TARRR !Sebuah gelas jatuh di lantai karena Amar menyenggolnya. Padahal niatnya ingin minum."Mas Amar kenapa? Mau minum? Kenapa nggak kasih tahu Tisa sih?" tanya wanita itu merasa khawatir."Nin, Mama sudah pulang ya?" tanya Amar lemah."Iya, Mas. Katanya ada urusan di butiknya. Tante Rosita juga harus menjemput Julio di sekolahnya. Mungkin besok pagi Tante Rosita akan ke sini lagi.""Perasaanku tiba-tiba tidak enak, Sa. Aku takut terjadi apa-apa sama Rania.""Jadi Mas Amar beneran mau balikan sama Rania? Mas, aku tuh mencintai Mas apa adanya loh. Aku rela menjaga Mas seharian dan tidak pulang. Apakah Mas Amar tidak bisa melihat ketulusan di hatiku, Mas?" Wanita itu mendadak galau. Ternyata perhatian dan kepeduliannya selama ini hanya sia-sia saja.Amar segera menarik tangan Tisa. "Sa, maafkan aku jika telah menyinggung perasaanmu. Terima kasih ya, sudah mau menemani aku tanpa lelah.""Nah, gitu dong, Mas. Aku yakin jika Rania bakalan baik-baik saja. Sekarang aku ambilkan minuman dul
Baca selengkapnya