[Ra, aku di jalan ke rumahmu. Sekalian menginap, anak-anak di rumah ‘kan?]Lamunanku buyar saat melihat di lintas layar pesan masuk dari Mas Tian.[Kenapa tiba-tiba, Mas? Anak-anak sudah tidur.] balasku.[Rumahmu dekat dari tempatku sekarang. Rianti tidak kuat jika harus cari hotel, tahu sendiri kondisinya.]Istrinya Mas Tian memang sedang hamil muda, katanya mudah sekali merasa mual jadi tidak bisa lama naik mobil. Rianti bukan alasan aku dan Mas Tian berpisah, kami berpisah karena memang sudah tidak cocok. Tapi hubungan kami sebagai orang tua anak-anak masih terjalin dengan baik.Bukan hanya sekali, sebenarnya sudah biasa Mas Tian dan Rianti menginap di sini, mereka tinggal di luar kota. Tapi tetap saja Melody tidak menerima, hanya Maura yang bisa sedikit akrab dengan istri baru ayahnya itu.“Sayang, kenapa layarnya hitam?”Oh, ya ampun. Aku lupa sambungan panggilan belum terputus.“Iya, Mas.” Aku tersenyum dengan kaku.“Ada masalah apa? Cerita, aku akan mendengarnya.”Aku menggelen
Read more