Share

CHAPTER 6

Author: Mrs.Syles
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Happy reading!!

Atland menatap datar pria yang tergeletak tak berdaya di lantai dengan muka yang sudah penuh dengan bekas pukulan dan Atland dapat menebak kalau itu adalah hasil dari pukulan Aphrodite tadi.

“Apa salahku tuan? Aku tidak pernah menghianatimu dan bekerja dengan giat,” kata mantan anak buahnya mengelak karena dia tidak yakin Atland tidak mengetahui tentang kembarannya yang telah dia bunuh untuk masuk kedalam mansion yang super ketat ini.

Atland mengeluarkan smirknya dan mengambil belati dan melemparkannya ke bahu pria itu. “Kau pikir aku bodoh?” tanya Atland dengan nada pelan sambil mengeluarkan smirknya yang mengerikan sehingga mampu menggentarkan musuh yang ada didepannya ini dan bahkan seluruh orang yang ada didalam ruangan tersebut.

Atland melangkahkan kakinya dan setiap ketukan dari sepatunya membuat pria yang sudah tergeletak tak berdaya menahan napasnya dengan susah payah.

“Rasanya sudah lama sekali aku tidak mengukir tubuh seseorang,” kata Atland dalam hatinya dan tersenyum mengerikan. Atland mengeluarkan belati dari sakunya dan memulai karyanya di tubuh orang itu.

Suara teriakan menggema didalam ruang bawah tanah itu tetapi orang-orang didalam sana hanya menatap datar pemandangan didepannya karena mereka sudah biasa melihat tuan mereka menghukum musuh.

Bahkan lemparan belati tadi tidak ada apa-apanya dibandingkan hukuman yang sebelumnya di rasakan oleh para musuhnya.

Tanpa perasaan Atland menekan belati tersebut dan memutarnya sehingga pria itu merasa ingin mati saja. “Ampuni saya tuan,” kata pria itu sambil menangis dan membuat Atland tersenyum mendengar melodi indah yang selalu menemani kehidupannya.

“Aku bukan Tuhan yang mengampuni kesalahan seseorang,” kata Atland dengan smirk yang ada di bibir seksinya

Atland mengambil sapu tangannya dan menghapus tangannya yang terkena noda darah. “Cambuk dia seratus kali,” Kata Atland sambil duduk dikursi tadi.

Alat cambuk yang mereka gunakan bukanlah cambuk sembarangan tetapi cambuk yang digunakan oleh orang Roma zaman dahulu untuk menghukum seseorang.

“Kau harus berhitung ketika cambuk ini mencambuk badanmu,” kata salah pengawal dengan smirknya dan melemparkan senyuman yang membuat lawannya menjadi ketakutan.

Atland menutup matanya sambil mengantuk jarinya di penyangga kursi seperti sedang menikmati alunan melodi tapi tentu saja alunan melodi yang didengar Atland adalah suara penyiksaan pria tadi. Bahkan bunyi cambukan membuat Atland merasa sangat senang.

Setelah mencapai seratus kali cambukan Atland mengangkat tangannya tanda berhenti dan kemudian mengambil sapu tangan dan menghapus noda darah yang ada di wajahnya karena cipratan dari tubuh pria itu ketika mendapat cambukan.

Anak buahnya yang tadi mencambuk pria itu berhenti dengan napas yang tetap teratur tetapi terdapat kepuasan didalam hati mereka karena menghukum pria yang berani mengusik tuan mereka.

“Sekarang katakan padaku siapa yang mengirimmu kemari?” tanya Atland

Atland sebenarnya sudah bisa menebak siapa yang mengirim penyusup kedalam kediamannya tetapi Atland ingin mendengar langsung dari orang suruhannya.

“Siram dia pakai air cuka,” Kata Atland karena melihat pria itu yang terlalu lama menjawab padahal sebenarnya pria itu ingin menjawab tetapi lidahnya terasa keluh karena mengalami penyiksaan tadi.

“Aku akan memberitahumu tuan tetapi tolong jangan menyiksaku lagi karena ini sangat menyakitkan,” Kata pria itu dengan susah payah karena pria itu sudah tidak sanggup lagi menanggung penyiksaan yang diberikan Atland padanya. Bahkan air matanya mengalir dengan sangat deras.

Setelah mendengar nama orang yang selalu mengusiknya Atland mengeluarkan smirknya dan Dames tahu kalau pria itu tidak akan lepas dari Atland kali ini.

“Penggal kepalanya dan kirimkan kepalanya pada orang itu dan juga bakar masker mereka yang ada di bagian timur,” kata Atland dan membuat Dames mengangguk dengan patuh.

Atland berjalan ke arah kamarnya tetapi langkahnya terhenti ketika melihat Adnan yang sedang melangkah kearahnya. “Selamat malam tuan, saya sudah mengobati nona Aphrodite dan juga lukanya tidak terlalu parah. Saya juga sudah memberikan beberapa obat dan vitamin untuknya,” kata Adnan dengan sopan.

“Baik, kau boleh pergi dan minta Paman Stiv untuk mengirimkan uang kepadamu,” kata Atland dan dokter Adnan langsung tersenyum senang dan membungkukkan badannya tanda terima kasih.

“Baik tuan terima kasih banyak.” Atland hanya mengangguk dan berjalan ke arah kamar Aphrodite yang berada di ujung ruangan. Tanpa ketuk Atland masuk kedalam kamar Aphrodite dan mendengar suara gemircik air yang berasal dari dalam kamar mandi.

Atland duduk di salah satu sofa yang ada di sudut ruangan dan menunggu Aphrodite keluar dari kamar mandi sambil menghirup aroma kamar Aphrodite yang terasa sangat wangi.

Tak berapa lama kemudian aphrodite keluar dari kamar mandi dan teriakan Aphrodite menggema ketika melihat Atland yang sedang duduk di sofa sambil menatapnya dengan tatapan datar. “Apa yang sedang kau lalukan di kamarku tuan?” Aphrodite mengeratkan pegangannya pada handuk yang menutup tubuh telanjangnya.

Atland menelan ludahnya dengan susah payah ketika melihat tubuh sintal Aphrodite yang sangat menggoda apalagi tubuhnya yang masih basah sehingga menambah keseksian dari Aphrodite.

Atland bangun dari duduknya dan berjalan ke arah Aphrodite yang sudah mulai melangkah mundur. “T-tuan tolong pergi dari sini,” kata Aphrodite sambil menahan tangannya pada dada Atland dan Aphrodite bisa merasakan dada Atland yang sangat keras.

Atland mengelus sudut bibir Aphrodite yang terluka dan membuat Aphrodite merasa gemetar karena baru kali ini ada pria yang menyentuhnya apalagi dengan posisi yang sangat intim seperti ini.

Atland menyusuri wajah Aphrodite dengab tangannya dah membuat Aphrodite terlena. Aphrodite membuka matanya ketika Atland mengelus bibir pinknya. “Apakah kita pernah bertemu?” tanya Atland dengan suara serak.

Aphrodite merasa jantungnya berpacu dengan cepat. “Apa maksudmu tuan?” Tanya Aphrodite pura-pura tidak mengerti padahal saat Inu Aphrodite merasa snagat ketakutan.

Aphrodite merasa lega ketika Atland menjauhkan tubuhnya dari Aphrodite. “Istirahatlah karena besok aku akan melatihmu dengan keras,” kata Atland dan setelahnya langsung keluar dari kamar Aphrodite.

Aphrodite menyandarkan tubuhnya di tembok dan menetralkan deru napasnya. “Tidak bisakah dia menyuruhku beristirahat sebentar saja padahal aku sedang terluka,” kata Aphrodite sambil mendumel didalam hatinya.

Atland mengguyur tubuhnya untuk menghilangkan rasa sesak di antara pahanya ketika melihat tubuh sintal Aphrodite yang sangat menggiurkan. “Sial sial sial.” Umpatan keluar dari mulut Atland karena rasa frustasinya karena selama ini tidak ada yang bisa membangunkan adik kecilnya dan hanya melihat tubuh sintal Aphrodite adik kecilnya langsung bangun.

“Tidak mungkin Aphrodite adalah wanita itu karena mereka mempunyai warna mata yang berbeda,” kata Atland sambil menggeram rendah dan mulai menyelesaikan ritualnya untuk menenangkan adik kecilnya.

Atland tidak dapat melihat warna mata Aphrodite karena Aphrodite hanya melepasnya ketika mandi dan sebelum tidur. Aphrodite tadi memakai kembali lensanya karena Aphrodite belum mengunci pintu kamarnya.

Aphrodite mengambil ponselnya dan ingin menelpon ibu panti tetapi niatnya diurungkan ketika kakaknya menelpon dirinya. Aphrodite sebenarnya merasa malas ketika berbicara dengan kakaknya tetapi Aphrodite tidak mempunyai pilihan lain selain mengangkat panggilan dari kakaknya.

“Hallo sweetheart bagaimana kabarmu?” Tanya pria itu dan membuat Aphrodite mendengus. “Aku tidak baik-baik saja karena setiap hari aku harus bangun pagi untuk melatih bela diriku,” kata Aphrodite dengan nada lemah berharap kakaknya berubah pikiran dan menjemput dirinya.

“Kakak senang mendengar hal itu Reyn sehingga kau bisa menjaga dirimu dan sebentar lagi kakak akan kembali untuk menjalankan misi.” Aphrodite sangat senang mengetahui bahwa kakaknya akan pulang.

“Tetapi jangan pernah menunjukkan bahwa kau mengenal kakak selama dimansion dan juga jangan menghubungi siapapun selain kakak,” kata pria itu dan membuat Aphrodite menghela napasnya dengan malas.

“Apa kau paham sweetheart?” Kata pria itu setelah menunggu beberapa saat dan tidak mendapat jawaban dari adik tersayangnya. “Baik kak,” kata Aphrodite dengan nada malas-malasan.

Bersambung…

Haii semua makasi udah baca chapter ini semoga kalian suka yahh 😉

Jangan lupa tinggalin vote dan komentar di chapter ini yahh supaya author semakin semangat ngetik ceritanya ;)

Salam hangat Mrs Styles ^_^

Related chapters

  • Terjerat Cinta Mafia Kejam   CHAPTER 7

    Happy reading semua!!! Aphrodite berjalan tergesa-gesa menuju ruang latihan bawah tanah yang jaraknya lumayan jauh dari mansion utama milik Atland dan Aphrodite tersesat ketika mencari ruang latihan tersebut hingga di bantu oleh salah satu pengawal.Bagaimana Aphrodite tidak tersesat ketika letak ruang latihan yang dituju Aphrodite berada di bawah tanah dan juga sangat tidak terlihat jika tidak diperhatikan dengan baik.Atland menatap datar Aphrodite seolah-olah berkata kalau dia harus mendekat kearah Atland dan Aphrodite mengerti tatapan itu dan mendekati Atland. Aphrodite melangkah mengikuti Atland yang sudah berjalan kearah samsak. “Apakah kau akan melatihku boxing?”Atland hanya menatap datar Aphrodite karena pertanyaannya sangat tidak bermutu menurut Atland. Aphrodite mengerucutkan bibir tanpa sadar karena Atland tidak menjawab pertanyaannya padahal Aphrodite hanya ingin berbasa-basi dengan Atland. “Dasar gunung es.” Atland tersenyum tipis mendengar gerutuan Aphrodite yang berka

  • Terjerat Cinta Mafia Kejam   CHAPTER 8

    Haiii selamat membaca chapter ini!!!Atland duduk di meja kerjanya selama tiga puluh menit untuk memandang wajah cantik milik Aphrodite bahkan Atland tidak pernah melakukan ini pada pasangannya karena menurut Atland setiap tindakan romantis adalah hal yang sangat memuakkan. Atland mengangkat tubuh Aphrodite hati-hati tanpa niatan untuk membangunkan Aphrodite. Aphrodite yang merasa sangat nyaman semakin mendusel hidungnya di leher Atland yang terasa sangat wangi dan bahkan membuatnya sangat nyaman tanpa sadar. “Wangi aku suka,” kata Aphrodite yang mulai tersadar dari tidurnya. Sedangkan Atland sendiri mulai menggeram rendah karena napas Aphrodite yang sangat terasa di lehernya. “Jangan memancingku Aphrodite,” kata Atland dengan suara rendah tetapi Aphrodite tidak mendengar perkataan Atland lagi karena sudah kembali jatuh tertidur. Sesampainya di kamar Atland langsung meletakkan Aphrodite dengan hati-hati dan Aphrodite menahan tangan Atland. “Jangan pergi,” kata Aphrodite setengah sa

  • Terjerat Cinta Mafia Kejam   CHAPTER 9

    Enjoy this chapter!!! “Apakah kau pikir aku tidak tahu kalau kau sedang mengintip kegiatanku bersama kekasihku?” tanya Atland dan membuat Aphrodite semakin gemetar ketakutan. Atland sebenarnya tahu kalau ada seseorang yang masuk kedalam perpustakaan dan aroma parfume vanilla yang sudah sangat dikenali oleh Atland. Dan parfume itu adalah parfume milik Aphrodite dan tak jauh dari tempat persembunyian Aphrodite, ada sebuah kaca yang mengarah langsung kearahnya dan dari kaca itu Atland bisa melihat Aphrodite yang sedang bersembunyi dan mengintip kegiatannya tetapi hal itu tidak mengurungkan kegiatan Atland karena Atland ingin melihat ekspresi milik Aphrodite. “Aku tidak bermaksud demikian tuan dan aku mohon padamu untuk melepaskan aku,” kata Aphrodite memelas dan Atland sangat menikmati ekspresi yang dikeluarkan oleh Aphrodite. “Siapkan pakaian untukku,” kata Atland dan melangkah menjauh dari Aphrodite yang langsung mengumpulkan pasokan udara disekitarnya. “B-baik tuan,” kata Aphrodite

  • Terjerat Cinta Mafia Kejam   CHAPTER 10

    Hallo semuanya!!!Selamat membaca part ini dan semoga kalian suka sama part ini!!! Aphrodite menghela napasnya ketika melihat Ashyera yang menatapnya dengan tajam. “Kau bisa langsung bertanya pada kekasihmu nona tetapi yang aku tahu tuan Atland pasti tidak ingin salah satu orang yang bekerja untuknya terluka oleh karena itu dia meminta dokter untuk mengobati lukaku,” kata Aphrodite memberikan opininya. “Atland tidak pernah memberikan perhatian seperti itu kepada bawahannya apalagi sampai meminta dokter pribadinya untuk mengobati luka dari seorang pelayan seperti mu,” kata Ashyera dengan nada sinis dan membuat Aphrodite lagi-lagi menghela napasnya. “Kau bisa bertanya langsung pada kekasihmu nona dan saya permisi,” kata Aphrodite dan langsung meninggalkan Ashyera dengan langkah kaki yang tertatih-tatih. Di dalam ruangan kerja milik Atland mereka duduk untuk membahas misi yang telah berhasil dijalankan oleh Arvies dan juga Dipta. “Kami berhasil mengambil seluruh senjata yang telah dic

  • Terjerat Cinta Mafia Kejam   CHAPTER 11

    Selamat membaca semuanya!! Kedatangan Arvies membuat Atland memasukkan tangannya kedalam saku celana dan memandang Arvies dengan lekat. “Kenapa kau membela wanita yang baru saja kau lihat tadi pagi di bandingkan aku yang sudah bersama kalian selama beberapa tahun ini?” tanya Ashyera dengan air mata yang berlinang dari kedua matanya. “Aku tidak membela siapapun disini nona tetapi aku hanya ingin kau meminta penjelasan terlebih dahulu sebelum kau memukul orang lain,” kata Arvies dengan nada datar. “Arvies tolong antarkan Ashyera pulang dan setelah itu segera keruangan kerjaku jika kau sudah kembali,” kata Atland dengan nada tak terbantahkan. Arvies mau tak mau menganggukkan kepalanya dan menatap Aphrodite sebentar sebelum berjalan meninggalkan mereka. “Kau bahkan selalu meminta bawahanmu untuk mengantarku pulang padahal kau yang seharusnya mengantarkan aku,” kata Ashyera sambil mengusap air matanya dan berjalan pergi. “Kau baru saja beberapa hari di mansionku tetapi kau sudah mendap

  • Terjerat Cinta Mafia Kejam   CHAPTER 12

    Happy reading!!! Hope you gaiss enjoy this part! Aphrodite mendengus ketika melihat tatapan para maid yang menatapnya dengan tatapan sinis. “Di manapun aku berada pasti selalu saja tatapan sinis mengikuti langkah kakiku,” kata Aphrodite dan kemudian meraih sebuah mangkuk sup untuk dimakan bersama nasi panas. Atland betul-betul melaksanakan perkataannya untuk meminta Aphrodite istirahat sehingga untuk makan saja para maid harus mengantarkannya didalam kamar milik Aphrodite. “Bibi apakah besok aku sudah mulai bisa bekerja? Aku rasa aku akan mati kebosanan di dalam kamar jika terus beristirahat dan makan saja,” kata Aphrodite setelah menelan makanan yang ada di dalam mulutnya. “Akan bibi tanyakan kepada tuan Atland dan lebih baik sekarang kau beristirahat saja karena bengkak di kakimu cukup parah.” Bibi Yana menatap Aphrodite dengan senyuman tulus yang terpatri di bibirnya. Bibi Yana merasa perlakuan Atland pada Aphrodite sungguh berbeda karena hanya Aphrodite yang mendapat kamar di

  • Terjerat Cinta Mafia Kejam   CHAPTER 13

    Selamat membaca chapter ini!! Aphrodite duduk dan diikuti oleh Arvies yang sedang menatap wajah cantik adiknya. Arvies sangat bersyukur memiliki adik seperti Aphrodite yang selalu ada untuknya dan Arvies janji akan memberikan yang terbaik untuk Aphrodite karena hanya Aphrodite satu-satunya keluarga yang dia miliki saat ini. “Apakah kakak tidak takut kalau kita akan ketahuan tuan Atland?” tanya Aphrodite dan mendepat gelengan dari Arvies. “Aku tadi sempat mengecoh beberapa pengawal dan aku memanjat dari lantai satu kekamar mu.” Aphrodite membulatkan matanya terkejut pendengar perkataan Arvies. Mansion Atland memang sangat besar dan juga mewah bahkan mansion Atland memiliki empat lantai dan kamar Aphrodite saat ini berada di lantai dua. Hal yang cukup mustahil sebenarnya untuk bisa masuk kedalam kamar Aphrodite karena jarak antara balkon kamar untuk lantai dua sangatlah jauh dari permukaan tanah. “Jangan pernah lagi melakukan hal ini kak karena aku tidak ingin kau terluka,” kata Aph

  • Terjerat Cinta Mafia Kejam   CHAPTER 14

    Selamat membaca!!!! Aphrodite dapat merasakan suhu ruangan yang tiba-tiba turun ketika Dipta melontarkan perkataan itu tetapi Aphrodite tetap menerima minuman yang diberikan oleh Arvies. “Terima kasih tuan,” kata Aphrodite dengan nada pelan.Mereka akhirnya melanjutkan sarapan dengan ditemani oleh candaan yang dilontarkan oleh Dipta dan sejujurnya Aphrodite sangat suka dengan kepribadian Dipta yang sangat ceria. Aphrodite tertawa lepas ketika Dipta melontarkan candaan lucu. Atland dan Arvies menatap Aphrodite yang sedang tertawa. Aphrodite yang sedang tertawa langsung menghentikan tawanya ketika melihat Atland yang menatapnya dengan tajam. “Maaf,” kata Aphrodite dengan nada kecil. “Cepat habiskan makananmu karena kau harus ikut denganku.” “Kita akan kemana tuan?” tanya Aphrodite dan Atland tidak menjawab pertanyaan Aphrodite. Arvies menatap Atland dengan tatapan rumit dan Atland yang merasakan tatapan dari Arvies langsung mengangkat kepalanya dan menatap balik Arvies. “Aku sudah m

Latest chapter

  • Terjerat Cinta Mafia Kejam   CHAPTER 100

    Happy reading!! Aphrodite menghentikan langkah kakinya ketika sampai di depan pintu ruangan Arvies kakaknya. Aphrodite menatap Atland dengan tatapan gelisah dan Atland menggenggam tangan Aphrodite dengan erat seolah menyalurkan ketenangan untuk Aphrodite. “Semuanya akan baik-baik saja,” kata Atland dengan suara lirih. Atland membuka pintu ruangan Arvies ketika Aphrodite mengangguk. Tatapan Aphrodite terpaku pada kondisi kakaknya yang jauh dari kata baik. “Kakak … bagaimana kabar kakak? Apakah masih sakit?” pertanyaan itu mengalir bergitu saja walaupun Aphrodite tahu kakaknya tidak dalam keadaaan yang baik-baik saja. Aphrodite sendiri mencoba untuk bersikap tenang didepan kakaknya. Padahal jauh didalam lubuk hatinya, Aphrodite ingin menangis sekencang-kencangnya sambil memeluk kakaknya. “Aku baik-baik saja sweetheart.” Arvies mencoba menggerakkan badannya yang seolah remuk. Perban di kepala serta bahu Arvies membuat Aphrodite meringis ngilu. “Dimana Aretha?” tanya Arvies dengan

  • Terjerat Cinta Mafia Kejam   CHAPTER 99

    Happy reading!!! Atland merangkul pundak Aphrodite dengan kuat tetapi tidak menyakiti ketika peti Aretha mulai diturunkan kedalam tanah. Aphrodite sendiri masih tidak menyangka jika sahabatnya akan meninggal secepat ini padahal begitu banyak rencana yang bahkan belum mereka lakukan bersama. Aphrodite membiarkan air matanya mengalir dengan deras dan entah sudah berapa kali dia menitipkan air mata. Aphrodite langsung luruh ke tanah ketika satu persatu anak buah Atland mulai menutupi peti Aretha dengan perlahan. “Berhenti! Aku bilang berhenti!” Teriak Aphrodite dengan suara seraknya. Sungguh Aphrodite tidak sanggup melihat peti Aretha tertimbun oleh tanah. “Sayang …,” kata Atland dengan nada rendah karena tidak sanggup melihat kerapuhan Aphrodite. “Atland … Aretha mungkin saja masih hidup. Tolong angkat kembali peti itu.” Aphrodite belum bisa menerima keadaan yang sungguh menikam jantungnya. Aphrodite bahkan tidak bisa membayangka

  • Terjerat Cinta Mafia Kejam   CHAPTER 98

    Aphrodite berlari dengan cepat tanpa mempedulikan apapun dan bahkan Aphrodite tidak meminta maaf kepada orang-orang yang tidak sengaja ditabraknya. Di dalam kepala Aphrodite saat ini dia hanya ingin bertemu dengan kakaknya. “Bagaimana dengan keadaan kakakku?” tanya Aphrodite dengan suara bergetar dan bahkan napasnya tidak beraturan karena berlari. Mr. Tobias menghela napasnya dan menarik Aphrodite untuk duduk di kursi yang ada didepan ruangan operasi. “Dokter Jordan masih didalam untuk mengeluarkan peluru yang bersarang didalam tubuh kakakmu Reyn.” kata Mr. Tobias dan membuat air mata Aphrodite langsung luruh. “Semua akan baik-baik saja sayang,” kata Atland sambil memeluk Aphrodite yang langsung terisak di pundak suaminya. Mr. Tobias mengurungkan niatnya untuk memberitahukan kepada Aphrodite tentang kondisi Aretha yang jauh lebih parah dibandingkan kondisi Arvies. Aphrodite baru menyadari kalau dia

  • Terjerat Cinta Mafia Kejam   CHAPTER 97

    Happy reading everyone!!! Aphrodite melangkah dengan penuh percaya diri ketika masuk kedalam perusahaan milik Atland. Wajah datar Aphrodite tidak membuat para lelaki merasa takut tetapi semakin menatap Aphrodite dengan tatapan yang sangat memuja. “Apakah Atland sangat sibuk hari ini?” tanya Aphrodite pada Dames yang baru saja menekan tombol lift. “Tuan Atland hanya bertemu beberapa investor saja hari ini nyonya.” Aphrodite mengangguk dan begitu bunyi lift terdengar Aphrodite langsung melangkahkan kaki jenjangnya menuju ke ruangan Atland. “Hai sayang.” Atland yang baru saja ingin menegur orang yang berani masuk kedalam ruangannya tanpa mengantuk langsung mengurungkan niatnya ketika melihat istri tercintanya yang masuk kedalam ruangannya. “Hai sayang, bagaimana perjalanannya? Apakah aman?” tanya Atland dan melangkah mendekati Aphrodite. Aphrodite menganggukkan kepalanya untuk menjawab pertanyaan Atland. Atland melabuhkan ciuman di bibir mungil Aphrodite. Atland menat

  • Terjerat Cinta Mafia Kejam   CHAPTER 96

    Happy reading!!!! Sebulan telah berlalu dan setiap hari cinta antara Atland dan juga Aphrodite semakin bertumbuh. Atland memperlakukan Aphrodite layaknya ratu sampai terkadang Aphrodite tidak tahu harus membalas rasa cinta Atland dengan cara apa. “Aku sudah bilang jangan masuk kedalam dapur.” Aphrodite terkejut ketika suara itu sangat dekat dengan telinganya dan belum lagi sepasang tangan yang melingkar erat dipinggangnya. “Kau membuatku hampir menumpahkan makanan ini,” kata Aphrodite dengan nada geram tetapi malah membuat Atland mencium pipinya dengan gemas. “Jawab pertanyaanku sayang.” Aphrodite menghela napasnya. “Aku hanya bosan seharian berbaring di tempat tidur Atland dan juga aku ingin kamu memakan masakanku sendiri,” kata Aphrodite dengan nada sedih dan Atland tidak cepat luluh dengan perkataan Aphrodite. Atland memberi kode kepada maid untuk mengambil alih masakan Aphrodite dan kemudian Atland menarik tangan Aphrodite untuk keluar dari dapur. Aphrodite hanya bisa mengh

  • Terjerat Cinta Mafia Kejam   CHAPTER 95

    Happy reading!!! Atland memegang pundak Aphrodite dan menatap istrinya dengan tatapan serius. “Tetaplah disini dan jangan keluar sebelum aku datang menjemputmu,” kata Atland dengan nada serius dan kemudian mengambil sebuah pistol di balik jasnya dan meletakkannya di atas tangan Aphrodite.“Tembak siapapun yang berani melukaimu,” kata Atland lagi dan berjalan keluar bersama Arvies.Aphrodite menjatuhkan dirinya di kursi dan memegang erat pistol yang ada di tangannya. “Aku mohon Tuhan sekali ini saja tolong biarkan kebahagiaan ini tidak berlalu dengan cepat.” “Semuanya akan baik-baik saja Reyn percaya padaku,” kata Aretha sambil menggenggam tangan Aphrodite dengan erat. Atland dan Arvies baru saja tiba di tempat pelaminan yang dimana seharusnya Atland dan Aphrodite sudah berdiri disana dengan penuh kebahagiaan. “Siapa kalian dan ada urusan apa kalian datang kemari?” tanya Arvies dengan suara yang menggema dikeheningan malam karena banyak sekali pria bersenjata yang berbaris rapi didep

  • Terjerat Cinta Mafia Kejam   CHAPTER 94

    Happy reading!!!! Aphrodite menutup mulutnya tak percaya ketika melihat Atland yang berlutut memegang sebuah cincin. Aphrodite menitikkan air matanya dan mengangguk berulang kali. Atland menghela napasnya dengan sangat lega dan memasukkan cincin yang sudah dibelikannya pada jari manis Aphrodite. “Terima kasih sayang.” Atland mengangkat tubuh Aphrodite dengan gerakan memutar. “Terima kasih sayang, terima kasih karena sudah memberikan kesempatan pada pria brengsek ini.” Aphrodite mengecup bibir Atland dan tersenyum dengan manis. “Semua orang berhak memiliki kesempatan kedua Atland dan aku rasa kau layak menerimanya. Lagipula kau berhasil mengunci hatiku dengan namamu sehingga tidak ada yang berhasil menerobos masuk kedalam hatiku.” “Aphrodite!!!! Selamat untuk pertunangan kalian!!” suara Aretha menggema di atas kapas sehingga Aphrodite terkejut. Aphrodite menurunkan tangannya yang melingkar di leher Atland dan berbalik. Disana Aphrodite bisa melihat ada Arvies, Aretha, Ashyera dan

  • Terjerat Cinta Mafia Kejam   CHAPTER 93

    Happy reading!!!! Satu bulan sudah Atland menunjukkan kesungguhannya untuk memenangkan kembali hubungannya dengan Aphrodite dan setiap hari setelah Atland pulang dari kantor maka Atland akan menjemput Aphrodite di kantor Arvies. “Hai sayang,” kata Aphrodite dengan nada ceria sambil mengecup bibir Atland dengan singkat. Atland menjemput Aphrodite di ruangan yang bersebelahan dengan ruangan Arvies. “Aku ingin mengajak kamu makan malam.” Aphrodite mengangguk sambil membereskan barang-barangnya. “Aku akan pamit terlebih dahulu pada kakak.” Tanpa menunggu jawaban Atland Aphrodite langsung masuk kedalam ruangan Arvies. “Kakak mungkin aku akan sedikit terlambat karena aku akan makan malam bersama dengan Atland.” Arvies mengangguk dan mengecup kepala adiknya. “Hati-hati di jalan,” kata Arvies. “Ayo kita pergi!” Aphrodite menggandeng tangan Atland dengan mesrah dan mereka di sambut dengan tatapan iri serta kagum dari karyawan yang ada di kantor Arvies. Atland membuka pintu mobil untuk A

  • Terjerat Cinta Mafia Kejam   CHAPTER 92

    Happy reading!!! Atland tetap diam dan tidak membalas perkataan Arvies dan Arvies semakian emosi ketika Atland mengeluarkan smirk miliknya yang bisa membuat para wanita bertekuk lutut padanya. “Aku hanya membawanya ke mansionku Arvies.” Arvies mendengus dan melepas paksa kerah baju Atland. “Pergi dari mansionku dan jangan pernah muncul lagi didepan ku dan juga adikku.” Aphrodite yang sedari tadi berdiri tidak jauh dari tempat Atland dan Arvies hanya bisa mengigit bibir bawahnya dengan panik. “Aku mohon Arvies jangan pisahkan aku dari adikmu sudah cukup kami berpisah selama dua tahun ini,” kata Atland dan membuat langkah Arvies berhenti. Arvies berbalik dan menatap tepat dimata Atland. “Lalu kau akan menyakiti adikku lagi dan membuatnya menangis?!” tanya Arvies sambil mendengus dan kemudian menatap Atland dengan tatapan remeh. “Aku tidak ingin memberikan ijin lagi kepada seseorang yang menyakiti hati adikku Atland dan lebih baik kau kembali karena sampai kapanpun aku tidak akan me

DMCA.com Protection Status