Pemimpin sekelompok orang itu adalah seorang pemuda dengan sorot mata arogan."Tuan Muda Kenadi, akhirnya kamu datang juga!"Begitu melihat kedatangan orang itu, kegembiraan langsung menyelimuti hati Yelita.Dia langsung menghempaskan dirinya ke dalam pelukan pria itu dan berkata dengan terisak, "Tuan Muda Kenadi, kalau kamu nggak datang lagi, sekelompok bajingan itu akan merampas rumah sakit kita secara paksa!"Sambil bersandar dalam pelukan pria itu, Yelita mulai mengeluh dengan terisak seolah-olah tidak ada orang lain di tempat itu.Benar saja, begitu melihat wanita cantik dalam pelukannya berlinang air mata, raut wajah pria itu berubah menjadi makin muram.Dia menepuk-nepuk pundak Yelita dan menghibur wanita itu, "Sayang, jangan khawatir, selama ada aku, langit nggak akan runtuh!"Selesai berbicara, dia menggandeng tangan Yelita, lalu berjalan menuju ke arah Ardika dan yang lainnya.Kemudian, dia menatap Zinando dan yang lainnya dengan sorot mata tajam dan berkata dengan dingin, "M
Baca selengkapnya