Semua Bab My Sexy Sugar Mommy: Bab 201 - Bab 210

424 Bab

Semua Baik-baik Saja

“Kalian mengenalnya?” tanya polisi saat melihat wajah Deon dan Ayana sama-sama terkejut. Deon dan Ayana memandnag ke polisi bersamaan. Hingga Deon berjongkok untuk melihat dengan seksama apakah dia salah lihat. “Pak, dia pelaku yang meneror istri saya di perusahaan, juga pelaku pencurian mobil box yang meninggalkan barang bukti di gang sempit,” ujar Deon menjelaskan. Meski wajah pelaku sudah babak-belur, tapi Deon dan Ayana masih mengenali pelaku yang dilihat mereka dari video rekaman Cctv. “Bagus kalau dia pelakunya, jadi kami bisa langsung memproses kejahatan pelaku sekaligus,” ujar polisi kemudian memaksa pria itu untuk bangun, setelah memotong tali yang terikat di kaki meja pantry, juga melepas tali yang mengikat kaki agar bisa berjalan. Pria itu menatap tajam ke Ayana, sebelum akhirnya digiring polisi keluar dari kafe. Ayana menghela napas lega, setelah kesusahan mencari pelaku teror kini malah datang sendiri ke kafe. “Semoga pria itu mau jujur dan tahu siapa yang menyuruh
Baca selengkapnya

Dalang dari Kejadian

“Gara-gara kamu. Aku kehilangan pekerjaan sampai harus mengganti rugi kerugian perusahaan! Lalu kamu enak-enak di sini, bersembunyi dariku yang hampir mendekam di penjara. Sekarang kamu harus merasakan akibatnya, lalu setelah ini kupastikan bosmu itu juga mendapatkan ganjaran sudah membuatku menderita! Takkan kubiarkan kalian hidup nyaman dan tenang.”Shirly menangis sesenggukan setelah menceritakan yang terjadi sebelum Gery datang. Bahkan mengatakan jika mantan kekasihnya itu juga sudah memukul lalu menjambak rambut sebelum menyeretnya ke belakang.“Dia melakukan ini karena ingin balas dendam, Bu. Dia mengatakan itu semua ketika menarikku. Aku benar-benar ketakutan, juga merasa bersalah karena ternyata dia yang meneror Ibu sebab dendam.” Shirly bicara sambil menangis.Ayana dan yang lain sangat syok. Selain tega meneror Ayana, pria itu juga tega meneror Shirly yang sudah jelas sedang hamil besar.“Jadi benar jika dia yang meneror Ayana karena ingin balas dendam?” Deon pun masih berta
Baca selengkapnya

Merasa janggal

“Akhirnya masalah ini selesai.”Deon begitu lega karena pelaku teror Ayana sudah tertangkap. Dia kini menatap sang istri yang sudah bisa sedikit tersenyum dengan kelegaan di wajah.Ayana mengangguk-anggukan kepala mendengar ucapan Deon, lantas merapat ke suaminya itu untuk memeluk.Deon menyambut rengkuhan istrinya. Dia pun mendekap erat sambil sesekali mengecup kening Ayana.“Akhirnya aku bisa tidur nyenyak,” gumam Ayana sambil memejamkan mata.Sejak teror terjadi, Ayana jarang bisa tidur nyenyak, bahkan sering terbangun ketika malam hari.“Tidurlah,” ucap Deon sambil mengusap punggung Ayana dengan konstan.“Sekarang aku hanya tinggal memikirkan bagaimana cara bertemu Azlan tanpa diketahui Papa. Jika Papa tahu aku berusaha menemuinya, dia pasti takkan tinggal diam,” ujar Ayana lagi.Deon diam mendengar ucapan Ayana. Satu tangan mengusap lembut punggung istrinya itu.“Kita pikirkan itu pelan-pelan, Ay. Untuk saat ini, biarkan pikiranmu tenang dulu. Kamu sudah memikirkan banyak hal sam
Baca selengkapnya

Tidak Perlu Cemas

“Bagaimana kondisimu sekarang?” tanya Ayana saat menemui Shirly di rumah sakit.Gery benar-benar masih di rumah sakit menemani Shirly. Dia kini pergi ke kantin bersama Deon untuk membeli sarapan.“Sudah lebih baik. Kramnya pun sudah tak muncul lagi,” ujar Shirly menjelaskan.Shirly sudah bisa duduk bersandar di headboard saat bicara dengan Ayana.“Baguslah kalau memang sudah membaik.” Ayana ikut senang.Shirly mengangguk mendengar ucapan Ayana, lantas menatap wanita itu.“Apa Heri akan dihukum berat?” tanya Shirly mencoba bertanya informasi mantannya itu.Ayana langsung memandang Shirly ketika mendengar pertanyaan mantan staff-nya itu.“Aku bukan kasihan atau apa. Aku malah takut kalau dia bebas. Ada kemungkinan dia akan balas dendam lagi, apalagi Heri memang memiliki temperamen buruk,” ujar Shirly langsung menjelaskan maksudnya ketika melihat tatapan Ayana.Shirly takut jika sampai Ayana salah paham akan pertanyaan yang dilontarkan.Ayana tersenyum mendengar penjelasan Shirly.“Iya a
Baca selengkapnya

Perlakuan Posesif

“Aku baru dapat informasi dari Deon, pelaku yang meneror Ayana sudah ditangkap dan kini sudah masuk penjara,” ujar Hyuna yang siang itu menemui Azlan seperti biasa.“Benarkah? Syukurlah.” Azlan begitu lega mengetahui Ayana sudah terbebas dari peneror.Hyuna mengangguk-angguk, mereka bicara di samping gedung seperti biasa untuk menghindari pantauan kamera Cctv maupun kecurigaan Firman.“Bagaimana kabarmu bekerja di sini?” tanya Hyuna yang sampai lupa menanyakan kondisi kekasihnya itu.Azlan mengaduk makanannya sambil mengedikkan bahu.“Ya, beginilah. Memangnya mau bagaimana lagi? Meski aku tidak suka, tapi aku harus bertahan,” ujar Azlan tak bersemangat saat membahas tentang pekerjaan.Hyuna menatap Azlan yang sedih, sejujurnya dia pun kasihan karena pria itu tampak tertekan di perusahaan.“Sudah jangan bahas itu lagi. Sekarang makan yang banyak.” Hyuna menambah lauk ke tempat makan Azlan.Azlan menatap Hyuna yang begitu perhatian dan sabar menemaninya. Andai dia memiliki kekuasaan dan
Baca selengkapnya

Mendengar Semua

“Kamu lihat siapa tadi?” tanya Deon yang melihat Ayana melamun.Ayana terkejut hingga langsung menoleh suaminya yang sedang menyetir.“Tidak penting, aku hanya melihat Abigail di rumah sakit saja,” jawab Ayana yang tadi memang melihat Abigail pergi ke tempat poliklinik.“Hm … sekretaris Rey?” tanya Deon memastikan.“Ya. Mungkin dia frustasi karena Rey tak lagi mengurus perusahaan, kutebak jika dia pasti dicampakkkan juga,” ujar Ayana sambil tersenyum miring.Terkadang ada perasaan bahagia melihat orang yang pernah menjahati kini mengalami hal buruk melebihi apa yang pernah dialami.Deon hanya tersenyum mendengar ucapan Ayana, hingga ponselnya bergetar.“Siapa?” tanya Ayana saat melihat ponsel Deon terlihat berkedip.“Hyun, coba baca dia kirim pesan apa, siapa tahu soal Azlan,” jawab Deon.Ayana mengambil ponsel Deon, kemudian membuka pesan dari Hyuna. Dia melebarkan senyum membaca pesan dari kekasih adiknya itu.“Besok Hyuna akan mencari pakaian untuk wisuda. Dia akan mengajak Azlan,
Baca selengkapnya

Hyuna Menggertak

“Ada apa?” tanya Azlan saat melihat Hyuna yang terlihat lemas.Hyuna terkejut mendengar pertanyaan Azlan. Siang itu dia menjemput Azlan setelah meminta izin Firman, tentu saja pengawal bayaran Firman tetap ikut keduanya. Mereka duduk di depan untuk mengawal serta memastikan Azlan tidak berbuat macam-macam.Hyuna melirik ke pengawal yang duduk di depan, hingga kemudian menggelengkana kepala.“Tidak ada, aku semalam baca buku sampai tengah malam, jadi sedikit mengantuk,” ujar Hyuna menjawab pertanyaan Azlan.Azlan membentuk huruf O dengan bibir sambil mengangguk-anggukan kepala, percaya dengan apa yang dikatakan Hyuna.Hyuna sendiri menatap Azlan yang sedang memperhatikan jalan, sejujurnya dia masih memikirkan soal ucapan orang tuanya tentang persekongkolan yang direncanakan Firman dan kedua orang tuanya.Hyuna tak memberitahu Azlan sebab memikirkan banyak konsekuensi, terutama hubungan mereka. Dia takut jika Azlan tahu, kemudian memberontak dan malah akan membuat Firman mengurungnya la
Baca selengkapnya

Merasa Bersalah

“Papa akan menaikkan jabatanku setelah masa percobaan selesai. Aku bingung, haruskah serius menjalani masa percobaan ini ataukah tak usah peduli agar tidak sesuai dengan keinginan Papa.”Azlan masih ragu dengan langkah yang akan diambilnya setelah berada di bawah pengawasan sang papa.Ayana menatap Azlan yang bimbang. Dia pun paham dengan apa yang dirasakan serta dicemaskan oleh adiknya itu.“Sebelum aku mengemukakan pendapatku. Aku mau tanya lebih dulu,” ucap Ayana.Azlan mengangguk mendengar ucapan kakaknya itu.“Apa tujuanmu sekarang setelah bisa bersama Hyuna?” tanya Ayana setelah Azlan mengizinkan dirinya bertanya.“Tentu saja ingin terus bisa bersama Hyuna,” jawab Azlan penuh keyakinan.Ayana tersenyum mendengar jawaba Azlan, hingga dia pun mulai mengemukakan penilaian dari sudut pandangnya.“Kamu ingin terus bersama Hyuna, maka kamu harus melampaui apa yang kamu bisa sekarang,” ujar Ayana sambil menatap Azlan begitu serius.Azlan tak paham dengan maksud Ayana. Dia pun memilih d
Baca selengkapnya

Aku Curiga

Ayana kembali memeluk Hyuna karena gadis itu menangis. Dia mengusap lembut punggung secara konstan untuk menenangkan.“Sudah, tidak apa. Ini bukan salahmu. Ini kesalahan para orang tua yang memanfaatkan kalian. Apa yang kalian lakukan juga rasakan tidak salah sama sekali. Keserakahan mereka saja yang membuatmu jadi merasa bersalah,” ucap Ayana mencoba menenagkan.Hyuna mencoba menahan air mata yang terus mengalir, dia tak ingin sampai Azlan melihatnya.“Jika Azlan tahu pun, aku yakin dia takkan menyalahkanmu. Tapi ….” Ayana menjeda ucapannya, kemudian melepas pelukan dan menatap Hyuna.Hyuna diam sambil memandang Ayana yang sedang ingin bicara.“Untuk saat ini, jangan beritahu dia soal ini. Aku tidak ingin dia salah langkah karena kondisinya yang labil. Biarkan semua berjalan seperti semula, berpura-pura saja dulu jika kamu tak mengetahui hal itu. Ini juga demi keberlangsungan hubungan kalian ke depannya,” ujar Ayana memberikan nasihat sesuai dengan sudut pandangnya.Hyuna mengangguk
Baca selengkapnya

Tidak Usah Pamer

Hari Deon dan Hyuna akan diwisuda pun tiba. Pagi itu Ayana sudah bersiap memakai pakaian bermotif yang kembar dengan Deon. “Lihat, menyisir rambut saja kamu tak bisa rapi,” protes Ayana saat melihat rambut suaminya yang disisir alakadarnya. “Kalau begitu rapikan,” balas Deon sambil duduk di tepian ranjang. Ayana hanya tersenyum mendengar ucapan suaminya. Dia mengambil sisir lantas menata rambut sang suami dengan rapi agar terlihat lebih tampan. “Sudah,” ujar Ayana sambil menatap hasil karyanya menata rambut sang suami. Deon tersenyum lebar, lantas satu tangan mengusap perut Ayana. “Bagaimana kabarnya dia di sana?” tanya Deon sambil merasakan perut Ayana yang sudah sedikit besar serta terasa keras. “Dia baik, bisa makan enak dengan tenang setiap hari membuatnya senang,” jawab Ayana diakhiri tawa kecil. Deon mengecup perut Ayana yang tertutup dress, lantas mendongak agar bisa memandang wajah sang istri. “Untung papanya pintar masak, jadi anaknya bisa makan enak terus,” balas Deo
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1920212223
...
43
DMCA.com Protection Status