Glen,Pria itu duduk bersandar di sisi ranjang. Menarik selimut untuk menutupi bagian bawah tubuhnya saja.Daniah, dia pun sama. Menarik selimut itu untuk seluruh tubuhnya, hanya menyisakan wajahnya saja. Juga duduk bersandar di sisi Glen. Dengan wajah yang merah menahan malu. Malu karena kejadian barusan yang jelas sekali ia ingat. Kejadian yang murni terjadi karena keinginan berdua. Bukan kecelakaan atau paksaan.Daniah menunduk, membenarkan selimut. Lalu memberanikan diri untuk menoleh."Glen. Kita.. Apa yang sudah kita lakukan?" kembali menunduk.Glen langsung menarik tubuh Daniah, memeluk dengan sangat erat."Maafkan aku. Maaf! Aku.. Aku, ah.." Glen tidak bisa melanjutkan ucapannya."Apa kamu khilaf?""Ti, tidak Daniah. Aku, aku tidak khilaf. Aku, aku sadar seratus persen. Tapi aku tidak bisa menahan diri. Maafkan aku." Glen terus mengiba."Jangan marah, jangan marah ya? Aku, entah lah. Tiba tiba saja, aku tidak terkendali. Mungkin.. mungkin karena.._""Karena aku membalasnya?"
Baca selengkapnya