Semua Bab Anak Jenius Milik Sang Presdir: Bab 81 - Bab 90

271 Bab

Bab 80. Jawab aku.

Semua akan baik-baik saja.Mendengar suara yang cukup ia kenal, Daniah langsung mendongak. Menatap pria yang sudah menolongnya itu."Tuan Glen. Tolong aku! Dia .. dia.. Dia mau memperkosaku! Tolong aku, hiks .. hiks..?" Daniah menjerit histeris ketika sadar jika yang di hadapannya adalah Glen.Glen langsung menarik selimut. Membungkus tubuh Daniah dan segera memeluknya dengan sangat erat."Semua akan baik baik saja. Ada aku. Ada aku, tenanglah. Kita pulang sekarang!" Glen mengangkat tubuh trauma Daniah, menoleh dulu pada pria pria anak buahnya itu."Urus dia! Jangan biarkan dia mati dulu. Aku belum selesai dengannya!" ucap Glen segera melangkah keluar di ikuti oleh Ken. Sementara anak buahnya menyeret pria tadi yang sudah babak-belur oleh mereka.Glen terus melangkah keluar dengan menggendong Daniah. Melewati dua pria yang sudah berlumuran darah di ruang depan rumah itu. Dua pria yang tadi menyeret Daniah, rupanya sudah dilumpuhkan oleh Glen dan anak buahnya sebelum Glen menendan
Baca selengkapnya

Bab 81. Cerita Daniah.

Daniah sampai terkejut saat Glen setengah berteriak."Niah, jawablah. Aku hanya ingin berusaha membantumu. Kota ini sangat kejam untuk wanita sepertimu. Kamu belum mengenal baik seluk beluk kehidupan di kota ini." Glen menurunkan nada suaranya. Dia tahu Daniah mungkin masih sangat tertekan, tapi dia perlu mengetahui apa yang terjadi pada Daniah.Air mata Daniah menetes, dia mulai terisak."Aku tau. Nasibku ini memang selalu malang." Dia mengusap air matanya yang kembali menetes dengan lengannya."Bukan begitu, tapi kamu .. kamu hanya korban kejahatan. Ku mohon beritahu aku! Supaya aku bisa melindungimu! Kamu tidak mengerti juga? Apa kamu tidak percaya padaku? Apa kamu juga mencurigaiku sebagai orang jahat?" Glen berusaha membuat Daniah tenang."Niah, aku hidup sebatang kara disini. Aku tidak punya siapa-siapa selain Ken. Ken juga bukan siapa-siapaku selain hanya sebatas bawahan dan atasan. Tapi kami saling setia. Kami bisa mengikat persaudaraan dan kesetiaan itu. Niah, mau tidak mau,
Baca selengkapnya

Bab 82. Aku jatuh cinta.

Glen sudah kembali dari dapur mengambil makanan. Dia menghampiri Daniah yang duduk di sofa dan terlihat sudah mulai tenang."Makan dulu!" Glen duduk di sampingnya. Menyendok makanan dan menyodorkan ke mulut Daniah."Aku bisa sendiri.""Sekali ini saja. Aku ingin memanjakanmu, besok-besok tidak mungkin sempat lagi seperti ini." Glen kembali menyodorkan sendok.Dengan ragu-ragu Daniah membuka mulut."Kamu harus makan yang banyak. Biar tidak kurus seperti ini." ucap Glen."Apa aku kurus sekali?" Daniah mengelus perutnya yang memang sangat rata."Ya... Kamu kurus sekali.""Aku memang kurang makan. Sehari kadang satu kali saja. Itu pun.." ucapan Daniah terputus karena dipotong oleh Glen."Sudah cukup! Aku tidak ingin mendengar kisah sedihmu. Mulai detik ini kamu harus makan yang benar. Tiga kali sehari, bila perlu empat atau Lima kali sehari. Atau semuat perutmu." Ujar Glen. Dia memang malas mendengar penderitaan Daniah. Menurutnya itu hanya akan menambah perih hatinya jika membayangkan p
Baca selengkapnya

Bab 83. Brengsek tapi Pintar.

Pagi berikutnya,Daniah cepat menarik tubuhnya ketika sadar tangan dan betisnya sudah menumpang bebas di tubuh Glen yang masih lelap dengan posisi membelakanginya. Seperti guling saja Daniah memperlakukan tubuh Glen tadi.Wajahnya memerah. Hampir mirip seperti kepiting direbus. Jantungnya saja bertalu-talu seperti genderang mau berperang.Malu? Itu sudah pasti dirasakan Daniah saat ini.Dirinya saja semalam sempat berteriak marah kepada Glen, saat Glen yang juga melakukan hal sama seperti ini.Mungkin tak sengaja. Itu tidak direncanakan! Benar! Daniah saat ini sepemikiran dengan Glen semalam. Tidak sengaja dan tidak direncanakan!"Ah.. siapa suruh tidur disini? Siapa suruh menyuruhku tidur di kamarnya. Begini kan jadinya? Awas saja kalau menyalahkanku. Mengira aku ingin menodai pikiran perjakanya!" umpat Daniah sembari cepat-cepat menyingkir dari ranjang.Lalu Daniah segera keluar dan menuju kamarnya sendiri. Mandi dan berganti.Pagi ini Daniah sudah semangat, kejadian semalam ti
Baca selengkapnya

Bab 84. Selingkuh yuk

Glen sudah berdiri di depan pintu kamar Daniah.Biasanya dia langsung masuk tanpa permisi, tapi kali ini tidak.Pria itu berdiri cukup lama di depan pintu itu. Sesekali menekan dadanya sendiri."Aku sungguh jatuh cinta padanya. Bagaimana ini? Semoga tidak terlalu sulit. Ayah, Mama, doakan Putramu." Sekilas bayangan pria gagah yang dulu selalu ada disisinya itu terlintas di benak Glen."Kisah cintaku tidak terlalu buruk, Ayah. Saat aku mendapatkan calon menantumu. Bukankah Ayah pernah berpesan padaku. Gadis atau janda itu sama saja. Yang terpenting adalah akhlak. Bahkan zaman sekarang Gadis itu banyak yang hanya statusnya saja.""Ayah sendiri, harus bertemu Mama dalam sebuah jebakan. Mama harus melahirkan aku tanpa Ayah. Ah, baiklah. Aku akan berjuang untuk cintaku. Semoga ini tidak terlalu buruk."Glen berhenti berbicara sendiri. Kemudian mulai mengetuk pintu. Di lakukannya berkali-kali hingga Daniah membuka pintu."Lama sekali?" tanya Glen."Aku tadi, sedang di kamar mandi." jawab
Baca selengkapnya

Bab 85. Undangan ke ulang tahun.

Jantung Daniah sudah tidak bisa lagi ditenangkan. Setiap kali dia teringat ucapan Glen setiap kali itu juga jantungnya berdebar.Wanita itu sampai terduduk lemas di bawah ranjangnya."Apa benar aku mulai menyukai Tuan Glen? Tiap bersamanya aku nyaman dan bahagia." Daniah bergumam, terus memegangi dadanya."Ini salah. Ya Tuhan... Ini salah. Aku harus bagaimana?""Tapi.."Daniah mulai bimbang, Glen telah begitu banyak membantunya. Jika dia tidak datang tepat waktu menolongnya entah jadi apa dia sekarang. Bahkan Daniah tidak berani membayangkan. Glen juga sanggup berpura-pura menjadi suaminya demi mengirim uang pada ayahnya. Dan nominal uang yang baginya sangatlah besar. 200 juta, sebanyak itu, dari mana Daniah bisa membayar? "Aku sampai lupa membahasnya. Sampai lupa mengucapkan terima kasih."Daniah berdiri, lalu melangkah keluar."Nona Niah!" panggil Fic, kepala pelayan dari arah tangga."Iya!" Daniah yang sedang menutup pintunya langsung menoleh."Apa melihat Tuan Glen?" tanya Fic, s
Baca selengkapnya

Bab 86. Satu kali tamparan, satu menit ciuman.

Setelah kepergian Ricard dan Kayla, Glen kembali ke atas. Menemui Daniah yang masih menunggu di kamarnya.Melihat wanita itu duduk termenung disisi sofa, Glen bisa merasakan bagaimana kemalangan dan perihnya kehidupan Daniah. Perjalanan hidup yang pasti tidaklah mudah bagi seorang wanita muda dari desa seperti Daniah. Menikah dengan pria yang salah. Mendapatkan perlakuan yang tidak baik dari suaminya sendiri.Wanita baik, tulus tapi malang!Glen sangat ingin merebut Daniah segera dari suaminya. Bahkan hatinya telah berjanji, apapun itu, akan ia hadapi demi wanita ini. Demi bisa menikahi Daniah." Daniah!" ikut duduk bersandar disebelah Daniah."Tamunya sudah pulang?" tanya Daniah."Ya.""Mereka temanku. Aku di undang ke pesta ulang tahun si wanitanya malam Minggu ini. Kau ikut ya?" Glen menggeser duduknya untuk lebih mendekatkan."Ikut? Ke pesta maksudnya?" mata Daniah membulat."Iya. Kau mau kan? Kita bisa pergi mencari gaun untukmu. Lalu perhiasan dan kau bisa ke salon kalau mau. K
Baca selengkapnya

Bab 87. Ternyata Ricard.

Glen mengurungkan niat untuk pergi mencari gaun buat Daniah setelah menerima panggilan dari Ken. Dia memilih kembali membawa Daniah masuk. Kali ini mereka duduk di ruang tengah menunggu kedatangan Ken.Glen menatap Daniah yang duduk terdiam disampingnya. Pria itu menarik pelan tubuh Daniah, membawanya ke dalam pelukan ternyaman. Ternyaman bagi Daniah." Daniah, dengarkan aku. Apapun yang terjadi. Tetaplah di sisiku. Aku mencintaimu. Aku pasti akan mempertahankanmu apapun yang terjadi." ucap Glen, dia tau jika Daniah mulai resah."Kamu paham?" Glen kembali ingin meyakinkan.Daniah mendongak, menatap wajah Glen."Apa nanti, ini tidak akan jadi masalah untuk hidup Tuan? Setahuku, mas Ricard itu bukan orang biasa."Glen tersenyum, "Kekasihmu ini, bahkan orang yang luar biasa."Daniah hanya tersenyum tipis, berusaha meyakinkan dirinya dengan kenyamanan yang sudah Glen berikan padanya.Keduanya kembali saling menatap. Lalu perlahan wajah keduanya bergerak saling mendekati."Aku menci
Baca selengkapnya

Bab 88. Sudah berjanji, jangan mengingkari.

Glen sejauh ini, tidak mungkin dia akan melepaskan Daniah begitu saja. Dia sudah terlanjur mencintai wanita ini. Tidak peduli istri orang atau apa. Kemudian dia menjawab ucapan Daniah dengan tatapan gelisah "Daniah, mana mungkin?""Jangan begitu. Kamu ini, kamu mau meninggalkan aku setelah membuat aku jatuh cinta padamu?" Protes Glen."Tidak bisa, Niah! Kamu sudah berjanji akan bersamaku dan melewati ini sama-sama. Apapun yang akan terjadi nantinya. Kamu dengar aku?"Glen meraih lagi tubuh Daniah. "Kamu lihat pria itu." Glen menunjuk pada Ken."Dia sangat handal dalam permainan apapun. Kamu tidak perlu khawatir. Dia bisa membantu kita. Kamu jangan takut. Ada aku dan juga ada Ken. Kamu akan terbebas dari Ricard dan kita akan menikah." ucap Glen."Tapi aku takut. Aku takut terjadi apa-apa padamu! Kamu sudah banyak melakukan hal untuk ku, dan ini? Kamu akan bertaruh lagi demi aku. Jika berhasil, jika tidak bagaimana. Jika Ricard mencelakaimu bagaimana?" Daniah terus saja khawatir.Glen
Baca selengkapnya

Bab 89. Jebakan Ricard.

Glen kembali menatap Daniah."Baik-baik di rumah. Tidur saja di kamarku. Kamu bisa menonton atau apapun yang kamu mau. Aku tidak akan lama." Glen kembali berjanji pada Daniah.Daniah mengangguk, "Hati-hati."Satu kecupan cukup panjang mendarat di kening Daniah.Namun baru saja Glen memutar tubuhnya dan akan melangkah, tiba-tiba Ken sudah kembali dengan berlari ke arahnya Ken berlari ke arah Glen sambil berseru, "Tuan, Gudang barang kita kebakaran!" "Yang benar, Ken!" Glen tentu sangat terkejut."Penjaga mengatakan, curiga seseorang sengaja membakarnya.""Kita pergi ke sana, Tuan!" Sambung Ken."Lalu, bagaimana dengan pestanya?" Glen tercengang."Ah.. Aku takut ini jebakan Ricard. Apa mau dia. Ingin Tuan datang ke Pesta itu atau tidak?" Ken terlihat berpikir keras."Kamu pergi dengan Fic, aku bisa pergi sendiri ke pesta. Di dua tempat itu pasti ada sesuatu yang tidak beres. Kita akan menyelidikinya." ucap Glen memberi solusi."Jika Fic bersamaku, lalu nona Daniah?" Ken tentu khawat
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
7891011
...
28
DMCA.com Protection Status