Share

105. Pim tahu!

“Pim,” panggi Helena dengan terkejut. “Ka-kau tidak tidur?”

Helena langsung mendekat ke anak gadisnya, berusaha mencoba tersenyum sambil bertanya-tanya dalam hati. ‘Apa Pim mendengarnya?’

Namun, Helena sepertinya sudah tahu dari mata bocah kecil itu yang memerah menahan tangis. “Pim… .”

Primrose menahan isak tangisnya ketika mendekati ibunya. “Ma… mama bohong sama Pim?” tanya Primrose dengan suara bergetar.

Helena mengembuskan napasnya, berusaha melepas rasa sesak yang sekarang malah mengikat kencang di dadanya. Ia kembali tak sanggup berkata apa pun. Iris coklat hazelnut dan rambut abu gelap milik Primrose seakan mengingatkan Helena dengan kejadian tadi ketika ia bertemu dengan mantan suaminya. Shane begitu mirip dengan Primrose dan mereka sama-sama memiliki ekspresi kecewa yang tercetak jelas di wajah masing-masing.

“Kau adalah orang yang paling kupercaya, Helena. Diantara semua orang.”

Helena terbayang wajah Shane ketika berkata seperti itu karena ekspresi yang anak semata wa
missingty

Terima kasih telah membaca, komentar dan votenya selalu dinanti

| 1
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status