Share

Bab 1155 Tidak Ada Hubungannya dengan Ayahku

"Kemarilah."

Ardika kembali mengucapkan satu kata itu tanpa ekspresi.

Sambil menahan rasa sakit yang menjalar di sekujur tubuhnya, Gulko kembali berguling ke hadapan Ardika.

Kali ini, tanpa isyarat dari Ardika, dia segera bangkit dan menyodorkan wajahnya.

"Plak!"

Begitu tamparan Ardika mendarat di wajahnya, tubuh Gulko kembali terpental.

"Kemarilah ...."

Koridor UGD rumah sakit dipenuhi manusia.

Namun, saat ini suasana sangat hening.

Hanya satu kata "kemarilah" yang keluar dari mulut Ardika lagi dan lagi, serta suara tubuh Gulko menghantam lantai lagi dan lagi yang terdengar.

Adegan yang sama seakan-akan terus diulang tanpa henti.

Namun, semua orang tahu jelas bahwa Gulko benar-benar kooperatif dalam menerima pukulan dari Ardika.

Setelah beberapa kali terpental, Gulko sudah babak belur, dia bahkan sudah tidak mampu merangkak lagi.

Saat ini, Ardika baru berjalan menghampirinya perlahan-lahan, lalu mengalihkan pandangan ke arahnya.

"Bukankah kamu sudah dipecat dari jabatanmu sebagai pena
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status