari ujung telepon.Saat ini, hati Lyodra langsung mencelus.Bahkan Dane saja begitu hormat pada Ardika.Biarpun Zilwar yang datang, pria itu juga tidak bisa melakukan hal seperti ini."Brak!"Lyodra langsung terduduk di lantai dan tertegun. Kemudian, dia tersadar kembali dan bergegas merangkak ke hadapan Ardika. "Ardika, aku mohon padamu, ampuni aku sekali ini saja. Aku salah, hal-hal sebelumnya adalah salahku.""Aku menarik kembali kata-kataku sebelum
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-09
Baca selengkapnya

Bab 1684 Ardika Adalah Wali Kota

"Ardika, sebenarnya apa yang terjadi?"Melihat Ardika sudah pulang, sorot mata dua keluarga itu tertuju padanya. Ingin mengetahui alasan di balik semua ini, bahkan Luna pun tidak bisa menahan diri untuk bertanya.Bagaimanapun juga, kemarin dia masih memohon pada Lyodra, bahkan memikirkan berbagai macam cara untuk mengatur agar wanita itu bisa bertemu dengan sosok wali kota misterius itu.Ardika berkata dengan jujur, "Aku menelepon Kodam Helios, lalu dia menghubungi Dekan Universitas Denpapan dan mengatakan apa yang telah dilakukan oleh wanita itu. Setelahnya, wanita itu pun dipecat."Semua orang saling melempar pandangan. Sesederhana itu?Bahkan sorot mata Doni terhadap Ardika juga sudah berubah.'Bocah ini bahkan bisa menelepon Tuan Kodam?''Terlebih lagi, Tuan Kodam bahkan bersedia membantunya?'Sebaliknya, Luna langsung merasa lega. Dia berkata, "Ardika, kelak jangan mengganggu Tuan Kodam lagi, kita nggak bisa selalu berutang budi padanya.""Hmm."Ardika mengangguk sambil tersenyum.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-09
Baca selengkapnya

Bab 1685 Kalian Kira Aku Membual

Zilwar bergumam dengan terkejut, "Nggak mungkin, 'kan? Pecundang itu benar-benar sudah berkuasa?"Informasi ini benar-benar menggemparkan.Ardika adalah wali kota baru Kota Banyuli?!Bagaimana mungkin?Bagaimana mungkin pecundang itu bisa sehebat itu?Namun, hanya dalam satu menit saja, Zilwar sudah mencerna informasi ini.Karena kemungkinan besar ini adalah kenyataan.Mengapa wali kota baru Kota Banyuli tidak pernah menunjukkan wajahnya di depan umum?Mengapa rumor mengenai dia adalah tuan muda dari sebuah keluarga kaya tidak pernah diverifikasi?Hal-hal ini sangat cocok dengan Ardika, seolah-olah semua sudah ada penjelasannya.Lyodra berkata, "Zilwar, dengarkan nasihatku, sebaiknya kamu jangan menargetkan Ardika lagi. Dia bahkan bisa membuat Tuan Kodam membantunya, Dane, Dekan Universitas Denpapan juga mendengarkannya.""Kamu nggak akan bisa melawannya ....""Plak!"Begitu Lyodra selesai berbicara, Zilwar langsung melayangkan satu tamparan ke wajah wanita itu hingga wanita itu terjat
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-10
Baca selengkapnya

Bab 1686 Membunuh Orang Tanpa Berkedip

"Brak!"Begitu Zilwar selesai berbicara, tujuh orang pria itu langsung berlutut membentuk sebuah barisan. Mereka menatap Zilwar dengan tatapan ketakutan."Maaf, kami nggak tahu kamu adalah anggota Keluarga Mahasura. Tuan Zilwar, maafkan kami ...."Orang-orang ini berbicara dengan tidak jelas, mereka benar-benar ketakutan setengah mati.Samar-samar ekspresi dingin dan kejam menghiasi wajah Zilwar. "Memaafkan kalian? Boleh saja. Bekerja untukku, lawan Ardika dan istrinya, maka aku akan mengampuni nyawa rendahan kalian itu.""Ini ... Tuan Muda Zilwar, Ardika didukung oleh tokoh hebat dunia preman. Bagaimana mungkin kami berani melawannya ..." kata seorang pria dengan ekspresi pucat pasi.Dua orang pria lainnya juga ikut menggelengkan kepala mereka.Walaupun kala itu mereka memberi pelajaran pada Zilwar saat berada di pusat penahanan atas instruksi dari Ardika, tetapi mereka sama sekali tidak mengenal Ardika. Mereka hanya pernah mendengar namanya, seolah-olah orang tersebut adalah orang ya
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-10
Baca selengkapnya

Bab 1687 Grup Pendidikan Fermoso

Masing-masing dari orang-orang itu segera masuk ke dalam mobil dan berangkat.Hotel Taifon.Di dalam sebuah ruangan pribadi yang mewah, empat orang pria yang sebelumnya muncul di vila Zilwar, saat ini mengenakan setelan jas dan duduk di kursi dengan santai.Mereka menatap tubuh pelayan wanita yang mengenakan gaun dengan tatapan agresif sekaligus mesum.Saat ini, ponsel seorang pria bernama Gileot Irawan yang memimpin kelompok tersebut, yang terletak di hadapannya berdering.Begitu melirik nomor yang berkedip di layar ponselnya, ekspresinya langsung berubah. Dia melambaikan tangannya untuk mengusir pelayan wanita itu keluar, lalu mengambil ponselnya dan mendekatkan ponselnya ke telinganya.Dia berkata dengan penuh hormat, "Tuan Muda Zilwar, kami sudah tiba di Hotel Taifon. Wanita bernama Luna itu juga sudah dalam perjalanan kemari.""Jangan khawatir, kami akan menjalankan perintah dari Tuan Muda dengan baik.""Daya minum kami sangat kuat. Di kalangan kami, kami sudah dijuluki sebagai De
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-10
Baca selengkapnya

Bab 1688 Curiga

Luna mengedipkan matanya pada Ardika, mengisyaratkan suaminya untuk tidak berbicara sembarangan. Kemudian, dia tersenyum dan berkata, "Halo, Pak Gileot, aku Luna. Beberapa orang ini adalah petinggi Grup Hatari. Orang di sampingku ini adalah suamiku, Ardika."Mendengar ucapannya, ekspresi Gileot dan tiga orang lainnya mengalami sedikit perubahan.Walaupun mereka baru pertama kali bertemu Ardika, tetapi ada aura menakutkan yang secara otomatis terpancar dari tubuh pria itu.Gileot segera bereaksi. Ekspresinya berubah menjadi normal kembali. Dia berkata dengan berpura-pura tidak senang, "Bu Luna, kamu nggak bilang suamimu akan datang, bukankah seperti ini kurang baik?""Kami hanya mendiskusikan bisnis seperti biasa, kamu membawa suamimu datang seperti mewaspadai kami saja."Mereka ingin mengusir Ardika. Kalau tidak, dengan adanya pria itu di dekat mereka, perasaan takut akan senantiasa menghantui mereka.Yah, biarpun sekarang mereka bekerja untuk Zilwar dan sama sekali tidak perlu begitu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-10
Baca selengkapnya

Bab 1689 Minum Sebagai Penentu Kemenangan dan Kekalahan

Secara logika, permintaan Grup Fermoso juga tidak berlebihan.Bagaimanapun juga, dalam hal membangun dan mengelola sekolah swasta, Grup Fermoso memang lebih profesional. Di seluruh provinsi, sudah tidak bisa ditemukan perusahaan yang lebih profesional dan berpengalaman dibandingkan perusahaan mereka.Namun, ada satu masalah.Permintaan dari pihak Grup Fermoso cukup besar, permintaan mereka dalam hal persentase saham sudah melampaui perkiraan Luna.Jadi, selama negosiasi sedang berlangsung, Luna berusaha keras untuk tawar-menawar.Para petinggi Grup Hatari juga ikut bergabung untuk membantu Luna. Kedua belah pihak berdebat selama beberapa saat, tetapi Gileot dan yang lainnya tetap enggan mengalah.Walaupun berdebat sampai wajah dan telinga memerah, tetapi saat ini Luna malah makin memercayai Gileot dan yang lainnya. Adapun mengenai apa yang menjadi kecurigaan Ardika tadi, juga sudah dilupakannya.Kedua belah pihak berdebat dengan sengit seperti ini, itu artinya memang memiliki ketulusan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-11
Baca selengkapnya

Bab 1690 Mengalahkan Kalian Semua Sendirian

Intinya, baik Luna maupun para petinggi Grup Hatari, merasa Ardika sudah terlalu gegabah.Sangat jelas Gileot dan yang lainnya sudah melakukan persiapan matang, sedangkan mereka tidak ada persiapan sama sekali.Bagaimana mungkin mereka bisa menang?Tindakan gegabah Ardika ini, akan membuat Grup Hatari mengalami kerugian puluhan miliar hingga ratusan miliar.Sementara itu, melihat Luna bermaksud untuk menghentikan Ardika, Gileot segera buka suara. "Bu Luna, Ardika sudah setuju. Kalian adalah suami istri, bukankah seharusnya ucapannya mewakili maksudmu?""Atau mungkin Tuan Ardika nggak berhak mengambil keputusan?"Nada bicara menyindir mewarnai ucapan Gileot.Dia sudah mengetahui data diri Luna dari Zilwar, dia juga sudah tahu Ardika adalah seorang menantu benalu.Karena itulah, dia sengaja menggunakan cara seperti ini untuk merangsang Luna.Samar-samar, kilatan amarah terlihat di mata Luna. Saat dia hendak berbicara, Ardika tiba-tiba berkata, "Tentu saja aku bisa mengambil keputusan. Be
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-11
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
167168169170171
...
176
DMCA.com Protection Status