Home / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 1094 Mobil Dihancurkan

Share

Bab 1094 Mobil Dihancurkan

Author: Sarjana
last update Last Updated: 2024-07-28 18:00:01
"Biaya perbaikan sudah cukup untuk membeli dua buah mobil baru."

Luna menundukkan kepalanya, menyeka air matanya.

Dia bukan menyayangkan uang yang tidak seberapa itu, tetapi mobil Maserati Quattroporte itu memiliki makna spesial baginya.

Karena itu adalah mobil pertama yang dihadiahkan oleh Ardika untuknya. Biasanya, saat dia mengendarai mobil itu, dia sangat berhati-hati, takut mobil itu lecet.

"Pasti Yudin yang menginstruksikan orang untuk melakukannya!"

Ardika berkomentar dengan dingin.

Dia belum sempat pergi mencari perhitungan dengan Yudin, tetapi pria itu sudah merajalela. Bisa-bisanya pria sialan itu menghancurkan mobil kesayangan Luna.

Ardika memutuskan untuk menemui Yudin secara pribadi untuk meminta pertanggungjawaban pria itu.

"Sayang, jangan menangis. Kalau mobil rusak, masih bisa beli yang baru, yang terpenting adalah kamu baik-baik saja. Kamu pulang dulu, ya. Aku masih ada sedikit urusan."

Setelah menenangkan Luna, dia meminta Draco untuk mengirim orang mengantar dan meli
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1095 Menyerang Duluan

    Sambil melontarkan kata-kata makian, Yudin mengelilingi beberapa orang pengawas itu dan terus menendang mereka.Tak lama kemudian, beberapa orang itu sudah disiksa hingga dalam kondisi sekarat.Yobin dan anggota Asosiasi Dagang Polam lainnya berdiri tak jauh dari sana dan mengamati pemandangan itu dalam diam.Terkadang, mereka melirik Yudin dengan sorot mata ketakutan.Yobin meminta bantuan orang untuk mengelabui beberapa orang pengawas itu keluar, agar Yudin bisa melampiaskan kekesalan dan amarahnya.Namun, siapa sangka, Yudin begitu kejam. Saat ini, beberapa orang pengawas itu sudah dalam kondisi sekarat.Orang-orang itu adalah pejabat publik, penyelesaian masalah pasti lebih merepotkan.Untung saja, di antara orang-orang itu, yang paling tinggi hanya level menengah, yaitu penanggung jawab ketiga kantor polisi cabang selatan kota.Dengan pengaruh Asosiasi Dagang Polam dan Keluarga Sudibya, pasti bisa menekan masalah, perbedaannya hanya di harga yang perlu mereka bayar.Hari ini, Yudi

    Last Updated : 2024-07-28
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1096 Seekor Anjing Saja Tidak Berhak Berbicara

    Selesai berbicara, Yudin menarik sebuah kursi, lalu duduk dengan santai.Beberapa saat kemudian, tanpa memedulikan pengawal berpakaian hitam yang mengepung di kedua sisi mereka, Ardika dan Draco melenggang masuk."Ardika, siapa yang memberimu nyali? Berani-beraninya kamu membuat keributan di wilayah kekuasaanku!"Yudin mengangkat satu kakinya, memijak tubuh penanggung jawab ketiga kantor polisi cabang selatan kota itu, lalu melirik Ardika.Adapun mengendarai Draco yang memakai kacamata hitam itu, langsung dia abaikan.Sorot mata Ardika tertuju pada beberapa orang yang berlumuran darah itu, sorot matanya berubah menjadi makin intens.Beberapa orang itu memakai setelan polisi, bagaimana mungkin dia tidak mengenali mereka?Adapun mengenai penanggung jawab ketiga itu, sebelumnya saat Handoko terlibat dalam perkelahian dan ditangkap, lalu dia pergi untuk membebaskan adik iparnya, dia pernah bertemu dengan pria itu. Dia ingat nama pria itu adalah Logawe Yendia.Di instansi pemerintahan Kota

    Last Updated : 2024-07-28
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1097 Sayang Kalau Tidak Menjadi Penulis Skenario

    Kata-kata yang keluar dari mulut Yudin itu benar-benar sangat tajam.Bahkan orang-orang Asosiasi Dagang Polam juga merinding mendengarnya.Mereka merasa kalau istri mereka mengalami hal seperti itu, mereka ingin mati saja."Yudin, kamu sedang mencoba untuk menyulut amarahku?"Namun, Ardika hanya tertawa.Bagi Draco yang sudah mengenal jelas sosok Ardika, saat Ardika yang selama ini sangat memedulikan Luna bersikap seperti ini, itu artinya Yudin tidak lebih dari sekadar orang mati di matanya.Namun, tentu saja Yudin tidak menyadari hal tersebut."Aku menyulut amarahmu? Apa kamu layak?"Yudin berkata dengan memasang ekspresi mempermainkan, "Ardika, kamu nggak lebih dari sekadar presdir Grup Bintang Darma dan manajer umum Perusahaan Investasi Gilra. Oh ya, jabatan manajermu bahkan sudah dicopot.""Hari ini kamu bisa memerintah Sigit hanya karena mengandalkan dukungan dari Ridwan, mantan Wali Kota Banyuli.""Seharusnya kamu sudah memberinya banyak uang, 'kan? Atau mungkin kamu sudah menyer

    Last Updated : 2024-07-29
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1098 Siapa yang Lebih Gila

    Yudin tertawa terbahak-bahak dengan liar.Tentu saja, identitas dan latar belakang Ardika adalah yang terkuat di Kota Banyuli.Namun, bagi keluarga terpandang Yudin berasal, pria itu sama sekali bukan apa-apa.Seperti ucapan anggota Asosiasi Dagang Polam sebelumnya, hanya dengan satu kalimat darinya, maka nyawa Ardika akan melayang!Melihat Ardika yang tidak mengucapkan sepatah kata pun, Yudin menjadi makin bangga. Dia berkata, "Ardika, kenapa kamu diam saja? Apa kamu takut? Baguslah kalau kamu takut.""Sekarang aku beri kamu satu kesempatan.""Selama kamu berlutut dan memohon padaku, mungkin saja kalau suasana hatiku baik, aku bisa mempertimbangkan untuk melepaskanmu."Tentu saja dia tidak akan melepaskan Ardika dengan mudah.Dia hanya ingin mempermainkan dan menyiksa lawannya sesuka hatinya. Dia sangat suka melihat pertahanan mental lawannya hancur di hadapannya."Kenapa kamu masih melamun saja di sana? Tuan Muda Yudin sudah memberimu perintah. Cepat berlutut di hadapan Tuan Muda Yud

    Last Updated : 2024-07-29
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1099 Helikopter Diterbangkan

    "Ahhh ...."Setelah terpental sejauh sekitar lima atau enam meter, tiba-tiba saja Yudin berteriak dengan keras.Bukan teriakan menyedihkan, melainkan teriakan penuh amarah.Dia memiliki identitas yang sangat terhormat, bahkan di ibu kota provinsi juga tidak ada orang yang berani memprovokasinya.Namun, sekarang, di tempat kecil seperti Kota Banyuli, dia malah sudah jatuh di tangan orang lain sebanyak dua kali dalam satu hari.Tidak hanya dikurung di dalam penjara selama satu jam, sekarang dia bahkan menerima tamparan beruntun dari orang lain.Dengan sikap arogan yang telah mendarah daging dalam dirinya, bagaimana mungkin dia bisa tahan dipermalukan seperti ini?"Ardika sialan, berani-beraninya kamu menyerangku secara tiba-tiba! Berani-beraninya kamu menamparku! Kamu benar-benar cari mati!"Yudin langsung merangkak bangkit dari lantai.Ya, tidak salah lagi, dia memang pernah berlatih seni bela diri, kondisi fisiknya bagus.Setelah menerima tamparan beruntun dari Ardika, bahkan berakhir

    Last Updated : 2024-07-29
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1100 Biarkan Tuan Muda Yudin Menikmatinya

    "Coba kamu lihat sudah disebarkan atau belum!"Yudin melambaikan tangannya pada Yobin. Setelah mendapat instruksi dari Yudin, Yobin bergegas berlari keluar."Tuan Muda Yudin, foto-foto sudah mulai disebarkan dari helikopter. Jumlahnya sangat banyak!"Tak lama kemudian, terdengar suara senang sekaligus bersemangat Yobin dari arah luar.Yudin memelototi Ardika dengan bangga, lalu berteriak ke arah luar, "Cepat bawakan beberapa lembar kemari, biarkan Pak Ardika menikmatinya!"Saat ini, Yudin benar-benar sangat bangga.Karena dia bisa membayangkan, saat Ardika melihat foto erotis istrinya tersebar di seluruh pelosok kota, lawannya itu pasti akan marah besar."Tuan Muda Yudin, aku akan segera membawakannya!"Beberapa saat kemudian, Yobin membawa beberapa lembar foto masuk ke dalam vila dengan penuh semangat.Sebelumnya, saat dia mengulurkan tangannya untuk meraih foto-foto yang beterbangan dari atas langit itu, dia masih belum sempat melihat dengan saksama. Saat ini, secara naluriah dia mem

    Last Updated : 2024-07-29
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1101 Harga Diri Hancur

    Vila tempat tinggal Yudin ini berlokasi di lereng bukit di samping Danau Hundo.Lokasi yang cukup tinggi dan menghadap ke arah Timur Kota Banyuli.Saat Yudin menerjang ke luar vila dan melihat foto-foto yang beterbangan di area kota tak jauh dari sana, dia sudah hampir menggila.Dia ingin membuat semua penduduk Kota Banyuli melihat foto erotis Luna, agar harga diri wanita itu langsung hancur.Dia ingin membuat wanita yang dianggap sebagai kebanggaan Kota Banyuli itu, berubah menjadi bentuk penghinaan bagi Kota Banyuli. Dia ingin menghilangkan kepercayaan diri wanita itu!Namun, sekarang, bukan foto-foto erotis Luna yang tersebar luas, melainkan malah foto adegan ranjangnya dengan Vera dan yang lainnya terekspos di seluruh kota.Kini, orang yang harga dirinya hancur berubah menjadi dirinya sendiri.Yudin benar-benar kesal setengah mati, sampai-sampai hampir muntah darah!"Plak ...."Setelah tersadar kembali, dia melayangkan sebuah tamparan keras ke wajah Yobin yang mengikutinya keluar s

    Last Updated : 2024-07-30
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1102 Ahli Bela Diri Ibu Kota Provinsi

    Yudin benar-benar tidak terlalu peduli foto-foto ranjangnya terekspos.Alasan amarahnya meledak-ledak tadi adalah karena mendapati dirinya seperti orang bodoh yang telah dipermainkan oleh Ardika.Namun, hanya sekadar itu saja.Saat ini, ekspresi amarah di wajah Yudin sudah menghilang tanpa meninggalkan jejak. Dia menatap Ardika dengan tatapan dingin sekaligus tajam.Kemudian, dia berkata dengan dingin, "Eh, Ardika sialan, sekarang aku beri kamu dua pilihan.""Lumpuhkan dirimu sendiri, atau serahkan istrimu padaku.""Kalau nggak, kamu akan berakhir seperti kursi ini!"Selesai berbicara, Yudin langsung menarik kursi kayu tersebut dan menendangnya dengan keras."Krak ...."Dengan iringan bunyi retakan, kursi itu langsung hancur berkeping-keping di lantai.Harus diakui bahwa, Yudin bukan hanya sekadar mempelajari seni bela diri, dia juga sudah menguasainya.Walaupun kursi tersebut tidak terlalu keras, tetapi juga bukan bisa hancur hanya karena satu tendangan dari orang biasa.Yudin memang

    Last Updated : 2024-07-30

Latest chapter

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1827 Coba Terima Satu Tinjuku

    Musa berkata dengan datar, "Kamu sedang mengisyaratkanku untuk nggak membunuhmu?""Baiklah, aku percaya untuk sementara waktu."Selesai berbicara, dia melangkah maju satu langkah.Tidak terlihat dia mengerahkan kekuatannya, tetapi di saat telapak kakinya menyentuh permukaan tanah, tubuhnya langsung condong ke depan, melesat ke arah Draco berdiri.Seperti anak panah yang lepas, kecepatan Musa luar biasa cepat!Dalam sekejap mata saja, dia sudah muncul di hadapan Draco dan mengayunkan lengannya.Pergerakan lengannya ini bahkan lebih cepat dibandingkan tubuhnya, bahkan terdengar seperti melesat menebus udara.Dengan menggunakan tinju tersebut sebagai mata angin, topan tak kasat mata seperti terbentuk di sekitarnya, seakan-akan sedang mengoyak udara dengan ganas!Kalau tinju ini mengenai sasaran, pasti tubuh orang tersebut akan meledak di tempat!"Eh?"Dengan sorot mata sedikit terkejut, sudut bibir Draco terangkat ke atas.Walaupun dia merasa bocah yang satu ini pandai berpura-pura, tetap

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1826 Kamu Sangat Pandai Berpura-Pura

    Namun, dari awal hingga akhir, para pembunuh dunia preman itu tidak menemukan tanda-tanda apa pun.Hanya dari cara mereka menyamar dan bersembunyi ini saja, sudah bisa menunjukkan betapa terampilnya Pasukan Pengawal Draco!Saat ini, bahkan Tridon pun sedikit tercengang.Betapa terkejutnya dia ketika dia menyadari sepertinya dia telah masuk dalam perangkap yang telah disiapkan untuknya.Namun, dalam situasi saat ini, banyak bicara pun sudah tidak ada gunanya lagi.Peperangan sudah dimulai, dia sama sekali tidak sempat untuk menghentikan dan menghalangi hal ini terjadi!Anggota Pasukan Drakon tersebar di sekeliling Ardika. Pada saat melindunginya, mereka juga sudah mulai menyerang para pembunuh dunia preman itu.Sementara itu, lapisan luar pembunuh dunia preman juga menyerang tiga ratus orang anggota Pasukan Pengawal Draco pada saat bersamaan.Pembunuh dunia preman yang mendekati sepuluh ribu orang itu, berbalik dikepung, diserang dari lapisan luar dan dalam.Pembantaian yang dibayangkan

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1825 Jatuh dari Langit

    Tak lama kemudian, orang-orang yang turun dari tali helikopter ini sudah kian mendekati permukaan tanah.Saat jarak mereka dengan permukaan tanah masih ada sepuluh meter, satu per satu dari orang-orang ini segera melepaskan tali, langsung melompat turun.Ketika menyentuh permukaan tanah, mereka langsung berguling dengan santai, lalu berdiri di hamparan tanah kosong di sekeliling Ardika.Mereka berjumlah tiga puluh orang.Mereka mengenakan setelan taktis berwarna hitam tanpa logo apa pun, helm dan masker taktis kelas atas, hanya kacamata saja yang kelihatan, sehingga terkesan sangat misterius.Di saku-saku mereka, tergantung berbagai jenis senjata, termasuk senjata api, bahkan granat!"Kak Ardika, apa ini adalah Pasukan Drakon yang legendaris itu?!"Di belakang Ardika, Levin menatap orang-orang misterius itu dengan sorot mata agresif, ekspresi bersemangat tampak jelas di wajahnya.Pasukan Drakon!Pasukan Negara Nusantara yang ahli dalam hal menyerang sekaligus legendaris!Masing-masing

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1824 Sebelum Pertarungan Besar-Besaran Mulai

    "Ya, benar, kalian masih muda, seperti binatang muda yang baru keluar dari perlindungan orang tua.""Sekarang kalian masih belum tumbuh, bukan tandinganku.""Tapi, dengan mempertimbangkan rasa hormatku terhadap sejenis, aku akan membunuh kalian secara pribadi."Musa yang biasanya tidak banyak bicara, hari ini jarang-jarang mengucapkan kata-kata sebanyak ini.Ini menunjukkan kemunculan Tujuh Bilah dan Serigala Ganas, akhirnya telah membangkitkan minatnya.Bahkan minat ini sangatlah kuat.Tridon sendiri juga terkejut bukan main. Kemudian, dia menatap Tujuh Bilah dan Serigala Ganas dengan lekat, lalu berkata dengan dingin, "Musa, kamu harus membunuh mereka!"Mendengar Musa mengatakan kedua orang itu adalah sejenisnya, Tridon sudah ketakutan.Karena hanya dia yang tahu betapa menakutkannya orang seperti Musa.Benar-benar seperti monster.Karena tidak bisa didapatkan, maka monster seperti ini hanya bisa dimusnahkan.Kalau hari ini dia membiarkan dua orang itu lolos, setelah mereka tumbuh ke

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1823 Aura Orang Sejenis

    Perlu diketahui, keponakan Olin ini sudah sangat terkenal di dunia preman Montawa, dengan mengandalkan kemampuan sendiri.Belasan orang anak buahnya itu juga merupakan anak buah elitenya.Kali ini, Keluarga Dougli mengumpulkan banyak orang dari dunia preman, tetapi bukan hanya dengan identitas sebagai preman saja, sudah memenuhi kualifikasi untuk berada di sini.Orang-orang yang bisa datang ke Kota Banyuli adalah orang-orang ganas dengan kekuatan luar biasa, berani bertarung dan membunuh.Namun, biarpun demikian, Serigala Ganas dan Tujuh Bilah tetap hanya menggunakan satu jurus saja, sudah bisa menyingkirkan belasan orang tersebut. Benar-benar layak disebut sebagai monster!"Nggak disangka di tempat kecil seperti Kota Banyuli ini, masih ada ahli bela diri seperti kalian. Antoine dan Gustav mati di tangan kalian, masih bisa diterima."Tridon menatap kedua orang itu dengan sorot mata agresif. "Bagaimana kalau kelak kalian ikut denganku saja?""Uang dan kekuasaan, wanita cantik, aku akan

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1822 Agar Mereka Tutup Mulut

    Negara Nusantara terdiri dari sembilan wilayah, sebelas provinsi. Setiap provinsi membawahi belasan, dua puluh hingga tiga puluh kota.Selain belasan kota besar yang dibawahi oleh Negara Nusantara langsung, yang memiliki kekuasaan yang besar.Seorang wali kota biasa, benar-benar bukan apa-apa.Olin menatap Ardika dengan tatapan arogan dan berkata dengan dingin, "Sudah takut? Cepat berlutut!""Walau nggak bisa membebaskanmu dari hukuman mati, paling nggak aku bisa membantu memohon pada Tuan Tridon untuk memberimu sedikit keringanan hukuman.""Yah, mengapa di dunia ini selalu saja ada orang bodoh yang terlalu meninggikan diri sendiri seperti kalian?"Semua orang membayangkan Ardika akan langsung berlutut di tanah saking ketakutannya, tetapi berbeda dengan realitanya.Ardika tiba-tiba menggelengkan kepalanya sambil menghela napas, lalu berkata tanpa menoleh ke belakang, "Tujuh Bilah, Serigala Ganas.""Pergilah, beri dua tamparan ke wajah dua orang kodam yang terhormat ini, agar mereka tut

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1821 Kodam yang Bukan Apa-Apa

    Tepat pada saat ini, Olin melangkah maju, menatap Ardika dengan lekat tanpa ekspresi dan berkata dengan suara dalam, "Cepat berlutut dan bersujud di hadapan Tuan Tridon!"Begitu dia membuka mulutnya, aura wibawanya langsung terpancar dan menekan Ardika.Namun, Ardika bukanlah orang biasa, tentu saja dia tidak akan takut pada wanita itu."Siapa lagi kamu ini?"Melihat Tridon hanya tersenyum tipis tanpa berbicara, Ardika melirik wanita itu dengan sorot mata santai."Dasar lancang!"Olin langsung marah besar. Dengan sorot mata berapi-api, dia berkata, "Kodam Provinsi Hisle Montawa, Olin. Berani-beraninya seorang Wali Kota Banyuli bersikap lancang di hadapanku?!""Berlutut!"Ardika tetap bergeming."Kodam Provinsi Pinam Netawa, Danu."Danu juga melangkah maju, berdiri di samping Olin. Dia berkata dengan nada bicara mengejek, "Pak Ardika, bertemu denganku, masih nggak berlutut juga?""Oh, aku lupa, hari ini acara perpisahanmu itu baru diselenggarakan, sekarang kamu sudah bukan wali kota lag

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1820 Kedatangan Ardika

    Mendengar kata-kata tajam Tridon itu, semua orang di lokasi tersebut merinding.Sangat jelas, kali ini Ardika benar-benar sudah menyulut amarah Tridon.Karena itulah, Tridon baru memikirkan cara kejam dan tak berhati nurani seperti ini untuk membalas Ardika.Membuat istri Ardika menikah dengan Yomde.Mati pun, Ardika tidak akan tenang."Tuan Tridon sangat bijaksana!""Kuburkan Ardika!"Saat ini, puluhan ribu pembunuh dunia preman Keluarga Dougli, berteriak dengan marah sambil mengangkat lengan mereka.Ucapan Tridon membuat mereka sangat bersemangat, mereka sudah tidak sabar ingin menghabisi Ardika."Tuan Tridon, kami pamit undur diri dulu!"Orang-orang yang datang dari berbagai daerah untuk memberi penghormatan kepada Yomde, tidak berani berlama-lama lagi di sini, satu per satu dari mereka bergegas pamit undur diri.Walaupun mereka tetap ingin tinggal di sini untuk menyaksikan pertunjukan, tetapi mereka lebih takut diri mereka sendiri terseret dalam bahaya.Karena orang-orang yang cerd

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1819 Menikah dengan Orang Mati

    "Apa kalian mengira hanya dengan adanya Ardika si bajingan itu mendukung kalian, kalian sudah berani memprovokasi Keluarga Dougli ...."Sambil berteriak dengan keras, beberapa orang pembunuh dunia preman Keluarga Dougli tersebut sudah melangkah maju, berencana untuk menyerang saat itu juga."Mundur!"Namun, tepat pada saat ini, Tridon tiba-tiba berteriak menghentikan mereka."Tuan Tridon ...."Seorang tokoh hebat dunia preman menunjukkan ekspresi tidak terima.Namun, dia tetap tidak mengutarakan kata-kata yang sudah sampai di ujung lidahnya itu.Musa yang berada di belakang Tridon, tiba-tiba maju dan memukuli dada orang tersebut dengan telapak tangannya."Plak!"Sebenarnya, tokoh hebat dunia preman itu juga merupakan seorang ahli bela diri yang andal, tetapi saat ini dia bahkan tidak sempat bereaksi.Sambil memuntahkan darah, tubuhnya terpental, menghantam tanah dengan keras. Kemudian, tubuhnya berkedut sejenak, lalu dia langsung tewas di tempat.Saat ini, suasana menjadi sangat hening

DMCA.com Protection Status