All Chapters of Terperangkap Gairah Dokter Tampan: Chapter 291 - Chapter 300

375 Chapters

291. Kenapa Kamu Marah?

"Kyle, hai!" Hari ketiga semenjak Kyle akhirnya kembali masuk sekolah, Luana masih berusaha menyapa remaja itu dengan ramah. Mengingat bahwa remaja inila lah sumber uang dan jaminan keamanan bagi Luana. Namun apa, Kyle malah melengos dan berjalan cepat meninggalkan Luana. "Hah? Dia beneran ngehindarin aku ternyata? Tapi kenapa?" gumam Luana, memandang punggung Kyle yang semakin menjauh dengan kebingungan. Gadis itu benar-benar tak mengerti kenapa Kyle mendadak bersikap seperti ini, jadi Luana pun mengejar Kyle ke kelas. "Ky.... " Luana hanya memanggil, tapi Kyle langsung bangkit dengan ekspresi yang seakan-akan dia sangat marah sehingga berkata dengan ketus. "Nggak usah ngomong sama gue." Luana hanya bisa memandang remaja itu dengan kebingungan. Kyle aneh sekali semenjak dia sekolah lagi. Ini sudah tiga hari remaja itu bersikap jutek pada Luana sehingga mau tak mau Luana pun terus bertanya-tanya. Apakah Kyle sekarang membencinya? Tapi kenapa? Luana terus mencoba menging
last updateLast Updated : 2024-10-25
Read more

292. Cemburu

Luana menoleh dengan terkejut dan berkata. "H-hah? Apa... apa maksudmu, Ky? Siapa yang tebar pesona?" balas Luana, tak terima. Tapi remaja sombong itu hanya mengendikkan bahu dan menutup wajahnya dengan tudung hoodie. "Hah. Gak taulah." Kyle mengatakan itu sambil berjalan menjauh, sehingga Luana yang benar-benar masih tercengang karena tuduhannya, hanya bisa melongo menatap kepergian Kyle. "Dia ini kenapa, sih? Beneran anak aneh!" sungut Luana sambil cemberut. Karena tak tahan dituduh dan diabaikan Kyle tanpa alasan lebih lama lagi, akhirnya Luana pun berlari mengejar remaja itu. "Kyle! Aku mau ngomong sama kamu!" seru Luana pada Kyle. Kini mereka berdua berada di dalam kelas. Kelas sedang sepi karena sebagian besar orang berada di kantin, jadi Luana merasa ini waktu yang tepat untuk bicara dengan remaja tukang ngambek tidak jelas ini. "Apa, sih. Gue sibuk!" ketus Kyle. Seperti yang sudah diduga Luana, Kyle langsung menolak saat gadis itu mencoba mengajak dia bicara. "5
last updateLast Updated : 2024-10-25
Read more

293. Jatah Ciuman

Malam hari, saat Luana sedang belajar di kamar asrama, sebuah chat masuk ke ponselnya.Dari Kyle.[Lun, maaf.]Chat dari Kyle membuat Luana secara refleks tersenyum.'Hm? Anak ini sudah sadar rupanya.'Luana bergumam sambil geleng-geleng kepala.[Gue udah denger semuanya dari ayah. Maaf udah salah paham.]Kyle mengirim chat lagi dan mengatakan bahwa ayahnya secara langsung telah memberi tahu segalanya pada remaja itu, membuat senyum Luana makin lebar saat membaca chat permintaan maafnya.'Kapan lagi dimintai maaf seorang anak mafia, ya kan?'Dada gadis itu membusung karena rasa bangga saat membatin.Tersenyum sendiri, Luana langsung mengetik balasan.[Nggak papa, santai aja. Lagian ini juga pekerjaan yang aku suka karena berkat kamu aku punya banyak uang sekarang. Jadi, kalo kamu butuh ciuman, jangan ragu bilang ke aku, oke?]Luana menulis chat itu dengan penuh percaya diri, karena gadis itu merasa sangat senang saat melihat betapa banyaknya tuan Ivander membayar atas pekerjaan ini.N
last updateLast Updated : 2024-10-25
Read more

294. Dimanfaatkan

Setelah Kyle tahu apa kesepakatan antara aku dan ayahnya, remaja itu sepertinya sedikit menyalahgunakan kontrak di antara mereka. Bagaimana bisa, ciuman yang harusnya hanya ia berikan saat Kyle ada tanda-tanda kambuh dari kutukan, malah diminta Kyle tiap hari! Memang sih setiap kali Kyle meminta ciuman, maka ayahnya akan membayar Luana, tapi tetap saja, Kyle sekarang sangat menyebalkan! Kyle seperti sengaja mengolok-olok Luana dalam pekerjaan ini sehingga Luana semakin hari semakin sebal padanya. "Lun." Kyle, begitu pelajaran sekolah selesai, memanggil nama Luana. "Apa? Minta ciuman lagi?" balas Luana, jutek. Kyle hanya tertawa melihat reaksi jutek Luana dan berjalan mendekat. Kini di kelas hanya ada mereka berdua karena hari ini aku dan Kyle piket membersihkan kelas. Melihat bagaimana tatapan nakalnya, Luana sontak mundur sambil cemberut. "Ky, lama-lama kamu tuh jadi monci tau nggak!" ujar Luana sambil berjalan mundur meski Kyle terus mendekat, sehingga kini Luana terpojok d
last updateLast Updated : 2024-10-25
Read more

295. Monster Ciuman

Kesal karena pernah merasa tak enak hati pada si bajingan Kyle, Luana mengetik jawaban. [Malam juga, Monci.] [Dih, baru kali ini gue yang ganteng ini dipanggil monster.] Kyle mengirim balasan, seperti sedang melayangkan protes, yang membuat Luana tertawa keras karena tak habis pikir dengan tingkat kepercayaan dirinya yang sangat sangat tinggi! Ganteng? Yah, oke, dia sedikit ganteng. Sedikit tapi. Sedikiiiit. [Kamu, 'kan, emang monster. Monster ciuman.] Balas Luana. [Iyain. Iyain. Biar Luana nggak ngambek.] Balasannya membuat aku tertawa. Segera Luana menulis chat balasan. [Nggak bisa. Aku tuh bawaannya pengen kesel mulu kalo nyangkut kamu.] [Nanti benci jadi cinta loh, Lun. Lo awalnya benci banget sama gue, besok-besok cinta banget, malu nggak lo?] Dengan percaya dirinya, Kyle mengatakan hal itu. Huekk. Jangan sampai hal itu akan terjadi. [Itu nggak mungkin. Karena kamu buka tipe-ku.] Luana menjawab chat nya dengan tak kalah percaya diri. [Tipe lo kayak g
last updateLast Updated : 2024-10-26
Read more

296. Kejutan

Beberapa hari berlalu, Kyle sepertinya masih mengira Luana sedang sibuk belajar sehingga sama sekali tak mengirim chat pada Luana di malam hari. Sebenarnya meski Kyle sangat suka minta cium seenaknya, secara mengejutkan, Kyle sebenarnya ternyata mempunyai sisi manis yang tak terduga. "Hmmm, lama juga dia nggak gangguin aku," gumam Luana, suatu malam setelah hampir 3 harian Kyle tak mengirim chat pada Luana sama sekali saat malam hari. Entah kenapa, Luana tiba-tiba merasa kangen dengan sifat jahil Kyle, tapi juga tak mungkin untuknya mengirim chat pada remaja itu lebih dulu, kan? "Bisa-bisa dia ngeledekin aku seumur hidup!" seru Luana sambil menggelengkan kepala. "Yaudah lah, besok-besok dia pasti chat aku lagi," ucap Luana, berpositif thinking. Karena apa, karena meski Kyle saat ini tak pernah lagi mengirim chat padanya, ketika di sekolah, Kyle masih bersikap biasa yaitu tak henti-hentinya menempel dan meminta cium saat tak ada yang melihat. Lambat laun, Luana mulai tidak menu
last updateLast Updated : 2024-10-26
Read more

297. Mengelabui Kyle

"Ky, sini aku kasih ciuman," sapa Luana dengan ceria pada Kyle, yang baru masuk kelas.Suatu pagi. Bukan hanya menawarkan lebih dulu untuk mencium dirinya, gadis itu bahkan merentangkan tangannya lebar-lebar untuk menyambut kedatangan Kyle. Seperti dugaan Luana, reaksi Kyle adalah berjalan mendekat dengan mata memicing, tampak sama sekali tidak menyembunyikan kecurigaannya atas sikap Luana yang tak biasa."Hah? Tumben lo? Habis kesambet apa lo?" tanya Kyle, seraya menaruh tas di meja sebelah Luana. "Enggak ada apa-apa, kok. Aku cuman lagi baik aja sama kamu. Mau nggak?" elak gadis itu, sembari kembali membahas tentang ciuman."Mau lah," jawab Kyle, yang membuat Luana langsung sumringah dan mendekatkan bibirnya padanya remaja tampan di depannya itu. Hari ini, Luana punya misi penting yaitu membuat Kyle puas dengan ciumannya dan berhenti menganggu sampai besok, karena besok Luana akan pulang ke rumah dan bertemu Venus, pria yang ia rindukan!Jadi, Luana sejak pagi berencana akan ter
last updateLast Updated : 2024-10-28
Read more

298. Sedikit Berselingkuh

Mata Luana mengerjap beberapa kali, menunggu jawaban Venus. Sementara itu, hatinya bergemuruh. 'Serius, dia mengajak aku memakai barang yang sama? Wah, gila! Apakah ini artinya cintaku tak bertepuk sebelah tangan?'Batin Luana berteriak. "Iya, ayo pakai bersama, Lu."Venus menjawab dengan tenang. Saat Luana mengagumi fakta bahwa ia sekarang memiliki barang couple dengan Venus, Venus yang tampak tak sabar, menarik tangan Luana dan mengikatkan gelang itu di pergelangan tangan kiri sebelum akhirnya memakainya sendiri satu gelang yang lain di pergelangan tangannya."Wah, beneran bagus. Sesuai bayanganku," ucap pria muda itu dengan ekspresi puas saat melihat gelang itu melingkar di pergelangan tangan Luana. Venus menjajarkan tangannya di samping tangan Luana sambil tersenyum sendiri, yang anehnya gelang itu terlihat serasi sekali.Jantung Luana kembali berdegup kencang saat menyadari bahwa mereka kini sekarang berdiri saling berdekatan."Kamu suka, Kak?" tanya Luana, pura-pura tenang
last updateLast Updated : 2024-10-28
Read more

299. Antara Venus dan Kyle

"Dia kenapa, sih?" gumam Luana, bingung. Hanya karena insting saja, sebelum membuka puluhan chat itu, Luana mengarahkan pandang ke seberang jalan agak jauh dari tempat ia dan Venus duduk, dan terlihatlah seseorang yang berdiri menghadap mereka, kepala dan mukanya tertutup hoodie hitam, tapi Luana tahu siapa dia karena ponsel di tangan kanannya.Dia ... Kyle. "Kenapa dia di sini?"Luana bergumam lagi. Dari balik hoodie itu, bisa Luana rasakan tatapan tajam Kyle menusuk ke arahnya, sehingga membuat Luana seketika merasa merinding. Luana tak mengerti kenapa remaja itu ada sini.Namun, karena gadis itu tak ingin diganggu saat sedang dengan kak Venus, kualihkan pandang, menekan tombol reject, mengabaikan dirinya sepenuhnya dan terus melanjutkan bercengkerama dengan Venus yang terlihat lahap memakan sostelnya.Meski begitu, diam-diam Luana melirik ponsel.Sebuah chat kembali masuk dari nomor Kyle. Chat dengan tulisan yang sepenuhnya di capslock.[LUANA, JANGAN BILANG SAAT INI ELO LAGI
last updateLast Updated : 2024-10-28
Read more

300. Kyle Menggila

[Baiklah, kita ketemu di mana besok, kak Ven?]Venus langsung menjawab kalau dia akan menunggu Luana di depan rumah dan berangkat bersama. Mereka janjian ke mall sekitar pukul empat sore.Hal itu membuat Luana semakin yakin jika Venus benar-benar mencintai dirinya. Karena Luana tahu, Venus bukanlah seseorang yang akan mempermainkan perasaan wanita. [Oke, aku bakal dandan cantik besok biar nggak ngecewain kakak.]. Luana bmengirim balasan chat itu dengan berbunga-bunga.[Kamu pake apa aja cantik kok, Lu. Jangan terlalu maksain diri.]Dan jawaban Venus membuat Luana semakin seakan melayang di angkasa."Astaga dia sekarang bahkan terang-terangan memujiku cantik," bisik gadis itu dengan muka memerah. Ia menepuk pipi seraya tersenyum sendiri, mengulangi membaca pesan Venus yang mengatakan bahwa Luana cantik."Duh, kak Venus. Gimana ini, aku semakin jatuh cinta sama kamu, tapi masih nggak berani mengatakan langsung."Gadis itu berteriak sambil menendangkan kaki di udara. "Kalau aku yan
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more
PREV
1
...
2829303132
...
38
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status