Share

291. Kenapa Kamu Marah?

Author: Lil Seven
last update Last Updated: 2024-10-25 02:13:27

"Kyle, hai!"

Hari ketiga semenjak Kyle akhirnya kembali masuk sekolah, Luana masih berusaha menyapa remaja itu dengan ramah. Mengingat bahwa remaja inila lah sumber uang dan jaminan keamanan bagi Luana.

Namun apa, Kyle malah melengos dan berjalan cepat meninggalkan Luana.

"Hah? Dia beneran ngehindarin aku ternyata? Tapi kenapa?" gumam Luana, memandang punggung Kyle yang semakin menjauh dengan kebingungan.

Gadis itu benar-benar tak mengerti kenapa Kyle mendadak bersikap seperti ini, jadi Luana pun mengejar Kyle ke kelas.

"Ky.... "

Luana hanya memanggil, tapi Kyle langsung bangkit dengan ekspresi yang seakan-akan dia sangat marah sehingga berkata dengan ketus.

"Nggak usah ngomong sama gue."

Luana hanya bisa memandang remaja itu dengan kebingungan.

Kyle aneh sekali semenjak dia sekolah lagi. Ini sudah tiga hari remaja itu bersikap jutek pada Luana sehingga mau tak mau Luana pun terus bertanya-tanya.

Apakah Kyle sekarang membencinya? Tapi kenapa?

Luana terus mencoba menging
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   292. Cemburu

    Luana menoleh dengan terkejut dan berkata. "H-hah? Apa... apa maksudmu, Ky? Siapa yang tebar pesona?" balas Luana, tak terima. Tapi remaja sombong itu hanya mengendikkan bahu dan menutup wajahnya dengan tudung hoodie. "Hah. Gak taulah." Kyle mengatakan itu sambil berjalan menjauh, sehingga Luana yang benar-benar masih tercengang karena tuduhannya, hanya bisa melongo menatap kepergian Kyle. "Dia ini kenapa, sih? Beneran anak aneh!" sungut Luana sambil cemberut. Karena tak tahan dituduh dan diabaikan Kyle tanpa alasan lebih lama lagi, akhirnya Luana pun berlari mengejar remaja itu. "Kyle! Aku mau ngomong sama kamu!" seru Luana pada Kyle. Kini mereka berdua berada di dalam kelas. Kelas sedang sepi karena sebagian besar orang berada di kantin, jadi Luana merasa ini waktu yang tepat untuk bicara dengan remaja tukang ngambek tidak jelas ini. "Apa, sih. Gue sibuk!" ketus Kyle. Seperti yang sudah diduga Luana, Kyle langsung menolak saat gadis itu mencoba mengajak dia bicara. "5

    Last Updated : 2024-10-25
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   293. Jatah Ciuman

    Malam hari, saat Luana sedang belajar di kamar asrama, sebuah chat masuk ke ponselnya.Dari Kyle.[Lun, maaf.]Chat dari Kyle membuat Luana secara refleks tersenyum.'Hm? Anak ini sudah sadar rupanya.'Luana bergumam sambil geleng-geleng kepala.[Gue udah denger semuanya dari ayah. Maaf udah salah paham.]Kyle mengirim chat lagi dan mengatakan bahwa ayahnya secara langsung telah memberi tahu segalanya pada remaja itu, membuat senyum Luana makin lebar saat membaca chat permintaan maafnya.'Kapan lagi dimintai maaf seorang anak mafia, ya kan?'Dada gadis itu membusung karena rasa bangga saat membatin.Tersenyum sendiri, Luana langsung mengetik balasan.[Nggak papa, santai aja. Lagian ini juga pekerjaan yang aku suka karena berkat kamu aku punya banyak uang sekarang. Jadi, kalo kamu butuh ciuman, jangan ragu bilang ke aku, oke?]Luana menulis chat itu dengan penuh percaya diri, karena gadis itu merasa sangat senang saat melihat betapa banyaknya tuan Ivander membayar atas pekerjaan ini.N

    Last Updated : 2024-10-25
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   294. Dimanfaatkan

    Setelah Kyle tahu apa kesepakatan antara aku dan ayahnya, remaja itu sepertinya sedikit menyalahgunakan kontrak di antara mereka. Bagaimana bisa, ciuman yang harusnya hanya ia berikan saat Kyle ada tanda-tanda kambuh dari kutukan, malah diminta Kyle tiap hari! Memang sih setiap kali Kyle meminta ciuman, maka ayahnya akan membayar Luana, tapi tetap saja, Kyle sekarang sangat menyebalkan! Kyle seperti sengaja mengolok-olok Luana dalam pekerjaan ini sehingga Luana semakin hari semakin sebal padanya. "Lun." Kyle, begitu pelajaran sekolah selesai, memanggil nama Luana. "Apa? Minta ciuman lagi?" balas Luana, jutek. Kyle hanya tertawa melihat reaksi jutek Luana dan berjalan mendekat. Kini di kelas hanya ada mereka berdua karena hari ini aku dan Kyle piket membersihkan kelas. Melihat bagaimana tatapan nakalnya, Luana sontak mundur sambil cemberut. "Ky, lama-lama kamu tuh jadi monci tau nggak!" ujar Luana sambil berjalan mundur meski Kyle terus mendekat, sehingga kini Luana terpojok d

    Last Updated : 2024-10-25
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   295. Monster Ciuman

    Kesal karena pernah merasa tak enak hati pada si bajingan Kyle, Luana mengetik jawaban. [Malam juga, Monci.] [Dih, baru kali ini gue yang ganteng ini dipanggil monster.] Kyle mengirim balasan, seperti sedang melayangkan protes, yang membuat Luana tertawa keras karena tak habis pikir dengan tingkat kepercayaan dirinya yang sangat sangat tinggi! Ganteng? Yah, oke, dia sedikit ganteng. Sedikit tapi. Sedikiiiit. [Kamu, 'kan, emang monster. Monster ciuman.] Balas Luana. [Iyain. Iyain. Biar Luana nggak ngambek.] Balasannya membuat aku tertawa. Segera Luana menulis chat balasan. [Nggak bisa. Aku tuh bawaannya pengen kesel mulu kalo nyangkut kamu.] [Nanti benci jadi cinta loh, Lun. Lo awalnya benci banget sama gue, besok-besok cinta banget, malu nggak lo?] Dengan percaya dirinya, Kyle mengatakan hal itu. Huekk. Jangan sampai hal itu akan terjadi. [Itu nggak mungkin. Karena kamu buka tipe-ku.] Luana menjawab chat nya dengan tak kalah percaya diri. [Tipe lo kayak g

    Last Updated : 2024-10-26
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   296. Kejutan

    Beberapa hari berlalu, Kyle sepertinya masih mengira Luana sedang sibuk belajar sehingga sama sekali tak mengirim chat pada Luana di malam hari. Sebenarnya meski Kyle sangat suka minta cium seenaknya, secara mengejutkan, Kyle sebenarnya ternyata mempunyai sisi manis yang tak terduga. "Hmmm, lama juga dia nggak gangguin aku," gumam Luana, suatu malam setelah hampir 3 harian Kyle tak mengirim chat pada Luana sama sekali saat malam hari. Entah kenapa, Luana tiba-tiba merasa kangen dengan sifat jahil Kyle, tapi juga tak mungkin untuknya mengirim chat pada remaja itu lebih dulu, kan? "Bisa-bisa dia ngeledekin aku seumur hidup!" seru Luana sambil menggelengkan kepala. "Yaudah lah, besok-besok dia pasti chat aku lagi," ucap Luana, berpositif thinking. Karena apa, karena meski Kyle saat ini tak pernah lagi mengirim chat padanya, ketika di sekolah, Kyle masih bersikap biasa yaitu tak henti-hentinya menempel dan meminta cium saat tak ada yang melihat. Lambat laun, Luana mulai tidak menu

    Last Updated : 2024-10-26
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   297. Mengelabui Kyle

    "Ky, sini aku kasih ciuman," sapa Luana dengan ceria pada Kyle, yang baru masuk kelas.Suatu pagi. Bukan hanya menawarkan lebih dulu untuk mencium dirinya, gadis itu bahkan merentangkan tangannya lebar-lebar untuk menyambut kedatangan Kyle. Seperti dugaan Luana, reaksi Kyle adalah berjalan mendekat dengan mata memicing, tampak sama sekali tidak menyembunyikan kecurigaannya atas sikap Luana yang tak biasa."Hah? Tumben lo? Habis kesambet apa lo?" tanya Kyle, seraya menaruh tas di meja sebelah Luana. "Enggak ada apa-apa, kok. Aku cuman lagi baik aja sama kamu. Mau nggak?" elak gadis itu, sembari kembali membahas tentang ciuman."Mau lah," jawab Kyle, yang membuat Luana langsung sumringah dan mendekatkan bibirnya padanya remaja tampan di depannya itu. Hari ini, Luana punya misi penting yaitu membuat Kyle puas dengan ciumannya dan berhenti menganggu sampai besok, karena besok Luana akan pulang ke rumah dan bertemu Venus, pria yang ia rindukan!Jadi, Luana sejak pagi berencana akan ter

    Last Updated : 2024-10-28
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   298. Sedikit Berselingkuh

    Mata Luana mengerjap beberapa kali, menunggu jawaban Venus. Sementara itu, hatinya bergemuruh. 'Serius, dia mengajak aku memakai barang yang sama? Wah, gila! Apakah ini artinya cintaku tak bertepuk sebelah tangan?'Batin Luana berteriak. "Iya, ayo pakai bersama, Lu."Venus menjawab dengan tenang. Saat Luana mengagumi fakta bahwa ia sekarang memiliki barang couple dengan Venus, Venus yang tampak tak sabar, menarik tangan Luana dan mengikatkan gelang itu di pergelangan tangan kiri sebelum akhirnya memakainya sendiri satu gelang yang lain di pergelangan tangannya."Wah, beneran bagus. Sesuai bayanganku," ucap pria muda itu dengan ekspresi puas saat melihat gelang itu melingkar di pergelangan tangan Luana. Venus menjajarkan tangannya di samping tangan Luana sambil tersenyum sendiri, yang anehnya gelang itu terlihat serasi sekali.Jantung Luana kembali berdegup kencang saat menyadari bahwa mereka kini sekarang berdiri saling berdekatan."Kamu suka, Kak?" tanya Luana, pura-pura tenang

    Last Updated : 2024-10-28
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   299. Antara Venus dan Kyle

    "Dia kenapa, sih?" gumam Luana, bingung. Hanya karena insting saja, sebelum membuka puluhan chat itu, Luana mengarahkan pandang ke seberang jalan agak jauh dari tempat ia dan Venus duduk, dan terlihatlah seseorang yang berdiri menghadap mereka, kepala dan mukanya tertutup hoodie hitam, tapi Luana tahu siapa dia karena ponsel di tangan kanannya.Dia ... Kyle. "Kenapa dia di sini?"Luana bergumam lagi. Dari balik hoodie itu, bisa Luana rasakan tatapan tajam Kyle menusuk ke arahnya, sehingga membuat Luana seketika merasa merinding. Luana tak mengerti kenapa remaja itu ada sini.Namun, karena gadis itu tak ingin diganggu saat sedang dengan kak Venus, kualihkan pandang, menekan tombol reject, mengabaikan dirinya sepenuhnya dan terus melanjutkan bercengkerama dengan Venus yang terlihat lahap memakan sostelnya.Meski begitu, diam-diam Luana melirik ponsel.Sebuah chat kembali masuk dari nomor Kyle. Chat dengan tulisan yang sepenuhnya di capslock.[LUANA, JANGAN BILANG SAAT INI ELO LAGI

    Last Updated : 2024-10-28

Latest chapter

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   385. Pengakuan mengejutkan

    "Hitam? Vampir darah murni tidak ada yang rambutnya berwarna hitam, Tuan. Biasanya rambut mereka berwarna perak seperti warna bulan." Rion menjawab dengan kebingungan. Mata Kyle seketika menyipit mendengar penjelasan dari Rion tersebut. Jika seperti itu, maka mungkin saja Gio yang sudah kenal Luana lebih dulu dari mana memang sengaja mewarnai rambutnya menjadi warna hitam karena ingin mengecoh Luana. Meski untuk saat ini Kyle tidak tahu apa tujuan vampir berengsek tersebut melakukan hal itu. "Dasar imitasi,"' umpat Kyle pelan, mengerutkan hidungnya dengan jijik. Ekspresi dingin menghiasi wajah tampannya saat menoleh ke arah Rion yang tidak tahu kenapa Kyle begitu marah saat tahu rambut asli Gio tidaklah berwana hitam. "Siapkan diri untuk menemui klan vampir begitu kita pulang dari sini besok, Rion. Pilih bawahan terbaik karena mungkin saja akan terjadi perang, kalau pihak sana menolak mendisiplinkan Gio," titah Kyle dengan penuh penekanan. Dia mengepalkan tangannya erat, be

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   384. Investigasi Buntu

    "Sayangnya, Aku nggak menemukan apa pun." Jawaban dari Kyle itu sontak membuat Rion terdiam, sedangkan Kyle sendiri menatap telapak tangannya dengan ekspresi tak terbaca. Pria itu mendesah pelan, lantas berbicara dengan suara suram. "Sepertinya, kekuatanku memang hilang separuh karena sudah keluar sebelum red moon berakhir," ujar Kyle tanpa ekspresi. "Tuan Muda .... " Mendengar itu, Rion menatap sang tuan dengan simpati dan menyesal. "Jangan pikirkan hal itu dulu, sekarang kita fokus mengumpulkan bukti-bukti yang bisa digunakan untuk menemukan pelaku di balik semua ini lebih dulu." Kyle menyugar rambut hitamnya dan mulai mengamati kerangkeng tersebut dengan wajah serius. "Kalau dia bisa bawa vampir baru ke sini tanpa ketahuan siapa pun, ada dua kemungkinan, dia punya koneksi dengan yang berada di sini dan tahu kalo aku nggak mungkin bisa datang di acara ini, dan dia ... bukan manusia biasa, sama seperti kita." Rion mengangguk-angguk setuju atas tebakan bos-nya tersebut. "

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   383. Penyelidikan

    Menahan kesal, Kyle segera turun dari atas tubuhLuana dan membenahi resleting celananya."Ada masalah apa, Tuan?"Luana ikut duduk dan merapikan kausnya, Kyle menghentikan gerakannya sebentar lalu menatap gadis itu dengan sorot penuh minta maaf."Rion telepon katanya menemukan bukti baru atas kasus ini, Lun. Aku haruspergi segera untuk menyelesaikan makalah ini sebelum kita kembali ke kota."Penjelasan dari Kyle membuat Luanamengangguk penuh pengertian."Pergilah, Tuan."Kyle menyugar rambutnya kebelakang dan mendekat pada Luana untuk mengecup sekilas pipi mulus gadis cantik itu. "Maafkan aku," bisiknya.Luana mengangguk dan tersenyum lebar."Tidak apa-apa. Aku tahu ini hal yang tidak bisa ditunda-tunda."Kyle masih saja menatap Luana dengan pandangan tak rela.Bagaimana pun juga diputus di tengah permainan panas seperti tadi rasanya benar-benar menyebalkan."Aku akan segera kembali, istirahatlah, Lun."Kyle mengulurkan tangan dan mengusap kepala Luana dengan penuh kasih sayang."A

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   382. Gangguan Di Tengah Hasrat Membara

    Kyle tentu saja segera menggeleng dengantegas dan menarik tangan gadis itu menuju ranjang."Luana, sudah kubilang, nggak boleh ya nggakboleh! Aku nggak akan ke mana-mana, sekarang, sini aku temani."Dengan tegas, Kyle segera mendudukkan Luana di tepi ranjang dan menyentuh kedua pundak gadis tersebut."Nggak ada Gio, nggak bolehjkmenyebut nama Gio. Atau apapun tentang bajingan itu! Aku yang akanmenemani kamu di sini, mengerti?"Melihat betapa seriusnya Kyle saat mengatakan hal itu, Luana langsung tersenyum lebar penuh sukacita, mengangguk dengan ekspresi puas karena pancingannya berhasil dan segera menuju ke tengah ranjang."Hm, kalo begitu ayo berbaring dengan saya di sini, Tuan. Temani saya tidur," ujar Luana sembari menepuk-nepuk ranjang di bawahnya yang empuk dengan ekspresi ceria. Kyle yang tidak sadar sedang dimanfaatkan Luana, dengan suara tegas menjawab. "Baiklah.""Ahhh, senangnya. Begitu dong dari tadi!" seru Luana dengan senyum lebar, sehingga Kyle akhirnya menyadari, b

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   381. Memancing Gairah Kyle

    Luana memberanikan diri menatap tengah mata bos-nya tersebut."Anda marah kepada saya, Tuan Muda," tebaknya sendu."Lalu?"Kyle yang sampai sekarang tidak juga membalas pelukan Luana tersebut, melayangkan pertanyaan yang membuat Luana semakin galau."'Saya akan melakukan apa pun untuk menahan Anda di sini, karena saya benar-benar takut ditinggal sendirian saat ini, " jawab Luana, menatap Kyle dengan penuh tekad."Hmm."Sebagai balasan, Kyle hanya berdehem, seakan tak tertarik dengan tekad Luana. "Saya sedang sangat serius, Tuan."Luana kembali berkata dengan tegas. "Memangnya apa yang bisa kamu lakukan untuk menahanku di sini?"Kyle bertanya dengan ekspresi meremehkan."Sesuatu yang pasti sangat bisa menahan Anda, Tuan," jawab Luana dengan tegas. Gadis itu, mengangguk dengan ekspresi yakin saat menjawab pertanyaan Kyle. "Contohnya?" tantang Kyle dengan kedua tangan bersilang di dada.Tanpa ragu, Luana mengulurkan tanganke arah bagian bawah kemeja Kyle, di suatu tempat di bawah ika

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   380. Kenapa Kamu Lebih Membela Pria Lain?

    Kyle meraih dagu Luana dan mengangkatnya sedikit sehingga membuat gadis itu menatap matanya, tapi karena gugup, Luana secara reflek mengalihkan pandangan. "Kenapa wajahmu pucat? Kamu menyembunyikan sesuatu dari aku, Luana?" tanyanya penuh selidik.Luana sekali lagi membuang pandang karena tak sanggup bertatap muka dengan Kyle yang memandang seakan menembus masuk ke hatinya."A-apa maksud Anda, Tuan Muda?" elak Luana. Suara gadis itu sedikit bergetar ketika menanyakan hal tersebut.Kyle yang masih intens menatap matanya, tersenyum tipis dan bertanya dengan suara yang sangat tenang. "Kenapa kamu nggak pernah cerita sama aku kalau sudah kenal Gio sebelum ini, Luana?"desak Kyle dengan raut muka tak suka.Luana menelan ludah karena tenggorokannya yang seperti tercekik sebab rasa gugup yang melanda dirinya."Itu... ehm, saya, saya lupa, Tuan Muda," jawabnya membela diri.Kyle menggeleng dan tersenyum dengan mata menyipit."Lupa? Nggak mungkin. Mana mungkin kamu ngelupain hal seperti itu,

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   379. Sejak Kapan Kamu Kenal Gio?

    "Luana, tenang. Kamu nggak perlu terlalu memikirkan hal ini," hibur Kyle, menepuk pelan punggung Luana untuk menghiburnya. "Mungkin saat ini kamu mengalami shock sehingga kamu sedikit trauma. Tapi tenang, begitu sampai kota nanti, aku akan membawamu periksa ke dokter spesialis, jadi jangan takut lagi, Luana." Kata-kata Kyle begitu menenangkan, sehingga membuat Luana menarik napas panjang. "Saya ... saya merasa bersalah karena tidak bisa membantu Anda menyelesaikan masalah ini, Tuan Muda. Maafkan saya yang terus merepotkan Anda," keluh Luana dengan raut muka sedih. Kyle segera menangkup wajah mungil gadis cantik di depannya, dan mengusap air mata di pipinya dengan ujung jempol. "Nggak papa, Luana. Jangan memaksakan diri kalau hal itu bikin kepalakamu sakit. Sekarang, tenangkan dirimu, oke?" pinta Kyle sambil memeluk kembali gadis itu dan mengelus lembut punggung Luana untuk memberinya ketenangan. Luana mengangguk dan kembali meminta maaf. "Nggak masalah, kamu nggak usah mikir

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   378. Kejutan Yang Tak Terduga

    Luana menarik napas panjang dan menatap Kyle dengan mata berkaca-kaca."Apakah sayembaranya sudah berakhir, Tuan?"Kyle mengangguk pelan."Sudah, aku sudah mengumumkan kalau sayembara nggak bisa dilanjutkan lagi. Ada apa?"Lagi-lagi Luana menarik napas panjang dengan ekspresi menyesal."Raven, padahal dia berusaha keras sampai lolos di putaran kedua demi mendapatkan hadiah uang atau mobil untuk ibu dan adiknya, dia pasti sedih karena gagal mendapatkan semua itu."Luana mengatakan semua itu dengan wajah tertunduk, tiba-tiba merasa bersalah karena dirinya telah membuat Raven akan terus direndahkan sepupunya, Rexy, sebab pria itu gagal menang sayembara.Kyle segera mengangkat dagu gadis itu agar mau menatap dirinya."Hal kayak gitu nggak usah kamu pikirkan, nanti aku akan kasih Raven hadiah khusus karena sudah menyelamatkan kamu, Luana," tegas Kyle dengan ekspresi serius. "'Sungguh, Tuan?"Mata Luana segera berbinar cerah mendengar ucapan Kyle tersebut, sedangkan Kyle mengangguk ringan.

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   377. Aku Tidak Keberatan

    "A-Anda... jangan mencium saya kalau cuma berniat memberi harapan palsu, Tuan," jawab luana susah payah, menelan ludah untuk membasahi tenggorokannya yang kering."Harapan palsu?"Seperti sengaja, Kyle malah berbisik dengan suara rendah di dekat telinga Luana, membuat gadis itu merinding sekaligus berharap Kyle melakukan hal yang lebih dan lebih."T-Tuan ...."Luana mengepalkan kedua tangan, menahan diri kuat-kuat untuk tidak meloncat ke dalam pelukan pria yang menebar aura penuh candu itu, karena ingat ia masih punya harga diri.Meski harga dirinya benar-benar tersisa sedikit sekarang.Hal itu karena dalam pikiran luana sudah berseliweran adegan dewasa di mana keduanya saling melepas pakaian dan... dan.... "Awwww!"Luana refleks berteriak kecil saat Kyle tiba-tiba mencubit hidungnya.Pria yang kini sudah duduk normal di samping Luana itu tertawa geli melihat wajah Luana yang cemberut."Sedang membayangkan hal kotor apa, Luana?" tanya Kyle dengan tawa yang membuat kedua matanya meny

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status