"Nggak, nggak. Apa hubungannya denganku. Bagaimana mungkin aku berani ...."Saking ketakutannya, kata-kata yang keluar dari mulut Vera sudah tak beraturan lagi.Ardika menekan dagu wanita itu dengan keras, mengarahkan wajah wanita itu ke arahnya, lalu tertawa mempermainkan dan berkata, "Tentu saja sekarang kamu nggak berani, juga nggak punya kesempatan itu lagi.""Tapi, kalian sudah mengajukan penerbangan helikopter, kalau nggak ada sesuatu yang disebarkan, bukankah sia-sia saja?""Tadi kamu bilang kamu pernah bermain dengan Yudin, 'kan? Dengan gayamu dalam bertindak, seharusnya kamu juga punya foto-foto yang menarik, bukan?"Vera tertegun sejenak. Tiba-tiba, dia sudah mengerti maksud Ardika. Sekujur tubuhnya langsung gemetaran. Dia segera menggelengkan kepalanya dan berkata, "Nggak, aku nggak punya!"Namun, ada satu pergerakannya yang telah mengkhianatinya.Melihat dia mencengkeram ponselnya dengan erat, sambil memikirkan sesuatu, Ardika langsung merampas ponsel itu darinya.Begitu la
Read more