Helena langsung mematung di tempatnya, wajah cantiknya pias karena terkejut akan apa yang diucapkan Shane. ‘Ia tahu!’ Apartemen kecil itu terasa semakin sempit dengan ketegangan yang menggelayut di udara, dua sosok manusia saling berhadapan. Sebuah atmosfer yang tegang dan hening menyelinap di antara mereka, memenuhi ruangan dengan keheningan yang menusuk. Helena memalingkan wajahnya dari Shane, ia tak berani menatap manik coklat hazelnut yang selalu terlihat sangat menakjubkan itu, menurutnya. Di sudut ruang tengah apartemen itu, Shane Digory berdiri dengan postur tegak, tatapannya tajam dan tampak menyala. Terlihat Shane menahan diri untuk tidak mengungkapkan amarahnya dengan segera, tapi gesekan itu jelas terlihat dalam cara dia menatap perempuan berambut hitam di hadapannya. Sementara itu, Helena juga berdiri dengan ekspresi, wajahnya mencerminkan kebingungan dan ketakutan. Ia sedang menyusun kata-kata untuk mengekspresikan apa yang ada di pikirannya yang kalut tanpa harus mempe
Read more