Share

Luluh

Dengan semangat Tisa mengetuk pintu ruangan Amar. Kemudian masuk dan memperlihatkan senyuman termanisnya.

"Pagi Tante," sapanya kepada Rosita yang kini tengah memandanginya.

"Pagi, Tisa. Tante pikir kamu tidak datang hari ini," ucap Rosita.

Tisa semakin berjalan mendekat. Sambil tersenyum ia berkata, "Mana mungkin Tisa nggak dateng Tante? Ini Tisa bawakan buah-buahan buat Mas Amar. Julio juga boleh makan yang banyak."

"Terima kasih, ya? Kamu memang calon menantu idaman," ungkap Rosita sambil menepuk pelan pundak Tisa.

Wanita itu tersenyum senang di dalam hatinya. Ia telah berhasil merebut hati calon mertua. Sebentar lagi pasti Amar juga akan jatuh di pelukannya.

"Tante bisa saja."

Tisa melihat ke arah Amar. Lelaki itu hanya diam dan tak merespon apapun. Membuatnya sedikit kesal.

"Amar ... kamu kok diam saja sih? Ini Tisa sudah bela-belain datang ke sini demi kamu. Dia juga bawain buah-buahan. Tidak seperti Rania. Mengajak ngobrol kamu pun tidak. Istri macam apa dia?" Kepala Rosita mel
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status