Semua Bab My Sexy Sugar Mommy: Bab 191 - Bab 200

424 Bab

Jadi Tangan Kanan

“Kamu benar-benar kembali ke rumah dan menuruti keinginan papamu lagi?” tanya Hyuna dengan rasa penasaran.Azlan mengangguk, lantas melirik ke arah Firman dan kedua orang tua Hyuna yang sedang berbincang. Dia tak mungkin bisa langsung jujur ke Hyuna soal niatnya, karena jelas itu akan membahayakan posisinya jika sampai Firman mendengar.“Hanya ini satu-satunya cara agar bisa bertemu denganmu, serta memastikan hubungan kita baik-baik saja,” ujar Azlan menjawab pertanyaan Hyuna.Hyuna terharu dengan ucapan Azlan. Dia menggenggam telapak tangan pria itu, benar-benar tak menyangka jika Azlan akan sampai mengalah ke ayahnya, demi hubungan mereka.“Andai aku bisa kabur, kamu pasti takkan terikat dengan papamu,” ujar Hyuna yang menyesal di bagian itu.Azlan tersenyum sambil ikut menggenggam telapak tangan Hyuna.“Tidak apa, bukankah sudah semestinya jika untuk mempertahankan hubungan, harus ada yang mengalah. Anggap saja aku memperjuangkan ini untuk hubungan kita,” ujar Azlan agar Hyuna tida
Baca selengkapnya

Pemilik Mobil

Hyuna pergi ke kafe Deon untuk menyampaikan pesan Azlan. Setelah beberapa hari terkurung, akhirnya dia bisa keluar dan menghirup udara bebas.“Deon ada?” tanya Hyuna langsung ke Shirly.“Mas Deon sekarang membantu Bu Ayana. Jadi tidak di kafe lagi, kamu belum tahu, ya?” Shirly keheranan mendengar pertanyaan Hyuna.“Membantu Ayana? Kerja di perusahaan?” tanya Hyuna memastikan.Shirly mengangguk, lantas memberi isyarat agar Hyuna sedikit mendekat ke arahnya untuk diajak bicara.“Kudengar, Bu Ayana mendapat teror. Mas Deon mencemaskan Bu Ayana, jadi dia memilih untuk menemani dan senantiasa di sisi Bu Ayana,” ujar Shirly bicara hati-hati agar tidak ada yang dengar.Hyuna terkejut mendengar apa yang dikatakan oleh Shirly.“Siapa yang menerornya?” tanya Hyuna penasaran.“Tidak tahu. Sejak kemarin Mas Deon tidak di kafe, mungkin seterusnya sampai pelakunya ditangkap,” jawab Shirly.Hyuna terdiam sesaat, mendadak merasa semua masalah begitu rumit.“Ya sudah kalau begitu. Aku akan cari Deon d
Baca selengkapnya

Mencari Pelaku

“Bagaimana keadaan Azlan?” tanya Ayana saat Hyuna sudah berada di ruangannya. Ayana akhirnya membiarkan Kyle pergi sendiri, setelah Deon terus melarang dirinya ikut. “Azlan baik. Aku ke sini karena permintaannya,” jawab Hyuna. Ayana bernapas lega mendengar jawaban Hyuna. “Aku sangat mencemaskannya karena dia tidak bisa dihubungi,” ujar Ayana kemudian. “Hm … Azlan bilang ponselnya disita papanya. Lalu dia diberi ponsel lain dengan nomor lain, sudah jelas itu untuk menjauhkan kalian,” ujar Hyuna menjelaskan. Ayana dan Deon saling pandang, tebakannya ternyata benar. “Dia ingin mengirimimu pesan, tapi Azlan bilang kalau ada kemungkinan ponsel yang dibawa disadap dan dipantau papanya. Jadi untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan, dia memilih tak menghubungimu untuk sementara waktu.” Hyuna menceritakan apa yang dikatakan oleh Azlan. Ayana sangat terkejut mendengar hal itu, hingga kemudian bertanya, “Azlan yang menceritakan itu kepadamu?” “Iya,” jawab Hyuna sambil mengangguk.
Baca selengkapnya

Belum Ketemu

“Jawab dengan jujur apa yang akan aku tanyakan, maka aku akan membuat semuanya mudah,” ucap Kyle menjawab pertanyaan pria bertubuh gempal itu. Pria itu sedikit panik melihat tatapan Kyle. Dia sampai menelan ludah susah payah, sambil memandang Kyle dan pria satunya. “Ki-kita bicara sambil duduk saja.” Pria itu mendadak menyesal sudah bersikap ketus. Kyle mengangguk kemudian berjalan mengikuti pria itu menuju ke rumah yang memiliki kursi di depannya. “Sebenarnya ada apa ini? Kenapa kalian membawa data mobil milikku?” tanya pria itu panik. “Jadi benar mobil ini milikmu?” tanya Kyle memastikan. “Ya, benar. Itu mobilku tapi hilang tiga hari yang lalu,” jawab pria itu mau bekerjasama karena takut. Kyle dan pria yang bersamanya terkejut mendengar jawaban pria bertubuh gempal itu. “Hilang?” Seolah merasa salah pendengaran, Kyle mengulang kalimat itu. “Iya, aku sudah melaporkannya ke pihak yang berwajib, tapi sampai sekarang belum ada kabar,” jawab pria itu. “Sejak kapan mobil itu hi
Baca selengkapnya

Bicara dengan Azlan

“Hyuna.”Hyuna terkejut saat Firman menyapa. Dia datang ke perusahaan Firman untuk bertemu dengan Azlan, tentu saja tujuannya ingin menyampaikan apa yang dikatakan Ayana tadi.“Paman.” Hyuna mengangguk sopan sambil sedikit membungkukan badan membalas sapaan Firman.“Mau ketemu Azlan?” tanya Firman sambil memandang ke paper bag yang dibawa Hyuna.Hyuna tersenyum ke Firman. Dia harus bersikap semanis mungkin agar Firman tak curiga dengan maksud kedatangannya.“Iya, Paman. Sebelum Azlan bekerja di perusahaan, dia biasanya makan siang denganku. Beberapa hari ini kami tidak bertemu, jadi aku ke sini karena rindu kebersamaan kami,” ucap Hyuna bersikap sangat manja dan manis, kedok agar Firman memercayai dirinya.Firman mengangguk-angguk sambil tersenyum, hingga kemudian berkata, “Ya sudah. Ini juga sudah jam makan siang. Paman pergi dulu karena ada urusan di luar sekalian makan siang.”“Baik, Paman. Hati-hati di jalan.” Hyuna mengangguk memberi salam sebelum Firman pergi.Firman pun pergi b
Baca selengkapnya

Tukar Mobil

“Tukar mobil kalian dengan milikku.” Deon dan Ayana terkejut mendegar ucapan Kyle, saat mereka baru saja keluar dari ruang kerja. “Kenapa?” tanya Ayana keheranan. “Entah, aku punya firasat buruk saja. Kalian pakailah mobilku, biar mobil kalian aku yang bawa,” ujar Kyle menjawab pertanyaan Ayana. Ayana mengerutkan alis mendengar ucapan Kyle, kenapa asistennya itu ingin menukar mobil. “Kita belum menemukan pelakunya, besar kemungkinan pelaku akan kembali meneror atau melakukan hal tak terduga, apalagi pelaku tahu betul mobil yang kalian gunakan. Hanya untuk berjaga-jaga, jika ada apa-apa di jalan, kalian tetap selamat,” ujar Kyle menjelaskan maksud meminta Deon dan Ayana menukar mobil. “Jika kami menukar mobil dengan milikmu, bukankah itu artinya kami malah membahayakan nyawamu, jika memang firasatmu benar?” Deon malah merasa aneh karena Kyle seolah ingin menjadikan diri sendiri sebagai umpan. Kyle menatap Ayana dan Deon bergantian, hingga kemudian tersenyum setelah sebelumnya men
Baca selengkapnya

Pelaku Penyerangan

Kyle pergi menggunakan mobil Ayana membelah jalanan kota. Dia sengaja tak langsung pulang untuk melihat apakah dugaannya benar jika pelaku teror sebelumnya akan menyerang lagi.“Apa kamu yakin jika pelakunya akan menyerang lagi? Bagaimana jika dia memang sudah antisipasi untuk memberi jarak teror?” tanya teman Kyle.“Kita hanya antisipasi juga. Kita tidak bisa menebak, kapan pria itu akan kembali meneror. Jika memang hari ini tidak, maka kita akan melakukannya terus setiap hari, sampai pelaku itu muncul,” jawab Kyle penuh keyakinan.Jika polisi belum juga bisa menangkap, sedangkan bukti pun semuanya nihil untuk mengungkap, maka cara yang paling mungkin dilakukan adalah memancing kemunculan pelaku.“Semoga saja pelakunya benar-benar keluar sehingga kita bisa menangkapnya,” ujar teman Kyle yang sudah geram karena pelaku melakukan semuanya dengan rapi.“Kuharap,” balas Kyle sambil terus menyetir.Hingga saat mobil yang dikendarai Kyle melaju di jalanan sedikit sepi, sebuah motor terlihat
Baca selengkapnya

Pikiran Panas

Ayana dan yang lain pergi dari kantor polisi setelah Kyle menerima panggilan dari seseorang.Mereka naik mobil Kyle, sebab mobil Ayana yang tadi dikemudikan Kyle rusak bagian samping serta masih dijadikan barang bukti oleh pihak yang berwajib.“Maaf soal mobilmu,” ucap Kyle saat berada di mobil. Dia menoleh Ayana yang duduk di belakang.“Itu hanya mobil, rusak masih bisa kuperbaiki atau beli yang baru. Tidak usah dipikirkan,” balas Ayana dengan santai.Kyle mengangguk-angguk, semua yang dilakukan demi keselamatan Ayana, membuat Kyle yakin jika wanita itu takkan mempermasalahkan soal kerusakan mobil.Teman Kyle yang mengemudikan mobil, mereka pergi menuju rumah pemilik mobil box yang digunakan pelaku untuk datang ke perusahaan Ayana.Sesampainya di rumah pria berbadan gempal itu. Kyle mengajak Ayana dan Deon untuk turun serta sebab pria itu memiliki informasi terbaru soal perkembangan kasus pencurian mobil box.“Polisi siang tadi menghubungiku, mereka menemukan mobil milikku terbengkal
Baca selengkapnya

Masalah di Kafe

“Kamu sudah memberitahu Papa soal yang terjadi?” tanya Deon saat mereka sudah di apartemen.Ayana baru saja selesai mandi. Dia mengusap rambut dengan handuk kecil sambil berjalan menghampiri suaminya yang duduk di sofa.“Aku tidak memberitahunya. Papa sedang di luar kota untuk urusan bisnis, jadi aku tidak mau mengganggunya, takut mengganggu kerjaannya,” jawab Ayana lantas duduk di samping suaminya.Deon mengambil handuk dari tangan Ayana, lantas membantu sang istri mengeringkan rambut.“Selama pelaku itu belum ditemukan, aku benar-benar tidak bisa tenang mengawalmu keluar dari apartemen. Aku merasa kamu lebih aman di sini saja,” ujar Deon yang sangat mencemaskan keselamatan Ayana.Jika tadi Kyle tidak memiliki ide menukar mobil mereka, mungkin tadi mereka yang dalam bahaya. Deon bisa melindungi diri, tapi bagaimana dengan Ayana. Meski sanggup melindungi bersama, tapi tak yakin bisa melindungi sepenuhnya.“Tapi aku tidak bisa meninggalkan pekerjaanku hanya karena masalah ini, De. Jika
Baca selengkapnya

Penerobos Kafe

Gery berlari secepatnya setelah mendengar sesuatu pecah dari seberang panggilan. Saat sampai di kafe, dia melihat kaca di pintu kafe sudah pecah bagian dekat handel. Gery menerobos masuk untuk mencari Shirly, belum lagi tempat itu seluruhnya gelap sebab listrik belum dinyalakan kembali. “Shirly!” teriak Gery sambil mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan. “Ge … akh!” Suara Shirly terdengar menyahut, tapi diiringi suara rintihan begitu keras. Gery menerobos masuk menuju arah sumber suara yang berasal dari dapur. Hingga melihat bayangan berjalan, membuatnya langsung mengejar. Benar saja, seorang pria menarik rambut Shirly, memaksa wanita itu berjalan mengikutinya lewat pintu belakang. Tentu saja Gery takkan membiarkan begitu saja. Dia berlari mengejar untuk menyelamatkan Shirly. “Lepaskan dia!” teriak Gery sambil berusaha menggapai pria itu untuk dihajar. Pria itu terkejut karena Gery berhasil menggapai lengannya. Dia mendorong Shirly sampai terjatuh di lantai sebelum pintu kel
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1819202122
...
43
DMCA.com Protection Status