Home / Lain / Terjerat Cinta Mafia Kejam / Chapter 1 - Chapter 10

All Chapters of Terjerat Cinta Mafia Kejam: Chapter 1 - Chapter 10

100 Chapters

CHAPTER 1

Hallo semua selamat datang di cerita kedua aku yang berjudul “Terjerat Cinta Mafia Kejam” dan aku harap kalian suka yahh sama cerita aku ini! Selamat membaca… wanita cantik sedang duduk sambil menggenggam segelas coklat panas dan matanya menerawang kedepan. Wanita itu duduk sambil menghirup aroma coklat yang menguar dan wanita itu menutup matanya untuk meresapi keheningan malam yang ditemani bunyi jangkrik di malam hari. Dia adalah Aphrodite Lorreyn Skyline, seorang wanita yang memiliki kecantikan yang sangat luar biasa. Kulitnya yang putih bersih bagikan salju dan bibirnya yang berwarna merah muda. Mata yang berwarna langka yaitu Heterochromia yang dimana mata sebelah kirinya berwarna hijau dan sebelah kanan berwarna abu-abu tetapi Aphrodite menggunakan softlen untuk menutupi mata indahnya serta rambutnya berwarna cokelat bergelombang. Aphrodite menghembuskan napasnya kasar ketika memikirkan kejadian dimana dirinya dipaksa untuk masuk kedalam sebuah mobil mewah. Aphrodite mencoba
Read more

CHAPTER 2

Selamat membaca semua!!! Damian sedikit mengerutkan keningnya ketika mencari wanita yang dimaksud oleh tuannya. Damian menghentikan tatapannya pada wanita yang sangat cantik dan berwajah datar. “Aku akan segara mencari tahunya tuan,” kata Damian dan Atland mengangkat tangannya. “Tidak perlu”. Kata Atland karena merasa bahwa tindakannya saat ini sangat berbeda dari biasanya karena Atland tidak pernah memperdulikan wanita-wanita yang akan dijual di clubnya. Atland keluar dari ruangannya dan menuju lantai satu dimana interaksi penjualan ‘barang’ mereka sedang terjalin. Semua orang membuka jalan ketika Atland masuk kedalam kerumunan dan Atland berhenti didepan wanita yang tadi dilihatnya. Atland dapat melihat wajah cantik wanita itu dari jarak sedekat ini dan Atland tersenyum tipis ketika melihat wanita itu menatapnya dengan tatapan yang sangat datar tanpa menunjukkan rasa takut. “Bebaskan dia,” kata Atland dan membuat para pria yang sedari tadi menunggu giliran wanita itu langsung ke
Read more

CHAPTER 3

Selamat membaca readers!! Sejak saat itu Aphrodite selalu dibangunkan pada pukul empat pagi hanya untuk meningkatkan staminanya dan yang lebih gila lagi Dames menyuruhnya untuk lari lima puluh kali putaran lapangan besar. Jika Aphrodite gagal maka dia harus mengelilinginya lagi dalam dua kali putaran. Keringat bercucuran di wajah dan sekitar leher Aphrodite sehingga membuatnya tampak cantik dan seksi disaat yang bersamaan. Apalagi rambutnya yang dicepol ke atas sehingga menunjukkan leher jenjangnya. “Apakah dia ingin membunuhku?” kata Aphrodite mengeluh dalam hati tetapi wajahnya senantiasa menunjukkan raut wajah datar. “Jika tuan ingin membunuhmu maka tuan sudah melakukannya sejak pertama kali kalian bertemu.” Aphrodite terkejut mendengar tanggapan Dames di belakangnya. Setelah menghabiskan putaran terakhir Aphrodite langsung menjatuhkan tubuhnya di tanah dan berbaring untuk menetralkan napasnya. “Bangunlah karena tuan ingin mengetes kemampuan bela dirimu,” kata Dames sambil men
Read more

CHAPTER 4

Happy reading!! Aphrodite menyibakkan selimut yang membungkus tidurnya dan berjalan keluar dari kamarnya. Tujuan Aphrodite saat ini adalah taman karena Aphrodite membutuhkan angin segar untuk menyegarkan pikiran yang berkecamuk didalam kepalanya. Seseorang berdehem dan mengalihkan atensi Aphrodite. “T-tuan sejak kapan kau ada disana?” tanya Aphrodite dengan nada terkejut ketika melihat Atland yang sedang bersandar di tembok yang tak jauh dari bangku yang didudukinya saat ini dan menatapnya dengan pandangan yang sulit di artikan. “Apakah kau menyesal?” tanya Atland dengan suara datar dan Aphrodite menggelengkan kepalanya. Aphrodite merasa bingung dah tidak bisa berpikir jernih untuk saat ini. “Kau bisa pergi jika kau ingin.” Aphrodite langsung menggelengkan kepalanya. “Bagaimana aku bisa pergi sebelum membekas kebaikanmu tuan. Aku hanya ingin membalas kebaikanmu dan setelah itu jika kau meminta aku untuk pergi maka aku akan pergi sejauh mungkin dari mansion ini tetapi tolong biarkan
Read more

CHAPTER 5

Happy reading!!! Aphrodite duduk di bawah pohon untuk menetralkan napasnya yang menderu cepat sehabis latihan. Aphrodite sejujurnya merindukan panti asuhan dan merasa kalau ibu panti sedang mencari keberadaannya. Aphrodite berencana untuk menelpon ibu panti saat malam nanti. “Aku akan menelpon ibu sebentar malam dan semoga saja dia tidak marah padaku,” kata Aphrodite sambil bergumam karena ibu pantinya sangat kejam dan suka memukul pantatnya ketika melakukan kesalahan. Dames masuk kedalam ruang kerja Atland dan melihat bosnya yang sedang berdiri didepan kaca yang dibuat anti peluru. “Apakah kau sudah mengetahui kalau ada seorang penyusup?” tanya Atland sambil melihat Dames dengan mata elangnya. “Aku mengetahuinya pagi ini tuan karena melihat salah satu pengawal kita yang mati dalam keadaan tertidur dan aku ingin melaporkan hal ini kepada tuan setelah mengantar nona Ashyera,” kata Dames dengan nada gemetar karena Atland sudah mengetahui hal ini. “Apakah aku harus turun tangan untu
Read more

CHAPTER 6

Happy reading!! Atland menatap datar pria yang tergeletak tak berdaya di lantai dengan muka yang sudah penuh dengan bekas pukulan dan Atland dapat menebak kalau itu adalah hasil dari pukulan Aphrodite tadi. “Apa salahku tuan? Aku tidak pernah menghianatimu dan bekerja dengan giat,” kata mantan anak buahnya mengelak karena dia tidak yakin Atland tidak mengetahui tentang kembarannya yang telah dia bunuh untuk masuk kedalam mansion yang super ketat ini. Atland mengeluarkan smirknya dan mengambil belati dan melemparkannya ke bahu pria itu. “Kau pikir aku bodoh?” tanya Atland dengan nada pelan sambil mengeluarkan smirknya yang mengerikan sehingga mampu menggentarkan musuh yang ada didepannya ini dan bahkan seluruh orang yang ada didalam ruangan tersebut. Atland melangkahkan kakinya dan setiap ketukan dari sepatunya membuat pria yang sudah tergeletak tak berdaya menahan napasnya dengan susah payah. “Rasanya sudah lama sekali aku tidak mengukir tubuh seseorang,” kata Atland dalam hatinya
Read more

CHAPTER 7

Happy reading semua!!! Aphrodite berjalan tergesa-gesa menuju ruang latihan bawah tanah yang jaraknya lumayan jauh dari mansion utama milik Atland dan Aphrodite tersesat ketika mencari ruang latihan tersebut hingga di bantu oleh salah satu pengawal.Bagaimana Aphrodite tidak tersesat ketika letak ruang latihan yang dituju Aphrodite berada di bawah tanah dan juga sangat tidak terlihat jika tidak diperhatikan dengan baik.Atland menatap datar Aphrodite seolah-olah berkata kalau dia harus mendekat kearah Atland dan Aphrodite mengerti tatapan itu dan mendekati Atland. Aphrodite melangkah mengikuti Atland yang sudah berjalan kearah samsak. “Apakah kau akan melatihku boxing?”Atland hanya menatap datar Aphrodite karena pertanyaannya sangat tidak bermutu menurut Atland. Aphrodite mengerucutkan bibir tanpa sadar karena Atland tidak menjawab pertanyaannya padahal Aphrodite hanya ingin berbasa-basi dengan Atland. “Dasar gunung es.” Atland tersenyum tipis mendengar gerutuan Aphrodite yang berka
Read more

CHAPTER 8

Haiii selamat membaca chapter ini!!!Atland duduk di meja kerjanya selama tiga puluh menit untuk memandang wajah cantik milik Aphrodite bahkan Atland tidak pernah melakukan ini pada pasangannya karena menurut Atland setiap tindakan romantis adalah hal yang sangat memuakkan. Atland mengangkat tubuh Aphrodite hati-hati tanpa niatan untuk membangunkan Aphrodite. Aphrodite yang merasa sangat nyaman semakin mendusel hidungnya di leher Atland yang terasa sangat wangi dan bahkan membuatnya sangat nyaman tanpa sadar. “Wangi aku suka,” kata Aphrodite yang mulai tersadar dari tidurnya. Sedangkan Atland sendiri mulai menggeram rendah karena napas Aphrodite yang sangat terasa di lehernya. “Jangan memancingku Aphrodite,” kata Atland dengan suara rendah tetapi Aphrodite tidak mendengar perkataan Atland lagi karena sudah kembali jatuh tertidur. Sesampainya di kamar Atland langsung meletakkan Aphrodite dengan hati-hati dan Aphrodite menahan tangan Atland. “Jangan pergi,” kata Aphrodite setengah sa
Read more

CHAPTER 9

Enjoy this chapter!!! “Apakah kau pikir aku tidak tahu kalau kau sedang mengintip kegiatanku bersama kekasihku?” tanya Atland dan membuat Aphrodite semakin gemetar ketakutan. Atland sebenarnya tahu kalau ada seseorang yang masuk kedalam perpustakaan dan aroma parfume vanilla yang sudah sangat dikenali oleh Atland. Dan parfume itu adalah parfume milik Aphrodite dan tak jauh dari tempat persembunyian Aphrodite, ada sebuah kaca yang mengarah langsung kearahnya dan dari kaca itu Atland bisa melihat Aphrodite yang sedang bersembunyi dan mengintip kegiatannya tetapi hal itu tidak mengurungkan kegiatan Atland karena Atland ingin melihat ekspresi milik Aphrodite. “Aku tidak bermaksud demikian tuan dan aku mohon padamu untuk melepaskan aku,” kata Aphrodite memelas dan Atland sangat menikmati ekspresi yang dikeluarkan oleh Aphrodite. “Siapkan pakaian untukku,” kata Atland dan melangkah menjauh dari Aphrodite yang langsung mengumpulkan pasokan udara disekitarnya. “B-baik tuan,” kata Aphrodite
Read more

CHAPTER 10

Hallo semuanya!!!Selamat membaca part ini dan semoga kalian suka sama part ini!!! Aphrodite menghela napasnya ketika melihat Ashyera yang menatapnya dengan tajam. “Kau bisa langsung bertanya pada kekasihmu nona tetapi yang aku tahu tuan Atland pasti tidak ingin salah satu orang yang bekerja untuknya terluka oleh karena itu dia meminta dokter untuk mengobati lukaku,” kata Aphrodite memberikan opininya. “Atland tidak pernah memberikan perhatian seperti itu kepada bawahannya apalagi sampai meminta dokter pribadinya untuk mengobati luka dari seorang pelayan seperti mu,” kata Ashyera dengan nada sinis dan membuat Aphrodite lagi-lagi menghela napasnya. “Kau bisa bertanya langsung pada kekasihmu nona dan saya permisi,” kata Aphrodite dan langsung meninggalkan Ashyera dengan langkah kaki yang tertatih-tatih. Di dalam ruangan kerja milik Atland mereka duduk untuk membahas misi yang telah berhasil dijalankan oleh Arvies dan juga Dipta. “Kami berhasil mengambil seluruh senjata yang telah dic
Read more
PREV
123456
...
10
DMCA.com Protection Status