Share

Bab 91. Anggap saja kita khilaf.

Ini masih tengah malam, diwaktu yang sama juga.

Glen tersentak dari lelapnya. Dia langsung terlonjak kaget ketika mengingat dengan jelas kejadian beberapa jam yang lalu.

"Daniah!" Glen menoleh ke kiri dan ke kanan. Hanya berantakan yang tersisa yang dapat dilihatnya. Sprei kusut ,bantal dan guling sudah entah kemana. Pakaian Daniah dan miliknya berserakan di lantai.

"Daniah." Glen bergumam, mendapatinya bercak darah yang cukup banyak di sprei putih miliknya.

"Dia masih perawan?" Gumam Glen lirih sambil menyentuh darah itu. Otaknya langsung membeku ketika mengingat sikap terlalu kasarnya pada Daniah semalam.

"Itu pasti sangat sakit. Aku benar-benar gila." Glen mengutuk dirinya sendiri.

Lalu cepat tersadar dan segera mencari ponselnya yang untung ada satu tergeletak di sisi meja. Dia langsung meraihnya dan mengirim pesan jelas pada Ken.

"Hiks.. hiks..!"

Glen mendengar suara isakan tangis.

"Daniah!" Glen cepat menoleh ke arah suara isakan.

Dia melempar ponselnya ke atas meja kembali.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status