Share

Bab 1153 Kamu Sedang Mengataiku

Pembuluh darah di kening Yelita tanpa menonjol, dia berusaha mengendalikan emosinya, tidak segera menanggapi Ardika.

Sekarang mengatakan apa pun tidak ada gunanya.

Setelah selesai melakukan panggilan telepon itu, dia baru memelototi Ardika dengan tajam dan berkata, "Dasar bajingan! Bukankah sebelumnya kamu sangat keras kepala?"

"Aku beri tahu kamu, orang yang kupanggil sudah dalam perjalanan kemari."

"Nanti, aku akan membuatmu berlutut di hadapanku dan memanggilku Ibu dengan patuh!"

Ardika tersenyum dan berkata, "Walau aku nggak ingin mengakuimu seperti putri angkat, karena kamu sudah berbicara demikian, kalau begitu aku terpaksa membiarkanmu berlutut di hadapanku dan memanggilku ayah."

"Oke, kalau begitu, kita lihat saja siapa yang akan memanggil siapa."

Yelita mengucapkan satu kalimat itu dengan gigi terkatup.

Dia tidak pernah membenci seseorang seperti yang dirasakannya hari ini.

Kalau hanya dengan sorot mata sudah bisa membunuh orang, Ardika pasti sudah dia bunuh berkali-kali!

Tak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status