Share

Bab 107. Jelek tapi manis.

Mereka sudah selesai makan.

Ken hanya bisa mendengus ketika melihat Rimbun yang sibuk membungkus sisa makanan ke dalam kantong yang baru saja ia minta dari pelayan.

"Heh, Ubun ubun! Sudah lah. Kamu ini, bikin malu saja!" cetus Ken.

"Sayang Tuan. Kamu sudah membayar mahal tapi tidak habis. Mending untuk makan malamku, tidak mubajir ke buang."

"Ah, terserahlah. Cepat, cepat!"

Ken melangkah duluan meninggalkan Rimbun.

Rimbun berlari kecil menyusul.

"Tuan Ken! Kamu sudah mau pergi ya?" tanya Rimbun saat sudah berada diluar.

"Kenapa?" Ken menoleh.

"Uang gajiku mana?" tanya Rimbun nyengir sambil mengangkat kedua alisnya.

"Astaga.. Kalau masalah uang kamu ingat sekali ya?"

Ken merogoh dompet, menghitung berapa uang.

"Jangan lupa Tiga bulan gaji. Jangan dipotong hutangku!"

"Bringsik! Ambil nih!" Ken mengulurkan uang itu.

"Ah.. ini beneran Tuan. Aku, aku hanya bercanda

lho." matanya terbelalak menatap lembaran merah yang banyak itu, dan kini berada ditangannya. Tidak menyangka jika Ken benar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status