Share

CHAPTER 4

Penulis: Mrs.Syles
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Happy reading!!

Aphrodite menyibakkan selimut yang membungkus tidurnya dan berjalan keluar dari kamarnya. Tujuan Aphrodite saat ini adalah taman karena Aphrodite membutuhkan angin segar untuk menyegarkan pikiran yang berkecamuk didalam kepalanya.

Seseorang berdehem dan mengalihkan atensi Aphrodite. “T-tuan sejak kapan kau ada disana?” tanya Aphrodite dengan nada terkejut ketika melihat Atland yang sedang bersandar di tembok yang tak jauh dari bangku yang didudukinya saat ini dan menatapnya dengan pandangan yang sulit di artikan.

“Apakah kau menyesal?” tanya Atland dengan suara datar dan Aphrodite menggelengkan kepalanya. Aphrodite merasa bingung dah tidak bisa berpikir jernih untuk saat ini. “Kau bisa pergi jika kau ingin.” Aphrodite langsung menggelengkan kepalanya.

“Bagaimana aku bisa pergi sebelum membekas kebaikanmu tuan. Aku hanya ingin membalas kebaikanmu dan setelah itu jika kau meminta aku untuk pergi maka aku akan pergi sejauh mungkin dari mansion ini tetapi tolong biarkan aku membalas kebaikan mu terlebih dahulu.”

Atland melangkah ke arah Aphrodite dan mengurung Aphrodite diantara kedua tangannya yang bertumpu di tempat sandaran bangku tersebut. “Apakah aku pernah melihatmu sebelumnya?” Aphrodite menelan ludahnya dengan susah payah ketika jarak wajahnya dan Atland sangatlah dekat bahkan Aphrodite bisa merasakan hembusan napas Atland di wajahnya.

“Apa maksudmu tuan?” Aphrodite mati-matian menahan rasa gugupnya dengan membalas tatapan datar Atland. Sekali saja Aphrodite memalingkan wajahnya maka Atland langsung tahu jika ia sedang berbohong saat ini. “Kita baru saja bertemu ditempat dimana kau menyelamatkan aku tuan.”

Atland menjauhkan tubuhnya dari Aphrodite dan hal itu langsung membuat Aphrodite menghirup udara di sekitarnya dengan rakus. Aphrodite bisa merasakan tekanan yang besar dari Atland hanya dari auranya saja.

“Aku sangat membenci pengkhianat jadi jika kau ingin bekerja di sini maka setialah. Jika aku mendapati mu berkhianat maka aku akan membawakan neraka yang akan membuatmu tersiksa,” kata Atland dengan nada datar.

Aphrodite tahu sekarang kenapa kakaknya tidak berani jujur pada Atland karena aura yang dikeluarkan oleh Atland membuat musuhnya tertekan dan juga Atland tidak pernah main-main dengan perkataannnta. “Aku tidak akan mengecewakanmu tuan,” Kata Aphrodite sambil menatap mata Atland dan Atland mencoba mencari kebohongan di mata Aphrodite tetapi nihil.

Atland langsung berjalan meninggalkan Aphrodite yang langsung menghirup udara disekitarnya dengan rakus. Aphrodite bukanlah wanita yang gampang untuk diintimidasi tetapi entah kenapa aura dari Atland mampu membuat Aphrodite kesulitan bernapas.

“Maaf Nona tuan menyuruh saya untuk menyuruh anda kembali ke kamar anda,” Kata salah satu pelayan yang di tugaskan Atland.

Aphrodite mengangguk dan berjalan ke arah kamarnya dengan langkah pelan tanpa menyadari ada sepasang mata tajam yang menatap punggung kecilnya yang mulia menjauh. “Apakah aku akan mati jika dia tahu kalau aku menyusup dalam kediamannya? Aku hanya berharap rencana Kakak tidak membawa malapetaka dalam kehidupanku.”

Sudah hampir seminggu lamanya Aphrodite tinggal di kediama Atland dan banyak perubahan yang terjadi dalam diri Aphrodite yaitu dia lebih banyak menghabiskan waktu untuk latihan bela diri dan juga membersihkan seluruh mansion yang dibantu oleh pelayan yang lain.

Seperti saat ini Aphrodite sedang berada di dalam perpustakaan dan membaca buku yang ada ditangannya karena keasikan membaca Aphrodite sampai lupa untuk membersihkan perpustakaan.

“Apakah kau datang kesini hanya untuk bermalas-malasan?” kata Atland dengan nada dingin dan membuat Aphrodite terpaku di tempatnya.

Aphrodite selalu mencari keberadaan Atland dan ternyata Atland tidak berada dimansion karena menjalani misi penting dan Aphrodite tidak tahu misi apa yang dijalankan oleh Atland dan bahkan pekerjaannya saja Aphrodite tidak tahu.

“Maafkan aku tuan,” Kata Aphrodite menundukkan kepalanya dan kemudian menatap mata Atland yang berwarna abu-abu. “Buatkan saya kopi dan antarkan ke ruangan kerja saya”. Atland langsung meninggalkan Aphrodite begitu saja.

Aphrodite merasa jantungnya bergemuruh dengan hebat tetapi kemudian Aphrodite menggelengkan kepalanya untuk menghalau perasaan asing yang menyelusup masuk kedalam hatinya. “Kenapa jantungku berdetak dengan cepat seperti ini? Huff ingat Aphrodite kau tidak boleh menaruh perasaanmu pada Atland apalagi kau hanya akan berada disini satu bulan saja”. Kata Aphrodite sambil mengepalkan kedua tangannya.

Kemudian Aphrodite memukul dadanya yang masih berdebar dan bergumam dengan suara lirih. “Lagipula jantungku ini selalu saja berdebar jika Atland ada di sekitarku dan juga auranya sungguh mengerikan.”

Aphrodite melangkah cepat-cepat kearah dapur dan membuatkan Atland kopi. Aphrodite juga menanyakan kepada pelayan kopi apa yang disukai oleh Atland dan tidak ingin membuat kesalahan dan dipecat.

Aphrodite masuk kedalam ruang kerja Atland sesudah membentuk pintu dan ketika pintu terbuka Aphrodite bisa melihat seorang wanita yang berada di pangkuan Atland. “Ini kopinya tuan,” Kata Aphrodite dah meletakkan kopi dengan sopan.

Ketika Aphrodite sudah berpamitan dan ingin keluar dari dalam ruangan kerja Atland sebuah suara langsung menghentikannya.

“Apakah kau pelayan baru disini?” wanita itu bertanya dengan lembut. Aphrodite akhrinya membalikkan tubuhnya dan menatap datar wanita yang ada di pangkuan Atland.

Ashyera cukup terkejut dengan tatapan datar yang dilayangkan wanita di depannya ini kepadanya karena selama ini banyak pelayan yang menghormatinya sebagai kekasih dari Atland tuan mereka. “Saya pelayan baru disini nona,” kata Aphrodite datar dan Ashyera tidak mempedulikan ketidaksopanan dari wanita di depannya dan turun dari pangkuan Atland.

“Perkenalkan aku Ashyera kekasih tuanmu,” kata Ashyera dengan nada lembut tetapi ujung bibirnya menarik senyum miring. Ashyera bisa melihat tatapan tidak biasa dari mata Aphrodite kepada Atland.

Atland sendiri menikmati kopi buatan Aphrodite yang terasa berbeda dan lebih nikmat. Atland tidak mempedulikan drama baru yang akan dibuat oleh kekasihnya itu karena selagi tidak menganggu ketenangan Atland maka dia akan membiarkan kekasihnya melakukan apa saja yang menurutnya baik.

Aphrodite mecoba untuk menahan dengusannya ketika wanita didepannya ini menekan kata kekasih. “Apakah dia sedang ingin memamerkan hubungannya dengan Atland?” dumel Aphrodite dalam hati.

“Salam kenal nona Ashyera,” kata Aphrodite sambil menundukkan kepalanya untuk menghormati Ashyera.

Setelah beberapa saat Aphrodite keluar dari ruangan kerja Atland dan berjalan kearah tempat latihan yang dipenuhi oleh para pria tampan yang sedang berlatih. Awalnya Aphrodite merasa kagum dengan tubuh-tubuh pria yang ada didepannya dan merasa aneh sekaligus kasihan karena mereka berlatih sepanjang hati tanpa mengenal lelah.

Ashyera duduk di pangkuan Atland dan mulai memasang raut wajah sedih. “Siapa dia Atland? Aku mendengar kalau kau membawanya kesini. Apakah kau tertarik dengannya,” kata Ashyera dengan tidak tenang dan terselip nada takut disana.

Atland memasang wajah datar dan membuat Ashyera ketakutan dan menundukkan kepalanya.

Ashyera tahu kalau Atland tidak suka seseorang menanyakan keputusannya sekalipun Ashyera adalah Kekasihnya. Ashyera sangat takut Atland berpaling dari padanya ketika melihat kecantikan Aphrodite yang tidak biasa.

“Aku akan menyuruh Dames untuk mengantarmu kembali,” kata Atland dan menurunkan Ashyera dari pangkuannya. Ashyera hanya bisa pasrah melihat kemarahan Atland dan memilih untuk kembali karena tidak ingin membuat Arland semakin marah padanya.

“Maafkan aku Atland aku tidak bermaksud menanyakan keputusanmu.” Ashyera berkata dengan nada lirih sebelum keluar dari dalam ruangnya kerja Atland.

Atland keluar dari ruangan kerja dan melangkah ke lapangan luas yang menjadi tempat latihan para pengawalnya. Sesampainya disana Atland bisa melihat Aphrodite yang sedang memukul samsak didepannya dengan sangat fokus.

Atland tahu kalau selama ini Aphrodite berlatih dengan sungguh-sungguh untuk meningkatkan kemampuan bela dirinya setelah mendapat tugas untuk menjadi pengawal dari sepupu cantiknya yang berada diluar negeri dan sebentar lagi akan kembali. Atland memegang pinggang Aphrodite dan mengatur posisi pinggang Aphrodite dengan baik.

Aphrodite sangat terkejut merasakan tangan Atland yang memegang pinggang rampingnya. “Pukulanmu sudah bagus tetapi posisi tubuhmu masih salah. Jam latihanmu akan ditingkatkan mulai besok jadi siapkan staminamu,” kata Atland di telinga Aphrodite dan membuat Aphrodite merasa sekujur tubuhnya merinding.

“B-baik tuan,” kata Aphrodite dengan gugup. Aphrodite baru bisa menghela napas lega ketika Atland berjalan menjauh dari tubuhnya dan melihat anak buahnya yang sedang berlatih tembak dan berlatih kemampuan bela diri mereka. “Jantung sialan ini kenapa harus berdetak cepat sekali seperti ini?” kata Aphrodite dengan nada sebal.

Atland sedang menyapukan pandangannya pada para anak buahnya yang sedang berlatih dan Atland mengenali semua wajah anak buahnya karena tidak ingin kecolongan dan membuat musuh menyelip sebagai salah satu bawahnya tetapi ketika melihat seseorang Atland memasang senyum miringnya dan meninggalkan lapangan yang menjadi tempat latihan.

Bersambung…

Haii semua terima kasih karena sudah membaca chapter ini dan jangan lupa vote serta kirim komentar sebanyak mungkin yahhh!

Salam hangat Mrs. Styles ^_^

Bab terkait

  • Terjerat Cinta Mafia Kejam   CHAPTER 5

    Happy reading!!! Aphrodite duduk di bawah pohon untuk menetralkan napasnya yang menderu cepat sehabis latihan. Aphrodite sejujurnya merindukan panti asuhan dan merasa kalau ibu panti sedang mencari keberadaannya. Aphrodite berencana untuk menelpon ibu panti saat malam nanti. “Aku akan menelpon ibu sebentar malam dan semoga saja dia tidak marah padaku,” kata Aphrodite sambil bergumam karena ibu pantinya sangat kejam dan suka memukul pantatnya ketika melakukan kesalahan. Dames masuk kedalam ruang kerja Atland dan melihat bosnya yang sedang berdiri didepan kaca yang dibuat anti peluru. “Apakah kau sudah mengetahui kalau ada seorang penyusup?” tanya Atland sambil melihat Dames dengan mata elangnya. “Aku mengetahuinya pagi ini tuan karena melihat salah satu pengawal kita yang mati dalam keadaan tertidur dan aku ingin melaporkan hal ini kepada tuan setelah mengantar nona Ashyera,” kata Dames dengan nada gemetar karena Atland sudah mengetahui hal ini. “Apakah aku harus turun tangan untu

  • Terjerat Cinta Mafia Kejam   CHAPTER 6

    Happy reading!! Atland menatap datar pria yang tergeletak tak berdaya di lantai dengan muka yang sudah penuh dengan bekas pukulan dan Atland dapat menebak kalau itu adalah hasil dari pukulan Aphrodite tadi. “Apa salahku tuan? Aku tidak pernah menghianatimu dan bekerja dengan giat,” kata mantan anak buahnya mengelak karena dia tidak yakin Atland tidak mengetahui tentang kembarannya yang telah dia bunuh untuk masuk kedalam mansion yang super ketat ini. Atland mengeluarkan smirknya dan mengambil belati dan melemparkannya ke bahu pria itu. “Kau pikir aku bodoh?” tanya Atland dengan nada pelan sambil mengeluarkan smirknya yang mengerikan sehingga mampu menggentarkan musuh yang ada didepannya ini dan bahkan seluruh orang yang ada didalam ruangan tersebut. Atland melangkahkan kakinya dan setiap ketukan dari sepatunya membuat pria yang sudah tergeletak tak berdaya menahan napasnya dengan susah payah. “Rasanya sudah lama sekali aku tidak mengukir tubuh seseorang,” kata Atland dalam hatinya

  • Terjerat Cinta Mafia Kejam   CHAPTER 7

    Happy reading semua!!! Aphrodite berjalan tergesa-gesa menuju ruang latihan bawah tanah yang jaraknya lumayan jauh dari mansion utama milik Atland dan Aphrodite tersesat ketika mencari ruang latihan tersebut hingga di bantu oleh salah satu pengawal.Bagaimana Aphrodite tidak tersesat ketika letak ruang latihan yang dituju Aphrodite berada di bawah tanah dan juga sangat tidak terlihat jika tidak diperhatikan dengan baik.Atland menatap datar Aphrodite seolah-olah berkata kalau dia harus mendekat kearah Atland dan Aphrodite mengerti tatapan itu dan mendekati Atland. Aphrodite melangkah mengikuti Atland yang sudah berjalan kearah samsak. “Apakah kau akan melatihku boxing?”Atland hanya menatap datar Aphrodite karena pertanyaannya sangat tidak bermutu menurut Atland. Aphrodite mengerucutkan bibir tanpa sadar karena Atland tidak menjawab pertanyaannya padahal Aphrodite hanya ingin berbasa-basi dengan Atland. “Dasar gunung es.” Atland tersenyum tipis mendengar gerutuan Aphrodite yang berka

  • Terjerat Cinta Mafia Kejam   CHAPTER 8

    Haiii selamat membaca chapter ini!!!Atland duduk di meja kerjanya selama tiga puluh menit untuk memandang wajah cantik milik Aphrodite bahkan Atland tidak pernah melakukan ini pada pasangannya karena menurut Atland setiap tindakan romantis adalah hal yang sangat memuakkan. Atland mengangkat tubuh Aphrodite hati-hati tanpa niatan untuk membangunkan Aphrodite. Aphrodite yang merasa sangat nyaman semakin mendusel hidungnya di leher Atland yang terasa sangat wangi dan bahkan membuatnya sangat nyaman tanpa sadar. “Wangi aku suka,” kata Aphrodite yang mulai tersadar dari tidurnya. Sedangkan Atland sendiri mulai menggeram rendah karena napas Aphrodite yang sangat terasa di lehernya. “Jangan memancingku Aphrodite,” kata Atland dengan suara rendah tetapi Aphrodite tidak mendengar perkataan Atland lagi karena sudah kembali jatuh tertidur. Sesampainya di kamar Atland langsung meletakkan Aphrodite dengan hati-hati dan Aphrodite menahan tangan Atland. “Jangan pergi,” kata Aphrodite setengah sa

  • Terjerat Cinta Mafia Kejam   CHAPTER 9

    Enjoy this chapter!!! “Apakah kau pikir aku tidak tahu kalau kau sedang mengintip kegiatanku bersama kekasihku?” tanya Atland dan membuat Aphrodite semakin gemetar ketakutan. Atland sebenarnya tahu kalau ada seseorang yang masuk kedalam perpustakaan dan aroma parfume vanilla yang sudah sangat dikenali oleh Atland. Dan parfume itu adalah parfume milik Aphrodite dan tak jauh dari tempat persembunyian Aphrodite, ada sebuah kaca yang mengarah langsung kearahnya dan dari kaca itu Atland bisa melihat Aphrodite yang sedang bersembunyi dan mengintip kegiatannya tetapi hal itu tidak mengurungkan kegiatan Atland karena Atland ingin melihat ekspresi milik Aphrodite. “Aku tidak bermaksud demikian tuan dan aku mohon padamu untuk melepaskan aku,” kata Aphrodite memelas dan Atland sangat menikmati ekspresi yang dikeluarkan oleh Aphrodite. “Siapkan pakaian untukku,” kata Atland dan melangkah menjauh dari Aphrodite yang langsung mengumpulkan pasokan udara disekitarnya. “B-baik tuan,” kata Aphrodite

  • Terjerat Cinta Mafia Kejam   CHAPTER 10

    Hallo semuanya!!!Selamat membaca part ini dan semoga kalian suka sama part ini!!! Aphrodite menghela napasnya ketika melihat Ashyera yang menatapnya dengan tajam. “Kau bisa langsung bertanya pada kekasihmu nona tetapi yang aku tahu tuan Atland pasti tidak ingin salah satu orang yang bekerja untuknya terluka oleh karena itu dia meminta dokter untuk mengobati lukaku,” kata Aphrodite memberikan opininya. “Atland tidak pernah memberikan perhatian seperti itu kepada bawahannya apalagi sampai meminta dokter pribadinya untuk mengobati luka dari seorang pelayan seperti mu,” kata Ashyera dengan nada sinis dan membuat Aphrodite lagi-lagi menghela napasnya. “Kau bisa bertanya langsung pada kekasihmu nona dan saya permisi,” kata Aphrodite dan langsung meninggalkan Ashyera dengan langkah kaki yang tertatih-tatih. Di dalam ruangan kerja milik Atland mereka duduk untuk membahas misi yang telah berhasil dijalankan oleh Arvies dan juga Dipta. “Kami berhasil mengambil seluruh senjata yang telah dic

  • Terjerat Cinta Mafia Kejam   CHAPTER 11

    Selamat membaca semuanya!! Kedatangan Arvies membuat Atland memasukkan tangannya kedalam saku celana dan memandang Arvies dengan lekat. “Kenapa kau membela wanita yang baru saja kau lihat tadi pagi di bandingkan aku yang sudah bersama kalian selama beberapa tahun ini?” tanya Ashyera dengan air mata yang berlinang dari kedua matanya. “Aku tidak membela siapapun disini nona tetapi aku hanya ingin kau meminta penjelasan terlebih dahulu sebelum kau memukul orang lain,” kata Arvies dengan nada datar. “Arvies tolong antarkan Ashyera pulang dan setelah itu segera keruangan kerjaku jika kau sudah kembali,” kata Atland dengan nada tak terbantahkan. Arvies mau tak mau menganggukkan kepalanya dan menatap Aphrodite sebentar sebelum berjalan meninggalkan mereka. “Kau bahkan selalu meminta bawahanmu untuk mengantarku pulang padahal kau yang seharusnya mengantarkan aku,” kata Ashyera sambil mengusap air matanya dan berjalan pergi. “Kau baru saja beberapa hari di mansionku tetapi kau sudah mendap

  • Terjerat Cinta Mafia Kejam   CHAPTER 12

    Happy reading!!! Hope you gaiss enjoy this part! Aphrodite mendengus ketika melihat tatapan para maid yang menatapnya dengan tatapan sinis. “Di manapun aku berada pasti selalu saja tatapan sinis mengikuti langkah kakiku,” kata Aphrodite dan kemudian meraih sebuah mangkuk sup untuk dimakan bersama nasi panas. Atland betul-betul melaksanakan perkataannya untuk meminta Aphrodite istirahat sehingga untuk makan saja para maid harus mengantarkannya didalam kamar milik Aphrodite. “Bibi apakah besok aku sudah mulai bisa bekerja? Aku rasa aku akan mati kebosanan di dalam kamar jika terus beristirahat dan makan saja,” kata Aphrodite setelah menelan makanan yang ada di dalam mulutnya. “Akan bibi tanyakan kepada tuan Atland dan lebih baik sekarang kau beristirahat saja karena bengkak di kakimu cukup parah.” Bibi Yana menatap Aphrodite dengan senyuman tulus yang terpatri di bibirnya. Bibi Yana merasa perlakuan Atland pada Aphrodite sungguh berbeda karena hanya Aphrodite yang mendapat kamar di

Bab terbaru

  • Terjerat Cinta Mafia Kejam   CHAPTER 100

    Happy reading!! Aphrodite menghentikan langkah kakinya ketika sampai di depan pintu ruangan Arvies kakaknya. Aphrodite menatap Atland dengan tatapan gelisah dan Atland menggenggam tangan Aphrodite dengan erat seolah menyalurkan ketenangan untuk Aphrodite. “Semuanya akan baik-baik saja,” kata Atland dengan suara lirih. Atland membuka pintu ruangan Arvies ketika Aphrodite mengangguk. Tatapan Aphrodite terpaku pada kondisi kakaknya yang jauh dari kata baik. “Kakak … bagaimana kabar kakak? Apakah masih sakit?” pertanyaan itu mengalir bergitu saja walaupun Aphrodite tahu kakaknya tidak dalam keadaaan yang baik-baik saja. Aphrodite sendiri mencoba untuk bersikap tenang didepan kakaknya. Padahal jauh didalam lubuk hatinya, Aphrodite ingin menangis sekencang-kencangnya sambil memeluk kakaknya. “Aku baik-baik saja sweetheart.” Arvies mencoba menggerakkan badannya yang seolah remuk. Perban di kepala serta bahu Arvies membuat Aphrodite meringis ngilu. “Dimana Aretha?” tanya Arvies dengan

  • Terjerat Cinta Mafia Kejam   CHAPTER 99

    Happy reading!!! Atland merangkul pundak Aphrodite dengan kuat tetapi tidak menyakiti ketika peti Aretha mulai diturunkan kedalam tanah. Aphrodite sendiri masih tidak menyangka jika sahabatnya akan meninggal secepat ini padahal begitu banyak rencana yang bahkan belum mereka lakukan bersama. Aphrodite membiarkan air matanya mengalir dengan deras dan entah sudah berapa kali dia menitipkan air mata. Aphrodite langsung luruh ke tanah ketika satu persatu anak buah Atland mulai menutupi peti Aretha dengan perlahan. “Berhenti! Aku bilang berhenti!” Teriak Aphrodite dengan suara seraknya. Sungguh Aphrodite tidak sanggup melihat peti Aretha tertimbun oleh tanah. “Sayang …,” kata Atland dengan nada rendah karena tidak sanggup melihat kerapuhan Aphrodite. “Atland … Aretha mungkin saja masih hidup. Tolong angkat kembali peti itu.” Aphrodite belum bisa menerima keadaan yang sungguh menikam jantungnya. Aphrodite bahkan tidak bisa membayangka

  • Terjerat Cinta Mafia Kejam   CHAPTER 98

    Aphrodite berlari dengan cepat tanpa mempedulikan apapun dan bahkan Aphrodite tidak meminta maaf kepada orang-orang yang tidak sengaja ditabraknya. Di dalam kepala Aphrodite saat ini dia hanya ingin bertemu dengan kakaknya. “Bagaimana dengan keadaan kakakku?” tanya Aphrodite dengan suara bergetar dan bahkan napasnya tidak beraturan karena berlari. Mr. Tobias menghela napasnya dan menarik Aphrodite untuk duduk di kursi yang ada didepan ruangan operasi. “Dokter Jordan masih didalam untuk mengeluarkan peluru yang bersarang didalam tubuh kakakmu Reyn.” kata Mr. Tobias dan membuat air mata Aphrodite langsung luruh. “Semua akan baik-baik saja sayang,” kata Atland sambil memeluk Aphrodite yang langsung terisak di pundak suaminya. Mr. Tobias mengurungkan niatnya untuk memberitahukan kepada Aphrodite tentang kondisi Aretha yang jauh lebih parah dibandingkan kondisi Arvies. Aphrodite baru menyadari kalau dia

  • Terjerat Cinta Mafia Kejam   CHAPTER 97

    Happy reading everyone!!! Aphrodite melangkah dengan penuh percaya diri ketika masuk kedalam perusahaan milik Atland. Wajah datar Aphrodite tidak membuat para lelaki merasa takut tetapi semakin menatap Aphrodite dengan tatapan yang sangat memuja. “Apakah Atland sangat sibuk hari ini?” tanya Aphrodite pada Dames yang baru saja menekan tombol lift. “Tuan Atland hanya bertemu beberapa investor saja hari ini nyonya.” Aphrodite mengangguk dan begitu bunyi lift terdengar Aphrodite langsung melangkahkan kaki jenjangnya menuju ke ruangan Atland. “Hai sayang.” Atland yang baru saja ingin menegur orang yang berani masuk kedalam ruangannya tanpa mengantuk langsung mengurungkan niatnya ketika melihat istri tercintanya yang masuk kedalam ruangannya. “Hai sayang, bagaimana perjalanannya? Apakah aman?” tanya Atland dan melangkah mendekati Aphrodite. Aphrodite menganggukkan kepalanya untuk menjawab pertanyaan Atland. Atland melabuhkan ciuman di bibir mungil Aphrodite. Atland menat

  • Terjerat Cinta Mafia Kejam   CHAPTER 96

    Happy reading!!!! Sebulan telah berlalu dan setiap hari cinta antara Atland dan juga Aphrodite semakin bertumbuh. Atland memperlakukan Aphrodite layaknya ratu sampai terkadang Aphrodite tidak tahu harus membalas rasa cinta Atland dengan cara apa. “Aku sudah bilang jangan masuk kedalam dapur.” Aphrodite terkejut ketika suara itu sangat dekat dengan telinganya dan belum lagi sepasang tangan yang melingkar erat dipinggangnya. “Kau membuatku hampir menumpahkan makanan ini,” kata Aphrodite dengan nada geram tetapi malah membuat Atland mencium pipinya dengan gemas. “Jawab pertanyaanku sayang.” Aphrodite menghela napasnya. “Aku hanya bosan seharian berbaring di tempat tidur Atland dan juga aku ingin kamu memakan masakanku sendiri,” kata Aphrodite dengan nada sedih dan Atland tidak cepat luluh dengan perkataan Aphrodite. Atland memberi kode kepada maid untuk mengambil alih masakan Aphrodite dan kemudian Atland menarik tangan Aphrodite untuk keluar dari dapur. Aphrodite hanya bisa mengh

  • Terjerat Cinta Mafia Kejam   CHAPTER 95

    Happy reading!!! Atland memegang pundak Aphrodite dan menatap istrinya dengan tatapan serius. “Tetaplah disini dan jangan keluar sebelum aku datang menjemputmu,” kata Atland dengan nada serius dan kemudian mengambil sebuah pistol di balik jasnya dan meletakkannya di atas tangan Aphrodite.“Tembak siapapun yang berani melukaimu,” kata Atland lagi dan berjalan keluar bersama Arvies.Aphrodite menjatuhkan dirinya di kursi dan memegang erat pistol yang ada di tangannya. “Aku mohon Tuhan sekali ini saja tolong biarkan kebahagiaan ini tidak berlalu dengan cepat.” “Semuanya akan baik-baik saja Reyn percaya padaku,” kata Aretha sambil menggenggam tangan Aphrodite dengan erat. Atland dan Arvies baru saja tiba di tempat pelaminan yang dimana seharusnya Atland dan Aphrodite sudah berdiri disana dengan penuh kebahagiaan. “Siapa kalian dan ada urusan apa kalian datang kemari?” tanya Arvies dengan suara yang menggema dikeheningan malam karena banyak sekali pria bersenjata yang berbaris rapi didep

  • Terjerat Cinta Mafia Kejam   CHAPTER 94

    Happy reading!!!! Aphrodite menutup mulutnya tak percaya ketika melihat Atland yang berlutut memegang sebuah cincin. Aphrodite menitikkan air matanya dan mengangguk berulang kali. Atland menghela napasnya dengan sangat lega dan memasukkan cincin yang sudah dibelikannya pada jari manis Aphrodite. “Terima kasih sayang.” Atland mengangkat tubuh Aphrodite dengan gerakan memutar. “Terima kasih sayang, terima kasih karena sudah memberikan kesempatan pada pria brengsek ini.” Aphrodite mengecup bibir Atland dan tersenyum dengan manis. “Semua orang berhak memiliki kesempatan kedua Atland dan aku rasa kau layak menerimanya. Lagipula kau berhasil mengunci hatiku dengan namamu sehingga tidak ada yang berhasil menerobos masuk kedalam hatiku.” “Aphrodite!!!! Selamat untuk pertunangan kalian!!” suara Aretha menggema di atas kapas sehingga Aphrodite terkejut. Aphrodite menurunkan tangannya yang melingkar di leher Atland dan berbalik. Disana Aphrodite bisa melihat ada Arvies, Aretha, Ashyera dan

  • Terjerat Cinta Mafia Kejam   CHAPTER 93

    Happy reading!!!! Satu bulan sudah Atland menunjukkan kesungguhannya untuk memenangkan kembali hubungannya dengan Aphrodite dan setiap hari setelah Atland pulang dari kantor maka Atland akan menjemput Aphrodite di kantor Arvies. “Hai sayang,” kata Aphrodite dengan nada ceria sambil mengecup bibir Atland dengan singkat. Atland menjemput Aphrodite di ruangan yang bersebelahan dengan ruangan Arvies. “Aku ingin mengajak kamu makan malam.” Aphrodite mengangguk sambil membereskan barang-barangnya. “Aku akan pamit terlebih dahulu pada kakak.” Tanpa menunggu jawaban Atland Aphrodite langsung masuk kedalam ruangan Arvies. “Kakak mungkin aku akan sedikit terlambat karena aku akan makan malam bersama dengan Atland.” Arvies mengangguk dan mengecup kepala adiknya. “Hati-hati di jalan,” kata Arvies. “Ayo kita pergi!” Aphrodite menggandeng tangan Atland dengan mesrah dan mereka di sambut dengan tatapan iri serta kagum dari karyawan yang ada di kantor Arvies. Atland membuka pintu mobil untuk A

  • Terjerat Cinta Mafia Kejam   CHAPTER 92

    Happy reading!!! Atland tetap diam dan tidak membalas perkataan Arvies dan Arvies semakian emosi ketika Atland mengeluarkan smirk miliknya yang bisa membuat para wanita bertekuk lutut padanya. “Aku hanya membawanya ke mansionku Arvies.” Arvies mendengus dan melepas paksa kerah baju Atland. “Pergi dari mansionku dan jangan pernah muncul lagi didepan ku dan juga adikku.” Aphrodite yang sedari tadi berdiri tidak jauh dari tempat Atland dan Arvies hanya bisa mengigit bibir bawahnya dengan panik. “Aku mohon Arvies jangan pisahkan aku dari adikmu sudah cukup kami berpisah selama dua tahun ini,” kata Atland dan membuat langkah Arvies berhenti. Arvies berbalik dan menatap tepat dimata Atland. “Lalu kau akan menyakiti adikku lagi dan membuatnya menangis?!” tanya Arvies sambil mendengus dan kemudian menatap Atland dengan tatapan remeh. “Aku tidak ingin memberikan ijin lagi kepada seseorang yang menyakiti hati adikku Atland dan lebih baik kau kembali karena sampai kapanpun aku tidak akan me

DMCA.com Protection Status