Yudin benar-benar tidak terlalu peduli foto-foto ranjangnya terekspos.Alasan amarahnya meledak-ledak tadi adalah karena mendapati dirinya seperti orang bodoh yang telah dipermainkan oleh Ardika.Namun, hanya sekadar itu saja.Saat ini, ekspresi amarah di wajah Yudin sudah menghilang tanpa meninggalkan jejak. Dia menatap Ardika dengan tatapan dingin sekaligus tajam.Kemudian, dia berkata dengan dingin, "Eh, Ardika sialan, sekarang aku beri kamu dua pilihan.""Lumpuhkan dirimu sendiri, atau serahkan istrimu padaku.""Kalau nggak, kamu akan berakhir seperti kursi ini!"Selesai berbicara, Yudin langsung menarik kursi kayu tersebut dan menendangnya dengan keras."Krak ...."Dengan iringan bunyi retakan, kursi itu langsung hancur berkeping-keping di lantai.Harus diakui bahwa, Yudin bukan hanya sekadar mempelajari seni bela diri, dia juga sudah menguasainya.Walaupun kursi tersebut tidak terlalu keras, tetapi juga bukan bisa hancur hanya karena satu tendangan dari orang biasa.Yudin memang
Read more