Semua Bab Anak Jenius Milik Sang Presdir: Bab 61 - Bab 70

271 Bab

Bab 60. Temaram senja menjadi saksi.

Nathan sekali lagi memperhatikan foto itu, melihat Khale mencium bibir Amala hatinya sangat kesal. Dia langsung berdiri lalu menghubungi Kenzi."Aku ingin pulang sekarang." "Baik." Tanpa bertanya Kenzi langsung mengiyakan. Dia seperti sudah tahu jika bosnya dalam suasana hati yang sedang tidak baik-baik saja. Kenzi sudah bisa menebak jika semua ini pasti karena ulah wanita ular tadi.Dalam perjalanan pulang Kenzi melirik Nathan yang berwajah murung. Dia membuka suara dengan pelan. "Tuan, segera tingkatkan hubungan kalian. Agar tidak ada suatu hal yang menghalangi kalian lagi."Nathan mengangkat kedua alisnya. "Tingkatkan seperti apa lagi? Hubungan kami semakin dekat. Apa kamu tahu jika Amala juga sudah mengatakan jika mencintaiku. Lalu harus bagaimana lagi?"Kenzi tersenyum kecil, melirik Nathan dari kaca spion di depannya. "Ungkapan cinta bukan sekedar dari perkataan, tapi bahasa tubuh itu lebih baik. Seperti hubungan di atas tempat tidur contohnya."Setelah Nathan berpikir sejenak,
Baca selengkapnya

Bab 61. Rencana Persmian Perusahaan Baru.

Ketika di pagi hari, Nathan terbangun lebih duluan. Dia tidak langsung beranjak dari tempat tidur melainkan menatap Wajah Amala yang masih terlelap. Wajah Amala memang sangat cantik menawan. Kulitnya yang lembut dan seputih salju. Tubuhnya terlihat sehat seperti seorang gadis dan tidak terlihat jika sudah pernah melahirkan seorang anak. Nathan sempat merasa heran. Tapi inilah Amala. Wanita yang telah melahirkan Putranya.Adegan semalam begitu jelas diingatnya. Bagaimana indahnya dia dan Amala menyatukan tubuh mereka dengan perasaan penuh cinta dan kasih.Nathan tersenyum membelai lembut wajah Amala dan kemudian menciumi seluruh wajahnya.Amala menggeliat merasakan sentuhan, kemudian membuka matanya. Dia seperti orang linglung sementara waktu, tetapi Ketika sudah tersadar sepenuhnya, Amala langsung terduduk dengan mendekap selimut."Nath, kitq semalam," "Kenapa dengan semalam? Apa kamu menyesal?"Wajah Amala benar benar memerah, dia sangat malu sampai menunduk dan tidak berani menata
Baca selengkapnya

Bab 62. Yang mana istri Presiden Alazka?

Empat wanita itu kemudian masuk, mereka membawa sebuah koper besar dan beberapa kotak kosmetik.Mereka langsung menuju kamar tanpa diminta oleh Amala."Nyonya, silahkan masuk. Kami harus meriasmu." Satu dari mereka berkata demikian setelah mereka sampai di depan pintu kamar. Amala hanya mengangguk kemudian membuka pintu kamar.Semua orang masuk. Satu orang menarik Kursi dan mempersilahkan Amala untuk duduk, lalu mereka mulai merias Amala.Hampir dua jam berlalu, mereka telah selesai merias Amala dan memakaikan Gaun khusus yang mereka bawa pada Amala. Amala berdiri dan menatap cermin. Dia terkejut melihat bayangan dirinya sendiri. Ini benar-benar luar biasa! Dia begitu cantik bak peri. Seumur hidup bahkan saat menjadi Nona Muda di rumah Keluarga Knight pun dia belum pernah berdandan semewah dan secantik ini."Bagaimana Nona? Apakah masih ada yang kurang?" Salah satu orang salon bertanya."Tidak ada. Ini sungguh menakjubkan." Jawab Amala. Dia bukan kagum dengan kecantikannya tetapi k
Baca selengkapnya

Bab 63. Benarkah Putri dari Keluarga Knight?

Nathan terlihat begitu tenang, kemudian dia berkata pelan namun terdengar oleh semua orang."Nama Perusahaan ini aku beri nama, Knight Alazka."Wow! Semua orang berdiri dan bertepuk tangan dengan gegap gempita.Knight Alazka?Amala seketika terbengong. Bukankah itu nama marganya? Kenapa Nathan memberi nama perusahaan barunya dengan gabungan dua marga milik mereka berdua? Apa maksudnya?Pantas saja Nathan pernah mengatakan akan memberinya kejutan. Rupanya ini adalah kejutan untuk dirinya. Namanya dipakai untuk nama Perusahaan barunya. Hati Amala tiba-tiba terharu dan bergerak lembut. Nathan begitu mencintainya dengan sangat dalam.Tapi, kenapa sebelumnya Nathan tidak pernah mengatakan sedikit pun padanya? Dia sungguh pandai menyimpan rahasia.Apakah identitasnya juga akan dibocorkan? Tapi, Amala juga belum tahu alasan Nathan yang sebenarnya Kenapa memakai nama itu.Ternyata benar saja, di bawah panggung ada seorang Wartawan yang tidak dapat menahan diri dan pada akhirnya bertanya."Pr
Baca selengkapnya

Bab 64. Menjelaskan bagaimana awal mulanya.

Ketika Nathan menghampirinya dan berhenti di hadapannya, Amala tercengang sekali. Apalagi saat Nathan mengulurkan tangannya, jantungnya langsung berdebar tak karuan. "Nath, apa yang kamu lakukan?" Dia berdiri. Tapi dia masih ragu menyambut tangan Nathan. Dia malah berpikir apakah Nathan akan membawanya naik ke atas panggung juga? Jika itu terjadi apakah Nathan tidak akan malu?"Sayang, ayolah." Nathan kembali menyodorkan tangannya. Amala menoleh ke kiri ke kanan, tak sengaja melihat rombongan Nathalie yang menatapnya cukup sinis. Tapi dia merasa jika ini adalah kesempatan untuk dia bisa membuktikan jika setelah dia dibuang oleh mereka, dia tidak semenderita seperti yang diinginkan mereka.Baiklah, Amala ingin menunjukan pada mereka, agar mereka melihat jika sekarang dia bukanlah dia yang dulu lemah dan hina. Dia yang sekarang adalah istri dari Presiden Alazka, wanita yang telah melahirkan Putra Mahkota Keluarga yang disegani ini.Meskipun dengan ragu-ragu, dia akhirnya menyambut ulu
Baca selengkapnya

Bab 65. Keluarga yang kejam.

Nathan masih menggenggam tangan Amala dengan erat. Dia kemudian menoleh dan bertanya pada istrinya. Dia sengaja menggunakan mic agar semua orang dapat mendengar suaranya."Sayang, apakah kamu mau sedikit saja bercerita kepada kami tentang apa yang terjadi pada Perusahaan Keluargamu?"Pada saat ini Amala melirik wajah pucat Kenan dan Sabrina. Dia juga melirik wajah Khale. Dia sebenarnya ingin sekali meluapkan segala sakit hatinya pada mereka di sini hari ini. Tapi melihat wajah Khale dia masih punya perasaan tidak tega. Biar bagaimanapun juga, Khale pernah menjadi orang yang sangat peduli dan tulus padanya.Amala menarik nafas panjang, mengambil mic dari uluran tangan Nathan."Mengenai Perusahaan ayahku, aku tidak tahu banyak hal yang terjadi. Pada saat aku terpaksa keluar dari rumah peninggalan orang tuaku itu, Perusahaan itu masih bernama Grup Knight. Tapi saat aku kembali kekota ini, tiba-tiba saja sudah berubah. Aku tidak tahu apa yang terjadi. Tapi apapun yang terjadi seharusnya a
Baca selengkapnya

Bab 66. Grup Anderson mulai hancur.

Dua orang itu sekarang saling menatap. Sabrina kemudian mengangkat wajahnya dan menatap Khale. "Apapun yang kami lakukan itu semua demi kamu Khale. Jadi tidak sewajarnya jika kamu marah atau membentak orang tuamu!" Sabrina marah."Demi kebaikanku? Kebaikan yang mana?" Khale berteriak marah. Dia melangkah maju untuk lebih mendekat pada kedua orang tuanya."Ibu tidak pernah memikirkan perasaanku. Bagaimana perasaan bersalahku pada Amala setelah tahu apa yang terjadi padanya. Kalian sudah menghancurkan kebahagiaan anak kalian sendiri! Puas kalian?" "Khale! Apa kamu tahu justru karena kami memikirkanmu makanya kami melakukan ini. Ibu tidak mau jika selamanya kita hanya menumpang pada keluarga Amala! Apa kamu tahu Khale, ayah kamu sudah terlalu lama mengabdi pada keluarga Amala. Ibu Amala itu dulu adalah kekasih Ayahmu, dan aku adalah kekasih ayahnya. Tapi mereka malah mengkhianati kami dan menikah. Kami menaruh dendam dan memang ingin membalas sakit hati kami pada mereka. Sengaja mendek
Baca selengkapnya

Bab 67. Sabrina memohon.

Kenan membuka komputer di hadapannya dan segera mencari tahu apa yang terjadi pada Perusahaannya. Seketika dia terbelalak.Grup Alazka berhasil mengakuisisi perusahaannya. Kenan benar-benar merasa dunianya seperti hampir kiamat. Kepalanya mendadak terasa begitu berat. Tangannya terkepal keras dan dia membanting apa saja yang ada di atas meja."Brengsek!" Dia mengumpat begitu keras.Asistennya ketakutan dan memilih pergi dari ruangan itu. Kenan jatuh lemas ke kursi kehormatannya. Kedua lututnya terasa lemas. Bayangannya sudah dipenuhi dengan kekhawatiran. Jika dia bangkrut bagaimana? Dia belum siap jika harus jatuh miskin.Dia merasa tidak sanggup berlama lama di Kantor ketika puluhan panggilan masuk dari beberapa rekan kerja yang menanam saham di perusahaannya. Sepertinya mereka sedang meminta penjelasan terkait anjloknya saham perusahaan.Sampai di rumah tentu istrinya terkejut melihatnya sang suami sudah pulang dan berwajah lesu juga pucat."Kenan, ada apa?""Berakhir sudah! Kita t
Baca selengkapnya

Bab 68. Nathalie kecelakaan.

Sabrina dan Nathalie tentu saja takut mendengar suara Nathan yang sengaja dikeraskan oleh Amala.Mereka segera beringsut mundur."Nathalie, sebaiknya kita pergi saja. Bisa gawat kalau Presiden Alazka tau kita kesini dan mengganggu Amala." Bisik Sabrina.Nathalie sebenarnya belum puas berbicara pada Amala. Tapi dia juga takut jika harus menghadapi kemarahan Presiden Alazka. Jadi dia menuruti Sabrina untuk segera pergi dari sana."Amala, ada apa?" Nathan kembali bertanya."Oh, tidak ada apa-apa, Nath. Aku hanya ingin memastikan apakah kamu sudah sampai ke kantor? Aku khawatir karena kamu mengendarai mobil sendiri." Amala menjawab demikian setelah melihat dua wanita tak tahu malu itu sudah pergi dari depan rumahnya.Alasan Amala juga tepat, karena hari ini Nathan mengendarai mobil sendiri. Biasanya dia akan selalu dijemput oleh Kenzi."Hem.. aku sudah sampai. Jangan khawatir. Aku baru saja duduk di kantor." Jawab Nathan."Oke. Baiklah. Aku tenang sekarang. Sampai jumpa nanti siang ya?" A
Baca selengkapnya

Bab 69. Memaafkan Nathalie

Khale benar-benar dibuat dilema. Sisi lain dia sangat membenci Nathalie setelah mengetahui kebusukannya. Tapi disisi lain, dia merasa bersalah. Mencintai itu memang rumit. Ada kalanya seseorang akan nekat.Tetapi seperti apapun perjuangan seseorang seharusnya jangan melewati batasan. Khale termenung dalam keraguan. Dia tidak tahu harus berbuat apa sekarang. Di dalam sana, seorang wanita yang sangat mencintainya sedang berjuang melawan maut, sementara dirinya sendirian.Dia tidak mau menghubungi orang tuanya lagi. Dia masih sangat marah. Lalu untuk menghubungi kedua orang tua Nathalie, dia tidak sanggup. Mereka sudah lama tinggal di luar negeri. Dia jarang dan hampir tidak pernah berkomunikasi dengan mereka. Tidak mungkin Khale akan menghubungi saat ini dengan membawa kabar buruk. Tapi jika terjadi apa-apa pada Nathalie bagaimana?Khale sungguh dalam keadaan kebingungan. Pada saat yang sama, seorang suster menghampirinya."Tuan, Dokter menunggu anda di ruangannya."Khale terkejut dan
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
28
DMCA.com Protection Status