Home / CEO / Anak Jenius Milik Sang Presdir / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Anak Jenius Milik Sang Presdir: Chapter 91 - Chapter 100

271 Chapters

Bab 90. Ini Daniah.

"Daniah...!" Glen berteriak kencang, dalam otaknya tiba-tiba penuh dengan bayangan Daniah. Glen lalu segera menarik tubuhnya."Arg ....!!!"" Daniah.. Daniah!" Glen memegangi kepalanya.Cesilia terlibat terkejut saat mendengarkan Glen berteriak memanggil nama orang yang tidak pernah ia dengar itu."Kamu kenapa?" Cesilia pun ikut bangun."Lakukan Glen, lakukan saja. Aku tau apa yang terjadi. Jika kamu tidak segera melakukannya kamu akan mati. Lakukan saja Glen. Lakukan denganku, aku rela membantumu." Cesilia merengkuh tubuh Glen."Keluar! Cepat keluar dari sini!" Glenn membuka pintu mobil dengan cepat."Keluar!" Dia mendorong paksa Cesilia agar keluar dan segera menutup pintu mobil serta menguncinya." Glen! Kamu sedang butuh bantuanku. Buka pintunya. Buka Glen!" Cesilia menggedor pintu itu. Glen dengan sekuat tenaga berusaha untuk tetap sadar. Dia segera menghidupkan mobilnya dan menginjak gas secepat mungkin.Meninggalkan tempat itu dan meninggalkan Cesilia yang masih berteriak mem
Read more

Bab 91. Anggap saja kita khilaf.

Ini masih tengah malam, diwaktu yang sama juga.Glen tersentak dari lelapnya. Dia langsung terlonjak kaget ketika mengingat dengan jelas kejadian beberapa jam yang lalu."Daniah!" Glen menoleh ke kiri dan ke kanan. Hanya berantakan yang tersisa yang dapat dilihatnya. Sprei kusut ,bantal dan guling sudah entah kemana. Pakaian Daniah dan miliknya berserakan di lantai."Daniah." Glen bergumam, mendapatinya bercak darah yang cukup banyak di sprei putih miliknya."Dia masih perawan?" Gumam Glen lirih sambil menyentuh darah itu. Otaknya langsung membeku ketika mengingat sikap terlalu kasarnya pada Daniah semalam."Itu pasti sangat sakit. Aku benar-benar gila." Glen mengutuk dirinya sendiri.Lalu cepat tersadar dan segera mencari ponselnya yang untung ada satu tergeletak di sisi meja. Dia langsung meraihnya dan mengirim pesan jelas pada Ken."Hiks.. hiks..!"Glen mendengar suara isakan tangis."Daniah!" Glen cepat menoleh ke arah suara isakan.Dia melempar ponselnya ke atas meja kembali.
Read more

Bab 92. Sebagai penyemangatku.

Melihat Daniah mengangguk, Glen tergelak kecil sambil mengusap air matanya."Ha.. benar benar luar biasa TakdirNya. Aku sungguh tercengang. Tentu saja. Kamu pernah mengatakan itu padaku. Saat aku mengungkit kesalahanmu yang sudah merenggut ciuman pertamaku. Kamu juga mengatakan itu, merelakan ciuman pertamamu untuk menolongku. Tapi, tapi aku tidak pernah percaya. Dan malam ini. Ya Tuhan, aku membuktikannya. Kamu istri orang, tapi tak tersentuh!" Glen kembali tersenyum sekaligus menangis."Kamu.. Kamu terlahir untukku Daniah. Dan Aku terlahir untukmu.""Kecelakaan ini adalah jebakan Ricard. Tapi aku bersyukur, aku tidak pernah menyesal. Aku melakukannya dengan wanita yang tepat.""Apa kamu bisa membayangkannya, jika ini terjadi dengan wanita lain?""Sudah cukup!" Daniah menutup telinganya."Kulakukan di tempat itu, kemudian Ricard merekamnya. Menjadikan alat untuk menghancurkan aku?""Lalu aku harus bertanggung jawab atas perbuatan ku. Harus menikahi wanita jal*Ng itu.""Cukup Tuan! Cu
Read more

Bab 93. Kita akan melupakannya.

Glen tertegun dengan ucapan Daniah. Dia paham jika Daniah masih sangat trauma. Tapi mana mungkin Glen membiarkan Daniah tidur sendirian disana? Daniah tidak mungkin bisa tenang melewati malam ini jika harus tanpa melihat Daniah.Glen meraih tangan Daniah, duduk lebih mendekat."Daniah. Saat ini aku tidak sedang terpengaruh apapun. Aku dalam keadaan sadar sesadar sadarnya. Apa kau curiga?""Bukan begitu,""Begini saja. Kamu boleh mengikatku. Tangan dan kakiku atau seluruh tubuhku bila perlu agar aku tidak bisa bergerak. Aku hanya perlu untuk terus melihatmu Daniah. Mana aku bisa bernafas jika harus tidak melihatmu dalam keadaan kita yang masih belum tenang?"Daniah menunduk, sebersit rasa bersalah tiba tiba menggantung di hatinya. Ucapannya sudah pasti menyinggung pria itu. Seolah tidak mempercayai Glen. Padahal sudah jelas, jika kejadian menjijikkan tadi murni bukan Glen yang sebenarnya. Semua hanya pengaruh, pengaruh obat sialan dari Ricard yang sudah menyusahkan mereka berdua.
Read more

Bab 94. Mempercayakan hidupku padamu.

"SAMPAI KAPAN PUN SAYA TIDAK AKAN MENANDATANGANI SURAT CERAI!! KAMU TIDAK AKAN BISA BERCERAI DARI SAYA!!""Ungkapan ini memang sering kita dengar ketika menemui suatu perkara perceraian. Kebanyakan adalah kaum perempuan yang kebingungan saat akan mengajukan perkara perceraian. Mereka mengungkapkan kegelisahannya karena sudah tidak nyaman lagi dengan pasangan hidupnya, tetapi Suami/Istri mereka sudah memberikan Ultimatum untuk tidak akan menandatangani surat cerai.Apa yang ditemui disini adalah gambaran nyata dalam masyarakat kita yang awan dengan permasalahan hukum, ditambah lagi tontonan beberapa sinetron TV yang [kurang lebih] menayangkan cerita menyesatkan, belum lagi informasi dari teman atau keluarga yang mengungkapkan informasi yang sama.Prasangka itu sungguh salah dan tidak perlu kita hiraukan. Karena proses perceraian tidak memerlukan izin atau persetujuan [tanda tangan] dari Suami/Istri.Jika salah satu pihak akan mengajukan gugatan cerai, maka proses yang benar adalah denga
Read more

Bab 95. Kecelakaan yang membawa berkah.

"Aku percaya. Aku percaya padamu. Mulai detik ini aku akan mempercayakan hidupku sepenuhnya padamu Glen!" bisik Daniah tepat ditelinga Glen Pria itu langsung mendongak."Kamu memanggilku apa?"Daniah seketika menutup mulutnya dengan tangannya."Manis sekali. Bisa ulangi?""Maaf, Tuan tadi keceplosan." Daniah tergagap.Glen berdiri, langsung menggendong tubuh Daniah yang sekarang hanya terima pasrah. "Kita kembali ke kamarku saja." ucap Glen melangkah. Sebelum keluar kamar, kakinya sempat menendang kembali koper kecil milik Daniah yang tadi padahal sudah ditendangnya.Sambil melangkah, sambil terus memperhatikan wajah Daniah."Jangan memanggilku Tuan lagi ya?""Aku ini kekasih bukan? Jadi panggil seperti panggilan manis tadi."Daniah hanya mengangguk ringan.**Hari ini ,Glen sungguh tidak ingin sedikitpun bergeser dari Daniah. Kekhawatiran selalu ada dipikiran Glen. Mungkin dia takut Daniah akan kembali nekat untuk pergi."Tuan. Mandilah dahulu. Kamu perlu mandi. Aku akan menyiapk
Read more

Bab 96. Glen Gerah.

Hari ini, setelah Ken memberi penjelasan soal proses perceraian yang tidak terlalu rumit hanya mungkin akan membutuhkan waktu itu, Glen nampak mulai tenang.Daniah, kegelisahan wanita itu berangsur membaik.Seluruh perlakuan dan sikap Glen yang semakin hari semakin menunjukkan perasaan cinta yang begitu dalam padanya pun membuatnya nyaman dan bahagia. Merasa dicintai dengan teramat sangat. Terlebih setelah kejadian menjijikkan waktu itu, Glen sebisa mungkin menjaga diri untuk tidak menyentuh Daniah.Glen sendiri, bukannya sok bisa. Sebenarnya pria itu tersiksa juga. Tidak bisa dipungkiri olehnya jika kejadian itu sudah mengenalkannya dengan rasa tubuh Daniah, meskipun Glen tidak mengingat rasanya, tapi karena Glen pria normal, tubuhnya selalu merespon dengan sendirinya jika dekat dengan Daniah.Pernah suatu malam, ketika berada di atas ranjang yang sama dengan Daniah. Tubuh Glen menggeliat, rasa panas dan hentakan-hentakan dari dalam tubuhnya yang terus menuntut sesuatu. Glen sampa
Read more

Bab 97. Pembinor sejati.

Hari ini,Glen sudah kembali ke kantor dengan meninggalkan Daniah di rumah. Dia sudah percaya jika Daniah tidak akan punya pikiran untuk pergi darinya lagi.Ini masih setengah hari,Dua pria tampan yang tak lain adalah Glen dan Ken itu sudah selesai dengan pertemuan penting mereka.Memilih meneguk kopi buatan OB di ruangan Glen."Pengacara Gusnando Husnan sudah selesai mengajukan berkas Nona ke Pengadilan. Surat panggilan untuk Ricard pun sudah diantar. Tapi juru sita itu mengatakan jika Ricard tidak mau menandatangani surat itu. Dasar bodoh! Dia pikir tanpa tanda tangannya, mereka tidak bisa bercerai begitu?" ucap Ken sambil mengumpat Ricard."Tinggal tunggu proses, setelah itu anda akan bisa menikahi Nona. Lalu aku akan langsung membuat perhitungan dengannya." sambung Ken.Glen menghela nafas."Kenapa tidak langsung membuat perhitungan saja Ken?" rasa hati Glen sepertinya sudah tidak sabar."Terlalu mudah untuknya Tuan, aku ingin melihat dia merangkak dahulu di kakimu!" sahut Ken t
Read more

Bab 98. Mana mungkin?

Glen hanya memandangi Daniah yang sedang sibuk bersiap. Memoles tipis wajahnya juga sudah berganti dengan pakaian yang lebih seksi. Nampak keceriaan di wajah yang sudah lama terlihat suram itu. Menulis kebahagiaan tersendiri di hati Glen.'Tetaplah seperti itu Daniah. Bahagiamu adalah tujuanku sekarang.'"Ah Glen, bagaimana? Apa ini lebih baik?" Daniah menoleh, kemudian memutar tubuhnya. Menunjukan gaun pendek selutut berwarna putih pembelian Glen tempo lalu. Rambut hitam panjangnya yang dibiarkan terurai ikut bergoyang akibat ia berputar."Astaga..!" pekik Glen memperhatikan Daniah dari ujung rambut hingga kakinya, membuat Daniah langsung berhenti dan tercengang."Jelek ya? Maaf. Kalau begitu aku akan memperbaikinya lagi." Dia menunduk, memilin ujung gaunnya."Eh, bukan." Glen kembali memekik sambil menghampiri."Aku kaget Daniah. Aku terkejut! Kamu," Dia menunjuk."Bidadari, lewat!""Glen! Aku sedang tidak ingin bercanda?!!" Daniah kali ini yang memekik."Siapa yang bercanda. Bid
Read more

Bab 99. Ternyata Glen.

Glen menghampiri Ricard yang masih menganga. "Kamu kenapa memperhatikan kekasihku sampai seperti itu? Seperti melihat hantu saja.""Oh, dia cantik ya? Tentu saja. Kalau dia tidak cantik, mana mungkin menjadi pacar seorang Glen Alazka." sambung Glen."Glen.. mana mungkin dia pacarmu? Kamu, kamu belum tau siapa wanita itu. Aku mengenalnya! Protes Ricard."Hah, jadi kamu mengenalnya?" Glen pura-pura terkejut kemudian menoleh pada Daniah."Sayang.. dia mengenalmu. Apa kamu merasa mengenalnya?"Daniah tak mengangguk ataupun menggeleng, dia memilih diam dengan mata yang begitu penuh kebencian melirik Ricard."Dia tidak mengenalmu Ricard. Kamu salah orang mungkin?""Glen! Percaya padaku. Aku tau siapa dia. Dia wanita jalangg!"Bug...!Satu tendangan milik Glen melayang ke tubuh Ricard yang langsung membuat tubuh pria itu ambruk ke lantai. Glen menghampirinya, mencengkram kerah baju milik Ricard dan membangunkannya."Sekali lagi kamu bicara hal buruk tentang kekasihku, aku akan membuatmu tida
Read more
PREV
1
...
89101112
...
28
DMCA.com Protection Status