Waktu berjalan bagai sekejap mata, rasanya baru beberapa jam yang lalu Helena selamat dari jebakan Athena, padahal itu telah terjadi dua hari yang lalu. Dan sekarang di sinilah Helena berdiri di sebuah ruang penuh kaca dengan baju warna putih tulang yang membingkai tubuhnya. “Mama seperti bidadari, di film hilangnya bidadari!” puji Primrose dengan suara lantang. Tak henti-hentinya ia dengan mata berbinar- binar memuji kecantikan ibunya sedari tadi. “Cantik sekali!”“Terima kasih, Sayang,” balas Helena sambil mencium puncak kepala Primrose dengan lembut. “Tapi kau benar-benar cantik sekali, Nyonya Helena!” Barbara yang sekarang mengenakan pakaian bridesmaid berwarna merah muda pucat juga ikut memujinya. “Nyonya? Sejak kapan kau memanggilku begitu, Barbara?”Wanita yang kali ini mengecat rambutnya agar senada dengan pakaian yang ia kenakan sekarang itu tertawa canggung. “Kau akan menikahi Shane -luar biasa- Digory, Helena- eh maksudku Nyonya Helena. Aku dan kau, Nyonya dan kami rakya
Read more