Home / CEO / Anak Jenius Milik Sang Presdir / Chapter 121 - Chapter 130

All Chapters of Anak Jenius Milik Sang Presdir: Chapter 121 - Chapter 130

271 Chapters

Bab 120. Daniah berdarah.

Daniah sungguh terkejut ketika melihat sebuah kilatan pisau yang sudah digenggam pria itu. Seketika Daniah mundur."Si-siapa kamu? Apa yang kamu inginkan?" Daniah terbata.Pria itu melepas maskernya. Sungguh membuat Daniah tercengang ketika sangat mengenali wajah itu."Hah! Kamu...! Bagaimana mungkin?" Daniah menutup mulutnya karena sangat terkejut, terus menarik mundur kakinya. Dan pria itu terus mendekat."Ya. Ini aku Daniah! Kamu masih mengenalku bukan?""Mau apa? Kamu mau apa?? Pergi! Jangan menggangguku!" teriak Daniah."Aku datang kemari, untuk membunuhmu dan bayi Glen. Aku akan membuatnya menyesal sudah menghancurkan aku. Aku akan membunuhmu dan calon bayinya, Daniah!""Kamu tidak boleh melakukan itu Ricard! Jika kamu melakukannya, maka Glen tidak akan mengampunimu lagi. Jangan lakukan itu Ricard!" tubuh Daniah seketika gemetaran, wajahnya telah pucat.Brug...!!Pria itu mendorong tubuh Daniah dengan sangat kuat, hingga Daniah terpelanting ke lantai."Argh....!!" Daniah
Read more

Bab 121. Aku ingin membunuhnya.

Glen dan Ken, tidak ada yang tidak khawatir. Keduanya sama-sama diliputi rasa takut yang mendalam.Duduk sebentar, lalu berdiri. Berjalan mondar-mandir kemudian duduk lagi. Begitu terus hingga beberapa waktu lamanya.Sampai dari ujung sana terlihat Fic berlari kecil mendekat, dengan baju yang sudah berganti.Fic mengerem langkahnya mendadak ketika mata tajam milik Glen menatapnya, seperti mata tombak yang siap menghujam dadanya. Fic menunduk.Wajahnya berubah pias seketika saat Glen sudah memutar tubuhnya.Baru saja Glen hendak melangkah mendekat, tiba-tiba pintu ruangan terbuka."Dimana suami pasien?" sang Dokter bertanya.Ketiga pria itu langsung berlari mendekat."Bagaimana keadaannya?" serempak mereka bertanya membuat Sang Dokter pria itu bingung menatap mereka bertiga secara bergantian.Ketiganya saling melempar pandangan. 'Kenapa bisa bareng sih?'"Yang mana suami Pasien?" Dokter mengulang pertanyaan."Saya Dokter! Bagaimana keadaannya?" sahut cepat Glen dengan mendekatkan lang
Read more

Bab 122. Yang lebat hutangnya.

Sudah sehari semalam Daniah berada di ruang Perawatan itu.Ken dan Fic, bolak balik untuk pergi dan kembali lagi ke rumah sakit. Mungkin ada hal yang mereka harus urus diluar sana.Sementara Glen sedikitpun tidak bergeser dari sisi Daniah, kecuali hanya mandi berganti dan kembali duduk di sampingnya.Seperti sekarang ini, Glen sudah ada lagi di samping Daniah kembali, dengan tangan yang tak lepas dari jemari wanitanya itu.Glen melirik Fic yang sudah datang dari tadi."Apa Ken belum kembali?" tanya Glen."Sebentar lagi Tuan, Tuan Ken sudah hampir sampai." jawab Fic."Oh." dengus Glen."Sebaiknya Tuan Glen makan dulu. Biar saya yang berganti menjaga Nona." saran Fic."Mana bisa Fic? Aku sama sekali tidak bisa menelan makanan sedikitpun. Aku terlalu resah." jawab Glen tapi menatap Daniah yang hanya tersenyum tipis padanya."Makanlah dulu Glen. Kamu akan sakit jika begitu." ucap Daniah."Iya Tuan. Aku sungguh mengkhawatirkan kesehatanmu." Fic pun menambahkan."Tunggu Ken. Aku akan makan
Read more

Bab 123. Salah paham.

"Ricard menyandera seorang penjaga untuk bisa keluar dari tahanan. Bahkan ia sempat melukai beberapa Polisi dengan pistol yang ia rebut dari penjaga itu." ucap Ken menjelaskan bagaimana kronologinya Ricard bisa melarikan diri dari Tahanan."Sayang sekali. Padahal beberapa hari lagi hukuman untuknya baru akan diputuskan oleh hakim." timbal Glen."Saat ini Pihak dari kepolisian sedang mengerahkan banyak Polisi untuk mencari keberadaan Ricard. Tapi biarkan saja. Aku ingin, kali ini kamu yang harus memutuskan hukuman untuk Ricard. Bukan lagi Hakim." ucap Ken, dengan api amarah yang terlihat sangat berkobar di matanya.Glen pun mengangguk mantap. Kemudian menoleh pada Ken."Jangan sampai Daniah tau soal ini.""Kenapa? Bukankah Nona pun menginginkan kematiannya?" tanya Ken sempat heran tentang larangan Glen."Rupanya Kamu belum mengenal Daniah dengan benar, Ken. Itu hanya karena dia sedang emosi saja. Saat emosinya sudah mereda, maka hatinya akan dipenuhi rasa kasihan dan tidak tega. Aku y
Read more

Bab 124. Untuk bayi Daniah

Masih dengan perasaan campur aduk, Rimbun melangkah cepat mendekat pada Daniah."Nona. Maafkan Aku. Tadi, tadi itu aku tidak sempat menghindar. Maafkan aku. Jangan marah ya? Nanti, nanti aku akan memukul Tuan Ken jika dia sudah kembali. Sungguh maafkan aku." ucap Rimbun pada Daniah."Kenapa meminta maaf padaku? Baguslah, jika Ken sudah mau menciummu itu artinya dia mulai perhatian padamu. Jangan sia-siakan kesempatan itu. Jarang terjadi lho." sahut Daniah tanpa tau jika gadis ini sedang salah pemikiran alias salah sangka padanya."Tapi Nona. Ah, Tuan Ken itu memang Playboy. Dia harus dikasih pelajaran agar jangan terus melecehkan wanita!""Jangan begitu Rimbun. Kamu salah. Ken itu sebenarnya tidak Playboy kok. Aku tau semua cerita tentangnya. Meskipun pacarnya banyak, tidak ada satupun yang ia sukai. Dan sekarang, semua pacarnya sudah diputuskannya. Jadi ku rasa, kamu yang pertama mendapatkan ciuman darinya." sahut Daniah..Rimbun sungguh dibuat ternganga dengan ucapan Daniah barusan
Read more

Bab 125. Jangan jadi pembunuh.

Ricard mengerang hebat!"Ampuni Aku! Ampuni aku!" Masih terdengar raungan dari mulut Ricard yang sangat menyayat.Ricard berusaha untuk bergerak, dengan merayap dilantai, berusaha untuk menggapai kaki Glen."Singkirkan tangan kotormu itu dari Tuan Glen, Sampah!" tendangan dari Ken membuat Pria itu kembali terpental menjauh dari kaki Glen."Ampuni aku Glen ! Ampuni aku!" kini Ricard benar benar mengiba dengan tubuh yang mulai melemah, karena darah terus mengalir dari lukanya."Mengampuni mu. Baiklah, aku akan mengampuni mu segera!" Seru Glen."Roy!" Glen menoleh pada Roy yang langsung mendekat.Roy mengulurkan sebuah pistol yang langsung di sambut oleh Glen.Glen sudah menggenggam pistol itu dengan cukup kuat. Tangannya terlihat cukup gemetar menahan Emosi.Glen mendekat pada Ricard. Kini berjongkok untuk mensejajarkan dirinya dengan tubuh Ricard yang tergeletak di lantai."Aku akan mengampuni mu, tapi di neraka!" Glen menempelkan moncong pistol itu tepat di kening Ricard."Jangan Gl
Read more

Bab 126. Kamu seperti Mafia.

Kamu seperti mafia.Glen melangkah keluar dari markas Roy dengan membopong tubuh Daniah, diikuti Ken dari belakang.Disana Mereka bisa melihat dua manusia yang tengah berdiri di dekat mobil . Fic dan Rimbun menunduk dengan wajah pias. Segera menggeser langkahnya ketika langkah Kedua pria itu sudah mendekat.Glen langsung memasuki mobilnya setelah Ken membukakan pintu tanpa mau peduli dengan dua manusia itu."Kau ikut aku!" Tuding Ken pada Rimbun dengan suara yang cukup sinis. Tanpa sempat menjawab, Ken sudah mendorong saja tubuh Rimbun untuk di dalam mobil.Sementara Fic sendiri, ikut bergegas memasuki mobil yang ia bawa dari rumah saat mengantar Daniah ke tempat ini tadi.Dua mobil itu melaju. Mobil yang dikendarai Ken di depan dan Milik Fic dibelakang.Tidak ada percakapan sedikit pun yang terdengar. Antara Glen dan Daniah, juga antara Ken dan Rimbun.Semua terdiam.Hingga mereka sudah sampai ke Rumah kembali, Glen langsung saja membawa Daniah ke kamarnya.Menyandarkan punggung Dani
Read more

Bab 127. Tamparan Rimbun

"Memangnya kenapa? Aku mau pulang kok tidak boleh?" Rimbun mengangkat alisnya."Menginap disini, temani Nona Daniah!" Jawab Ken."Apa? Menginap? Yang benar saja. Sudah ada Tuan Glen. Yang ada aku malah mengganggu mereka!" Rimbun menunjuk dada Ken."Ya.. Ya.. Temani aku saja kalau begitu. Besok, kita bisa pergi ke kantor sama-sama. Asyik bukan?""Asyik kepalamu itu!" Rimbun melotot."Aku tidak mau menginap disini. Nanti kosku digondol semut, bagaimana?""Mana ada semut menggondol kost Segede itu, ubun-ubun?" Ken kini melotot."Katamu Kost ku kecil. Bisa saja lah!""Rimbun, jangan bercanda. Ayolah menginap saja." Ken terus merayu."Tidak bisa. Kalau ada maling bagaimana? Bisa habis barangku di embat maling." bantah Rimbun."Astaga! Memang barang apa sih yang kamu simpan di sana? Paling juga ponsel ganjel Mobil warisan Ayahmu itu.""Nah , itu tau!""Maling tidak akan doyan! Sudah menginap saja.""Aku tidak mau!!! Aku tidak mau dekat-dekat denganmu. Kamu itu pria galak dan jahat!"Seketik
Read more

Bab 128. Nikah yuk.

"Tuan Glen. Ini tadi, ini aku.. Aku tadi terjatuh. Ya, aku terjatuh dan terkena ujung meja. Ya, begitulah." jawab cepat Ken."Terjatuh?" Glen kembali memeriksa."Tapi ini seperti bekas tamparan tangan Ken? Astaga! Ini bekas jari lima!" pekik Glen.Glen langsung melirik Rimbun yang seketika menunduk."Apa kamu yang melakukan ini padanya?" tanya Glen."Ma-maafkan aku Tuan. Aku.. Aku tidak sengaja. Tuan Ken, dia.. dia yang sudah kurang ajar padaku. Jadi aku, aku terpaksa melakukannya. Maafkan aku, Tuan." Rimbun meminta maaf sembari memohon."Jadi kamu benar-benar menggampar Ken?" Glen melotot sudah.Rimbun mengangguk, "Maafkan aku , Tuan. Hiks.. aku tidak sengaja."Glen menoleh pada Ken."Astaga, Ken!" Glen mendengus."Kalau begini ceritanya. Aku tidak bisa ikut campur.""Tuan! Kamu tidak jadi membelaku?" Ken segera mendelik."Maafkan aku Ken! Itu derita kamu!"Kemudian melirik Rimbun,"Kalau begitu, kamu boleh menggampar Ken sesukamu Rimbun. Lanjutkan. Lanjutkan saja, haha...! Dia me
Read more

Bab 129. Tak mau bersaing.

Terdengar Daniah tertawa setelah Glen selesai bercerita tentang apa yang baru saja ia temukan di pipi Ken."Aku tidak menyangka, jika Ken akhirnya akan takluk juga. Lebih tidak menyangka, Ken takluk pada gadis seperti Rimbun."Glen pun tertawa keras saat Daniah bercerita tentang apa yang terjadi antara Ken dan Rimbun sebelum dia pergi menyusul Glen ke markas Roy."Kurasa, Ken akan segera mengakhiri masa lajangnya.""Segera menyusulmu, atau malah kalian akan bareng.""Ah, tidak. Aku tidak mau. Ken tidak boleh menikah sekarang. Bareng dengan kita atau mendahului kita. Itu tidak boleh!" protes Glen."Kenapa?" tanya Daniah sedikit heran."Jika kami menikah bersamaan, siapa yang mau mengurus Perusahaan. Kami akan sibuk bulan madu masing-masing. Jadi, kita duluan dan Ken menyusul setelah kita selesai bulan madu.""Astaga Glen, kamu egois sekali!""Ah, biarkan saja. Pokoknya aku tidak mau. Aku tidak mau bersaing dengan Ken saat memproduksi bayi.""Glen!" Daniah mendelik."Eh, bukankah kamu
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
28
DMCA.com Protection Status