Beranda / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 1097 Sayang Kalau Tidak Menjadi Penulis Skenario

Share

Bab 1097 Sayang Kalau Tidak Menjadi Penulis Skenario

Kata-kata yang keluar dari mulut Yudin itu benar-benar sangat tajam.

Bahkan orang-orang Asosiasi Dagang Polam juga merinding mendengarnya.

Mereka merasa kalau istri mereka mengalami hal seperti itu, mereka ingin mati saja.

"Yudin, kamu sedang mencoba untuk menyulut amarahku?"

Namun, Ardika hanya tertawa.

Bagi Draco yang sudah mengenal jelas sosok Ardika, saat Ardika yang selama ini sangat memedulikan Luna bersikap seperti ini, itu artinya Yudin tidak lebih dari sekadar orang mati di matanya.

Namun, tentu saja Yudin tidak menyadari hal tersebut.

"Aku menyulut amarahmu? Apa kamu layak?"

Yudin berkata dengan memasang ekspresi mempermainkan, "Ardika, kamu nggak lebih dari sekadar presdir Grup Bintang Darma dan manajer umum Perusahaan Investasi Gilra. Oh ya, jabatan manajermu bahkan sudah dicopot."

"Hari ini kamu bisa memerintah Sigit hanya karena mengandalkan dukungan dari Ridwan, mantan Wali Kota Banyuli."

"Seharusnya kamu sudah memberinya banyak uang, 'kan? Atau mungkin kamu sudah menyer
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Jejak Politan
terlalu banyak cakap .macam orang bodoh .asyik ulang ulang je
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status