Beranda / Romansa / My Sexy Sugar Mommy / Bab 211 - Bab 220

Semua Bab My Sexy Sugar Mommy: Bab 211 - Bab 220

424 Bab

Berpura Tak Acuh

“Ayahnya Azlan sepertinya benar-benar ingin menjauhkan Ayana dari Azlan,” bisik Hyuna saat duduk di samping Deon.“Hm … aku bisa melihatnya.” Deon menoleh ke belakang, melihat ke meja Ayana juga orang tua Hyuna bergantian.“Aku tidak tahu lagi harus bagaimana menjalani hubungan kami. Berpacaran tapi dibayangi oleh orang tua itu tidak mengenakkan. Kamu bayangkan saja, tiap kami ingin pergi berdua, atau ingin makan berdua, selalu ada bodyguard yang mengawal. Kami sama sekali tak memiliki kebebasan seperti dulu,” ujar Hyuna yang mengungkap keluh kesahnya ke Deon.Deon menghela napas kasar. Dia pun tidak bisa apa-apa untuk membantu Hyuna dan Azlan.“Aku ingin sekali kabur saja,” ujar Hyuna kemudian sambil menoleh Deon.“Jangan seperti itu, kabur bukanlah sebuah solusi,” balas Deon sambil memandang Hyuna.“Lalu bagaimana? Menjalin hubungan tapi tetap dikekang, ini sangat tidak nyaman,” ujar Hyuna dengan tatapan penuh keputusasaan.“Bersabarlah, akan kubicarakan masalah ini dengan Ayana. Ja
Baca selengkapnya

Rencana Pertunangan

“Biar aku yang bawa, kamu duduk saja. Istirahat.”“Tidak apa, ini piring terakhir kok,” ujar Shirly yang tangannya dihalangi Gery.“Sudah tidak usah. Kamu duduk saja, biar aku yang membereskan sisanya,” ujar Gery.Gery mencegah Shirly yang ingin membawa piring berisi makanan yang baru saja dimasaknya.Shirly tetap bekerja di kafe, tapi pekerjaannya dikurangi karena kondisinya yang tak stabil semenjak masuk rumah sakit.Gery sendiri lebih sering menyuruh Shirly duduk di belakang kasir, lantas menyerahkan pekerjaan melayani pengunjung ke dua pelayan lain.Hari itu mereka tetap buka, tapi sekalian menyiapkan sambutan untuk Deon yang hari ini diwisuda. Ayana yang meminta Gery untuk menyiapkan menu spesial agar nantinya bisa dinikmati bersama.Gery mengambil piring yang ada di meja, lantas membawanya ke depan.Shirly pun tak bisa menolak perintah Gery, sehingga dia memilih mengikuti apa yang dikatakan oleh pria itu.“Apa semuanya sudah siap di lantai dua?” tanya Gery ke Alan, salah satu ka
Baca selengkapnya

Sama-sama Tertekan

“Kenapa kalian tiba-tiba membahas soal pertunangan?” Hyuna melayangkan protes ketika baru saja sampai rumah.Kedua orang tua Hyuna sangat terkejut mendengar protes dari gadis itu.“Bukankah kamu juga ingin menikah dengannya? Kenapa protes?” Ibu Hyuna sudah tak senang dengan sikap putrinya sejak makan tadi.“Memang aku ingin bersama Azlan, tapi bukan berarti kalian bisa seenaknya memutuskan kapan kami bertunangan dan menikah!” amuk Hyuna.“Hentikan tingkahmu ini! Kamu sudah beberapa hari ini bersikap menjengkelkan, kalau ada masalah bicara! Jangan hanya mengamuk tak jelas seperti itu!” bentak Ibu Hyuna membalas amukan gadis itu.“Tentu ada masalah! Masalah itu kalian. Sungguh aku tak menyangka kalian ….” Hyuna menjeda ucapannya, satu telapak tangan mengepal erat, sampai dipukulkan ke udara.“Aku kecewa kepada kalian, setelah aku begitu bangga menyebut kalian orang tuaku!”Setelah mengatakan itu, Hyuna tak pergi ke kamarnya tapi memilih keluar rumah kemudian masuk mobil dan meninggalkan
Baca selengkapnya

Bertemu Seseorang

“Papamu tidak cerita apa yang ingin di lakukannya?” tanya Deon setelah pulang ke apartemen.“Tidak, aku tanya pun Papa hanya bilang tunggu saja saat rapat bulanan,” jawab Ayana.Deon penasaran kenapa Jonathan mengucapkan kalimat seperti itu.“Besok aku akan mengurus surat permintaan ke HRD untuk menjadikanmu karyawan perusahaan,” ucap Ayana memilih membahas hal lain.“Hm … akhirnya punya modal ijazah untuk bisa jadi orang kantoran,” balas Deon dengan nada candaan.Ayana tertawa kecil mendengar candaan kekasihnya itu, hingga kemudian bertanya, “Kamu benar-benar yakin mau jadi asistenku? Tidak malu karena bekerja menjadi bawahan istri?”Deon menaikkan satu sudut alis mendengar pertanyaan Ayana, hingga kemudian menjawab, “Untuk apa malu? Aku menjadi bawahanmu karena itu memang layak untukku. Tidak mungkin ‘kan lulusan baru langsung minta jabatan direktur.”Ayana kembali tertawa mendengar jawaban suaminya. Dia pun kemudian menatap Deon yang duduk bersebelahan dengan dirinya.“Memangnya, k
Baca selengkapnya

Bukan Anakku

“Apa maksudmu, hah? Jangan mengada-ada kamu!”Rey menemui Abigail karena permintaan wanita itu. dia hendak memastikan apakah yang dikatakan Abigail benar.“Aku tidak mengada-ada, Rey. Kamu harus tanggung jawab. Aku benar-benar hamil anakmu.” Abigail menunjukkan foto USG.Rey mengambil foto USG dari tangan Abigail, tapi bukannya senang, Rey malah memandang kesal ke Abigail.“Kamu hanya ingin memanfaatkanku saja, kan? Kamu tahu, sejak kamu masuk dalam hidupku, semua berantakan. Karenamu aku tidak bisa menikahi Ayana, seharusnya aku bisa hidup enak sekarang, tapi karena rayuanmu, semuanya berantakan!” Rey membuang foto USG itu.Abigail memandang foto USG yang dibuang Rey. Dia tak percaya Rey akan bertindak demikian.“Kamu yang mau, jika kamu menolakku, aku pun takkan bersamamu. Pria memang munafik! Kamu mau di saat senang, tapi tak mau saat terjadi hal-hal seperti ini! Kamu menyalahkanku, padahal kamu sendiri yang berpikiran licik!” Abigail tidak menyangka jika Rey benar-benar akan membu
Baca selengkapnya

Kceplosan Bicara

“Apa sudah mendingan?” tanya Deon setelah meletakkan kantong air hangat ke pinggang Ayana.Ayana berbaring miring memandang Deon, lantas menganggukkan kepala.“Lumayan,” jawab Ayana dengan suara lirih.Deon memegangi kantong itu agar menempel pas di pinggang Ayana. Bahkan dia membelai rambut istrinya agar merasa nyaman.“Sepertinya hamil di usiaku sekarang sangat tidak bagus,” gumam Ayana sambil memejamkan mata.Deon terkejut mendengar ucapan Ayana, hingga kemudian membalas, “Kamu tidak boleh berkata seperti itu. Kamu hamil saja sudah sangat luar biasa bagiku, jadi jangan berpikir yang berlebihan.”Ayana membuka mata mendengar ucapan Deon, hingga memandang suaminya itu dengan seulas senyum.“Tapi serius, rasanya aku seperti lemas setiap waktu,” ujar Ayana kemudian.Deon menatap sedih mendengar Ayana yang mengeluh.“Istirahat saja dulu jika memang merasa lemas, akan aku tangani pekerjaanmu sesuai kemampuanku,” ujar Deon kemudian.Ayana hanya mengangguk, kembali memejamkan mata karena s
Baca selengkapnya

Gebrakan Jonathan

“Hyuna! Apa yang sebenarnya ingin kamu katakan?” Azlan tak sabaran mendengar maksud ucapan Hyuna yang dijeas.Hyuna memutar otak. Dia menyesal karena terlalu emosi sampai keceplosan bicara.“Ya itu, aku hanya kesal dimanfaatkan orang tuaku setelah tahu kamu siapa. Meski aku ingin bersamamu, tapi cara mereka bersikap dan membuat keputusan sangat membuatku tidak senang.” Hyuna memberi alasan secara spontan yang melintas di kepala agar Azlan tak curiga.“Oh … seperti itu.” Azlan pun percaya begitu saja dengan apa yang dikatakan oleh Hyuna.Hyuna pun lega karena Azlan percaya dengan apa yang dikatakan olehnya.“Untuk saat ini, kita hanya bisa menjalani apa yang mereka putuskan. Tapi tenang saja, aku pasti akan memikirkan jalan terbaik untuk kita, yang terpenting sekarang kita bisa bersama dulu,” ujar Azlan sambil menggenggam telapak tangan Hyuna.Hyuna menatap Azlan yang tersenyum hangat kepadanya. Dia pun mengangguk mengiakan apa yang dikatakan oleh kekasihnya itu.**Hari berikutnya, ra
Baca selengkapnya

Perdebatan Azlan & Firman

“Lihat! Dia sudah kubesarkan, bahkan kudidik sampai bisa menjadi sekarang, lalu kini dia menusukku dari belakang! Menghancurkanku dan berniat merebut yang kumiliki dibantu orang lain!”Firman langsung mengamuk begitu sampai di ruang kerjanya. Bahkan dia meminta Azlan datang untuk memperlihatkan bagaimana sebenarnya kelakuan Ayana di mata Firman.Azlan hanya diam memandang sang papa, jelas dia paham bagaimana sifat ayahnya itu.“Dia layak mendapatkannya,” ujar Azlan dengan tenang.Firman menggebrak meja mendengar ucapan Azlan yang malah membela Ayana ketimbang dirinya.“Layak? Kamu bilang layak? Pemberontak seperti itu apa layak mendapatkan semua itu?” Firman bicara dengan amarah yang berapi-api.Azlan menghela napas kasar, hingga kemudian membalas, “Ingat, Ayana dulu tak seperti itu. Bukan dia yang ingin memberontak, tapi Papa yang mendorongnya agar memberontak. Apa Papa pernah menyadari, jika sikap Papa selama ini tak adil kepadanya?”“Diam kamu!” bentak Firman tak terima, “kamu ingi
Baca selengkapnya

Bertemu Suci

“Apa ada masalah?” tanya Deon yang pergi bersama Ayana.Dia dan Ayana sudah berada di mobil yang baru saja meninggalkan perusahaan.“Entah, aku pun tidak tahu. Mama hanya bilang jika ingin bertemu denganku untuk membicarakan sesuatu,” jawab Ayana sambil menoleh ke Deon.Deon mengangguk-angguk mendengar jawaban Ayana.“Aku merasa ada sesuatu. Mama sudah beberapa hari menghilang, bahkan benar-benar tak terlihat bersama Papa, kemudian mendadak menghubungi dan ingin bertemu, ini aneh menurutku,” ujar Ayana berpikir sambil memandang lurus ke depan.Deon melihat Ayana yang terlihat cemas, hingga kemudian membalas, “Sudah, jangan berpikiran negatif dulu. Mungkin saja mamamu hanya ingin bertemu.”Ayana menoleh Deon, lantas mengangguk dan berkata, “Semoga.”Deon mengusap rambut Ayana dengan lembut. Akhir-akhir ini Ayana memang selalu berpikiran negatif akan sesuatu yang dirasakan. Mungkin karena banyaknya hal buruk yang beberapa hari ini dilalui olehnya.Di sisi lain, Azlan pun pergi untuk men
Baca selengkapnya

Keputusan Suci

“Ada apa sebenarnya, Ma?” Ayana mulai cemas karena Suci seolah ingin mengatakan sesuatu yang menyakitkan.Ayana yang awalnya sama sekali tak peduli ke sang mama, kini malah cemas meski tak menunjukkannya secara gamblang.“Iya benar, keputusan apa yang Mama maksud?” tanya Azlan yang ikut penasaran.“Mama sakit?” tanya Ayana.Ayana dan Azlan terlihat sangat mencemaskan Suci, hingga membuat wanita itu langsung tersenyum sambil menggelengkan kepala.“Mama tidak sakit. Mama sehat, sangat sehat apalagi saat melihat kalian berdua dan bisa duduk bersama seperti ini,” jawab Suci.Ayana dan Azlan diam memandang Suci, sekarang yang bisa dilakukan adalah menunggu sang mama mengungkap maksud meminta keduanya datang.“Sebelumnya mama ingin minta maaf karena selama ini sudah mengabaikan kalian, bahkan tak pernah sama sekali memedulikan kalian sebagai seorang ibu. Jujur, mama sebenarnya sama sekali tidak siap menjadi seorang ibu, membuat mama bingung harus bagaimana dan bersikap seperti apa ke kalian
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2021222324
...
43
DMCA.com Protection Status