"Siap nampi dhawuh, Kanjeng Ratu."Segera Sumirah dan Nyai Mutik saling berhadapan, mereka memiliki alasan masing-masing kenapa tetap melanjutkan pertarungan ini.Nyai Mutik demi bisa mempertahankan Masjid Tiban, karena Masjid itu adalah hal yang sangat penting baginya. Masjid yang menjadi satu-satunya peninggalan dari Mbah Parman, lelaki yang teramat dia cintai.Sementara itu Sumirah berusaha mendapatkan Masjid Tiban karena itu satu-satunya cara baginya agar dapat mengambil Fatimah sebagai wadahnya yang baru. Menjadikan masjid itu sebagai umpan agar dapat memperoleh sorban milik Anggara. Dengan begitu dirinya dapat mengalahkan Anggara. Menjadikan Fatimah sebagai pengganti wadahnya yang dirusak Anggara dan mendapatkan kembali Anggara, lelaki yang dia cinta.Demi Cinta, pertempuran saudara ini tak terelakkan lagi. Sang ratu penguasa Rawa Ireng tersenyum puas melihatnya Nyai Mutik dan Sumirah akan bertarung."Nah, siapa yang akan tetap bertahan, menjadi dayang abadiku. Bertarunglah kali
Read more