Selamat membaca readers!!
Sejak saat itu Aphrodite selalu dibangunkan pada pukul empat pagi hanya untuk meningkatkan staminanya dan yang lebih gila lagi Dames menyuruhnya untuk lari lima puluh kali putaran lapangan besar. Jika Aphrodite gagal maka dia harus mengelilinginya lagi dalam dua kali putaran.Keringat bercucuran di wajah dan sekitar leher Aphrodite sehingga membuatnya tampak cantik dan seksi disaat yang bersamaan. Apalagi rambutnya yang dicepol ke atas sehingga menunjukkan leher jenjangnya. “Apakah dia ingin membunuhku?” kata Aphrodite mengeluh dalam hati tetapi wajahnya senantiasa menunjukkan raut wajah datar. “Jika tuan ingin membunuhmu maka tuan sudah melakukannya sejak pertama kali kalian bertemu.” Aphrodite terkejut mendengar tanggapan Dames di belakangnya.Setelah menghabiskan putaran terakhir Aphrodite langsung menjatuhkan tubuhnya di tanah dan berbaring untuk menetralkan napasnya.“Bangunlah karena tuan ingin mengetes kemampuan bela dirimu,” kata Dames sambil mengulurkan tangannya untuk membantu Aphrodite berdiri.Aphrodite tidak menyangka kalau dirinya akan melawan Atland yang sudah menunggunya untuk bertanding. Aphrodite tidak yakin dia bisa mengalahkan Atland karena Aphrodite tahu kalah Atland bukanlah orang sembarangan apalagi staminanya sudah terkuras ketika berlari tadi.“Apakah kau serius ingin bertanding denganku?” tanya Aphrodite dengan nada datar dan Atland tidak menjawab dan langsung menyerang Aphrodite.Pertarungan sengitpun terjadi dah beberapa kali Atland memukul titik sensitif dari Aphrodite sehingga Aphrodite kewalahan untuk menangkis pukulan yang diberikan oleh Atland.Aphrodite berteriak dengan nyaring ketika tanpa perasaan Atland menendang tubuhnya dan berakhir menabrak tembok di belakangnya. “Kau sudah mempunyai kemampuan yang bagus tetapi kau harus berlatih lebih keras lagi untuk menjadi salah satu orang yang bekerja untukku,” kata Atland dengan kalimat yang panjang sehingga membuat semua orang tercengang di tempat.Atland tidak akan pernah mengeluarkan suaranya jika hal itu tidaklah penting dan selalu Dames yang akan memberikan arahan dan pelatihan kepada mereka.“Jika kau menyerah aku masih memberikan satu kesempatan untukmu untuk pergi dari mansionku. Jika kau memilih tinggal disini maka seluruh hidupmu adalah milikku dan jika kau pergi dari mansion ini setelah menjadi bagian dari anak buahku maka kau akan membayarnya dengan nyawa orang-orang di sekelilingmu,” kata Atland dan berjalan meninggalkan lapangan yang menjadi saksi bisu bagaimana Atland menyerang Aphrodite dengan membabi buta.Aphrodite merasa tubuhnya sangat pegal karena bertarung dengan Atland dan dia harus mengelilingi lapangan yang sangat luas selama puluhan kali.“Aku juga sebenarnya tidak ingin bekerja denganmu jika kakakku tidak memintanya” Kata Aphrodite dengan suara yang pelan sehingga tidak ada yang mendengar suaranya.“Tuan maaf kalau saya lancang bertanya tetapi mengapa kau memilih Aphrodite sebagai salah satu pekerja mu?”Atland menghentikan langkahnya didepan kaca besar yang menampilkan lapangan yang dimana terdapat Aphrodite yang sedang berbaring di atas rumput hijau.Dames merasa kalau Atland tertarik pada Aphrodite karena Atland tidak pernah menunjuk wanita secara langsung untuk bekerja sama dengannya. Kekasihnya saja saat ini membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memenangkan hati dari Atland.Atland berjalan meninggalkan Dames yang menunggu jawaban Atland. Dames selalu tidak mengerti dengan jalan pemikiran Atland yang tidak bisa ditebak. “Latih dia lebih keras lagi karena dia mempunyai kemampuan yang baik untuk ukuran seorang wanita,” kata Atland yang belum terlalu jauh dari tempat Damian berdiri.“Saya akan melatihnya lebih giat tuan,” kata Dames dan Dames juga tahu kalau Atland tidak akan menjawab pertanyaannya.Aphrodite masuk kedalam dapur dan meneguk air dengan sangat banyak karena rasa haus setelah berolahraga di pagi hari apalagi ketika dia bertarung bersama Atland.Aphrodite melihat dapur yang dan terdapat banyak orang yang sedang mengerjakan pekerjaan mereka masing-masing. “apakah kalian membutuhkan bantuan?” kata Aphrodite dengan nada datar dan sesungguhnya Aphrodite hanya ingin membantu tanpa menjalin pertemanan dengan mereka karena Aphrodite sudah terbiasa untuk sendiri dan tentu saja Aphrodite merasa lebih nyaman bersama anak-anak panti.“Lebih baik kau mandi terlebih dahulu untuk membersihkan tubuhmu dari kotoran dan setelah itu kau bisa membantu kami untuk memasak,” Kata salah satu pelayan dan membuat Aphrodite langsung melangkah kearah kamarnya.Aphrodite melangkah ke arah kamarnya dan menutup pintu kamarnya dengan rapat. Bunyi ponselnya membuat Aphrodite mengurungkan niatnya untuk melangkah ke arah kamar mandi. “Apakah kau sudah berhasil masuk kedalam mansion milik pria itu?” kata seseorang yang menelpon Aphrodite.“Apakah kau tidak memiliki pertanyaan yang lebih baik kak?” kata Aphrodite sambil mendengus dan membuat pria itu tertawa karena suara adiknya yang sedang kesal. “Kakak sangat senang karena kau sudah berada di tempat yang aman dan kakak hanya ingin kau bertahan di sana sebentar lagi sampai kakak menjemputmu,” kata pria itu dengan sungguh-sungguh.“Baiklah tetapi aku harap kakak tidak akan lupa kalau aku bukanlah orang yang sabaran,” kata Aphrodite dan membuat pria itu berdehem pasrah dengan sifat keras kepalanya adiknya.“Bagaimana kau bisa mengenal Atland dan mengirimku kesini? Aku harap kau tidak mencoba mengalihkan pembicaraan atau mematikan panggilannya,” kata Aphrodite tegas karena kakaknya selalu melakukan kedua hal itu ketika tidak ingin memberitahukan apa yang terjadi kepada adiknya.“Kakak bekerja untuk Atland sebagai hacker dan jangan memotong ucap akan kakak,” kata pria itu karena tahu adiknya akan memotong perkataannya. “Baiklah aku tidak akan memotong perkataanmu sampai kau selesai berbicara tetapi aku mohon kepadamu untuk tidak membohongiku,” kata Aphrodite sambil mencoba menahan segala pertanyaan yang mulai muncul di kepalanya.“Awalnya kakak bekerja sama dengan Atland karena kakak ingin mengungkap kebenaran tentang pembunuhan kedua orangtua kita karena saat itu kakak mendapat bukti kalau keluarga Atland terlibat tetapi karena kakak tidak mempunyai kekuatan yang cukup sehingga kakak mencoba untuk menggunakan kepintaran kakak untuk bekerja sama dengan Atland dan mencoba mencari bukti yang akurat tentang keterlibatan keluarga Atland.” Pria itu menghela napasnya sebentar dan hal itu membuat Aphrodite berdebar dengan kelanjutan cerita dari kakaknya.Aphrodite sungguh takut kalau Atland ternyat terlibat dengan pembunuhan kedua orang tuanya. “Kau ingat perkataan Atland jika kita bekerja dengannya maka tidak boleh berkhianat, jika tidak maka keluarga kita akan menanggungnya oleh karena itu kakak sangat menutup rapat identitasmu dan mengubah identitas kakak. Seiring berjalannya waktu kakak mendapat fakta kalau orang yang membunuh kedua orang tua kita adalah orang yang sama yang telah membunuh kedua orang tua Atland. Kakak akhirnya mengubah rencana kakak yang dulunya ingin menghancurkan Atland berbalik untuk menghancurkan musuh yang sama dengan musuh Atland.”Aphrodite merasa kalau cerita kakaknya sungguh rumit dan membuat kepalanya sakit tetapi Aphrodite tetap membiarkan kakaknya meneruskan perkataannya.“Kakak tidak memberitahukan Atland tentang hal ini karena pada dasarnya kakak adalah seorang pengkhianat dan kakak takut untuk memberitahukan hal ini kepada Atland dan pada akhirnya Atland akan menyakitimu. Atland selalu memegang teguh perkataannya tentang pengkhianatan walaupun tujuan kakak hanya ingin mencari tahu kebenaran tetapi kakak yakin Atland tidak akan menerima alasan yang kakak berikan. Memang kakak merasa bahwa tindakan kakak saat ini sangat beresiko untuk mendekatkan mu dengan Atland tetapi kakak tidak ingin kau terluka apalagi beberapa saat yang lalu ada pesan anonim yang mengirimkan fotomu ketika bermain bersama anak-anak panti.”Aphrodite mengerutkan keningnya tak paham dengan penjelasan kakaknya. “Lalu kenapa kakak membuat skenario seperti ini? Aku sungguh tidak paham kak!” kata Aphrodite dengan nada bingung.“Karena Atland tidak akan mungkin mengenal dirimu sebagai adikku karena aku akan berusaha untuk menutup identitas dirimu. Kakak akan mencari tahu siapa yang mengirim pesan anonim itu dan setelah kakak menyelesaikan masalah ini maka kakak akan mencoba mengeluarkan mu dari mansion Atland.” Aphrodite menghela napasnya dengan kasar.“Aku tidak mengerti jalan pikiranmu kak tetapi dengan kau menempatkan ku disini maka kemungkinan besar Atland akan tahu tentang identitas diriku sebagai adikmu dan sama saja kita telah menipu dirinya untuk yang kedua kali,” kata Aphrodite dengan nada frustasi dan membuat pria itu menghela napasnya kasar.“Kakak akan mencoba menyelesaikan masalah ini dalam satu bulan tanpa diketahui oleh Atland dan kakak mohon padamu untuk bertahan disana sebentar saja sampai kakak menyelesaikan masalah ini,” kata pria itu sambil memohon dan Aphrodite sama sekali tidak bisa menebak jalan pemikiran kakaknya padahal saat ini bisa saja Atland telah mengetahui rencana kakaknya.“Satu hal yang ingin aku katakan padamu Rein kakak akan mencoba menutupi identitas dirimu dari Atland karena kakak yakin tempat lain tidak akan aman lagi untukmu kecuali mansion Atland dan sangat sulit bagi musuh untuk mengendus keberadaanmu ketika berada didalam mansion Atland,”Bersambung…Heii semua terima kasih karena sudah membuka chapter ini dan semoga kalian suka sama chapter kali ini yahh.Jangan lupa untuk vote dan kirim komentar sebanyak mungkin yahh!Salam hangat Mrs. Styles ^_^Happy reading!! Aphrodite menyibakkan selimut yang membungkus tidurnya dan berjalan keluar dari kamarnya. Tujuan Aphrodite saat ini adalah taman karena Aphrodite membutuhkan angin segar untuk menyegarkan pikiran yang berkecamuk didalam kepalanya. Seseorang berdehem dan mengalihkan atensi Aphrodite. “T-tuan sejak kapan kau ada disana?” tanya Aphrodite dengan nada terkejut ketika melihat Atland yang sedang bersandar di tembok yang tak jauh dari bangku yang didudukinya saat ini dan menatapnya dengan pandangan yang sulit di artikan. “Apakah kau menyesal?” tanya Atland dengan suara datar dan Aphrodite menggelengkan kepalanya. Aphrodite merasa bingung dah tidak bisa berpikir jernih untuk saat ini. “Kau bisa pergi jika kau ingin.” Aphrodite langsung menggelengkan kepalanya. “Bagaimana aku bisa pergi sebelum membekas kebaikanmu tuan. Aku hanya ingin membalas kebaikanmu dan setelah itu jika kau meminta aku untuk pergi maka aku akan pergi sejauh mungkin dari mansion ini tetapi tolong biarkan
Happy reading!!! Aphrodite duduk di bawah pohon untuk menetralkan napasnya yang menderu cepat sehabis latihan. Aphrodite sejujurnya merindukan panti asuhan dan merasa kalau ibu panti sedang mencari keberadaannya. Aphrodite berencana untuk menelpon ibu panti saat malam nanti. “Aku akan menelpon ibu sebentar malam dan semoga saja dia tidak marah padaku,” kata Aphrodite sambil bergumam karena ibu pantinya sangat kejam dan suka memukul pantatnya ketika melakukan kesalahan. Dames masuk kedalam ruang kerja Atland dan melihat bosnya yang sedang berdiri didepan kaca yang dibuat anti peluru. “Apakah kau sudah mengetahui kalau ada seorang penyusup?” tanya Atland sambil melihat Dames dengan mata elangnya. “Aku mengetahuinya pagi ini tuan karena melihat salah satu pengawal kita yang mati dalam keadaan tertidur dan aku ingin melaporkan hal ini kepada tuan setelah mengantar nona Ashyera,” kata Dames dengan nada gemetar karena Atland sudah mengetahui hal ini. “Apakah aku harus turun tangan untu
Happy reading!! Atland menatap datar pria yang tergeletak tak berdaya di lantai dengan muka yang sudah penuh dengan bekas pukulan dan Atland dapat menebak kalau itu adalah hasil dari pukulan Aphrodite tadi. “Apa salahku tuan? Aku tidak pernah menghianatimu dan bekerja dengan giat,” kata mantan anak buahnya mengelak karena dia tidak yakin Atland tidak mengetahui tentang kembarannya yang telah dia bunuh untuk masuk kedalam mansion yang super ketat ini. Atland mengeluarkan smirknya dan mengambil belati dan melemparkannya ke bahu pria itu. “Kau pikir aku bodoh?” tanya Atland dengan nada pelan sambil mengeluarkan smirknya yang mengerikan sehingga mampu menggentarkan musuh yang ada didepannya ini dan bahkan seluruh orang yang ada didalam ruangan tersebut. Atland melangkahkan kakinya dan setiap ketukan dari sepatunya membuat pria yang sudah tergeletak tak berdaya menahan napasnya dengan susah payah. “Rasanya sudah lama sekali aku tidak mengukir tubuh seseorang,” kata Atland dalam hatinya
Happy reading semua!!! Aphrodite berjalan tergesa-gesa menuju ruang latihan bawah tanah yang jaraknya lumayan jauh dari mansion utama milik Atland dan Aphrodite tersesat ketika mencari ruang latihan tersebut hingga di bantu oleh salah satu pengawal.Bagaimana Aphrodite tidak tersesat ketika letak ruang latihan yang dituju Aphrodite berada di bawah tanah dan juga sangat tidak terlihat jika tidak diperhatikan dengan baik.Atland menatap datar Aphrodite seolah-olah berkata kalau dia harus mendekat kearah Atland dan Aphrodite mengerti tatapan itu dan mendekati Atland. Aphrodite melangkah mengikuti Atland yang sudah berjalan kearah samsak. “Apakah kau akan melatihku boxing?”Atland hanya menatap datar Aphrodite karena pertanyaannya sangat tidak bermutu menurut Atland. Aphrodite mengerucutkan bibir tanpa sadar karena Atland tidak menjawab pertanyaannya padahal Aphrodite hanya ingin berbasa-basi dengan Atland. “Dasar gunung es.” Atland tersenyum tipis mendengar gerutuan Aphrodite yang berka
Haiii selamat membaca chapter ini!!!Atland duduk di meja kerjanya selama tiga puluh menit untuk memandang wajah cantik milik Aphrodite bahkan Atland tidak pernah melakukan ini pada pasangannya karena menurut Atland setiap tindakan romantis adalah hal yang sangat memuakkan. Atland mengangkat tubuh Aphrodite hati-hati tanpa niatan untuk membangunkan Aphrodite. Aphrodite yang merasa sangat nyaman semakin mendusel hidungnya di leher Atland yang terasa sangat wangi dan bahkan membuatnya sangat nyaman tanpa sadar. “Wangi aku suka,” kata Aphrodite yang mulai tersadar dari tidurnya. Sedangkan Atland sendiri mulai menggeram rendah karena napas Aphrodite yang sangat terasa di lehernya. “Jangan memancingku Aphrodite,” kata Atland dengan suara rendah tetapi Aphrodite tidak mendengar perkataan Atland lagi karena sudah kembali jatuh tertidur. Sesampainya di kamar Atland langsung meletakkan Aphrodite dengan hati-hati dan Aphrodite menahan tangan Atland. “Jangan pergi,” kata Aphrodite setengah sa
Enjoy this chapter!!! “Apakah kau pikir aku tidak tahu kalau kau sedang mengintip kegiatanku bersama kekasihku?” tanya Atland dan membuat Aphrodite semakin gemetar ketakutan. Atland sebenarnya tahu kalau ada seseorang yang masuk kedalam perpustakaan dan aroma parfume vanilla yang sudah sangat dikenali oleh Atland. Dan parfume itu adalah parfume milik Aphrodite dan tak jauh dari tempat persembunyian Aphrodite, ada sebuah kaca yang mengarah langsung kearahnya dan dari kaca itu Atland bisa melihat Aphrodite yang sedang bersembunyi dan mengintip kegiatannya tetapi hal itu tidak mengurungkan kegiatan Atland karena Atland ingin melihat ekspresi milik Aphrodite. “Aku tidak bermaksud demikian tuan dan aku mohon padamu untuk melepaskan aku,” kata Aphrodite memelas dan Atland sangat menikmati ekspresi yang dikeluarkan oleh Aphrodite. “Siapkan pakaian untukku,” kata Atland dan melangkah menjauh dari Aphrodite yang langsung mengumpulkan pasokan udara disekitarnya. “B-baik tuan,” kata Aphrodite
Hallo semuanya!!!Selamat membaca part ini dan semoga kalian suka sama part ini!!! Aphrodite menghela napasnya ketika melihat Ashyera yang menatapnya dengan tajam. “Kau bisa langsung bertanya pada kekasihmu nona tetapi yang aku tahu tuan Atland pasti tidak ingin salah satu orang yang bekerja untuknya terluka oleh karena itu dia meminta dokter untuk mengobati lukaku,” kata Aphrodite memberikan opininya. “Atland tidak pernah memberikan perhatian seperti itu kepada bawahannya apalagi sampai meminta dokter pribadinya untuk mengobati luka dari seorang pelayan seperti mu,” kata Ashyera dengan nada sinis dan membuat Aphrodite lagi-lagi menghela napasnya. “Kau bisa bertanya langsung pada kekasihmu nona dan saya permisi,” kata Aphrodite dan langsung meninggalkan Ashyera dengan langkah kaki yang tertatih-tatih. Di dalam ruangan kerja milik Atland mereka duduk untuk membahas misi yang telah berhasil dijalankan oleh Arvies dan juga Dipta. “Kami berhasil mengambil seluruh senjata yang telah dic
Selamat membaca semuanya!! Kedatangan Arvies membuat Atland memasukkan tangannya kedalam saku celana dan memandang Arvies dengan lekat. “Kenapa kau membela wanita yang baru saja kau lihat tadi pagi di bandingkan aku yang sudah bersama kalian selama beberapa tahun ini?” tanya Ashyera dengan air mata yang berlinang dari kedua matanya. “Aku tidak membela siapapun disini nona tetapi aku hanya ingin kau meminta penjelasan terlebih dahulu sebelum kau memukul orang lain,” kata Arvies dengan nada datar. “Arvies tolong antarkan Ashyera pulang dan setelah itu segera keruangan kerjaku jika kau sudah kembali,” kata Atland dengan nada tak terbantahkan. Arvies mau tak mau menganggukkan kepalanya dan menatap Aphrodite sebentar sebelum berjalan meninggalkan mereka. “Kau bahkan selalu meminta bawahanmu untuk mengantarku pulang padahal kau yang seharusnya mengantarkan aku,” kata Ashyera sambil mengusap air matanya dan berjalan pergi. “Kau baru saja beberapa hari di mansionku tetapi kau sudah mendap
Happy reading!! Aphrodite menghentikan langkah kakinya ketika sampai di depan pintu ruangan Arvies kakaknya. Aphrodite menatap Atland dengan tatapan gelisah dan Atland menggenggam tangan Aphrodite dengan erat seolah menyalurkan ketenangan untuk Aphrodite. “Semuanya akan baik-baik saja,” kata Atland dengan suara lirih. Atland membuka pintu ruangan Arvies ketika Aphrodite mengangguk. Tatapan Aphrodite terpaku pada kondisi kakaknya yang jauh dari kata baik. “Kakak … bagaimana kabar kakak? Apakah masih sakit?” pertanyaan itu mengalir bergitu saja walaupun Aphrodite tahu kakaknya tidak dalam keadaaan yang baik-baik saja. Aphrodite sendiri mencoba untuk bersikap tenang didepan kakaknya. Padahal jauh didalam lubuk hatinya, Aphrodite ingin menangis sekencang-kencangnya sambil memeluk kakaknya. “Aku baik-baik saja sweetheart.” Arvies mencoba menggerakkan badannya yang seolah remuk. Perban di kepala serta bahu Arvies membuat Aphrodite meringis ngilu. “Dimana Aretha?” tanya Arvies dengan
Happy reading!!! Atland merangkul pundak Aphrodite dengan kuat tetapi tidak menyakiti ketika peti Aretha mulai diturunkan kedalam tanah. Aphrodite sendiri masih tidak menyangka jika sahabatnya akan meninggal secepat ini padahal begitu banyak rencana yang bahkan belum mereka lakukan bersama. Aphrodite membiarkan air matanya mengalir dengan deras dan entah sudah berapa kali dia menitipkan air mata. Aphrodite langsung luruh ke tanah ketika satu persatu anak buah Atland mulai menutupi peti Aretha dengan perlahan. “Berhenti! Aku bilang berhenti!” Teriak Aphrodite dengan suara seraknya. Sungguh Aphrodite tidak sanggup melihat peti Aretha tertimbun oleh tanah. “Sayang …,” kata Atland dengan nada rendah karena tidak sanggup melihat kerapuhan Aphrodite. “Atland … Aretha mungkin saja masih hidup. Tolong angkat kembali peti itu.” Aphrodite belum bisa menerima keadaan yang sungguh menikam jantungnya. Aphrodite bahkan tidak bisa membayangka
Aphrodite berlari dengan cepat tanpa mempedulikan apapun dan bahkan Aphrodite tidak meminta maaf kepada orang-orang yang tidak sengaja ditabraknya. Di dalam kepala Aphrodite saat ini dia hanya ingin bertemu dengan kakaknya. “Bagaimana dengan keadaan kakakku?” tanya Aphrodite dengan suara bergetar dan bahkan napasnya tidak beraturan karena berlari. Mr. Tobias menghela napasnya dan menarik Aphrodite untuk duduk di kursi yang ada didepan ruangan operasi. “Dokter Jordan masih didalam untuk mengeluarkan peluru yang bersarang didalam tubuh kakakmu Reyn.” kata Mr. Tobias dan membuat air mata Aphrodite langsung luruh. “Semua akan baik-baik saja sayang,” kata Atland sambil memeluk Aphrodite yang langsung terisak di pundak suaminya. Mr. Tobias mengurungkan niatnya untuk memberitahukan kepada Aphrodite tentang kondisi Aretha yang jauh lebih parah dibandingkan kondisi Arvies. Aphrodite baru menyadari kalau dia
Happy reading everyone!!! Aphrodite melangkah dengan penuh percaya diri ketika masuk kedalam perusahaan milik Atland. Wajah datar Aphrodite tidak membuat para lelaki merasa takut tetapi semakin menatap Aphrodite dengan tatapan yang sangat memuja. “Apakah Atland sangat sibuk hari ini?” tanya Aphrodite pada Dames yang baru saja menekan tombol lift. “Tuan Atland hanya bertemu beberapa investor saja hari ini nyonya.” Aphrodite mengangguk dan begitu bunyi lift terdengar Aphrodite langsung melangkahkan kaki jenjangnya menuju ke ruangan Atland. “Hai sayang.” Atland yang baru saja ingin menegur orang yang berani masuk kedalam ruangannya tanpa mengantuk langsung mengurungkan niatnya ketika melihat istri tercintanya yang masuk kedalam ruangannya. “Hai sayang, bagaimana perjalanannya? Apakah aman?” tanya Atland dan melangkah mendekati Aphrodite. Aphrodite menganggukkan kepalanya untuk menjawab pertanyaan Atland. Atland melabuhkan ciuman di bibir mungil Aphrodite. Atland menat
Happy reading!!!! Sebulan telah berlalu dan setiap hari cinta antara Atland dan juga Aphrodite semakin bertumbuh. Atland memperlakukan Aphrodite layaknya ratu sampai terkadang Aphrodite tidak tahu harus membalas rasa cinta Atland dengan cara apa. “Aku sudah bilang jangan masuk kedalam dapur.” Aphrodite terkejut ketika suara itu sangat dekat dengan telinganya dan belum lagi sepasang tangan yang melingkar erat dipinggangnya. “Kau membuatku hampir menumpahkan makanan ini,” kata Aphrodite dengan nada geram tetapi malah membuat Atland mencium pipinya dengan gemas. “Jawab pertanyaanku sayang.” Aphrodite menghela napasnya. “Aku hanya bosan seharian berbaring di tempat tidur Atland dan juga aku ingin kamu memakan masakanku sendiri,” kata Aphrodite dengan nada sedih dan Atland tidak cepat luluh dengan perkataan Aphrodite. Atland memberi kode kepada maid untuk mengambil alih masakan Aphrodite dan kemudian Atland menarik tangan Aphrodite untuk keluar dari dapur. Aphrodite hanya bisa mengh
Happy reading!!! Atland memegang pundak Aphrodite dan menatap istrinya dengan tatapan serius. “Tetaplah disini dan jangan keluar sebelum aku datang menjemputmu,” kata Atland dengan nada serius dan kemudian mengambil sebuah pistol di balik jasnya dan meletakkannya di atas tangan Aphrodite.“Tembak siapapun yang berani melukaimu,” kata Atland lagi dan berjalan keluar bersama Arvies.Aphrodite menjatuhkan dirinya di kursi dan memegang erat pistol yang ada di tangannya. “Aku mohon Tuhan sekali ini saja tolong biarkan kebahagiaan ini tidak berlalu dengan cepat.” “Semuanya akan baik-baik saja Reyn percaya padaku,” kata Aretha sambil menggenggam tangan Aphrodite dengan erat. Atland dan Arvies baru saja tiba di tempat pelaminan yang dimana seharusnya Atland dan Aphrodite sudah berdiri disana dengan penuh kebahagiaan. “Siapa kalian dan ada urusan apa kalian datang kemari?” tanya Arvies dengan suara yang menggema dikeheningan malam karena banyak sekali pria bersenjata yang berbaris rapi didep
Happy reading!!!! Aphrodite menutup mulutnya tak percaya ketika melihat Atland yang berlutut memegang sebuah cincin. Aphrodite menitikkan air matanya dan mengangguk berulang kali. Atland menghela napasnya dengan sangat lega dan memasukkan cincin yang sudah dibelikannya pada jari manis Aphrodite. “Terima kasih sayang.” Atland mengangkat tubuh Aphrodite dengan gerakan memutar. “Terima kasih sayang, terima kasih karena sudah memberikan kesempatan pada pria brengsek ini.” Aphrodite mengecup bibir Atland dan tersenyum dengan manis. “Semua orang berhak memiliki kesempatan kedua Atland dan aku rasa kau layak menerimanya. Lagipula kau berhasil mengunci hatiku dengan namamu sehingga tidak ada yang berhasil menerobos masuk kedalam hatiku.” “Aphrodite!!!! Selamat untuk pertunangan kalian!!” suara Aretha menggema di atas kapas sehingga Aphrodite terkejut. Aphrodite menurunkan tangannya yang melingkar di leher Atland dan berbalik. Disana Aphrodite bisa melihat ada Arvies, Aretha, Ashyera dan
Happy reading!!!! Satu bulan sudah Atland menunjukkan kesungguhannya untuk memenangkan kembali hubungannya dengan Aphrodite dan setiap hari setelah Atland pulang dari kantor maka Atland akan menjemput Aphrodite di kantor Arvies. “Hai sayang,” kata Aphrodite dengan nada ceria sambil mengecup bibir Atland dengan singkat. Atland menjemput Aphrodite di ruangan yang bersebelahan dengan ruangan Arvies. “Aku ingin mengajak kamu makan malam.” Aphrodite mengangguk sambil membereskan barang-barangnya. “Aku akan pamit terlebih dahulu pada kakak.” Tanpa menunggu jawaban Atland Aphrodite langsung masuk kedalam ruangan Arvies. “Kakak mungkin aku akan sedikit terlambat karena aku akan makan malam bersama dengan Atland.” Arvies mengangguk dan mengecup kepala adiknya. “Hati-hati di jalan,” kata Arvies. “Ayo kita pergi!” Aphrodite menggandeng tangan Atland dengan mesrah dan mereka di sambut dengan tatapan iri serta kagum dari karyawan yang ada di kantor Arvies. Atland membuka pintu mobil untuk A
Happy reading!!! Atland tetap diam dan tidak membalas perkataan Arvies dan Arvies semakian emosi ketika Atland mengeluarkan smirk miliknya yang bisa membuat para wanita bertekuk lutut padanya. “Aku hanya membawanya ke mansionku Arvies.” Arvies mendengus dan melepas paksa kerah baju Atland. “Pergi dari mansionku dan jangan pernah muncul lagi didepan ku dan juga adikku.” Aphrodite yang sedari tadi berdiri tidak jauh dari tempat Atland dan Arvies hanya bisa mengigit bibir bawahnya dengan panik. “Aku mohon Arvies jangan pisahkan aku dari adikmu sudah cukup kami berpisah selama dua tahun ini,” kata Atland dan membuat langkah Arvies berhenti. Arvies berbalik dan menatap tepat dimata Atland. “Lalu kau akan menyakiti adikku lagi dan membuatnya menangis?!” tanya Arvies sambil mendengus dan kemudian menatap Atland dengan tatapan remeh. “Aku tidak ingin memberikan ijin lagi kepada seseorang yang menyakiti hati adikku Atland dan lebih baik kau kembali karena sampai kapanpun aku tidak akan me